Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Human Resources Planning yang dibina
oleh:
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Jurusan Manajemen
Universitas Brawijaya
Tahun 2021
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
3. Analisis Karyawan
Analisis karyawan difokuskan pada identifikasi khusus kebutuhan training bagi
karyawan yang bekerja pada jobnya. Kebutuhan training pegawai dapat dianalisis
secara individu maupun kelompok.
a. Kebutuhan individu dari pelatihan
Analisi kebutuhan individu dari pelatihan dapat dilakukan dengan cara
observasi oleh supervisor, evaluasi keterampilan, kartu control kualitas dan
tes keterampilan pegawai.
b. Kebutuhan kelompok dan pelatihan
Kebutuhan ini dapat diprediksi dengan pertimbangan informal dan
observasi oleh supervisor maupun manajer.
Adapun alasan lain dari kebutuhan pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut:
a) Adanya Pegawai Baru Pegawai-pegawai baru sangat memerlukan pelatihan orientasi.
Mereka perlu memahami tujuan, aturan-aturan dan pedoman kerja yang ada pada
organisasi perusahaan. Begitu pula mereka perlu memahami kewajiban-kewajiban, hak
dan tugasnya sesuai dengan job nya.
b) Adanya Penemuan-penemuan baru Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern, banyak ditemukan peralatanperalatan baru yang lebih canggih daripada peralatan
kantor yang digunakan sebelumnya. Pegawai-pegawai yang akan menggunakan peralatan
baru tersebut perlu mendapatkan pelatihan agar dapat menggunakannya dengan sebaik-
baiknya. Misalnya penggunaan computer maupun teknologi ahli lainnya.
4. Evaluasi Pelatihan
Evaluasi pelatihan dilihat dari efek pelatihan dan pengembangan dikaikan dengan :
1) Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan dan pengembangan.
2) Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman latihan.
3) Perubahan perilaku.
4) Perbaikan pada organisasi.
B. Penilaian
Penilaian (Assesment) meliputi mengumpulkan informasi dan memberikan umpan balik
kepada karyawan tentang perilaku, gaya komunikasi, atau berbagai keterampilannya. Para
karyawan, rekan kerjanya, para manajer, dan para pelanggan dapat memberikan informasi.
Penilaian paling sering digunakan untuk mengidentifikasi para karyawan dengan potensi
manajerial serta mengukur berbagai kekuatan dan kelemahan para manajer saat ini.Alat-alat
penilaian yang popular meliputi tes-tes kepribadian, Indikator Jenis Myers-Briggs, pusat-
pusat penilaian, penentuan tolak ukur, penilaian kinerja, dan umpan balik 360 derajar.
1) Tes-tes kepribadian
Tes-tes digunakan untuk menentukan apakah para karyawan memiliki berbagai
karakteristik kepribadian yang diperlukan agar berhasil pada pekerjaan-pekerjaan
manajerial tertentu atau pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan tugas-tugas
internasional. Tes-tes kepribadian biasanya mengukur lima dimensi utama:
keterbukaan, penyesuaian diri, keramahan, kerajinan, dan keingintahuan. Penilaian
mengidentifikasi para manajer yang siap untuk tugas-tugas internasional mungkin
tidak sesuai dengan posisinya saat ini, atau membutuhkan pelatihan agar lebih
memahami budaya perusahaan.
3) Pusat-pusat penilaian
Pusat penilaian merupakan proses dimana beberapa pemeringkat mengevaluasi
kinerja para karyawan berdasarkan sejumlah latihan. Pusat penilaian biasanya berlokasi
di luar perusahaan seperti pusat pertemuan. Jenis-jenis latihan yang digunakan pusat-
pusat penilaian meliputi berbagai diskusi kelompok tanpa pemimpin, Keranjang masuk
wawancara, permainan peran.
Pada diskusi kelompok tanpa pemimpin, tim yang terdiri atas lima sampai tujuh
orang karyawan ditugaskan untuk memecahkan masalah bersama-sama pada jangka
waktu tertentu. Pada wawancara, para karyawan ditanya tentang pekerjaan dan
berbagai pengalaman pribadi, keterampilan, dan rencana kariernya.
Keranjang masuk(In-basket) merupakan simulasi tugas-tugas administrasi dari
pekerjaan manajer. Permainan peran (Role plays) mengacu pada peserta yang
mengambil bagian atau peran dari manajer atau karyawan lain.
D. Hubungan pribadi
Para karyawan juga dapat mengembangkan berbagai ketrampilan dan meningkatkan
pengetahuannya tentang perusahaan dan para pelanggannya dengan berinteraksi bersama
anggota organisasi yang lebih berpengalaman. Kepenasihatan dan pembinaan merupakan dua
jenis hubungan antarpribadi yang digunakan untuk mengembangkan para karyawan.
a. Kepenasihatan
Pembimbing (mentor) merupakan karyawan yang berpengalaman, yaitu karyawan
senior yang produktif yang membantu mengembangkan karyawan yang kurang
berpengalaman (anak didik). Sebagian besar hubungan-hubungan kepenasihatan
dikembangkan secara informal sebagai akibat dari berbagai kepentingan atau nilai
yang dibagi oleh pembimbing dan anak didik.
Tujuan-tujuan program kepenasihatan yaitu memasyarakatkan para karyawan
baru, meningkatkan kemungkinan peralihan keterampilan dari pelatihan kepada
pengaturan pekerjaan serta memberikan berbagai peluang bagi kaum minoritas untuk
mendapatkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan agar berkembang.
b. Pembinaan (coaching)
Bentuk pelatihan dan pengembangan ini dilakukan di tempat kerja oleh atasan atau
karyawan yang berpengalaman. Metode ini dilakukan dengan pelatihan secara informal
dan tidak terencana dalam melakukan pekerjaan seperti menyelesaikan masalah, partisipasi
dengan tim, kekompakan, pembagian pekerjaan, dan hubungan dengan atasan atau teman
kerja.
4. Hasil
Frestry, 2015. Pendekatan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Diakses 3 Oktober 2021 dari
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/11/Pengembangan-kasus.pdf .
Nurcahyadi, Ghani. 2019. CorporateEDU Beri Kesempatan Pelatihan Online bagi Perusahaan.
Diakses 3 oktober 2021 dari
https://m.mediaindonesia.com/teknologi/274025/corporateedu-beri-kesempatan-
pelatihan-online-bagi-perusahaan.
R. Wayne Dean Mondy dan Josep J. Martocchio. 2016. Human Resource Management (Global
Edition).14th International Edition. United of America : Education Limited.
Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.