Anda di halaman 1dari 18

11/10/2018

Data Kecelakaan Kerja

1
11/10/2018

Indonesia
125000 123000

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan 120000

 Tahun 2015, jumlah kasus Kecelakaan 115000


110285
110.285 kasus, dengan korban 110000

mencapai 2.375 orang dan Kasus 105000


105182

Meninggal Dunia 530 Orang. 100000

 Tahun 2016, Jumlah Kasus 105.182 95000

kasus dan Kasus Meninggal Dunia 2015


2015
2016
2016 2017
2017

2.382 Orang.
 Tahun 2017, Jumlah Kasus 123.000
Kasus

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2016


KASUS
Kecelakaan
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah Kecelakaan 117,949  100,106  95,906  98,970  106,129 
Korban Mati (Orang) 29,544  26,416  28,297  26,495  26,185 
Luka Berat (Orang) 39,704  28,438  26,840  23,937  22,558 
Luka Ringan (Orang) 128,312  110,448  109,741  110,714  121,550 
Kerugian Materi (Juta Rupiah) 298,627  255,864  250,021  272,318  226,833 

Data BPJS
Tahun 2017:
Jumlah : 123.000 Kasus Kecelakaan
Klaim : 971 Milyar (Tahun 2016 : 792 Milyar)

2
11/10/2018

INSIDEN K3

Substandard Practice Substandard Condition Near‐Miss Incident

INSIDEN K3
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah keadaan
darurat).

Kecelakaan Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan
(kematian).

Nearmiss (hampir celaka)


Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).

3
11/10/2018

PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA


1 1 1
Major Injury Serious Injury Fatal Injury

10 10
Minor Injury Serious Injury
29
Minor Injuries
30 30
Property Damage Incident Minor Injury

300 600 600


Non Injury Incidents Near Misses Near Misses

Heinrich 1931 Frank Bird 1966 Institute of Eng. & Tech. UK 2009

PIRAMIDA KECELAKAAN KERJA


Setiap Terjadi
1 Kecelakaan Fatal/Kematian

Di dalamnya terdapat
10 Kecelakaan Ringan Sebelumnya

Insiden yang menimbulkan kerusakan


Yang di dalamnya terdapat
30 alat/bahan sebelumnya

Yang di dalamnya terdapat Nearmiss (hampir celaka) Sebelumnya


600
Frank Bird 1966

4
11/10/2018

BAHAYA K3
Pengertian Faktor
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit
2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
akibat kerja (PAK).
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
Sumber 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
1. Manusia. Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas,
2. Mesin. Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
3. Material. Getaran, Radiasi).
4. Metode. 4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja,
5. Lingkungan. Pengangkutan Manual, Desain Tempat
Keja/Alat/Mesin).
Jenis 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan,
Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
1. Tindakan.
2. Kondisi.

RESIKO K3
Pengertian Keparahan
Sangat Berat
Potensi kerugian yang bisa
Ringan

Ringan

Sedang
Sangat

Berat

diakibatkan apabila terdapat Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
kontak dengan suatu bahaya Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim
(contoh : luka bakar, patah
Frekuensi

Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim


tulang, kram, asbetosis, dsb). Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Penilaian dan Kategori Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

Perkalian antara nilai frekuensi Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu


dengan nilai keparahan suatu Sedang Perlu Tindakan Langsung

resiko. Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian

Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas

5
11/10/2018

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung


dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang
biasa atau wajar dilalui. (Permenaker No. 609 Tahun
2012-Pedoman Penyelesaian Kasus Kecelakaan Kerja &
PAK)

KECELAKAAN KERJA

Pedoman dalam menentukan apakah suatu kecelakaan


termasuk kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja dapat
dilihat dari:

1) Kecelakaan terjadi di tempat kerja;


2) Adanya perintah kerja dari atasan/pemberi kerja/pengusaha
untuk melakukan pekerjaan;
3) Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan
perusahaan; dan/atau
4) Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak
dalam jam kerja atas izin atau sepengetahuan perusahaan.

