Anda di halaman 1dari 10

A.

Struktur Membran Sel


1. Pengertian Membran sel

Membran sel dikenal dengan nama membran biologis, meliputi membran plasma
atau plasmalemma dan membran sejumlah organel yang terdapat di dalam sel. Membran
plasma membatasi isi sel dari lingkungan luarnya. Secara umum membran sel terdiri
dari senyawasenyawa lipida, protein dan karbohidrat. Selain sebagai pembatas,
membran sel juga berfungsi sebagai Protein membran memiliki berbagai macam fungsi,
antara lain:

 Melekatkan membran pada sitoskeleton tau rangka sel,


 Membentuk junction (pertemuan) diantara dua sel yang bertetangga,
 Sejumlah protein membran berperan sebagai enzim,
 Sejumlah protein membran berfungsi sebagai resptor permukaan bagi pesuruh-
pesuruh kimia dari sel-sel lain, dan
 Beberapa protein membran membantu pergerakan subtansisubtansi melintasi
membran
2. Struktur dan komponen penyusun Membran sel

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan
alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran
sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer
dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2
lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara
lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan
yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen. Salah satu fungsi dari membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul
polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.1

Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein,


oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. komponen muchus membran sel
semipermanen di lapisan membran.

Glycoprotein Extracellular fluid


Glycolipid

Phospholipids
Cholesterol
Transmembrane
Peripheral proteins
protein Cytoplasm Fila
Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat
senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua
bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian
hidrofobik merupakan bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik
terdiri atas gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain.
Penamaan fosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus
tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel
antara lain adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan
fosfoinositol (pi). Secara alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel
(struktur menyerupai bola) atau membran lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang
1
Rahmadina, Husnarika Febriani, Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk
Hidup. (Surabaya : CV. Selembar Papyrus, 2017), h. 20.
dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan pergerakan dan
perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara lateral
(Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan
pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya


lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan
transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme
khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Secara
umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri
dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).2

Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein,
lemak dan karbohidrat.

1. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi 70-
85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedang yang lain terdapat dalam
bentuk suspensi atau membranous
2. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat, Bikarbonat,
Natrium, Klorida dan Kalsium. Elekrolit menyediakan bahan inorganis untuk reaksi
selluler dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel
3. Protein
Memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis dan dapat
diringkaskan sebagai berikut :
a. Proses enzimatik
b. Proses transport dan penyimpanan
c. Proses pergerakan
d. Fungsi mekanik
e. Proses imunologis
f. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
g. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi

2
Campbell, N.A., reece, J. B., Mitchell, L. G, Biologi. (Jakarta : Erlangga, 2000), h. 47-49.
Membran sel bersifat permeable terhadap ion dan molekul polar spesifik.
Substansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan cara melewati
protein transport yang melintangi membrane. Beberapa fungsi protein membrane adalah
sebagai berikut :

1) Protein yang membentang membrane memberikan suatu saluran hidofilik


melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu. Hidrolisis
ATP dilakukan oleh beberapa protein transport untuk memompa bahan melintasi
membrane secara aktif.
2) Protein yang berada di dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi
aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada larutan sebelahnya.
3) Protein membran mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik
yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Sinyal
dapat menyebabkan perubahan konformasi protein yang menyalurkan pesan ke
bagian dalam sel.
4) Protein membran dari sel-sel bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama
dalam berbagai bentuk junction.
5) Beberapa glikoprotein berfungsi sebagai label identifikasi yang secara khusus
dikenali oleh sel lain.
6) Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein
membran. Hal ini merupakan suatu fungsi yang membantu memperahankan
bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang
mendekat ke matriks ekstraseluler dapat mengkoordinasikan perubahan
ekstraseluler dan intraseluler.
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid /
transmembran. Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di
sitoplasma. Bersifat amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus
lapisan lipida, dan untaian asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan
glikoprotein, gugus gula pada sebelah luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di
badan golgi.
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima isyarat (signal)
hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya.
Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen
sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler. Molekul-molekul protein
permukaan luar memberikan ciri-ciri individual tiap sel dan macam protein dapat
berubah sesuai dengan differensiasi sel.
Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik,
tetapi terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran atau
secara langsung berinteraksi dengan bagian polar lipida membran. Misalnya protein
sitokeleton, protein kinase (pada permukaan sitoplasmik membran), dan protein matriks
ekstraseluler (permukaan eksoplasmik). Protein transmembran mengandung segemen
panjang asam-asam amino hidrofobik yang tertanam pada bilayer lipida. Ada dua tipe
interaksi yang menstabilkan protein integral membran, yaitu interaksi ionic dengan
daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi hidrofobik dengan bagian tengah yang
bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.
Beberapa protein integral berikatan dengan membran melalui ikata koovalen
pada rantai hidrokarbon. Dikenal ada tiga tipe protein integral berdasarkan
perlekatannya pada rantai hidrokarbon, yaitu Glycosyl-phosphatidylinositol-Proteins,
Myristate-Proteins, dan Farnesyl- Proteins.
Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam
membran, sel dan jaringan. Ia dapat berupa protein integral atau protein perifer.
Glikoprotein pada membran eritrosit merupakan suatu protein yang menembus
membran sel. Protein integral membran terdiri atas empat kelas, yaitu protein tipe A,
protein tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein tipe A dan C secara struktural
sama, tetapi tertanam pada setengah lapisan membran yang berbeda. Contoh protein tipe
A adalah Cytochrom b5 pada retikulum endoplasma. Protein B adalah kompleks protein
yang berperan dalam sistim transpor. Protein D adalah protein trans membran. Protein
tipe B merupakan kumpulan molekul yang memiliki struktur yang terdiri atas Na+, K+,
ATP-ase dan suatu anion protein transpor. Contoh protein tipe D adalah glikoforin pada
membran eritrosit. Pada uraian terdahulu telah diuraikan bahwa protein membran
plasma dapat berfungsi sebagai enzim. Enzim-enzim pada membran plasma dapat
dikelompok-kan menjadi dua kategori berdasarkan tempat aktivitas katalitiknya, yaitu:
1) Ektoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada
permukaan luar membran plasma.
2) Endoenzim, yaitu enzim dimana aktivitas katalitiknya berlangsung pada
permukaan dalam membran plasma.3
Beberapa jenis enzim yang biasanya dijumpai pada membran plasma, yaitu:

