Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENGKAJIAN & ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UJUNG BATU

Nama : SATRI YUNITA


NIM : 2041140

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TENGKU MAHARATU PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Al- hamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan

hidayahNya sehingga. Laporan ini disusun sebagai bukti fisik hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan dan untuk memenuhi tugas profesi keperawatan keluarga binaan.

Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang

Akhirnya kelompok berharap semoga lapoaran ini bermanfaat meningkatkan motivasi

khususnya teman-teman perawat.

WASSALAM

SATRI YUNITA
RENCANA KUNJUNGAN RUMAH

A. Identitas klien

Initial klien : Tn. S

Umur klien : 35 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Desa Ngaso

Nama orang tua

Ayah : Wandi Warso

Ibu : Mesiah

Diagnosa medis : Schizoprenia

Diagnosa keperawatan: Prilaku kekerasan

B. Tujuan kunjungan rumah

1. Memvalidasi data dan melengkapi data yang berhubungan dengan pasien

2. Mendapat informasi langsung dari keluarga tentang :

a. Alasan masuk Rumah Sakit Jiwa

b. Kebiasaan keluarga dalam merawat pasien

c. Faktor pendukung yang ada pada keluarga

d. Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa

e. Harapan keluarga terhadap pasien

3. Melakukan implementasi berdasarkan diagnosa keperawatan pasien

a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga


b. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang Prilaku Kekerasan serta

peran serta keluarga dalam merawat pasien dengan Prilaku Kekerasan di

rumah

c. Mendiskusikan bersama keluarga tentang Prilaku Kekerasan dan

tindakan apa yang dapat dilakukan di rumah

d. Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan tekhnik

berkomunikasi pada pasien dengan Prilaku Kekerasan

e. Memberikan pujian kepada keluarga jika mampu

mendemonstrasikan tekhnik komunikasi pada pasien dengan Prilaku

Kekerasan

4. Melakukan implementasi berdasarkan tugas kesehatan keluarga

a. Keluarga dapat mengenal masalah Prilaku Kekerasan yang dialami

pasien

b. Keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan diberikan kepada

pasien dengan Prilaku Kekerasan

c. Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

serta tidak mendukung terjadinya Prilaku Kekerasan

d. Keluarga memahami kegunaan dan efek samping obat serta

memahami pentingnya berobat jalan

C. Rencana tindakan keperawatan

1. Orientasi

a. Salam perkenalan

”Assalammualaikum Bapak/ Ibu perkenalkan saya SY panggil saya S, saya

adalah mahasiswi STIKes Maharatu yang sedang melaksanakan praktek

keperawatan di poliklinik Jiwa puskesmas ujung batu.


”Nama Ibu siapa dan sebaiknya saya panggil apa?.”Bagaimana kabar Ibu

sekeluarga hari ini ? Apakah betul anak ibu yaitu S yang rutin kontrol ke

poliklinik puskesmas ujung batu’’ O...begitu ........”Apa pendapat ibu tentang

S ? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah yang dihadapi

anak ibu dan bagaimana cara merawatnya di rumah. Kita bicara diruangan ini

saja. Berapa lama Ibu bisa menyediakan waktu, 30 menit ya Bu?”

b. Penjelasan tujuan

”Tujuan saya datang kerumah Ibu adalah saya ingin mengetahui bagaimana

kondisi S dirumah sebelum kontrol ke puskesmas dan membantu Ibu sekeluarga

bagaimana cara merawat S agar tidak kambuh lagi bila kembali kerumah lagi.

c. Validasi/ Evaluasi

”Informasi yang saya dapat dari S .... apa beul Bu ? S suka marah-marah,

membanting barang-barang dan bicara kotor. Apa maslah sebenarnya yang

terjadi Bu ?”

”Dari catatan didapatkan bahwa S sudah dirawat yang keempat kalinya, apa

benar Bu ?”

2. Kerja

”Bu..apa yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu, Apa yang Ibu lakukan ?