6
11/10/2018

Kondisi lain yang dapat dikategorikan sebagai kecelakaan


kerja:

a) Pada hari kerja:


1) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan perjalanan dinas
sepanjang kegiatan yang dilakukan ada kaitannya dengan
pekerjaan dan/atau dinas untuk kepentingan perusahaan yang
dibuktikan dengan surat perintah tugas.
2) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan kerja lembur
yang harus dibuktikan dengan surat perintah lembur.

b) Di luar waktu/jam kerja:


1) Kecelakaan yang terjadi pada waktu melaksanakan aktivitas lain
yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan dan harus
dibuktikan dengan surat tugas dari perusahaan.
Contoh: melaksanakan kegiatan olahraga untuk menghadapi
pertandingan 17 Agustus, pelatihan/diklat, darmawisata dan outbond
yang dilaksanakan perusahaan sebagai kegiatan yang telah
diagendakan oleh perusahaan.
2) Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan sedang
menjalankan cuti mendapat panggilan atau tugas dari
perusahaan, maka perlindungannya adalah dalam perjalanan
pergi dan pulang untuk memenuhi panggilan tersebut.

7
11/10/2018

c) Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pergi dan pulang dari


Base Camp atau anjungan yang berada di tempat kerja menuju ke
tempat tinggalnya untuk menjalani istirahat (dibuktikan dengan
keterangan perusahaan dan jadwal kerja).

d) Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pergi dan pulang


melalui jalan yang biasa dilalui atau wajar bagi tenaga kerja
yang setiap akhir pekan kembali ke rumah tempat tinggal yang
sebenarnya (untuk tenaga kerja yang sehari-hari bertempat tinggal
di rumah kost/mess/asrama dll).

Pengertian cacat adalah keadaan hilang atau berkurangnya fungsi


anggota badan yang secara langsung atau tidak
langsung mengakibatkan hilang atau berkurangnya
kemampuan untuk menjalankan pekerjaan.

Kecacatan dapat dibagi dalam 3 jenis:


a) Cacat sebagian untuk selamanya adalah cacat yang mengakibatkan
hilangnya sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh.
b) Cacat kekurangan fungsi adalah cacat yang mengakibatkan berkurangnya
fungsi sebagian atau beberapa bagian dari anggota tubuh untuk selama-
lamanya.
c) Cacat total untuk selamanya adalah keadaan tenaga kerja tidak mampu
bekerja sama sekali untuk selama-lamanya.

8
11/10/2018

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab
Penyebab Penyebab Kecelakaan
Tidak Kerugian
Dasar Langsung Kerja
Langsung

1. Kurangnya 1. Faktor Pekerjaan. 1. Tindakan Tidak 1. Kontak Dengan 1. Manusia (Cedera,


Prosedur/Aturan. 2. Faktor Pribadi. Aman. Bahaya. Keracunan, Cacat,
2. Kurangnya Sarana. 2. Kondisi Tidak 2. Kegagalan Fungsi. Kematian, PAK).
3. Kurangnya Aman. 2. Mesin/Alat (Kerusakan
Kesadaran. Mesin/Alat).
4. Kurangnya 3. Material/Bahan (Tercemar,
Kepatuhan. Rusak, Produk Gagal).
4. Lingkungan (Tercemar,
Rusak, Bencana Alam).

Teori Efek Domino – H.W. Heinrich

KERUGIAN KECELAKAAN KERJA


Biaya Langsung
Rp. 1 Juta 1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Biaya Tidak Langsung
Rp. 5 – 50 Juta 1. Kerusakan Bangunan.

{
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
(Biaya Kerusakan Aset
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
Yang Tidak Diasuransikan)
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
7. Waktu untuk Investigasi.
Rp. 5 – 3Juta 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .

{
(Biaya Lain-lain 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
Yang Tidak Diasuransikan) 10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena
Cedera.
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja 14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.

9
11/10/2018

UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA


Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di
Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.

PENGENDALIAN RESIKO K3

PERLINDUNGAN
KEHANDALAN

10
11/10/2018

Berdasarkan Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995, Sebuah kecelakaan


disebut sebagai kecelakaan tambang apabila memenuhi 5 unsur
berikut :
1) Benar-benar terjadi
2) Mengakibatkan cedera pekerja tambang atau
orang yang diberi izin oleh kepala teknik
tambang
3) Akibat kegiatan usaha pertambangan
4) Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang
mendapat cedera atau setiap saat orang yang
diberi izin
5) Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha
pertambangan atau wilayah proyek.

