Al- hamdulilah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayahNya sehingga. Laporan ini disusun sebagai bukti fisik hasil kegiatan yang telah
Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang
WASSALAM
SATRI YUNITA
RENCANA KUNJUNGAN RUMAH
A. Identitas klien
Agama : Islam
Ibu : Mesiah
rumah
Kekerasan
pasien
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
sekeluarga hari ini ? Apakah betul anak ibu yaitu S yang rutin kontrol ke
anak ibu dan bagaimana cara merawatnya di rumah. Kita bicara diruangan ini
b. Penjelasan tujuan
”Tujuan saya datang kerumah Ibu adalah saya ingin mengetahui bagaimana
bagaimana cara merawat S agar tidak kambuh lagi bila kembali kerumah lagi.
c. Validasi/ Evaluasi
”Informasi yang saya dapat dari S .... apa beul Bu ? S suka marah-marah,
terjadi Bu ?”
”Dari catatan didapatkan bahwa S sudah dirawat yang keempat kalinya, apa
benar Bu ?”
2. Kerja
”Bu..apa yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu, Apa yang Ibu lakukan ?
Baik Bu saya akan jelaskan ke Ibu tentang hal-hal yang harus dilakukan bila
Prilaku ini muncul sebagai akibat dari rasa marah yang timbul pada diri
sendiri,orang lain dan lingkungan”Ibu masih ingat apa yang membuat anak ibu
berbahaya seperti pisau dan sebagainya, bila tidak berhasil hal yang patut ibu
sakit dengan cara diikat agar tidak membahayakan.Jangan lupa minta bantuan
”Ada 4 cara yang dapat kita lakukan, yang pertama adalah dengan melakukan
tekhnik napas dalam yaitu pasien diminta menarik napas, menahannya beberapa
detik lalu menghembuskannya melalui mulut, ya betul begitu, Cara kedua yaitu
dengan cara memukul bantal atau kasur, Cara ketiga adalah dengan bicara yang
baik bila sedang marah seperti meminta dengan baik, menolak dengan baik dan
Tuhan Yang Maha Esa dan cara yang terakhir yaitu dengan munum obat secara
teratur, bisa dijelaskan ada berapa buah obat yang dimakan oleh anak Ibu? Ya
benar sekali, dengan makan obat yang teratur akan sangat membantu meredam
kemarahan dan pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang tidak ada lagi rasa
marah.”
”Bagaimana Bu apakah ibu bisa mengulangi lagi cara yang sudah saya ajarkan
tadi, coba ibu jelaskan kembali kesaya, Ya benar sekali Bu.”Jangan lupa buat
3. Terminasi
”Bagaimana perasaan Ibu setelah perbincangan kita tadi ? Coba ibu sebutkan
kembali jadwal latihan yang telah dibuat oleh S. Setelah hal ini coba ibu ingat
jadwal kegiatan yang telah dibuat oleh S.”Jangan lupa beri pujian bila dia
dapat melakukannya dengan baik.”Oke Bu saya rasa cukup, apa ada hal-ha lain
yang mau ibu tanyakan kesaya, ya cukup jelaskan Bu.Satu hal yang perlu Ibu
ingat kembali jika anak Ibu malas makan obat atau prilakunya membhayakan
diri dan orang lain segera hubungi pihak Puskesmas, jika tidak teratasi mereka
semua ini ada manfaatnya bagi ibu sekeluarga, Bu, terima kasih banyak atas
Mahasiswa
( Satri Yunita )
LAPORAN HASIL PENYULUHAN KESEHATAN
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
penyuluhan tentang :
pertanyaan :
3. Penutup
dengan rencana.
