Anda di halaman 1dari 5

www.sehatdengaherbal.

com

https://halosehat.com

https://lifestyle.kompas.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas
dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.

Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun
belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat
Indonesia diperkirakan penderita

DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status
sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama
dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar
antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan
ginjal.

1. Pengertian diabetes militus


2. Gejala gejala diabetes militus
3. Penyebab diabetes militus
4. Pencegahan diabetes militus
5. Pengobatan diabetes militus

pengertian

Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat
gangguan sekresi insulin. Diabetes mellitus di sebut juga penyakit kencing manis. Adanya kadar gula
yang tinggi dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal penyakit Diabetes melitus.

Gejala gejala DM

1. Cepat haus
Polidipsia adalah kondisi dimana seseorang merasakan haus yang berlebihan dan
seringkali merupakan gejala awal diabetes. Terkadang seseorang akan merasa kering di
daerah dalam mulut. Namun, gejala seperti ini tidak berarti seseorang pasti menderita
diabetes karena orang yang melakukan aktivitas berat dan cuaca panas juga bisa membuat
kita gampang haus. Namun, waspadai jika Anda masih tetap haus bahkan setelah banyak
minum. Gampang haus terjadi karena kadar gula berlebih dalam darah menyerap air terus
menerus dari jaringan sehingga membuatnya dehidrasi.
2. Banyak buang air kecil Banyak
minum berarti sering juga buang air kecil. Lebih sering buang air dari biasanya dan volume air
seni yang abnormal dinamakan poliuria. Orang dewasa normalnya mengekskresikan satu sampai
dua liter air seni setiap harinya. Jangan remehkan kondisi selalu ingin buang air kecil, terutama
di malam hari. Dehidrasi parah akibat sering kencing dapat memengaruhi fungsi ginjal. 3.
Cepat lapar Poliphagia adalah kondisi dimana seseorang mengalami rasa lapar yang berlebih
dan merupakan satu dari tiga gejala utama diabetes. Kurangnya insulin untuk memasukkan gula
ke sel membuat otot dan organ melemah dan tubuh kehabisan energi. Otak akan mengira kurang
energi itu karena kurang makan sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan
mengirimkan sinyal lapar.
4. Penurunan berat badan
Walau nafsu makan meningkat, penderita diabetes dapat mengalami penurunan berat badan,
bahkan sangat drastis. Menjelang dewasa, berat badan manusia cenderung stabil dari tahun ke
tahun. Turun atau naik 1-2 kilo adalah lazim, tapi berhati-hatilah bila perubahannya sampai 5
persen dari berat badan. Karena kemampuan metabolisme glukosa terganggu, tubuh akan
menggunakan apapun lain sebagai 'bahan bakar', misalnya otot dan lemak sehingga orang akan
tampak kurus.
5. Rasa lelah dan lemah yang tidak biasa
Kekurangan gula akan menyebabkan kekurangan energi. Kerja tubuh akan melambat dan malah
membakar otot atau lemak selama beraktivitas.
6. Pandangan kabur
Gula darah yang terlalu tinggi akan mengambil cairan dari tubuh, bahkan cairan dalam lensa
mata! Dehidrasi jenis ini akan memengaruhi kemampuan berkonsentrasi dan berakhir pada
kehilangan penglihatan total bila tidak dirawat dalam jangka waktu yang lama.
7. Pemulihan luka yang lama atau sering infeksi
Diabetes tipe 2 memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka atau melawan
infeksi. Luka yang butuh berminggu-minggu untuk pulih berpotensi terkena infeksi dan
membutuhkan pengobatan medis. Bila Anda sering mengalami ini, waspadalah akan penyakit di
baliknya, termasuk diabetes.
8. Warna kulit gelap
Penderita diabetes tipe 2 memiliki bercak gelap, kulit lembek dan lipatan di badannya. Kondisi
ini bernama acanthosis nigricans. Biasanya bercak dan lipatan ini terdapat di daerah ketiak dan
sekitar leher. Kondisi ini juga menandakan gangguan insulin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai 8 Gejala Diabetes Melitus",
https://lifestyle.kompas.com/read/2014/08/30/110437523/Waspadai.8.Gejala.Diabetes.Melitus.
Penulis : Kevin Sanly Putera

pencegahan

Seringkali orang yang menderita diabetes sama sekali tidak menyadari jika terkena penyakit ini.
Hampir semua gejala yang sering dirasakan terlalu diremehkan sehingga diabetes tidak bisa
dicegah. Pada dasarnya diabetes bisa dicegah sejak awal jika memang disadari oleh penderita.
Untuk mencegah agar tidak diabetes sebaiknya orang yang termasuk dalam resiko tinggi juga
harus waspada

Diabates biasanya terjadi setelah melalui beberapa tahapan termasuk ketika penderita masuk
dalam tahap pre diabetes. Pemeriksaan kadar gula darah secara teratur bisa menjadi usaha
pencegahan yang sangat baik. Kadar gula darah yang normal adalah sekitar 70 – 100 mg/dl
(dengan pemeriksaan setelah puasa selama 8 jam) dan < 140 mg/dl (pemeriksaan dua jam setelah
makan). Dibawah ini adalah beberapa tips penting untuk mencegah diabetes (bagi orang yang
memiliki kadar gula darah normal dan pra diabetes).

