Ter Haar merumuskan pengertian Masyarakat Hukum Adat
adalah : “kesatuan manusia sebagai satu kesatuan, menetap di daerah tertentu, mempunyai penguasa-penguasa, mempunyai kekayaan yang berwujud atau tidak berwujud, di mana para anggota kesatuan hidup dalam masyarakat yang merupakan kodrat yang para anggotanya tidak berpikir untuk membubarkan ikatan tersebut atau melepaskan diri dari ikatan itu”.
2. Masyarakat Hukum Adat memiliki cara pandang hidup yang menyeluruh
(holistik), dan komunal.Masyarakat yang dimaksud merupakan bagian terintergrasi dengan alam semesta.
3. Dari berbagai uraian tentang pengertian Masyarakat Hukum Adat di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian unsur utama keberadaan Masyarakat Hukum Adat, yaitu: 1. Adanya sekelompok orang yang hidup bersama dan teratur sebagai satu kesatuan; sekelompok 2. Adanya wilayah sebagai tempat hidup bersama yang diklaim sebagai daerah kekuasaan. 3. Adanya pimpinan/penguasa dari kelompok tersebut; banyak yang salah paham sama pimpinan/penguasa kelompok ini, pemimpin pada hukum adat tidak sama dengan pemimpin pada administrasi pemerintah contoh seperti RT,RW,dan Pemimpin adat adalah pemimpin yang kepemimpinannnya berjalan menurut hukum adat (mulai dari pemilihan/penunjukan/pengangkatan sampai pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dijalankan menurut hukum adat). 4. Adanya harta kekayaan bersama; baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dikenalnya harta kekayaan yang tidak berwujud ini karena pengertia harta menurut pemahaman masyarakat hukum adat itu LUAS. 5. keterikatan kelompok tersebut didasarkan pada kesamaan tempat tinggal atau keturunan yang anggotanya memiliki ikatan bathin yang kuat, sehingga memiliki rsa kebersamaan yang tinggi, sehina semalu, senasib sepenanggungan.
4. Masyarakat hukum adat memiliki karakteristik terntu sehingga tidak berarti
setiap kumpulan masyarakat itu adalah kumpulan masyarakat hukum adat. Masyarakat di kota di bisa di katakan masyarakat hukum adat karna kehidupan mereka tidak berkarateristik kehidupan masyarakat hukum adat
5. Berbicara sturktur masyarakat hukum adat. Ada yang tersusun secara GENEALOGIS (patrilineal,matrilineal,parental)dan ada pula secara GENEALOGIS TERITORIAN ( campuran).