DAN IMPLEMENTASINYA
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Teori Skinner | 98
pada tahun 1938 dan Deborah (Debbie) yang lahir pada tahun 1944.
Skinner menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “The Behavior of
Organisms” pada tahun 1938.
Di usiannya yang ke-40 tahun, Skinner masih bergantung kepada
bantuan keuangan dari ayahnya untuk berjuang dalam
ketidakberhasilannya menulis buku mengenai perilaku lisan yang berjudul
“Behavior Verbal” pada tahun 1957. Karena ia tidak sepenuhnya terlepas
dari “Tahun Kegelapan” dalam 20 tahun pertama. Meski Skinner menjadi
sukses dan menjadi seorang behavioris terkemuka, ia lamban dalam
mengatur dan menghasilkan keuangannya sendiri. Dengan model
kekanak-kanakan, ia mengijinkan orang tuanya untuk membayar mobil,
liburan, pendidikan anak-anaknya di sekolah, bahkan rumah untuk
keluarganya.
Ketika Skinner masih menuntut ilmu di Universitas Minnesota,
ayahnya memberikan penawaran kepada Skinner, bahwa ia akan
membayar gaji sekolah musim panasnya jika ia terlebih dahulu mengajar
selama musim panas dan membawa istri serta kedua anaknya ke Scranton.
Skinner pun menerima tawaran dari ayahnya untuk pindah ke Scranton
serta untuk kembali menulis. Namun, buku yang ia tulis masih belum
dapat diselesaikan juga hingga beberapa tahun mendatang. Pada tahun
1942 sampai 1943, Skinner melibatkan diri dalam penelitian mengenai
perang yang disponsori oleh General Mills dan juga menjadi anggota
Guggenheim.
Pada tahun 1945, Skinner meninggalkan Minnesota untuk
mengetuai/mengepalai sebuah Fakultas Psikologi di University of Indiana,
sebuah pilihan yang menjadikannya lebih frustasi karena tugas-tugas
administratifnya menjemukan, ditambah Skinner belum merasakan
pengetahuan dan pengalaman akan psikologi itu sendiri. Namun, istrinya
memiliki perasaan atau anggapan yang bertentangan dengan Skinner. Ia
beranggapan bahwa meskipun begitu, krisis pribadi Skinner akan segera
berakhir dan karier profesionalnya pun akan datang.
Pada liburan musim panas tahun 1945, Skinner menulis Wolden Two,
sebuah novel khayalan yang menggambarkan sebuah masyarakat sosial
dengan permasalahan dalam penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan perilaku ahli teknik. Meskipun tidak diterbitkan hingga tahun
1948, bukunya disajikan oleh penulis dengan terapi langsung dalam
bentuk Emotional Catharsis. Hingga akhirnya Skinner dapat belajar dari
Teori Skinner | 99
kegagalan menuju kemahiran selama tahun kegelapannya, yaitu 20 tahun
pertama.
Skinner menjelaskan bahwa dua karakter yang ada dalam bukunya
yaitu Farazier dan Burris mewakili usaha/percobaannya untuk
menggabungkan dua askpek berbeda yang ada dalam kepribadiannya
sendiri. Buku Wolden Two pun turut menjadi pembangun karier
profesional Skinner. Tidak lama kemudian ia mengurung diri untuk
pembelajaran laboratorium terhadap tikus dan burung dara, tapi kemudian
ia terlibat/dilibatkan dalam aplikasi analisis tingkah laku terhadap
teknologi pembentukan perilaku manusia dan mendapatkan ungkapan
filosofis dalam Beyond Freedom and Dignity.
Pada tahun 1948, Skinner kembali ke Harvard, dan melanjutkan
eksperimen kecil menggunakan burung dara. Tahun 1964, di usianya yang
ke-60 tahun, Skinner berhenti mengajar. 10 tahun kemudian, ia mengambil
2 program pendanaan karier dari pemerintah pusat untuk masa 5 tahun,
yang mengizinkan Skinner untuk melanjutkan menulis dan memimpin
penelitian. Ia pun berhenti menjadi profesor psikologi pada tahun 1974.
Setelah berhenti mengajar pada tahun 1964, Skinner menulis beberapa
buku penting mengenai tingkah laku manusia yang membantunya
mendapatkan gelar sebagai America’s Best-Known Living Psychologist.
Pada tanggal 18 Agustus 1990, Skinner meninggal karena menderita
leukimia. Satu minggu sebelum kematiannya, Skinner mengirimkan pidato
emosianalnya kepada konvensi American Psychological
Association (APA) mengenai kelanjutan advokasinya tehadap
behaviorisme radikal. Dengan adanya konvesi ini, ia mendapat surat
pujian pertama sebagai Outstanding Lifetime Constribution to Psychology.
Dan Skinner adalah satu-satunya orang yang mendapat penghargaan
tersebut dalam sejarah APA.