1. Berhenti Merokok.

Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sebaiknya berhenti mulai sekarang. Rokok
meninggalkan nikotin dalam saluran pernafasan kemudian akan diambil oleh darah. Darah yang
mengandung nikotin akan merusak sistem insulin pada pankreas sehingga resiko diabetes
menjadi semakin tinggi. Bahaya merokok selain menjadi penyebab diabetes juga dapat
menimbulkan ratusan penyakit paling mematikan di dunia lainnya.

2. Berhenti Minum Alkohol.

Alkohol adalah salah satu pemicu beberapa jenis penyakit dalam tubuh seperti jantung, stroke,
kanker hati dan beberapa jenis penyakit lain. Jantung menjadi salah satu potensi besar untuk
merusak kemampuan tubuh dalam menghasilkan insulin. Karena itulah bahaya alkohol bisa
meningkatkan potensi diabetes.

3. Hindari Kebiasaan Tidak Melakukan Aktivitas Apapun.

Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan remote kontrol. Terlalu
banyak duduk akan memicu timbunan lemak dalam tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih
gemuk. Jadi, membuat tubuh selalu bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat
simpanan kalori dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga.

4. Turunkan Berat Badan

Obesitas adalah salah penyebab diabetes yang paling tinggi. Memiliki berat badan yang berlebih
akan memicu beberapa penyakit seperti jantung. Ketika tubuh beresiko memiliki penyakit
jantung maka potensi diabetes juga akan semakin tinggi. Jika kondisi ini terjadi maka Anda bisa
menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara teratur dan diet.

5. Ganti Sumber Karbohidrat dengan Biji-Bijian

Sumber karbohidrat yang berasal dari tanaman gandum dan biji-bijian bisa membuat enzim
pencernaan sulit merubah pati menjadi glukosa. Proses ini akan membuat tubuh mendapatkan
kadar gula dalam darah dengan proses yang lebih lama. Jika hal ini terjadi maka tubuh akan
memproses insulin sesuai dengan kebutuhan. beberapa jenis makanan yang bisa digunakan untuk
menggantikan karbohidrat lembut seperti nasi adalah gandum, sereal, jagung dan ubi.
6. Hindari Terlalu Sering Konsumsi Minuman Manis

Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain telah meningkatkan resiko
diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber tenaga tapi dalam
jumlah yang kecil. Selain minuman manis maka minuman yang mengandung soda dan berbagai
bahan pengawet juga harus dihindari. Minuman manis akan meningkatkan kadar glikemik dalam
tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko obesitas dan diabetes.

7. Konsumsi Lemak Tak Jenuh Ganda

Lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada beberapa jenis kacang-kacanga,
biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat membantu
tubuh dalam mencegah diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit dan
margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan meningkatkan resiko diabetes.

8. Batasi Konsumsi Daging Merah

Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa meningkatkan resiko
diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh tubuh termasuk dalam proses metabolisme.
Untuk menghindari resiko ini maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas.

9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik

Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari penumpulan lemak,
resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka
tubuh akan meningkatkan produksi insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar
gula dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang, senam dan lari.
Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan resiko terkena diabetes.

10. Konsumsi Makanan Berserat

Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme dalam tubuh berjalan lebih
lancar. Organ pencernaan bisa bekerja secara maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari
makanan bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan
resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka resiko diabetes
akan menjadi lebih rendah. beberapa makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacang-
kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian.

Baca : Makanan kaya serat & Akibat kurang serat

11. Atur Porsi Makan

Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh adalah langkah yang sangat
bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring makan harus terdapat sekitar seperempat bagian
protein, sayuran, buah, dan karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang
paling sehat. Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut menjadi kenyang
namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengatur porsi makanan dengan
jumlah yang kecil dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko diabetes.

12. Batasi Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit semua orang. Namun tanpa
disadari ternyata minyak yang berasal dari minyak sawit mengandung lemak yang cukup tinggi.
Lemak bisa meningkatkan resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko diabetes juga akan
meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng sebaiknya ganti cara memasak dengan
direbus atau dikukus.

13. Batasi Makanan Olahan

Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah ditemukan dimana saja. Namun
ternyata makanan olahan belum tentu sehat untuk tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit
jantung dan diabetes. Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan makanan
tambahan yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh. Karena itu hindari makanan
olahan dan pilih makanan sehat.

Baca : Bahaya Mie Instan + Bahaya Minuman bersoda

14. Selalu Perhatikan Label Makanan

Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu perhatikan dengan label
nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi akan dicantumkan dalam daftar makanan
seperti kalori, gula, karbohidrat, dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan
yang terlalu banyak mengandung kalori maka amati semua daftar dalam label. Sebaiknya juga
jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam kemasan.

Baca : Makanan yang mengandung kalori tinggi

15. Berolahraga secara rutin

Ada banyak olahraga yang membakar kalori super banyak yang dapat anda manfaatkan untuk
mencegah terjadinya diabetes dan memperkecil risiko tersebut.

Penting Untuk Diabetes.

Anda mungkin juga menyukai