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH
(HOME VISIT)
1. IDENTITAS PASIEN
Initial pasien : Tn. S
Pendidikan terakhir : SLTP
Alamat pasien : desa ngaso
Suku : Jawa
Agama : Islam
Susunan dalam keluarga : Anak kedua dari tiga bersaudara
Status perkawinan : Belum menikah
Diagnosis : Schizoprenia
Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak
5. IMPLEMENTASI
a. Memvalidasi data dan melengkapi data yang berhubungan dengan pasien
Data yang diperoleh dari keluarga sama dengan data yang ada didalam status
di bawa ke RSJ
Keluarga tidak mengetahui tentang kondisi yang dialami pasien dan bagaimana
Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak
kasih karena menjadi tahu bagaimana kondisi pasien sebenarnya dan berterima
kasih atas informasi yang diberikan seputar keadaan yang dialami pasien
Keluarga dapat memutuskan tindakan yang akan diberikan kepada pasien dengan
Prilaku Kekerasan
Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta tidak
Keluarga memahami kegunaan dan efek samping obat serta memahami pentingnya
berobat jalan.
Keluarga berjanji akan mengunjungi pasien dalam waktu dekat ( waktu tidak bisa
ditentukan ).
a. Bangun tidur :1 2 3 4 5
b. BAB :1 2 3 4 5
c. BAK :1 2 3 4 5
d. Waktu mandi :1 2 3 4 5
e. Ganti pakaian :1 2 3 4 5
i. Pergi tidur :1 2 3 4 5
2. Tingkah laku social
e. Bergaul :1 2 3 4 5
g. Sopan santun :1 2 3 4 5
Pekerjaan
kegiatan
kritik
Jumlah nilai :
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MEDIA
P L
Co
A F A
F A F O
Keterangan :
L : Leader A: Audien
C : Co leader O: Observer
F : Fasilitaor P: Pembimbing
PERILAKU KEKERASAN
A. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suau bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis (Diklit dan PW IPKJI Propinsi Riau).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995).
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap
kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Daut,
2008).
ADAPTIF MALDAPTIF
Keterangan :
1. Asertif
Kemampuan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain
2. Frustrasi
Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realitas atau terhambat.
3. Pasif
Respon lanjut dimana pasien tidak mampu mengungkapkan perasaan.
4. Agresif
Perilaku destruksif tetapi masih bisa dikontrol
5. Perilaku kekerasan (amuk)
Perilaku destruksif dan tidak terkontrol.
C. Penyebab
1. Kegagalan masa kanak – kanak yang tidak menyenangkan
2. Perasaan putus asa, kurang percaya diri
3. Hinaan dan kehilangan orang yang dicintai
4. Lingkungan yang padat dan ribut
Identitas Klien
Nama : Tn”S”
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan Terakhir :-
Pekerjaan :-
Alamat Rumah : Desa Ngaso
a. Pola Makan
Frekuensi : Makan 3 kali sehari, jumlah : secukupnya, jenis : nasi, lauk
pauk, sayur
b. Pola Minum
Frekuensi : 6 – 8 kali sehari, Jumlah secangkir kecil, jenis : air putih dan teh
c. Pola Tidur
Pola tidur Tn. s teratur, yaitu 6-8 jam perhari
g. Rekreasi
Rekreasi keluar 1 tahun sekali, kadang hanya duduk saja mengobrol dengan
teman atau tetangga di tempat tinggal nya.
B. Psikososial
1. Keadaan Emosi
Tn.S mengatakan mengalami susah tidur apalagi ketika banyak pikiran
C. Sosial
1. Dukungan Keluarga
Hubungan Tn.S dengan keluarga sangat baik, apalagi keluarganya tidak berada
jauh dari tempat tinggal nya tersebut
D. Spiritual / Kultural
1. Pelaksanaan Ibadah
Tn.S biasanya melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran yang dianutnya yaitu
beragama islam, Tn.S melaksanakan ibadah kadang di mesjid.
Tn.S yakin bahwa kesehatan nya yaitu tentang penyakit hipertensi akan sembuh
apabila dia menagtur pola makan dan tidur nya secara baik
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. Kesadaran : Baik
c. Suhu : 36,4 oC
d. Nadi : 77 x/ Menit
e. Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
f. Pernafasan : 20 x/ menit
g. Tinggi Badan : 155 cm
h. Berat Badan : 58 kg
B. Kebersihan Perorangan
1. Kepala
a. Rambut
Normocephalus, rambut tampak ubanan, dan kelihatan kotor, tidak ada luka,
tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Bentuk tampak simetris, konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, pupil
isokor, penglihatan kabur, tidak ada peradangan, tampak menggunakan kaca
mata, tidak ada nyeri dan tidak ada benjolan.