Baik Bu saya akan jelaskan ke Ibu tentang hal-hal yang harus dilakukan bila

nanti S kembali kerumah. ”Bu..Prilaku Kekerasan adalah suatu bentuk prilaku

yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.

Prilaku ini muncul sebagai akibat dari rasa marah yang timbul pada diri

seseorang”Rasa marah ini bila disalurkan dapat membahayakan diri

sendiri,orang lain dan lingkungan”Ibu masih ingat apa yang membuat anak ibu

marah dan bagaimana biasanya reaksinya.Bila nanti dia marah-marah di rumah


sebaiknya ibu tenang saja bicara lembut tapi tegas, jauhkan benda-benda yang

berbahaya seperti pisau dan sebagainya, bila tidak berhasil hal yang patut ibu

lakukan adalah dengan membawa secepatnya ke Puskesmas atau ke Rumah

sakit dengan cara diikat agar tidak membahayakan.Jangan lupa minta bantuan

orang lain. Kemudian ibu ingatkan tentang jadwal latihan mengontrol

kemarahan yang sudah diajarkan kepadanya”. ”Saya akan mengajarkan kepada

ibu sekeluarga bagaimana mengontrol rasa marah.”

”Ada 4 cara yang dapat kita lakukan, yang pertama adalah dengan melakukan

tekhnik napas dalam yaitu pasien diminta menarik napas, menahannya beberapa

detik lalu menghembuskannya melalui mulut, ya betul begitu, Cara kedua yaitu

dengan cara memukul bantal atau kasur, Cara ketiga adalah dengan bicara yang

baik bila sedang marah seperti meminta dengan baik, menolak dengan baik dan

mengungkapkan perasaan kesal. Cara keempat yaitu mendekatkan diri kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan cara yang terakhir yaitu dengan munum obat secara

teratur, bisa dijelaskan ada berapa buah obat yang dimakan oleh anak Ibu? Ya

benar sekali, dengan makan obat yang teratur akan sangat membantu meredam

kemarahan dan pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang tidak ada lagi rasa

marah.”

”Bagaimana Bu apakah ibu bisa mengulangi lagi cara yang sudah saya ajarkan

tadi, coba ibu jelaskan kembali kesaya, Ya benar sekali Bu.”Jangan lupa buat

jadwal latihannya di rumah ya Bu?”

3. Terminasi

”Bagaimana perasaan Ibu setelah perbincangan kita tadi ? Coba ibu sebutkan

kembali jadwal latihan yang telah dibuat oleh S. Setelah hal ini coba ibu ingat

jadwal kegiatan yang telah dibuat oleh S.”Jangan lupa beri pujian bila dia
dapat melakukannya dengan baik.”Oke Bu saya rasa cukup, apa ada hal-ha lain

yang mau ibu tanyakan kesaya, ya cukup jelaskan Bu.Satu hal yang perlu Ibu

ingat kembali jika anak Ibu malas makan obat atau prilakunya membhayakan

diri dan orang lain segera hubungi pihak Puskesmas, jika tidak teratasi mereka

akan merujuk kembali ke RSJ. Baik saya pamit dulu ya mudah-mudahan

semua ini ada manfaatnya bagi ibu sekeluarga, Bu, terima kasih banyak atas

waktu dan kesempatan yang ibu sekeluarga berikan. Assalammualaikum w.w.”

Mahasiswa

( Satri Yunita )
LAPORAN HASIL PENYULUHAN KESEHATAN

1. Persiapan

a. Media yang digunakan adalah laptop, infokus dan leaflet

b. Tempat pelaksanaan adalah di Ruang tunggu poliklinik jiwa

Puskesmas Ujung batu

2. Pelaksanaan

a. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan dilakukan tepat pada waktunya

yaitu pukul 08.30 WIB

b. Jumlah peserta yang hadir ada 11 orang ( terlampir )

c. Moderator membuka acara dan memperkenalkan anggota kelompok

serta menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan

d. Anggota kelompok berdiri dan bekerja sesuai dengan posisi, tugas

dan tangung jawab masing-masing

e. Penyampaian materi dimulai oleh Leader yang memberikan

penyuluhan tentang :

