Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN KANKER PARU

Oleh :
AMYLYA HASANAH
18613219

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. A DENGAN KANKER
PARU
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur : 50 Tahun
Alamat : Ds. Purworejo
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : PT
Diagnosa Medis : CA PARU
Identitas Penganggung jawab
Nama : Ny. S
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Purworejo
Agama : Islam
Pendidikan : PT
KELUHAN UTAMA
Sesak napas dan nyeri dada

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Klien mengatakan nafas sesak secara tiba-tiba, klien mangatakan badanya terasa lemas. Klien
datang ke RS ab diantar oleh keluarganya melalui IGD, pada tanggal 5 November 2020,
dengan keluhan sesak napas, nyeri dada, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan
cepat letih.tekanan darah klien TD : 130/90 mmHg RR : 36x/mnt N : 120 x/ mnt S:
36,6 oC . Saat pengkajian klien tampak lemah dan terpasang oksigen 3L.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya saja
tidak terlalu suka sayuran. + 1 tahun yang lalu klien pernah terkena penyakit bronkitis sampai
diopname. Klien pernah mengalami kecelakaan motor namun tidak fatal. Keluarga klien
mengatakan bahwa klien hampir setiap hari mengkonsumsi daging, jarang makan sayur, dan
klien mempunyai riwayat peminum / alkohol dan merokok, klien biasa merokok kurang lebih
1 bungkus rokok perharinya, klien mulai merokok sejak umur 18 tahun.

PEMERIKSAAN FISIK FOKUS


Keadaan umum
Kesadaran : composmentis, klien tampak lemah.
TD : 130/90 mmHg RR : 36x/mnt
N : 120 x/ mnt S : 36,6 oC

  Pemerksaan Fisik Fokus


·         Kepala  : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut beruban, lurus tidak ada odema.
·         Mata     : Simetris kanan kiri, sklera tidak ikterik, kornea mata tampak sealput putih
dimata kanan.
·         Telinga  : Simetris, serumen dalam batas normal,tidak ada pembengkakan.
·         Hidung : Hidung simetris, tidak ada polip, terpasang nasal kanul 3 L/menit,terpasang
O2 nasal kanul 3L.
·         Mulut    : Mukosa bibir kering tidak ada sianosis
·         Leher    : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
·           Thorax
Jantung:
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di mid clavikula interkosta 4-5
P : Pekak
A : suara jantung I dan II teratur tidak ada bunyi tambahan.

Paru :
I : bentuk simetris, gerakan dinding dada tidak beraturan
P : nyeri tekan dada sebelah kiri, fokal fremitus kanan dan kiri sama tetapi lemah
P : -ada perkusi bagian kiri terdengan sonor pada perkusi bagian kanan terdengar redup
A: vesikuler
 Abdomen:
I            : Simetris
A           : Terdengar bising usus 13x/menit
P           : Tidak ada nyeri tekan
P           : Timpani
·         Ekster mitas
Atas                  : tangan kanan terpasang infus RL, dan saturasi, pengerasan maksimal.
Bawah              : tidak ada lesi, tidak ada edema gerakan maksimal.

1.      Aktifitas dan latihan


Pekerjaan Tn. A yaitu seorang PNS dan waktu luangnya diisi dengan beristirahat di
rumah sambil merokok dan berkumpul bersama keluarga. Klien jarang berolahraga. Saat
sakit, klien hanya bisa berbaring di tempat tidur, aktifitas terbatas, dan klien dibantu oleh
keluarganya.
2.      Tidur dan istirahat
Sebelum sakit lama tidur klien 7-8 jam/hari, hanya dipergunakan untuk tidur malam
karena klien jarang sekali tidur siang dan tidak ada gangguan dalam tidur. Saat sakit
lama tidur klien hanya 5 jam dengan tidur siang selama 1 jam. Klien kadang-kadang
kesulitan tidur di rumah sakit karena sesak dan nyeri dada yang dialami klien saat
bernapas, klien tampak lemah, gelisah dan terlihat pucat.
3.      Kenyamanan dan nyeri
Klien merasakan nyeri pada dada dalam 2 bulan belakangan ini. Nyeri akan lebih terasa
menyakitkan jika beraktifitas dan akan berkurang saat klien beristirahat.
4.      Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja
yang mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 66 kg. Berat badan
dalam 1 bulan terakhir turun drastis menjadi 55 kg. Jenis makanan yang paling sering
dikonsumsi klien yaitu daging  dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien tidak suka
sayuran, dan tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun. Saat sakit, klien hanya
mengkonsumsi nasi lembek, sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena klien mual,
tidak nafsu makan, & klien tidak makan yang pedas & berminyak..
5.      Cairan, elektrolit, dan asam basa
Sebelum sakit frekuensi minum klien 7-8 gelas/hari. Saat sakit, frekuensi minum
klien + 2-3 gelas/hari. Turgor kulit tidak elastis. Klien mendapat support IV Line jenis
RL 20 tetes/menit
6.      Oksigenasi
Klien mengalami sesak, nyeri dada saat bernafas, klien merokok kurang lebih 1 bungkus
per harinya.
7.      Eliminasi fekal/bowel
Frekuensi BAB klien sebelum sakit 1x sehari di pagi hari. Feses berwani kuning,
konsistensi padat, berbau khas, warna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan.
Saat sakit, klien kesulitan BAB, mengalami sembelit, baru 1x selama dirawat di RS,
feses berwarna kehitaman, konsistensi keras.
8.      Eliminasi urin
Frekuensi BAK klien 5x sehari. Klien mengalami perubahan pola berkemih. Klien tidak
menggunakan kateter, kebutuhan pemenuhan ADL dengan bantuan keluarga.
ANALISA DATA
Nama : Tn. A No. Register : 23456
Umur : 50 Tahun
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Massa pada mediastinum Ketidakefektifan pola
-          Klien mengatakan sesak nafas
saat ber-nafas Menekan rongga paru
DO :
-    Keadaan umum agak Penurunan ekspansi paru
lemah.
-  klien terpasang O2 3L Pengembangan paru
-Pada perkusi dada terdengar terbatas
redup .
-  Respirasi 36 x/mnt, cepat Klien sesak
dan dangkal.
-    Tanda vital : TD: 130/90
mmHg, Nadi : 120 x / m, Suhu
: 39 , RR: 36 x/m

2. DS : Obstruksi jalan nafas oleh Gangguan pertukaran


-          Pasien mengelu sesak sekresi dan spasme gas
dan nyeri saat bernafas bronkus
DO :
-          Gelisah, Kerusakan alveoli
-          Nilai GDA tidak
normal, Bronkiektasis/Aktelektasis
-          Perubahan TTV
3. DS: -Mengeluh sakit disertai Intrapulmoner Metastatik Gangguan Rasa
rasa    nyeri yang menetap Adanya Invasi kanker ke nyaman (Nyeri)
DO: pleura, atau dinding dada.
P : klien mengatakan nyeri
Q: klien mengatakn nyeri
seperti tertusuk-tusuk
R: klien mengatakn nyeri pada
dada kiri.
S :klien mengatakn nyeri pada
skala 5
T: klien mengatakan nyeri
hilang timbul.

-  Pasien tampak gelisah


-    Wajahya terlihat pucat
-    Tanda vital : TD: 130/90
mmHg, Nadi : 120 x / m, Suhu
: 39 , RR: 36 x/m
4. DS : Sesak Psikologis Perubahan nutrisi
- klien engatakan nafsu makan kurang dari kebutuhan
menurun dan terasa mual Mual
DO:
-     Penurunan berat badan, Anoreksia
(BB sebelumnya66kg,setelah
masuk RS BB 55Kg)
-          Lemas,
- Porsi  makan tidak
habis,makan hanya 2 - 4
sendok

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL (SDKI)


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Tn. A
Umur : 50 Tahun
NO Diagnosa keperwatan Luaran Kriteria Intervensi (SIKI)
(SDKI) Hasil (SLKI)
D.0005 Pola Napas Tidak Kriteria hasil : I.14509 Manajemen jalan
Efektif a. Dispnea napas
Definisi : menurun Observasi:
Inspirasi dan/atau ekspirasi b. Penggunaan a. Monitor pola
yang tidak memberikan otot bantu napasn(frekuensi,kedala
ventilasi adekuat nafas menurun man,usaha napas)
c. Frekuensi b. Monitor bunyi napas
Gejala tanda mayor: nafas tambahan (mis:
Subjektif membaik mengi,wheezing)
a.dispnea d. Kedalaman c. Monitor sputum
nafas
Objektif membaik Terapiutik:
a. Penggunaan otot a. Pertahankan kepatenan
bantu pernafasan jalan napas dengan
b. Fase ekspirasi head-tilt dan chin-lift
memanjang b. Posisikan semi fowler
c. Pola nafas atau fowler
abnormal c. Lakukan fisioterapi
(mis.takipnea,brady dada jika perlu
pnea) d. Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
Gejala tanda minor : detik
Subjektif e. Lakukan
a. ortopnea hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
Objektif endotrakeal
a. Pernafasaan f. Keluarkan sumbatan
pursed-lip benda padat dengan
b. Pernafasan cuping forsep McGili
hidung g. Berika oksigen jika
c. Diameter thorak perlu
anterion-posterior edukasi
meningkat a. Anjurkan asupan cairan
d. Ventilasi menurun 2000ml/hari, jika tidak
e. Kapitalis vital kontraindikasi
menjurun b. Ajarakan teknik batuk
f. Tekanan ekspirasi efektif
menuurn Kolaborasi
g. Tekanan inspirasi a. Kolaborasi pemberian
menurun bronkodilator jika
h. Ekskursi dada perlu.
berubah

SOP Mengatur Posisi Klien Semi Fowler


Pengertian Memberikan posisi klien sesuai dengan posisi yang diinginkan/protap
yang ada.
Tujuan 1. Memberi kenyamanan pada klien
2. Prosedural tindakan
3. Terapi/pengobatan
Persiapan Alat 1. Tempat tidur khusus
2. Selimut
3. Bantal kecil
4. Gulungan handuk
5. Bantalan kaki
6. Sarung tangan (bila diperlukan)
Tindakan Tahap Persiapan
1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien

Tahap Kerja
Menjaga privasi (menutup sampiran)
Posisi Semi Fowler
a. Menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
b. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala
dinaikkan.
c. Naikkan kepala bed sesuai kebutuhan( semi fowler 15-45 )..
d. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika
ada celah disana.
e. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien. Sebagai alternatif
kepala klien dapat diletakkan diatas kasur tanpa bantal.
f. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
g. Pastikan tidak ada pada area popliteal dan lutut dalam keadaan
fleksi.
h. Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien.
i. Topang telapak kaki dengan menggunakan footboard.
j. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, bila
klien memiliki kelemahan pada kedua lengan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai