BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan :
1. Menjelaskan dan menguraikan pengertian inovasi pendidikan.
2. Menjelaskan dan menguraikan proses difusi inovasi pendidikan di sekolah.
3. Menjelaskan dan menguraikan manajemen inovasi di sekolah.
4. Menjelaskan hubungan antara inovasi dengan pengembangan mutu.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi waktu
dalam proses difusi berpengaruh dalam hal :
a. Proses keputusan inovasi
Proses keputusan inovasi adalah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama
kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi. Proses memutuskan untuk
menerima atau tidaknya menerima suatu inovasi terdapat beberapa tahap. Pengambilan
keputusan inovasi menurut Rogers dalam Suharsaputra (2010 : 299-300) mencakup 5 tahapan
atau langkah yaitu : 1) knowledge, 2) persuasion, 3) decision, 4) implementation, 5)
confirmation.
1) Knowledge (tahap pengetahuan): Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi
mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan
melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak,
maupun komunikasi interpersonal di antara masyarakat
2) Persuasion (tahap persuasi) : Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran
calon pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi
inovasi tersebut secara personal. Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang lain, ia
mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.
3) Decision (tahap pengambilan keputusan) : Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan
akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti
setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat
perubahan dalam pengadopsian.
4) Implementation (tahap implementasi) : Seseorang mulai menggunakan inovasi sambil
mempelajari lebih jauh tentang inovasi tersebut.
5) Confirmation (tahap konfirmasi) : Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian
akan mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun
tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup
kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi
menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut :
1. Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian,
metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Secara umum, difusi inovasi dimaknai sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi melalui
suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu
rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial dalam masyarakat.
3. Inovasi memiliki karakteristik sebagaimana yang dapat menjadi dasar pertimbangan bagi
seseorang atau organisasi untuk menerima atau menolaknya, yaitu : 1) Relative advantage; 2)
Compatibility; 3) Triability; and
4) Complexity; 5) Observability. Karakteristik tersebut dapat membantu dalam memahami
bagaimana suatu inovasi dapat diimplementasikan dan berkembang dalam suatu kehidupan
masyarakat, baik dalam tataran individu maupun tataran organisasi terutama di dunia
pendidikan yaitu sekolah.
4. Pengembangan inovasi di sekolah dapat dilakukan dalam berbagai aspek diantaranya: 1)
Kurikulum; 2) Proses Belajar mengajar; 3) Manajemen Sekolah; 4) Organisasi / kelembagaan
sekolah; 5) Sarana dan Prasarana; 6) Pendidik dan tenaga kependidikan; 7) Peserta didik; 8)
Media pembelajaran; 9) Pembiayaan.
5. Di dalam dunia pendidikan, guru memiliki peranan yang sangat besar dalam proses difusi
inovasi, berhasil atau tidak suatu inovasi diterapkan di lembaga pendidikan sangat tergantung
dari kemampuan dan kemauan guru dalam menerima dan mendifusikan inovasi kepada klien
atau peserta didik.
6. Inovasi pendidikan menjadi semakin penting untuk terus dikaji, diaplikasikan dan
dikomunikasikan pada seluruh unsur yang terlibat dalam pendidikan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap inovatif di lingkungan pendidikan, karena tanpa inovasi akan sulit
untuk mengembangkan mutu atau peningkatan kualitas pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Agar pengembangan inovasi di sekolah berjalan efektif dan sesuai dengan harapan maka
perlu partisipasi dari seluruh komponen serta sumber daya manusia dalam suatu organisasi
pendidikan, serta komitmen top manajer harus mampu mengarahkan transformasi
pengetahuan, sikap, dan perilaku sesuai dengan harapan dan tujuan inovasi pendidikan.
2. Dalam upaya mengembangkan daya inovasi di sekolah diperlukan guru-guru yang
berkompeten dalam merancang kurikulum, mengembangkan proses pembelajaran dan
penilaian, pengembangan kultur sekolah secara menyeluruh, keterampilan yang adaptif
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menguasai bahasa Inggris
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan semua dikaji berdasarkan kebutuhan pengembangan
dan perubahan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Lakukanlah inovasi secara sistematis agar tujuan inovasi dapat tercapai, berhasil dan efektif.
Mari berinovasi, karena sampai kapan pun pendidikan membutuhkan inovasi berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu/berkualitas.
4. Berhubung penulisan makalah ini memiliki keterbatasan dan dirasakan oleh peneliti belum
sempurna maka untuk kesempatan lain hendaknya dilakukan penulisan yang sejenis yang
lebih mendalam dan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Hamijoyo, Santoso S. 1974. Inovasi Pendidikan. Meninjau Beberapa Kerangka Analisa Untuk
Penelitian dan Pelaksanaannya. IKIP Bandung.
Mirfani, Aceng M. 2003. Konsepsi Dasar Melaksanakan Inovasi Di sekolah. Materi Pelatihan
Kepala Sekolah. Badan Diklat Provinsi Jawa Barat.
Sallis, Edward. 1993. Total Quality Management In Education. London : Kogan Page
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah. Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.