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada secret
pada hidung, tidak ada nyeri tekan, penciuman masih cukup baik.
d. Mulut
Mulut tampak sedikit kotor, mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan,
gigi tampak kuning, tampak careas gigi dan gigi tampak ompong, sudah hilang
tiga, mengalami kesulitan saat mengunyah dan tidak ada kesulitan saat menelan.
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak tampak serumen, tidak ada peradangan,
tidak nyeri tekan pada bagian belakng telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran masih bagus
2.Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada luka, tidak ada bendungan vena
jugularis, klien mengeluh leher bagian belakang, terasa berat (kaku kuduk).
1. Dada / Thorax
a. Dada
Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan.
b. Paru- paru
Dada simetris retardasi dinding dada tidak ada dan tidak menggunakan otot
buntu pernafasan
c. Jantung
Iktus cordis tidak terlihat, IC teraba, batas jantung jelas
4. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
i. Genetalia
Tidak terkaji
j. Ekstremitas
Kekuatan otot tangan kanan dan kiri 4, kaki kanan dan kiri 4
k. Integument
Kebersihan cukup baik, warna kulit hitam, lembab, tidak ada gangguan pada
kulit.
ANALISA DATA
No DATA YANG DI KAJI MASALAH KEPERAWATAN
1 Data Subjektif: Resiko prilaku kekerasan pada diri
- Keluarga Tn. S mengatakan sendiri/orang lain/ lingkungan
Tn.S memiliki riwayat gangguan berhubungan dengan ketidakmampuan
jiwa dari kecil. keluarga merawat anggota keluarga
- Tn. S mengatakan tidak memiliki
jadwal olahraga yang rutin
- Tn. S mengatakan kadang merasa
nyeri dibagian kepala ( skala
nyeri 5)
- Tn. S mengatakan merasa berat
pada tengkuk, susah tidur.
- Tn. S mengatakan sering gelisa
dan marah bila diganggu.
- Saat ditanya tentang penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat, Tn. S mengatakan Ia
tidak rutin mengkonsumsi obat-
obatan dari dokter.
Data Objektif:
- TTV pada tanggal 18 Juni 2021:
TD : 120/80 mmHg
N : 92 kali/menit
RR: 20 kali/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko prilaku kekerasan pada diri sendiri/orang lain/ lingkungan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
SKALA PRIORITAS
1. Resiko prilaku kekerasan pada diri sendiri/orang lain/
lingkungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
N
KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah: Tn. S menderita gangguan jiwa
Aktual (3) dengan keluhan sering sakit
3/3 × 1 1 kepala, tengkuk terasa berat. Saat
ini kondisi Tn. S baik-baik saja
.
2 Kemungkinan Keluarga berkeinginan besar
masalah dapat memberikan yang terbaik bagi
diubah: anggota keluarganya, begitu juga
1/2 × 2 1
Sebagian terhadap status kesehatan Tn. S.
(1) Kemampuan perawat cukup baik
mengenai hipertensi.
3 Potensial Masalah sudah terjadi, Tn. S
masalah untuk memiliki motivasi untuk
dicegah: mengatasi masalah hipertensi
3/3 × 1 1
Tinggi (3) yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Isaacs, A. (2005). Panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatri Ed. 3.
Jakarta: EGC.
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Ed.5. Jakarta: EGC.
Towsend, M.C. (1998). Buku saku diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri. Ed.
3. Jakarta: EGC.
Diklit & PW IPKJI Propinsi Riau. (…….). Panduan pengkajian keperawatan jiwa dan
terapi aktivitas kelompok sosialisasi praktik keperawatan jiwa mahasiswa di Rumah
Sakit Jiwa Pekanbaru. Pekanbaru : Seksi Pendidikan dan Penelitian