1) Menjelaskan pengertian marah

2) Menjelaskan tanda-tanda marah

3) Menjelaskan cara-cara mengatasi marah

4) Melaksanakan Role play cara mengatasi marah

diperagakan oleh Co-leader dan seluruh peserta

mengikutinya secara aktif

f. Memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mengajukan

pertanyaan :

Seorang pengunjung mengajukan pertanyaan ”Bagaimana cara

menghadapi dan memarahi anak yang tidak mau menuruti


perintah orang tua ?”

Pertanyaan dijawab dengan baik oleh kelompok, pengunjung merasa

puas atas jawaban yang diberikan.

g. Mengevaluasi kemampuan pengunjung atas materi yang diberikan

dengan meminta pengunjung mengulangi materi yang yang telah

diberikan secara singkat meliputi :

1) Menjelaskan pengertian marah

2) Menjelaskan tanda-tanda marah

3) Menjelaskan cara-cara mengatasi marah

3. Penutup

a. Acara penyuluhan kesehatan ditutup sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan yaitu pukul 09.00 WIB

b. Tujuan Instruksional umum dan khusus diharapkan tercapai sesuai

dengan rencana.
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH
(HOME VISIT)

1. IDENTITAS PASIEN
Initial pasien : Tn. S
Pendidikan terakhir : SLTP
Alamat pasien : desa ngaso
Suku : Jawa
Agama : Islam
Susunan dalam keluarga : Anak kedua dari tiga bersaudara
Status perkawinan : Belum menikah
Diagnosis : Schizoprenia

2. IDENTITAS KEPALA KELUARGA / PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tatik
Pendidikan : SD
Alamat kepala keluarga/ penanggung jawab : desa ngaso
Pekerjaan : Dagang
Status perkawinan : Sudah menikah
Hubungan keluarga/penanggung jawab : Kakak kandung
Susunan dalam keluarga : Merupakan anak pertama

3. TUJUAN KUNJUNGAN RUMAH :


a. Memvalidasi data dan melengkapi data yang berhubungan dengan pasien

b. Mendapat informasi langsung dari keluarga tentang :

 Alasan masuk Rumah Sakit Jiwa

 Kebiasaan keluarga dalam merawat pasien

 Faktor pendukung yang ada pada keluarga

 Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa

 Harapan keluarga terhadap pasien


c. Melakukan implementasi berdasarkan diagnosa keperawatan pasien

 Membina hubungan saling percaya dengan keluarga

 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang Prilaku Kekerasan serta peran serta

keluarga dalam merawat pasien dengan Prilaku Kekerasan di rumah

 Mendiskusikan bersama keluarga tentang Prilaku Kekerasan dan tindakan apa

yang dapat dilakukan di rumah

 Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan tekhnik berkomunikasi pada

pasien dengan Prilaku Kekerasan

 Memberikan pujian kepada keluarga jika mampu mendemonstrasikan tekhnik

komunikasi pada pasien dengan Prilaku Kekerasan

d. Melakukan implementasi berdasarkan tugas kesehatan keluarga

 Keluarga dapat mengenal masalah Prilaku Kekerasan yang dialami pasien

 Keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien

dengan Prilaku Kekerasan

 Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak

mendukung terjadinya Prilaku Kekerasan

 Keluarga memahami kegunaan dan efek samping obat serta memahami

pentingnya berobat jalan.