Asetilfosfatase Kolesterol esterase NAD glikohidrolase


Asetilkolinesterase Guanilat siklase 5’ nukleotidase
Asam fosfatase Laktase Fosfolipase A
Adenil siklase Maltase Stalidase
Alkalin fosfatase Monogliserida Sfingomielinase
Alkalin fosfodiesterase lipase Sukrase
Cellobiase Aminopeptidase (ada UDP-Glikosidase
dalam beberapa bentuk)

4. Lemak
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai hidrokarbon
yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol,
merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak
larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel
adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul lemak yang menyusun membran sel
mempunyai gugus hidroksil (fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan
air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut
amfifatik.
Pada 1895, Charles Overton mempostulatkan bahwa membran terbuat dari lipid,
berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih
cepat dari pada zat yang tidak larut dalam lipid. 20 tahun kemudian, membran yang
diisolasi dari sel darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan
protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari Overton. Sedangkan dinding sel
adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar.
Fosfolipid merupakan lipid yang paling banyak jumlahnya dalam membrane,
kemampuan fosfolipid untuk membentuk membrane adalah karena stuktur

3
Zulfa Juniarto, Achmad. Biologi Sel. Semarang : Buku Kedokteran EGC, 2000), h. 37.
molekulernya. Fosfolipid mempunyai kemiripan dengan lemak, namun molekul ini
hanya mempunyai 2 asam lemak, bukan 3 asam lemak seperti pada lemak. Ekornya
terdiri dari hidrokarbon bersifat hidrofobik dan tidak dapat bercampur dengan air, ekor
hidrofobik mengarah ke bagian dalam membrannya menjauhi air. Gugus fosfat dan
ikatannya akan membentuk sebuah kepala hidrofilik yang memiliki afinitas yang kuat
terhadap air.
Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat
senyawa lipid seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Penamaan fosfolipid dan
sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus tambahan yang dimiliki oleh
fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain adalah : fosfokolin
(pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara alami di alam
fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau membran
lipid 2 lapis. Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran
dapat melakukan pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain
adalah pergerakan secara lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada
monolayer membran) dan pergerakan secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).
Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan
ekor seperti yang telah disebutkan di atas. Bagian kepala memiliki muatan positif dan
negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat
hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut
dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
Senyawa ester asal lemak yang mengandung gugus alkalis yang mengandung
nitrogen dan substituen lain.
1) Fosfolipid : Lipid mengandung residu asam fosfat, di luar asam lemak, dan
alkohol. Lipid ini sering mempunyai basa mengandung N, dan substituen lain.
a. Gliserofosfolipid : Gugus alkohol berupa gliserol.
b. Sfingofosfolipid : Gugus alkohol berupa sfingosin.
2) Glikolipid (glikosfingolipid) : Kelompok lipid yang mengandung asam lemak,
sfingosin dan karbohidrat,
3) Bentuk-bentuk lipid kompleks lainnya : bentuk lipid seperti sulfolipid dan
aminolipid. Lipo-protein dapat pula dimasukkan ke dalam kategori ini.
Bentuk ini mencakup asam- asam lemak, gliserol, steroid, senyawa alkohol di
samping gliserol serta serol, aldehid lemak, dan badan keton , hidrokarbon, vitamin larut
lemak serta berbagai hormon. Karena tidak bermuatan, asilgliserol (gliserida), kolesterol
dan ester kolesteril dinamakan lipid netral.
5. Karbohidrat
Karbohidrat didefinisikan sebagai zat yang mengandung atom karbon, hidrogen,
dan oksigen. Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat, karbon artinya adalah
atom karbon dan hidrat adalah air. Oleh karena itu rumus umum karbohidrat dapat
ditulis Cx(H2O)y. Definisi ini hanya berlaku untuk sebagian besar kelompok
karbohidrat, karena ada beberapa jenis karbohidrat lain yang mengandung bagian
oksigen yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ada dalam air atau derivat ada
derivat karbohidrat yang mengandung nitrogen dan sulfur.
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai
5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang
penting untuk fungsi sel. Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut
polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai
komponen yang menyusun permukaan luar membran sel. Karbohidrat yang berikatan
dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan
struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun
struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis.
Secara kimia Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton. Nama ini dari
fakta bahwa kebanyakan mempunyai rumus empiris CnH2On atau Cn(H2O)n, atau
(C.H2O)n, sehingga orang perancis menyebut “hydrate de carbone”, walaupun tidak
menggambarkan secara tepat. Sedangkan secara struktur karbohidrat adalah
makromolekul yang dibangun oleh satuan-satuan (unit) molekul dari pol ihidroksi
aldehida atau keton. Pembagian secara sistematik, Berdasarkan satuan-satuan molekul
yang membangun makromolekul, karbohidrat dibagi atas :
1) monosakarida (kebanyakan terdiri dari lima atau enam atom C),
2) oligosakarida (di-, tri-, dan tetra-sakarida)
3) polisakarida.
Karbohidrat Pada Membran
Pengenalan sel dilakukan dengan cara memberi kunci pada molekul permukaan.
Molekul tersebut seringkali berupa karbohidrat pada membrane plasma. Karbohidrat
membran biasanya berupa oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula.
Beberapa oligosakarida secara kovalen terikat dengan lipid dan membentuk glikolipid.
Sebagian besar oligosakarida terikat secara kovalen dengan protein dan disebut
glikoprotein. O’Day, D. 2006. The cell membrane. University of Toronto, Mississauga.
Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut
hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel. Karbohidrat yang
tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber
energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel.
a. Glikoprotein
Beberapa protein membran merupakan glikoprotein, yang seperti glikolipid,
mengandung satu atau lebih residu karbohidrat. Dalam kasus glikoprotein, residu gula
dihubungkan dengan protein melalui ikatan dari suatu karbohidrat, biasanya N-
asetilglukosamin atau N-asetilgalaktosamin, pada suatu residu seril, treonil, atau
asparaginil.
b. Glikolipid
Glikolipid, baik yang berasal dari gliserol atau sfingosin, memiliki karakterisitik
unsur pokok kepala polar ( karbohidrat) dan dua ekor nonpolar dari yang ditemukan
pada kebanyakan membrane lemak.
Dua jenis glikolipid yang banyak didapati pada membrane adalah:
monogalaktosidil gliserida ( mangandung satu molekul galaktosa ) dan digalaktosidil
gliserida (mengandung dua molekul galaktosa). Glikolipid terutama terdapat pada
kloroplast, dimana posfolipid jarang dijumpai. Glikolipid lazimnya karakterisitik
sebagai lemak yang mengandung suatu kepala karbohidrat polra, seperti D-glukosa atau
D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari gliserol
atau sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-
diasilgliserol) atau sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan
glikolipid sederhana yang mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin; serebrosid
disintesis dengan penambahan suatu gula pada sramid (sfingosin dengan perlekatan
suatu asam lemak).
Gangliosid merupakan suatu kelas yang lebih kompleks dari glikolipid derivat-
sfingosin, karena sifat oligosakarida dan kepala polar. Gangliosid GM2 yang
digambarkan dalam Gambar11-9 memiliki dua ekor nonpolar dari suatu seramid dan
satu kepala polar yang mengandung residu D-glukosa, D-galaktosa, dan dua derivat
karbohidrat, N-asetil-D-galaktosamin dan asam N-asetil-neuraminat (asam sialat).
c. Hemiselulosa
Hemisellolusa tersusun dari unit sellolusa dengan ikatan -1,4, dan juga
mengandung heksosa dan asam gula. Hemisellolusa bersifat tidak larut dalam air dan
sukar diecerna oleh hewan non romensia. 4

Daftar Pustaka
Campbell, N.A., reece, J. B., Mitchell, L. G. 2000. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Beck, James S. 1980. Biomembrans. Fundamentals in relation to human biology.
Hemisphere Publishing Coorporation. Washington New York London. pp. 114-
121.
Rahmadina, Husnarika Febriani. 2017. Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup. Surabaya : CV. Selembar Papyrus.
Zulfa Juniarto, Achmad. 2000. Biologi Sel. Semarang : Buku Kedokteran EGC.

4
Beck, James S., Biomembrans. Fundamentals in relation to human biology.
Hemisphere Publishing Coorporation. (Washington New York London, 1980) pp. 114-121.

Anda mungkin juga menyukai