Skinner menjadi terkenal karena kepeloporannya melakukan riset
terhadap belajar dan perilaku. Selama 60 tahun karirnya, Skinner
menemukan berbagai prinsip penting dari operant conditioning, suatu tipe
belajar yang melibatkan penguatan dan hukuman. Sebagai seorang
behavioris sejati, Skinner yakin bahwa operant conditioning dapat
menjelaskan bahkan perilaku manusia yang paling kompleks sekalipun.
Pada kenyataannya, Skinner lah memang yang pertama kali memberi
istilah operant conditioning.
Konsekuensi-konsekuensi
Penguatan
Penguatan (reinforcement) didefinisikan sebagai setiap konsekuensi
yang menguatkan perilaku (meningkatkan frekuensi perilaku). Suatu
penguat harus terdemonstrasikan, artinya tidak bisa menganggap suatu
konsekuensi tertentu benar-benar merupakan suatu penguat sampai
terbukti konsekuensi itu menguatkan perilaku seseorang. Sebagai contoh,
permen secara umum dapat dianggap sebagai penguat untuk anak-anak,
namun saat gigi sakit permen bukan lagi penguat untuk anak-anak
tersebut. Tidak ada ganjaran (hadiah) yang dapat diasumsikan sebagai
penguat untuk setiap orang dalam segala kondisi. Umumnya yang menjadi
penguat adalah sesuatu yang dapat memuaskan dorongan dasar (basic
drive), seperti makanan, rasa haus, dan sebagainya. Tetapi hal tersebut
tidak selalu benar, terutama bila diterapkan pada manusia, Karena selain
kebutuhan fisik, manusia juga memiliki kebutuhan psikis, seperti
kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk
berhubungan dengan orang lain dan sebagainya.
Skinner memandang reward (hadiah) atau reinforcement (penguatan)
sebagai unsur yang paling penting dalam proses belajar. Kita cenderung
untuk belajar suatu respons jika diikuti oleh reinforcement (penguat).
Skinner lebih memilih istilah reinforcement dari pada reward, ini
dikarenakan reward diinterpretasikan sebagai tingkah laku subjektif yang
dihubungkan dengan kesenangan, sedangkan reinforcement adalah istilah
yang netral. Penemuan Skinner memusatkan hubungan tingkah laku
Penguatan Positif
Jadwal Penguatan
Hukuman
Skinner setuju dengan rewad atau dalam bahasanya
reinforcement, namun Skinner berbeda dengan pendukung behavioristik
lainnya, ia tidak setuju dengan hukuman, Skinner lebih percaya dengan
apa yang disebutnya dengan penguat negatif. Penguat negatif tidak sama
dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak bila hukuman harus
diberikan (sebagai stimulus) agar respons akan muncul berbeda dengan
respons yang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus)
harus dikurangi agar respons yang sama menjadi semakin kuat. Hukuman
terkadang menghalangi perilaku positif dari objek yang mendapat
hukuman (Kelvin Seifert: 35). Penerapan prinsip pengondisian operant,
dengan tidak adanya hukuman dalam pendidikan bukan berarti ia
mengajarkan pendidikan bebas, akan tetapi ia menekankan bahwa sangsi
atau hukuman justru melahirkan perilakuperilaku yang tidak diharapkan.
(Torsten Husen: 113). Penguat negatif tidak sama dengan hukuman,
a. Operasi Penjumlahan
Contoh :
Sederhanakanlah 5 √ 5+3 √2+2 √ 5+6 √ 2 = . . . . . . . . . .
Jawab:
Langkah I : Kelompokkan bilangan – bilangan yang memiliki nilai
akar yang sama.
5 √ 5+2 √ 5+3 √ 2+6 √ 2
Langkah II : Jumlahkan akar – akar tersebut dengan cara
menyatukan masing – masing bilangan bulat yang memiliki nilai
akar yang sama.
(5+2) √5+(3+6) √2
Langkah III : Hitung akar – akar tersebut
7 √ 5+9 √ 2
Langkah IV : Hasil yang diperoleh adalah
5 √ 5+2 √5+3 √ 2+6 √ 2=7 √ 5+9 √ 2
Contoh:
Contoh :
Sederhanakanlah bentuk akar dari:
6 √ 2−4 √ 6+8 √ 6+3 √ 2=¿ . . . . . . . ..
Jawab:
Langkah I : Kelompokkan bilangan–bilangan yang memiliki nilai
akar yang sama
6 √ 2+3 √2+ 8 √ 6−4 √6
Langkah II : Jumlahkan akar–akar tersebut dengan cara menyatukan
bilangan–bilangan bulat yang memiliki nilai akar yang sama.
(6+ 3) √ 2+(8−4 ) √ 6
Langkah III : Hitunglah hasil dari pengurangan dan penjumlahan
bilangan-bilangan bulat tersebut.
9 √ 2+4 √ 6
Langkah IV : Maka hasil yang diperoleh adalah
6 √ 2+3 √2+ 8 √ 6−4 √6 = 9 √ 2+4 √ 6