Kategori Kecelakaan

Berdasarkan Kepmen Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995,


Kategori kecelakaan tambang adalah:

1. Cedera ringan
Cedera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja
tambang tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari
dan kurang dari 3 minggu, termasuk hari Minggu dan hari libur

Kategori Kecelakaan

11
11/10/2018

2. Cedera Berat
a) Cedera yang akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula selama lebih dari 3 minggu termasuk hari minggu dan
hari libur
b) Cedera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap yang
tidak mampu menjalankan tugas semula
c) Cedera akibat kecelakaan tambang yang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang
tidak mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami cedera seperti salah satu
dibawah ini :
 Keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah, lengan atas,
paha atau kaki;
 Pendarahan di dalam, atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen;
 Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan
tetap dan
 Persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah pernah terjadi

Kategori Kecelakaan

Berdasarkan Kepmen Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995,


Kategori kecelakaan tambang adalah:

3. Mati
Kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati
dalam waktu 24 jam terhitung dari waktu terjadinya kecelakaan
tersebut.

Kategori Kecelakaan

12
11/10/2018

LOSS CAUSATION MODEL

Kecelakaan tidak akan datang dengan sendirinya. Ada serangkaian


peristiwa sebelumnya yang mendahului terjadinya kecelakaan tersebut,
seperti diilustrasikan pada bagan berikut

LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR <KEJADIAN>
PERBUATAN KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR ENERGI KERUSAKAN
KONDISI
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL

ILUSTRASI KEJADIAN &


KECELAKAAN

13
11/10/2018

LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN


KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST (menabrak/bentur benda diam/bergerak)


 STRUCK BY (terpukul/tabrak oleh benda bergerak)
 FALL TO (jatuh dari tempat yang lebih tinggi)
 FALL ON (jatuh di tempat yang datar)
 CAUGHT IN (tusuk, jepit, cubit benda runcing)
 CAUGHT ON (terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar)
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN (terpotong, hancur, remuk)


 CONTACT WITH (listrik, kimia, radiasi, panas, dingin)
 OVERSTRESS (terlalu berat, cepat, tinggi, besar)
 EQUIPMENT FAILURE (kegagalan mesin, peralatan)
 EVIRONMENTAL RELEASE (masalah pencemaran)

14
11/10/2018

(Loss Control Activity by HW. Heinrich)


LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG

SEBAB LANGSUNG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR

LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHYSICOLOGI TIDAK LAYAK  ENGINEERING
SEBAB DASAR

 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)


 STRESS FISIK ATAU STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN  MAINTENANCE
 KURANG KEAHLIAN  STANDAR KERJA
 MOTIVASI TIDAK LAYAK  SALAH PAKAI

15
11/10/2018

LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB


INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LACK OF CONTROL

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR TIDAK
SESUAI

PENGENDALIAN KERUGIAN

PRE CONTACT POST


CONTACT CONTROL CONTACT
CONTROL CONTROL

16
11/10/2018

Pre Contact Control


LACK OF BASIC IMMEDIATE
CONTROL CAUSE CAUSE ACTIVITY OF
CONTROL
INADEQUATE: SUB-
PERSONAL STANDARD - Leadership
PROGRAM FACTORS PRACTICES
- Training
PROGRAM & & - Planned Inspection
STANDARD
- Job Safety Analysis
JOB SUB-
COMPLIANCE FACTORS STANDARD - Observation
TO STANDARD CONDITIONS
- Safety Meeting
- Program Evaluation
PRE - CONTACT

Contact Control
INCIDENT
ACTIVITY OF CONTROL

CONTACT
WITH
• Substitution - equipment and material
• Reducing released energy
ENERGY
• Supplying Personal Protective
OR Equipment
MATERIAL
• Installing a safety device/guarding

CONTACT

17
11/10/2018

Post Contact Control


LOSS
ACTIVITY OF CONTROL

HUMAN
- Emergency response
- First Aid
PROPERTY
- Control of fire and explosion
- Salvage
PROCESS
- Spill containment procedure
(PROFIT) - Repairmnt of equipment & facilities

POST - CONTACT

END SESSION 5

18

Anda mungkin juga menyukai