4. KEADAAN SOSIAL & EKONOMI KELUARGA :


a. Status rumah tinggal : Rumah sendiri
b. Kamar tersendiri untuk pasien : Ada
c. Kondisi rumah : Rumah semi permanen
d. Kebersihan rumah : Kurang bersih
e. Kerapian rumah : Tidak rapi
f. Suasana daerah pemukiman :
1) Penghunian : Sepi karena jarak rumah masih jauh-jauh
2) Kebersihan : Kurang bersih
3) Ketenangan : Tenang
g. Keadaan ekonomi keluarga/pasien : Sedang
h. Biaya hidup pasien ditanggung oleh : Kakak
i. Jumlah tanggungan keluarga : 4 orang
j. Pencari nafkah dalam keluarga : Kakak dan kakak ipar
k. Sikap pasien terhadap keluarga : Baik dan harmonis
l. Sikap keluarga terhadap pasien : Baikdan perhatian
m. Sikap pasien terhadap tetangga : Baik
n. Sikap tetangga terhadap pasien : Baik

5. IMPLEMENTASI
a. Memvalidasi data dan melengkapi data yang berhubungan dengan pasien

Data yang diperoleh dari keluarga sama dengan data yang ada didalam status

Rekam Medis Pasien

b. Mendapat informasi langsung dari keluarga tentang :

 Alasan masuk Rumah Sakit Jiwa

Pasien dirawat karena marah bila disuruh bekerja mengamuk-ngamuk di

rumah, bicara kotor, mengejar orang-orang dengan parang. Di rumah pasien

hanya makan dan tidur saja

 Kebiasaan keluarga dalam merawat pasien

Biasanya keluarga hanya mendiamkannnya saja, kalau sudah kelewatan barulah

di bawa ke RSJ

 Faktor pendukung yang ada pada keluarga

Keluarga sangat menyayangi pasien karena dia anak laki-laki satu-satunya

mereka mau melakukan apa saja agar pasien bisa sembuh

 Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa


Keluarga kurang tahu tentang gangguan jiwa yang dialami pasien

 Harapan keluarga terhadap pasien

Keluarga sangat mengharapkan pasien bisa sembuh seperti sediakala

c. Melakukan implementasi berdasarkan diagnosa keperawatan pasien

 Membina hubungan saling percaya dengan keluarga

Keluarga menerima perawat dengan senang hati

 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang Prilaku Kekerasan serta peran serta

keluarga dalam merawat pasien dengan Prilaku Kekerasan di rumah

Keluarga tidak mengetahui tentang kondisi yang dialami pasien dan bagaimana

sebaiknya peran keluarga

 Mendiskusikan bersama keluarga tentang Prilaku Kekerasan dan tindakan apa

yang dapat dilakukan di rumah

 Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan tekhnik berkomunikasi pada

pasien dengan Prilaku Kekerasan

 Memberikan pujian kepada keluarga yang dapat mendemonstrasikan tekhnik

komunikasi pada pasien dengan Prilaku Kekerasan

e. Melakukan implementasi berdasarkan tugas kesehatan keluarga

 Keluarga dapat mengenal masalah Prilaku Kekerasan yang dialami pasien

 Keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien

dengan Prilaku Kekerasan

 Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak

mendukung terjadinya Prilaku Kekerasan

 Keluarga memahami kegunaan dan efek samping obat serta memahami

pentingnya berobat jalan.


6. KESIMPULAN
 Keluarga menerima dengan baik kunjungan yang dilakukan perawat dan berterima

kasih karena menjadi tahu bagaimana kondisi pasien sebenarnya dan berterima

kasih atas informasi yang diberikan seputar keadaan yang dialami pasien

 Keluarga mengenal masalah Prilaku Kekerasan yang dialami pasien

 Keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien dengan

Prilaku Kekerasan

 Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak

mendukung terjadinya Prilaku Kekerasan

 Keluarga memahami kegunaan dan efek samping obat serta memahami pentingnya

berobat jalan.

 Keluarga berjanji akan mengunjungi pasien dalam waktu dekat ( waktu tidak bisa

ditentukan ).

KONDISI DISABILITI REHABILITASI PASIEN:

1. Tingkah laku yang berhubungan dengan kebutuhan hidup sehari-hari

a. Bangun tidur :1 2 3 4 5

b. BAB :1 2 3 4 5

c. BAK :1 2 3 4 5

d. Waktu mandi :1 2 3 4 5

e. Ganti pakaian :1 2 3 4 5

f. Makan dan minum :1 2 3 4 5

g. Menjaga kebersihan diri :1 2 3 4 5

h. Menjaga keselamatan diri :1 2 3 4 5

i. Pergi tidur :1 2 3 4 5
2. Tingkah laku social

a. Hubungan dengan anak :1 2 3 4 5

b. Keluarga dekat lainnya :1 2 3 4 5

c. Kontak social terhadap petugas :1 2 3 4 5

d. Kontak mata waktu bicara :1 2 3 4 5

e. Bergaul :1 2 3 4 5

f. Memetuhi tata tertib :1 2 3 4 5

g. Sopan santun :1 2 3 4 5

3. Tingkah laku okupasional

a. Tertarik pada kegiatan/ pekerjaan :1 2 3 4 5

b. Mau melakukan kegiatan :1 2 3 4 5

c. Aktif / rajin melekukan kegiatan / :1 2 3 4 5

Pekerjaan

d. Produktifitas dalam pekerjaan/ :1 2 3 4 5

Kegiatan keterampilan dalam melakukan

kegiatan

e. Menghargai hasil pekerjaan : 1 2 3 4 5

f. Mau menerima perintah/ larangan :1 2 3 4 5

kritik

Jumlah nilai :
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok bahasan : Perilaku Kekerasan


B. Sasaran : Pengunjung Poliklinik Puskesmas Ujung batu.
C. Tujuan Instruksional :
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pengunjung poliklinik menjelaskan
tentang perilaku kekerasan
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Diharapkan pengunjung poliklinik menjelaskan tentang pengertian perilaku
kekerasan
b. Diharapkan pengunjung poliklinik menjelaskan tentang penyebab perilaku
kekerasan
c. Diharapkan pengunjung poliklinik menjelaskan tentang rentang tanda dan
gejala perilaku kekerasan
d. Diharapkan pengunjung (pasien dan kelaurga) poliklinik dapat menerapakan
penanganan perilaku kekerasan dirumah
D. Pengorganisasian
1. Tempat dan waktu
a. Tempat pelaksanaan : Ruang Tunggu Poliklinik.
b. Hari dan tanggal : Jum’at, 18 Juni 2021.
c. Jam : 08.30 -09.00 WIB
2. Tim penyuluhan
a. Moderator : Satri Yunita,S Kep
b. Leader : Rindo Aulia
c. Co leader : Riska
d. Observer : Nur
e. Fasilitator : desmiati
3. Deskripsi tugas
a. Moderator
1) Membuka acara
2) Melaksanakan kegiatan
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Leader
Memberikan/menyaji/penyuluhan kepada pengunjung poliklinik
c.Co leader
1) Membantu mengkoordinir seluruh kegiatan
2) Mengganti leader bila ada halangan
d. Observer
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal sampai
akhir.
2) Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan
e. Fasilitator
1) Memotifasi peserta untuk aktifitas selama penyuluhan
2) Menyiapkan tempat
4. Metode dan media
a. Metode : Diskusi dan tanya jawab
b. Media : Infokus, pengeras suara dan leaf leat
5. Materi (terlampir)
E. Setting Tempat :

MEDIA

P L

Co

A F A
F A F O

Keterangan :
L : Leader A: Audien
C : Co leader O: Observer
F : Fasilitaor P: Pembimbing
PERILAKU KEKERASAN

A. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suau bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis (Diklit dan PW IPKJI Propinsi Riau).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Daut,
2008).

B. Rentang Respon Marah

ADAPTIF MALDAPTIF

Asertif Frustrasi Pasif Agresif PK (amuk)

Keterangan :
1. Asertif
Kemampuan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
2. Frustrasi
Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realitas atau terhambat.
3. Pasif
Respon lanjut dimana pasien tidak mampu mengungkapkan perasaan.
4. Agresif
Perilaku destruksif tetapi masih bisa dikontrol
5. Perilaku kekerasan (amuk)
Perilaku destruksif dan tidak terkontrol.
C. Penyebab
1. Kegagalan masa kanak – kanak yang tidak menyenangkan
2. Perasaan putus asa, kurang percaya diri
3. Hinaan dan kehilangan orang yang dicintai
4. Lingkungan yang padat dan ribut

D. Tanda dan Gejala


1. Muka merah dan tegang, pandangan tajam, megatupkan rahang dengan kuat
2. Mengepalkan tangan, melempar/memukul benda/orang lain
3. Berbicara kasar, suara tinggi, mengancam
4. Berjalan mondar mandir

E. Cara mengontrol/mencegah perilaku kekerasan


1. Fisik : tarik nafas dalam, pukul kasur dan bantal
2. Verbal : menyatakan rasa marah dengan kata – kata yang baik
3. Spritual : beribadah sesuai keyakinan klien
4. Minum obat secara teratur

F. Cara menghadapi seseorang yang mengalami perilaku kekerasan


1. Tetap tenang
2. Bicara dengan lembut tapi tegas
3. Jauhkan benda – benda tajam sperti gelas dan pisau serta anak – anak
4. Bawa ke Puskesmas atau RSJ jika keadaan masih tidak dapat dikendalikan
5. Ikat tapi tetap menjelaskan alasan diikat

G. Peranan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan perilaku


kekerasan
1. Anjurkan klien melakukan kegiatan yang megalihkannya dari perassaan
marah
2. Anjurkan keluarga memberi pujian pada klien jika klien dapat melakukan
kegiatan kegiatan tersebut
3. Bantu pasien minum obat secara teratur
LAPORAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN PADA Tn. S

Hari/ tanggal               : Jumat, 18 Juni 2021


Tempat                        : Desa Ngaso
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS

Identitas Klien
Nama  : Tn”S”
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur   : 35 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan Terakhir :-
Pekerjaan :-
Alamat Rumah : Desa Ngaso

II. RIWAYAT KESEHATAN

1. Masalah Kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini


a. Orang tua Tn.S mengatakan memiliki penyakit Gangguan jiwa “Sizoprenia
b. Orang tuaTn.S mengatakan sering kambuh sakit bila tidak minum obat

2. Masalah Kesehatan Keluarga / Turunan

Orang tua Tn.B mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya.

III. KEBIASAAN SEHARI –HARI


A. Biologis

a. Pola Makan
Frekuensi : Makan 3 kali sehari, jumlah : secukupnya, jenis : nasi, lauk
pauk, sayur
b. Pola Minum
Frekuensi : 6 – 8 kali sehari, Jumlah secangkir kecil, jenis : air putih dan teh

c. Pola Tidur
Pola tidur Tn. s teratur, yaitu 6-8 jam perhari

d. Pola Eliminasi (BAK / BAB)


1. BAK : frekuensi 1 kali sehari, konsistensi : padat
2. BAB : frekuensi 6 kali sehari, warna : kuning
e. Aktifitas Sehari – hari
Aktifitas sehari- hari Tn.B adalah berkebun

g. Rekreasi
Rekreasi keluar 1 tahun sekali, kadang hanya duduk saja mengobrol dengan
teman atau tetangga di tempat tinggal nya.

B. Psikososial
1. Keadaan Emosi
Tn.S mengatakan mengalami susah tidur apalagi ketika banyak pikiran

C. Sosial
1. Dukungan Keluarga

Keluarga sangat mendukung dan membantu jika Tn.S mengalami masalah,


karna itu Tn.S sangat senang sekali dengan keluarganya yang selalu peduli
dengan keadaannya.

3. Hubungan antar Keluarga

Hubungan Tn.S dengan keluarga sangat baik, apalagi keluarganya tidak berada
jauh dari tempat tinggal nya tersebut

4. Hubungan dengan Orang Lain


Tn.S merupakan orang yang pendiam, susah bergaul dengan masyarakat sekitar
tempat tinggalnya tersebut

D. Spiritual / Kultural
1. Pelaksanaan Ibadah
Tn.S biasanya melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran yang dianutnya yaitu
beragama islam, Tn.S melaksanakan ibadah kadang di mesjid.

2. Keyakinan tentang Kesehatan

Tn.S yakin bahwa kesehatan nya yaitu tentang penyakit hipertensi akan sembuh
apabila dia menagtur pola makan dan tidur nya secara baik

E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. Kesadaran : Baik
c. Suhu : 36,4 oC
d. Nadi : 77 x/ Menit
e. Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/ menit
g. Tinggi Badan : 155 cm
h. Berat Badan  : 58 kg
B. Kebersihan Perorangan
1. Kepala
a. Rambut
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka,
tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca
mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret
pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
d. Mulut
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan,
gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang
tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan,
tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran masih bagus
2.Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena
jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
1.  Dada / Thorax
a. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
b. Paru- paru
Dada simetris retardasi dinding dada tidak ada dan tidak menggunakan otot
buntu pernafasan
c. Jantung
Iktus cordis tidak terlihat, IC teraba, batas jantung jelas

4. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i.  Genetalia
Tidak terkaji
j.   Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k.  Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada
kulit.
ANALISA DATA
No DATA YANG DI KAJI MASALAH KEPERAWATAN
1 Data Subjektif: Resiko prilaku kekerasan pada diri
- Keluarga Tn. S mengatakan sendiri/orang lain/ lingkungan
Tn.S memiliki riwayat gangguan berhubungan dengan ketidakmampuan
jiwa dari kecil. keluarga merawat anggota keluarga
- Tn. S mengatakan tidak memiliki
jadwal olahraga yang rutin
- Tn. S mengatakan kadang merasa
nyeri dibagian kepala ( skala
nyeri 5)
- Tn. S mengatakan merasa berat
pada tengkuk, susah tidur.
- Tn. S mengatakan sering gelisa
dan marah bila diganggu.
- Saat ditanya tentang penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat, Tn. S mengatakan Ia
tidak rutin mengkonsumsi obat-
obatan dari dokter.

Data Objektif:
- TTV pada tanggal 18 Juni 2021:
TD : 120/80 mmHg
N : 92 kali/menit
RR: 20 kali/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko prilaku kekerasan pada diri sendiri/orang lain/ lingkungan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
SKALA PRIORITAS
1. Resiko prilaku kekerasan pada diri sendiri/orang lain/
lingkungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga

N
KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah: Tn. S menderita gangguan jiwa
 Aktual (3) dengan keluhan sering sakit
3/3 × 1 1 kepala, tengkuk terasa berat. Saat
ini kondisi Tn. S baik-baik saja
.
2 Kemungkinan Keluarga berkeinginan besar
masalah dapat memberikan yang terbaik bagi
diubah: anggota keluarganya, begitu juga
1/2 × 2 1
 Sebagian terhadap status kesehatan Tn. S.
(1) Kemampuan perawat cukup baik
mengenai hipertensi.
3 Potensial Masalah sudah terjadi, Tn. S
masalah untuk memiliki motivasi untuk
dicegah: mengatasi masalah hipertensi
3/3 × 1 1
 Tinggi (3) yang dialaminya.

4 Menonjolnya Tn. S mengatakan masalah


masalah: hipertensi yang diderita Tn. S
 Masalah harus segera ditangani karena
berat nantinya jika sakit tidak mau
2/2 × 1 1 merepotkan keluarga
harus
segera
ditangani
(2)
TOTAL SKOR 4

DAFTAR PUSTAKA
Isaacs, A. (2005). Panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatri Ed. 3.
Jakarta: EGC.

Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Ed.5. Jakarta: EGC.

Towsend, M.C. (1998). Buku saku diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri. Ed.
3. Jakarta: EGC.

Diklit & PW IPKJI Propinsi Riau. (…….). Panduan pengkajian keperawatan jiwa dan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi praktik keperawatan jiwa mahasiswa di Rumah
Sakit Jiwa Pekanbaru. Pekanbaru : Seksi Pendidikan dan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai