SKRIPSI
Oleh
Pinka Didatania Rachman
NIM: 11150910000011
SKRIPSI
Oleh
Pinka Didatania Rachman
NIM: 11150910000011
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Teknik Informatika
Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud Dr. Imam Marzuki Shofi, M.T
NIP. 196904042005012005 NIP. 197202052008011010
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi
Oleh:
Pinka Didatania Rachman
11150910000011
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini
NIM : 11150910000011
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta .
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul Sistem Pakar Identifikasi Tangguh Keris Menggunakan Metode Naïve
Bayes sebagai syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik
Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta
salam tak lupa penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW.
Keberhasilan dalam pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini tidak luput dari
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof Dr. Lily Surayya Eka Putri M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Imam Marzuki Shofi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Bapak Victor Amrizal M.Kom selaku dosen pembimbing I dan bapak Hendra
Bayu Suseno M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan membimbing penulis selama penulis mengerjakan skripsi ini.
4. Seluruh dosen serta staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah
memberikan bantuan selama perkuliahan.
5. Kedua orang tua Ayah Dani dan Ibu Dina, yang selalu menjadi motivasi terbesar
untuk penulis agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Terima kasih untuk
semua doa, cinta, dan kasih sayang yang selalu diberikan semoga Allah selalu
melindungi dan menyayangi
6. Mahfudz Nurzamzami, terima kasih telah selalu mengingatkan, mendengarkan,
meluangkan waktu dan tenaganya demi kelancaran penelitian penulis.
7. Nichyta Dian Ramadhani dan teman-teman Mantu Idaman Handan, Addin,
Ayu, Isma, dan Ulfa yang selalu mengingatkan, membantu, berbagi cerita dan
kasih sayang.
vi
8. Teman yang selalu dilihat ketika membuka mata dan menemani ketika tidur Siti
Sulistia Amanah terima kasih telah menemani, mengingatkan, selalu
membangunkan subuh dan perkuliahan di pagi hari
9. Teman seperbimbingan Ririn dan Asrani yang telah membantu dan
menyemangati selama proses pembuatan skripsi
10. Seluruh teman-teman TI angkatan 2015, khususnya teman-teman TI A yang
sudah setia menemani hari-hari penulis selama kuliah
11. Seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
Penulis : Pinka Didatania Rachman
Program Studi : Teknik Informatika
Judul :SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI TANGGUH KERIS
MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES
ABSTRAK
Masyarakat jawa mempunyai senjata tradisional yang disebut dengan keris, dalam
perkembangannya sekarang ini, keris semakin terpinggirkan, untuk itu keberadaannya
perlu dilestarikan. Menentukan tangguh(memperkirakan waktu pembuatan keris)
cukup sulit dilakukan karena menentukan tangguh keris bukan ilmu yang saklek
seperti dalam menentukan dhapur Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
mampu menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah. Pada penelitian ini akan dibuat suatu sistem pakar untuk mengidentifikasi
tangguh keris dengan 11 data tangguh dan 59 data ciri menggunakan naïve bayes dan
metode pengembangan sistem yang digunakan Rapid Application Development
(RAD) Pada penelitian ini dihasilkan akurasi sebesar 78,78% dan fungsional yang
berjalan 100% menggunakan pengujian blacbox testing.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................... ii
Metodologi ............................................................................................. 3
Tools ....................................................................................................... 4
Proses ..................................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
ix
2.1 Keris .............................................................................................................. 8
Pakar ..................................................................................................... 13
Sistem pakar ......................................................................................... 13
Ciri Sistem Pakar ................................................................................. 14
Manfaat Sistem pakar ........................................................................... 14
Kekurangan Sistem Pakar .................................................................... 15
Arsitektur Sistem Pakar........................................................................ 15
Mesin Inferensi..................................................................................... 16
Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ............................. 18
2.3 Naïve Bayes ................................................................................................. 20
x
2.9 Bootstrap ..................................................................................................... 28
Wawancara ........................................................................................... 45
Studi Pustaka ........................................................................................ 45
3.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 46
xi
Identifikasi Masalah ............................................................................. 49
Identifikasi Tujuan Sistem ................................................................... 49
4.2 Proses Desain Sistem (Design System) ....................................................... 50
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
gambar 4.18 Sequence Diagram Identifikasi ............................................................. 99
gambar 4.19 Class Diagram Sistem ........................................................................ 100
gambar 4.20 Desain Halaman Utama Sistem ........................................................... 102
gambar 4.21 Desain Halaman Login ........................................................................ 103
gambar 4.22 Desain Halaman Data Tangguh .......................................................... 104
gambar 4.23 Desain Halaman Data Ciri .................................................................. 105
gambar 4.24 Desain Halaman Data Ciri .................................................................. 105
gambar 4.25 Desain Halaman Tambah Data Tangguh ............................................ 106
gambar 4.26 Desain Halaman Tambah Data Ciri .................................................... 106
gambar 4.27 Desain Halaman Tambah Data Relasi................................................. 107
gambar 4.28 Desain Halaman Edit Data Tangguh ................................................... 107
gambar 4.29 Desain Halaman Edit Data Ciri ........................................................... 108
gambar 4.30 Desain Halaman Edit Data Relasi ....................................................... 108
gambar 4.31 Desain Halaman Identifikasi ............................................................... 109
gambar 4.32 Desain Halaman Hasil ......................................................................... 109
gambar 4.33 Sourcecode Menentukan Nilai N,m,x, ................................................ 110
gambar 4.34 Sourcecode Menentukan Nilai nc ....................................................... 110
gambar 4.35 Sourcecode Perhitungan Probabilitas .................................................. 111
gambar 4.36 Sourcecode perhitungan Akhir ............................................................ 111
gambar 5.1 Desain Halaman Awal........................................................................... 128
gambar 5.2 Desain Halaman Login .......................................................................... 129
gambar 5.3 Desain Halaman Utama Admin ............................................................ 130
gambar 5.4 Desain Halaman Kelola Tangguh ......................................................... 130
gambar 5.5 Desain Halaman Tambah Data Tangguh .............................................. 131
gambar 5.6 Desain Halaman Edit Data Tangguh ..................................................... 131
gambar 5.7Desain Halaman Kelola Ciri .................................................................. 132
gambar 5.8 Desain Halaman Tambah Data Ciri ...................................................... 132
gambar 5.9 Desain Halaman Edit Data Ciri ............................................................. 133
gambar 5.10 Desaian Halaman Kelola Relasi .......................................................... 133
gambar 5.11 Desain Halaman Tambah Data Relasi................................................. 134
gambar 5.12 Desain Halaman Edit Data Relasi ....................................................... 134
xiv
gambar 5.13 Desain Halaman Identifikasi ............................................................... 135
gambar 5.14 Desain Halaman Hasil ......................................................................... 136
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Kelola Relasi ................................................................. 116
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Identifikasi Tangguh ...................................................... 117
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Logout ............................................................................ 118
Tabel 5.7 Pengujian Akurasi Sistem Menangguh Keris/Pusaka .............................. 118
Tabel 5.8 Pengujian Akurasi Sistem Keris Dalam Perspektif Keilmuan ................. 122
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara soal keris, tentu tidak akan lepas dari sejarah keris itu sendiri. Keris
dianggap sebagai tanda perjalanan suatu peradaban, dan suatu kebudayaan dalam
suatu bangsa dalam kurun waktu yang sangat lama, bahkan mencapai ribuan tahun
(Endrawati, 2015). Benda kesenian keris menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia,
terutama untuk wilayah Jawa dan sekitarnya. Keris merupakan senjata tradisional,
sekaligus benda seni bernilai tinggi. Keris adalah salah satu karya nenek moyang
bangsa Indonesia (Wibowo, Indriasari, & Anindito, 2013).
Menurut M. Andi Azis, Seorang pakar keris pada museum pusaka Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), keris sudah dianggap memiliki sifat magis sejak dari dulu dan
terus berlanjut hingga kini, itu pun karena pola pikir masyarakat yang telah tergiring
oleh televisi dan social media. Setiap yang berhubungan dengan keris pasti berkaitan
dengan dukun atau hal-hal yang berbau mistis lainnya sehingga memang cukup sulit
untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mempelajari keris maka dari itu perlu
diberikan edukasi dan pemahaman-pemahan lebih mengenai keris terhadap
masyarakat walaupun cukup sulit tetapi akan terus diusahakan karena keris tetap
merupakan warisan budaya Indonesia.
Mengutip dari laman web “Keris Pusaka Jawa Nguri-Nguri Budaya Leluhur”
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan
maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat
1
2
Hal tersebut dikuatkan dengan peryataan M. Andi Azis seorang pakar keris,
bahwa menentukan tangguh keris cukup sulit dilakukan karena menentukan tangguh
keris bukan ilmu yang saklek seperti dalam menentukan dhapur keris sehingga dalam
penentuan tangguh keris pada setiap pakar dapat berbeda walaupun tidak terlalu jauh,
karena pada beberapa zaman memiliki ciri Tangguh yang cukup mirip
Hal serupa disampaikan oleh seorang kolektor keris yang bernama bapak
Almahdi, beliau mengatakan bahwa menentukan tangguh sulit dilakukan meskipun
beliau mengerti cara membedakan ciri sebuah keris, sehingga keris tersebut perlu
dibawa keseorang pakar untuk memastikan bahwa keris yang dimiliki benar-benar
memiliki tangguh yang tepat.
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang mampu menyamai atau
meniru kemampuan seorang pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Sistem ini
dirancang untuk meniru keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan
menyelesaikan suatu permasalahan baik dibidang kesehatan atau kedokteran, bisnis,
ekonomi dan sebagainya (Sihotang, 2014).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Faris Abdi El Hakim, Nurul Hidayat,
Ratih Kartika Dewi, yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Telinga Hidung
Tenggorokan (THT) Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Android” (Abdi,
Hakim, Hidayat, & Dewi, 2018) Berdasarkan hasil pengujian blackbox dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem yang dibuat mempunyai kinerja yang dapat berjalan dengan
baik dan berdasarkan pengujian akurasi yang telah dilakukan dengan menggunakan 25
data didapatkan hasil akurasi sebesar 92%.
Sesuai dengan penelitian terkait maka penulis akan membuat suatu sistem pakar
untuk menentukan tangguh sebuah keris, dengan menggunakan metode naive bayes
yang berfungsi sebagai classifier dari beberapa atribut ciri yang di input oleh user
untuk menentukan probibalitas sebuah tangguh yang dimiliki oleh keris. Sehingga
diharapkan sistem dapat memperoleh hasil akurasi sebesar 92% sebagaimana pada
penelitian (Abdi, Hakim, Hidayat, & Dewi, 2018). Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis akan melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI
TANGGUH KERIS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES”
Ditinjau dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang
akan dikaji lebih lanjut dalam skripsi ini yaitu bagaimana mengidentifikasi tangguh
keris menggunakan metode naïve bayes?
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah didapat, maka pada penelitian ini
didapat batasan masalah sebagai berikut:
Metodologi
Proses
1. Menggunakan algoritma naïve bayes dalam identifikasi tangguh keris
2. Pada penelitian ini menggunakan 11 tangguh dan 59 ciri
3. Database menggunakan dua buku yaitu “menagguh keris/ pusaka”
karya Drs. Sumar Purnomo dan “Keris dalam perspektif keilmuan”
dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata,
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Bagi Penulis:
Bagi Universitas:
Bagi pengguna:
Dapat mengetahui informasi dan menentukan sebuah tangguh keris tanpa
harus menemui ahlinya.
1. Studi Pustaka
2. Studi lapangan berupa wawancara
1. Requirement Planning,
2. Design Workshop
3. Implementation
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan beberapa hal yang akan dijadikan acuan dalam
penelitian ini yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab ini akan diuraikan literatur apa saja yang akan digunakan dalam
penelitian ini, serta teori-teori yang berkenaan dan berhubungan dengan
penelitian ini
Pada bab ini akan diuraikan tentang cara mendapatkan data, data apa
saja yang digunakan, bagaimana cara mengolah data tersebut, hasil apa
saja yang akan didapat setelah data tersebut diolah serta kerangka
berpikir mengenai penelitian ini.
Bab ini akan diuraikan mengenai hasil analisa yang sudah dilakukan,
melakukan pencatatan kekurangan dari hasil Analisa yang mungkin
harus mendapat perhatian.
BAB 6 PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang berisi hasil akhir dari
pemecahan masalah serta saran untuk perbaikan dari hasil analisa untuk
pengembangan selanjutnya.
2.1 Keris
Pengertian Keris
Keris merupakan salah satu karya nenek moyang bangsa Indonesia dalam
khasanah budaya tradisional. Pembuatan karya seni itu menggunakan Teknik
tempa yang cukup rumit. Kerumitannya terletak pada seni tempa pamor yang
indah, yang dulu hampir tidak terjangkau oleh penalaran awam. (Pariwisata,
2011)
Ricikan
8
9
No Ricikan Definisi
1. Pesi Besi yang bundar memanjang, yang
menjadi tangkai keris yang masuk
kedalam pegangan atau ukiran
2. Ganja Bagian pangkal, dasar atau alas dari
sebuah kerangka bangun suatu bilah
keris
3. Pejetan atau Tekanan terhadap bilah, yang melodok
blambangan kedalam, terletak di belakang ghandik
4. Bungkul Terletak ditengah-tengah dasar bilah dan
atas ganja bentuknya membendul seperti
tumpeng.
5. Sraweyan Bagian keris yang bentuknya melandai
bagaikan gusen yang terletak dibelakang
sogokan belakang sampai greneng
6. Gandhik Besinya menonjol atau mengembung
dibagian depan sorsoran. bentuknya
seperti gandik. Gandhik juga merupakan
bagian yang dianggap sebagai raut muka
dari bilah keris
7. Jalu Memet Menyerupai tonjolan kecil yang runcing,
terletak di bagian bawah ghandik
8. Lambe Gajah Besi kecil yang menonjol menempel
dighandik.
9. Kembang berbentuk nyunti, nggula milir atau
kacang nggelung wayang
10. Jenggot bentuknya menyerupai deret dari tiga
tonjolan runcing yang terletak di dahi
Tangguh
Dhapur
Dhapur adalah bentuk spesial yang dimiliki oleh keris. Dhapur juga dapat
diartikan sebagai ciri khas yang dimiliki. Dhapur ini dapat ditiru oleh sang empu
yang membuat keris. Dhapur merupakan bagian dari keris (R. Pamungkas,
2007).
Luk
Dari segi atribut bentuk, bilah (wilahan) keris memiliki bentuk diberi
nama dengan istilah 'dhapur': (1) dhapur leres (lurus), dan (2) dhapur luk
(berkelok). Luk biasanya memiliki jumlah 'luk' (kelokan) gasal: luk l, 3, 5, 7, 9,
11; sampai ada yang luk 29. Tentu saja jumlah gazal tersebut memiliki makna
simbolik karena angka ganjil di dalam tradisi budaya Jawa memiliki makna
simbolik yang bermacam-macam. Namun ada juga jumlah luk yang genap yaitu
pada keris Umyang. Keris Umyang bagi masyarakat pakerisan Jawa dianggap
sebagai keris abnormal karena jumlah luk yang genap: 6, 8, 10, 12, dan
seterusnya (Pariwisata, 2011).
Pamor
Menurut (R. Pamungkas, 2007) pamor merupakan hiasan yang ada pada
permukaan keris pamor sebenarnya merupakan wujud dari doa dan harapan dari
sang empu pada saat proses pembuatan keris.
Pakar
Sistem pakar
Selain manfaat, ada juga beberapa kekurangan yang ada pada sistem
pakar, diantaranya (Hayadi, 2018):
Mesin Inferensi
Sistem Pakar:
1. Siapkan dataset
2. Hitung jumlah kelas pada data training
3. Hitung jumlah kasus yang sama dengan kelas yang sama
4. Kalilkan semua hasil sesuai dengan data testing yang akan dicari
kelasnya
5. Bandingkan hasil per kelas, nilai tertinggu ditetapkan sebagai kelas
baru.
𝑃(𝑎1,𝑎2,𝑎3,...𝑎𝑛|𝑣𝑗) 𝑃(𝑣𝑗)
VMAP = argmax vjev 𝑝(𝑎1,𝑎2,…𝑎𝑛)
Karena nilai P (a1 a2... an) nilainya konstan untuk semua vj sehingga
persamaan ini dapat ditulis (Puspa, 2018):
𝑛𝑐+𝑚.𝑝
P(ai|vj) = 𝑁+𝑚
Pengertian PHP
2.5 Codeigniter
Pengertian Codeigniter
Kelebihan Codeigniter
2.6 MySQL
Pengertian MySQL
Kelebihan MySQL
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan file yang berisi rangkaian intruksi
untuk mnegatur komponen dalam sebuah halaman web sehingga akan lebih terstruktur
dan rapi. Style Sheet mendeskripsikan bagaimana tampilan dokumen HTML dilayar.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna hyperlink, warna mouse over, spasi
antar paragraph, spasi antar text dan parameter lainnya. Seperti pada HTML, PHP dan
Bahasa pemrograman lainnya, CSS juga memiliki aturan yang menulis itu sendiri (C.
A. Pamungkas, 2017).
2.9 Bootstrap
1. Menghemat waktu
2. Fitur yang responsive
3. Desain yang konsisten
4. Mudah digunakan
5. Didukung oleh semua browser popular
6. gratis
UML singkata dari Unified Modelling Language yang berati bahasa pemodelan
standar. Menurut (Chonoles,2003: bab 1) mengatakan sebagai bahasa, berati UML
memiliki sintaks dan semantik. ketika membuat model menggunakan UML ada aturan-
aturan yang harus diikuti (Herlawati, 2011).
Diagram Use-case
Class Diagram
Simbol Deskripsi
Kelas Kelas pada struktur sistem.
nama_kelas
+atribut
+operasi()
Bersifat dinamis, diagram aktifitas adalah tipe khusus dari diagram status
yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktifitas lainnya dalam suatu
sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu pemodelan fungsi-fungsi suatu
sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek(Herlawati, 2011).
program bisa
menurun.
Waterfall Metode ini bisa Metode ini masih 1.Pada
juga disebut lebih baik kenyataannya,
dengan classic life digunakan jarang mengikuti
cycle. Metode ini walaupun sudah urutan sekuensial
membutuhkan tergolong kuno, seperti pada teori.
pendekatan daripada Iterasi sering
sistematis dan menggunakan terjadi
sekuensial dalam pendekatan asal- menyebabkan
pengembangan asalan. Selain itu, masalah baru.
perangkat lunak, metode ini juga 2.Sulit bagi
dimulai dari masih masuk akal pelanggan untuk
tingkat sistem dan jika kebutuhan menentukan semua
kemajuan melalui sudah diketahui kebutuhan secara
analisis, desain, dengan baik. eksplisit.
coding, testing dan 3. Pelanggan harus
pemeliharaan sabar, karena
pembuatan
perangkat lunak
akan dimulai
ketika tahap desain
sudah selesai.
Sedangkan pada
tahap sebelum
desain bisa
memakan waktu
yang lama.
4. Kesalahan di
awal tahap
berakibat sangat
Studi Pustaka
Penelusuran Literatur
Kuesioner
Blackbox Testing
Penulis mencari literatur sejenis yang sudah ada sebelumnya. Hal ini bertujuan agar penulis memiliki pedoman untuk melakukan
penlitian dengan baik dan benar. Penulis pun menggunakan lietratur sejenis untuk menerapkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas penelitian sebelumnya dapat digunakan pada penelitian ini. Berikut ini tabel literatur sejenis yang penulis gunakan:
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis dengan membandingkan empat studi literatur sejenis, penulis menambahkan
beberapa poin untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Berikut ini beberapa fitur
yang penulis tambahkan pada aplikasi sistem pakar ini:
1. Dari empat penelitian yang penulis jadikan untuk studi literatur, dua diantaranya melakukan penelitian mengenai keris, dan dari
kedua penelitian tersebut membahas ricikan pada sebuah keris dan belum ada yang membahas mengenai tangguh keris. Untuk itu
penulis melakukan penelitian mengenai pengidentifikasian suatu keris masuk kedalam zaman apa ketika keris itu dibuat
(menangguh keris).
2. Disediakannya dua user interface. Dimana tampilan untuk admin akan berbeda dengan tampilan user. Di dalam tampilan admin
terdapat proses login, logout, kelola Tangguh, ciri dan relasi sedangkan pada tampilan user hanya terdapat proses identifikasi
3. Berbasis web, sehingga lebih mudah diakses di mana saja tanpa harus mengunduhnya.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan dua metode dalam pengumpulan data
yaitu wawancara dan studi pustaka.
Wawancara
Studi Pustaka
45
46
Pada fase ini melakukan proses desain aplikasi yang diusulkan agar dapat
berjalan baik, dapat mengatasi masalah-masalah yang ada, dan melakukan
perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara
pengguna dan analis. Tahapan yang dilakukan dalam fase ini, yaitu:
1. Perancangan proses-proses pada sistem menggunakan UML yaitu
dengan membuat 4 macam diagram, yaitu Usecase Diagram, Activity
diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Dalam
perancangan dengan UML, penulis menggunakan software Visio
2016.
Implementasi (Implementation)
Identifikasi Masalah
Sistem yang penulis buat yaitu sistem pakar identifikasi tangguh keris
berbasis web dengan metode Naïve Bayes. Sistem pakar ini di kembangkan
dengan metode Naïve Bayes untuk mengindentifikasi tangguh sebuah keris
dengan ciri-ciri yang di input oleh user. Sistem pakar ini dikembangkan untuk
masyarakat umum dan para peminat keris untuk memutuskan tangguh apa yang
dimiliki oleh keris tersebut, maka syarat-syarat informasi yang dikembangkan
dapat terlihat dari fitur berikut:
49
50
Representasi Pengetahuan
Pada tahap ini menentukan tangguh apa saja dan bagaimana aturan yang
terjadi pada sistem pakar ini. Penulis menggunakan metode Naïve Bayes untuk
mengklasifikasi ciri, dan data didapat dari dokumentasi pribadi Musium Pusaka
Taman Mini Indonesia Indah dan ebook yang berjudul “Keris dalam Perspektif
Ke Ilmuan” Berikut adalah tangguh untuk sistem pakar pengidentifikasian
tangguh keris:
No ID Tangguh Tangguh
1. T001 Pajajaran
2. T002 Majapahit
3. T003 Sedayu
4. T004 Tuban
5. T005 Demak
6. T006 Madura Sepuh
7. T007 Mataram
8. T008 Pajang
9. T009 Kartasura
10. T010 Surakarta
11. T011 Yogyakarta
No ID Ciri Ciri
1. C001 Besi Kering
Penulis menggunakan ciri enam bagian pada keris yaitu besi, gandhik,
pamor, ganja, sogokan dan luk. karena ke enam bagian tersebut merupakan
bagian yang paling sering disebutkan pada sumber pengetahuan sistem dan
dirasa sudah cukup untuk menentukan sebuah tangguh menurut pakar yaitu
bapak M. Andi Azis
No ID Tangguh ID Ciri
1. T001 C001, C002, C003, C015,
C016, C021, C035, C042, C043
2. T002 C004, C005, C006, C015,
C017, C022, C023, C026,
C029, C031 C036, C037, C044,
C045, C049, C050
3. T003 C007, C015, C017, C022,
C026, C029, C030, C031,
C036, C046, C051, C052, C053
4. T004 C001, C008, C017, C018,
C024, C025, C026, C035,
C044, C051
5. T005 C006, C009, C015, C017,
C018, C027, C028, C044, C047
ID Ciri Ciri
C001 Besi Kering
C017 Gandhik Pendek
C024 Pamor Mubyar
C044 Sogokan Pendek
C050 Luk Renggang
Dari ciri terpilih akan dicari nilai N, m, x, nc, dan P (vj) dari
setiap tangguh, seperti berikut:
N =1
m = 59
x = 11
nc 01 = 1
nc 17 = 0
nc 24 = 0
nc 44 = 0
nc 50 = 0
P(vj) = 1/x = 1/11 = 0.090909
nc 17 = 1
nc 24 = 1
nc 44 = 1
nc 50 = 0
P(vj) = 1/x = 1/11 = 0.090909
• Tangguh Ke-5: Demak
N =1
m = 59
x = 11
nc 01 = 0
nc 17 = 1
nc 24 = 0
nc 44 = 1
nc 50 = 0
P(vj) = 1/x = 1/11 = 0.090909
• Tangguh Ke-6: Madura Sepuh
N =1
m = 59
x = 11
nc 01 = 1
nc 17 = 1
nc 24 = 0
nc 44 = 0
nc 50 = 0
P(vj) = 1/x = 1/11 = 0.090909
adalah :
Perancangan UML
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan menggunakan tools
permodelan UML (Unified Modeling Languade).
Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1. Admin/Pakar Admin/Pakar adalah seseorang yang memiliki hak
akses dan memvaliditasi sistem.
2. User User adalah pengguna sistem ini untuk melakukan
pengidentifikasian tangguh
menampilkan halaman
utama
Langkah 2: Actor
memilih menu login
Langkah 3: Sistem
menampilkan
halaman login
Langkah 4: Actor mengisi
field Username dan
Password
Langkah 7: Sistem
menampilkan
halaman utama
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan ke halaman
utama admin atau user
Langkah 2: Actor
memilih menu login
Langkah 3: Sistem
menampilkan
halaman login
Langkah 4: Actor
mengklik
creat an Account!
Langkah 5: Sistem
menampilkan
halaman daftar
Langkah 6: Actor
mengisi field yang
tersedia pada
halaman daftar
Langkah 7: Actor
menekan tombol
daftar Langkah 8: Sistem
menyimpan data
kedalam database
Langkah 9: Sistem
menampilkan
halaman login
Langkah 10: Actor
melakukan proses
login
Post Condition Jika use case berhasil maka actor keluar dari
sistem
Langkah 5: Actor
mengisi form tambah
data tangguh dan
menekan tombol
simpan
Langkah 6: Sistem
menyimpan data
tangguh baru
kedalam database
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data tangguh
Post Condition Jika use case berhasil maka data tangguh akan
tersimpan dalam database dan muncul pada tabel
data Tangguh.
menampilkan data
tangguh
Langkah 3: Actor
menekan tombol edit
data tangguh
Langkah 4 : sistem
menampilkan form
edit data tangguh
Langkah 5: Actor
mengisi form edit data
tangguh dan menekan
tombol simpan
Langkah 6: Sistem
menyimpan data
tangguh baru
kedalam database
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data tangguh
Post Condition Jika use case berhasil maka data tangguh akan
berubah dalam database dan tabel data tangguh
Langkah 4: sistem
menampilkan form
tambah data ciri
Langkah 5: Actor
mengisi form tambah
data ciri dan menekan
tombol simpan
Langkah 6: Sistem
menyimpan data ciri
baru kedalam
database
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data ciri
Post Condition Jika use case berhasil maka data ciri akan
tersimpan dalam database dan muncul pada tabel
data ciri.
Langkah 3: Actor
menekan tombol edit
data ciri
Langkah 4: sistem
menampilkan form
edit data ciri
Langkah 5: Actor
mengisi form edit data
ciri dan menekan
tombol simpan
Langkah 6: Sistem
menyimpan data ciri
baru kedalam
database
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data ciri
Post Condition Jika use case berhasil maka data ciri akan
berubah dalam database dan tabel data ciri.
Alternative Course -
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data relasi
Post Condition Jika use case berhasil maka data relasi akan
tersimpan dalam database dan muncul pada tabel
data relasi.
Langkah 7: Sistem
kembali ke halaman
data relasi
Post Condition Jika use case berhasil maka data relasi akan
berubah dalam database dan tabel data relasi.
Langkah 4: Sistem
kembali ke halaman
data relasi
Post Condition Jika use case berhasil maka data ciri akan
terhapus dalam database dan tabel data ciri.
Langkah 3: Sistem
akan menampilkan
hasil identifikasi
tangguh
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan
menampilkan hasil dari identifikasi
Pada gambar 4.8 merupakan activity diagram edit data ciri, untuk
merubah data ciri pengguna harus masuk terlebih dahulu kedalam
menu data ciri dan menekan tombol edit data ciri kemudian
mengisikan form yang telah disediakan sistem lalu ketika pengguna
menekan tombol simpan maka data ciri akan berubah dan disimpan
kedalam database
Pada gambar 4.19 menjelaskan bahwa admin memiliki hak akses untuk
mengelola tangguh, ciri, dan relasi. Dimana ketiga data tersebut akan
berhubungan dengan proses pengidentifikasian yang akan dilakukan oleh user.
1. Tabel User
2. Tabel Tangguh
3. Tabel Ciri
4. Tabel Relasi
2. Halaman Login
Pengkodean
Pada tahap ini, penulis melakukan pengkodean terhadap rancangan
sistem dan rancangan interface yang telah dibuat. Dalam pengkodean penulis
menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter untuk
pembuatan sistem, dan MySQL untuk pembuatan database. Berikut hasil
penerapan source code metode Naïve Bayes pada sistem ini:
jika ada !empty(tidak kosong) maka nc akan bernilai satu jika tidak makan nc
akan bernilai 0 dan begitu seterusnya hingga ciri pada $id_ciri selesai.
4.3 Implementasi
2. XAMPP
3. Google Chrome
Pengujian Sistem
Pada tahap ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
ini berjalan dengan baik atau tidak. Untuk sistem ini penulis menggunakan
metode blackbox testing dan Uji Akurasi Sistem dalam pengujiannya.
1. Blackbox Testing
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Gandhik Panjang
• Sogokan tidak
terlalu Panjang
• Sogokan seimbang
• Besi sedikit putih
• Besi tidak rata
• Pamor nggajih
2. • Gandhik pendek Majapahit Majapahit Sesuai
• Gandhik miring
• Ganja sebit rontal
• Ganja wilut
• Sogokan pendek
• Sogokan luwes
• Besi padat
• Besi halus
• Besi hitam
kebiruan
• Luk agak kasar
• Luk renggang
• Pamor jelas
• Pamor mrambut
3. • Ganja sabit rontal Sedayu Sedayu Sesuai
• Ganja Panjang
• Besi suram
• Luk serasi
• Luk tidak terlalu
renggang
• Luk tidak terlalu
bergelombang
• Pamor mrambut
4. • Sogokan pendek Tuban Tuban Sesuai
• Besi Kering
• Besi kadar baja
banyak
• Luk renggang
• Pamor mubyar
• Pamor padat
• Pamor halus
5. • Sogokan pendek Demak Demak Sesuai
• Sogokan tidak
dalam
• Besi terlihat basah
• Pamor
mengambang
• Pamor suram
6. • Besi matang Madura Madura Sesuai
• Pamor nggajih Sepuh Sepuh
• Luk tidak rata
• Luk bagian atas
rapi
• Luk bagian bawah
renggang
7. • Ganja Sebitrontal Mataram Mataram Sesuai
• Ganja Panjang
• Gandhik Panjang
• Sogokan Panjang
• Sogokan luwes
• Besi hitam
kebiruan
• Luk teratur
• Pamor mubyar
• Pamor megkilat
8. • Ganja Panjang Pajang Pajang Sesuai
• Gandhik Panjang
• Sogokan Panjang
luwes
• Besi kurang
matang
• Luk agak besar
9. • Ganja Sebit rontal Kartasura Kartasura Sesuai
• Besi kurang padat
• Besi agak putih
• Luk kekar
• Pamor mubyar
• Pamor banyak
warna putih
10. • Ganja sebit rontal Surakarta Surakarta Sesuai
• Ganja tungkakan
landung
11. • Ganja sebitrontal Yogyakarta Yogyakarta Sesuai
• Gandhik sedang
• Pamor cemerlang
• Pamor halus
• Pamor lembut
• Pamor mrambut
4. • Ganja ambatok Tuban Tuban Sesuai
mangkurep
• Gandhik pendek
• Gandhik melintang
• Sogokan tidak
terlalu Panjang
5. • Ganja sebitrontal Demak Majapahit Tidak
• Gandhik Pendek Sesuai
• Gandhik miring
• Sogokan pendek
• Sogokan luwes
• Pamor lembut
• Pamor halus
• Pamor mengkilat
• Besi padat
6. • Ganja sebitrontal Madura Majapahit Tidak
• Gandhik Pendek Sepuh Sesuai
• Gandhik miring
• Sogokan pendek
• Sogokan luwes
• Pamor halus
• Pamor lembut
• Pamor cemerlang
• Pamor nggajih
• Besi padat
• Besinya murni
• Besi basah
• Pamor mrambut
• Ganja Sebitrontal
4. • Besi kadar baja Tuban Tuban Sesuai
banyak
• Gandhik pendek
• Ganja ambatok
mangkurep
• Luk renggang
5. • Besi suram Demak Sedayu Tidak
• Gandhik Besar Sesuai
• Pamor nggajih
• Ganja sebitrontal
6. • Besi Matang Madura Madura Sesuai
• Gandhik pendek Sepuh Sepuh
• Pamor nggajih
• Pamor cemerlang
• Ganja sebitrontal
• Sogokan luwes
7. • Besi hitam Mataram Mataram Sesuai
kebiruan
• Pamor mubyar
• Ganja sebit rontal
8. • Besi Suram Pajang Pajang Sesuai
• Besi Kurang
Matang
• Pamor banyak
berwarna putih
• Ganja sebitrontal
Pada menu ini terdapat halaman tambah data tangguh, edit data tangguh
dan hapus data tangguh.
Gambar diatas merupakan menu kelola data ciri, pada menu ini terdapat
halaman tambah data ciri, edit data ciri dan hapus data ciri.
Gambar diatas merupakan menu kelola data relasi, pada menu ini
terdapat halaman tambah data relasi, edit data relasi dan hapus data relasi.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem pakar identifikasi tangguh keris menggunakan metode naïve
bayes dapat melakukan proses pengidentifikasian tangguh. Hal itu sesuai dengan hasil
wawancara yang dilakukan penulis dengan pakar bahwa sistem yang dibangun dapat
membantu proses pengidentifikasian dan hasil yang dikeluarkan telah sesuai dengan
tangguh yang disediakan.
6.2 Saran
137
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, F., Hakim, E., Hidayat, N., & Dewi, R. K. (2018). Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan ( THT ) Menggunakan Metode Naive
Bayes Berbasis Android, 2(4).
Anhar, S. (2010). Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak (1st ed.).
Jakarta: mediakita.
Aswati, S., & Siagian, Y. (2016). Model Rapid Application Development Dalam
Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Rumah ( Studi Kasus : Perum
Perumnas Cabang Medan. Sesindo, 317–324.
Chalifa, C., Nisa, H. H., & Andang, K. (2019). SISTEM PAKAR UNTUK
MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KUCING MENGGUNAKAN METODE
NAÏVE BAYES, 11(1), 18–24.
Djiwandono, P. I. (2015). Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan
Pendidikan Bahasa (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.
Endrawati, E. (2015). Posisi Keris Pada Masyarakat Jogja Modern, Vol.7, 137–151.
Enterprise, J. (2016). Pemrograman Bootstrap untuk Pemula. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
138
139
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2012). Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta:
Index.
Kusrini. (2006). Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi (1st ed.). Yogyakarta: ANDI.
Misbahuddin, & Hasan, I. (2013). Analisis Data Penelitian dengan Statistik (2nd ed.).
Jakarta: Bumi Aksara.
Muslihudin, M., & Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Menggunakan Model Terstruktur dan UML. (A. Pramesta, Ed.) (1st ed.).
Yogyakarta: Andi.
Ramadhan, P. S., & S.pane, U. F. (2018). Mengenal Metode Sistem Pakar. Ponorogo:
Simbong, M., Wahyudi, O., Hendra, D. N., Semedi, N. S., & Wicaksana, I. W. S.
(2008). MEMBANDINGKAN MODEL-MODEL PENGEMBANGAN
DATABASE, (Kommit), 20–21.
Supono, & Putratama, V. (2016). Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan
Framework Codeigniter (1st ed.). Yogyakarta: Deepublish.
Tjandra, S., & Pickerling, C. (2015). Aplikasi Metode-Metode Software Testing Pada
Configuration , Compatibility Dan Usability Perangkat Lunak. IDeaTech, 367–
374.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
WAWANCARA
Waktu : 09.15
Hari/Tanggal : Minggu, 28 juli 2019
Tempat : Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Narasumber : M. Andi Azis
Jabatan : Kasi Umum
1. Menurut Pakar, apakah keris itu? Dan bagaimana kondisinya saat ini?
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi keris saat ini
Jawab : Senjata warisan budaya nusantara yang sudah diakui oleh
dunia, dilihat dari fisiknya terdapat banyak ilmu seperti ilmu tempa, ilmu
ukir dan sebagainya dilihat dari fungsinya keris mengalami banyak
perubahan dari zaman ke zaman, kalau dulu keris bisa untuk membunuh,
kemudian bisa juga menambah kepercayaan diri seseorang karena
dianggap memiliki isi kalau sekarang hanya sebagi benda antik saja.
2. Dalam penelitian ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA
KERIS JAWA ( Kajian Tentang Nilai Pendidikan Karakter pada Pamor ,
Luk , dan Dhapur Keris Jawa Berdasarkan Makna Simbolik ) (Said, 2016)
menyatakan bahwa
9. Apakah ada saran yang ingin pakar berikan dalam pembuatan aplikasi ini?
Tujuan : mengetahui fitur-fitur yang di inginkan pakar dalam
pembuatan aplikasi
Jawab : kalau bisa nanti hasilnya di sertakan dengan gambar atau saat
penginputannya menggunakan gambar
( M. Andi azis )
Lampiran 3
Lampiran 4
WAWANCARA
Waktu : 11.00
Hari/Tanggal : Minggu, 28 juli 2019
Tempat : Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah(TMII)
Narasumber : Alhamdi
Jabatan : Pengunjung Museum Pusaka/ Kolektor
( )
Lampiran 5