Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
RIZAL ANDREAS SIMANGUNSONG (1901010306)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Evaluasi Pembelajaran ini dengan tepat waktu.
Saya mengulas beberapa hal dalam makalah ini yaitu tentang pengertian dan prinsip
umum evaluasi, tujuan evaluasi, syarat-syarat umum evaluasi, jenis-jenis evaluasi pembelajaran,
serta pendekatan evaluasi pembelajaran.
Saya selaku penulis menyadari bahwa masih perlu adanya penyempurnaan dalam
makalah ini,untuk itu kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang bersifat konstruktif
dan membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah Evaluasi Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
serta khususnya bagi penulis sebagai penambah wawasan dan pengetahuan.

Pematang Siantar, 6 Oktober 2021


Penyusun

Rizal Andreas Simangunsong

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian dan Prinsip Umum Evaluasi................................................................................6
Tujuan Evaluasi.....................................................................................................................7
Syarat-Syarat Umum Evaluasi...............................................................................................10
Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran.........................................................................................11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................14
Saran......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi belajar dan pembelajaran sangatlah penting utamanya di dunia pendidikan. Hal
ini dikarenakan evaluasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian peserta
didik dalam menempuh mata pelajaran yang telah disajikan. Sehingga untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai, apakah aktivitas yang dilakukan telah
berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat, apakah sumber
daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan, dan apakah
elemen-elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik, digunakan suatu evaluasi
untuk semua hal tersebut. Peran evaluasi merupakan hal yang sangat penting dan keberadaannya
tidak dapat tergantikan. Dengan adanya evaluasi seorang pengajar akan mampu melihat
perkembangan dari setiap peserta didiknya dan dapat melakukan tindakan lebih lanjut manakala
peserta didiknya mengalami kemunduran dalam pencapaian hasil belajar atau peserta didik
belum mampu mencapai prestasi yang optimal.
Sehingga untuk dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar, seorang
pendidik atau guru dipersyaratkan mengetahui berbagai dimensi yang terkait dengan evaluasi.
Terutama yang berkaitan dengan hakikat evaluasi, prinsip-prinsip evaluasi, jenis-jenis evaluasi
dan prosedur evaluasi di dalam pembelajaran. Untuk itu, di dalam makalah ini kami akan
mengulas hal-hal penting yang erat kaitannya dengan evaluasi belajar dan pembelajaran.
Sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan dalam melakukan proses
evaluasi.

B. Rumusan Masalah
Makalah Belajar dan Pembelajaran dengan tema Evaluasi Belajar dan Pembelajaran ini
kami susun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan prinsip umum evaluasi?
2. Apa saja tujuan dari evaluasi?
3. Apa saja syarat-syarat umum evaluasi?
4. Apa yang termasuk dalam jenis-jenis evaluasi pembelajaran?
5. Pendekatan apa yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran?

4
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Agar pembaca dapat memahami tentang pengertian dan prinsip umum evaluasi.
2. Agar pembaca dapat mengetahui tentang tujuan-tujuan dari adanya evaluasi
pembelajaran.
3. Agar pembaca dapat mengetahui tentang syarat-syarat umum dalam evaluasi
pembelajaran.
4. Agar baik penulis maupun pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis
evaluasi pembelajaran serta pendekatan apa saja yang digunakan dalam evaluasi
pembelajaran.
5. Agar penulisan ini dapat dijadikan sebagai suatu referensi bagi guru kaitannya dengan
penerapan evaluasi pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Umum Evaluasi


Pengertian Evaluasi
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah
dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat
perubahan dalam diri pribadi siswa. Pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu
dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Seperti definisi yang pertama dikembangkan oleh: Ralph
Tyler beliau mengatakan, bahwa evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika
belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya. Untuk definisi yang lebih luas
dikemukakan oleh dua orang ahli lain yaitu Cronbach dan Stufflebeam, definisi tersebut adalah
bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan. Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris) kata tersebut
diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata
aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi evaluasi. Istilah penilaian merupakan
kata benda dari nilai. (Abdul Jabar, 2007: 1)
Wiersma dan Jurs membedakan antara evaluasi, pengukuran, dan testing. Keduanya
berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga
testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan
pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai.
Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih
luas daripada pengukuran dan testing. (Komsiyah, 2012: 105)
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat
kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni
mengukur dan menilai. Di dalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement sedang
penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang
berarti menilai.(tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu). (Arikunto, 2010: 3)
Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa
yang dilakukan secara berkala yang berbentuk ujian, praktikum, tugas, dan atau pengamatan oleh
dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas akhir.
Pembobotan masing-masing unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara dosen
pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam pedoman
akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas dan program pascasarjana.

6
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
Evaluasi ini dilakukan oleh guru, Seorang guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil tes dan
menetapkan standar keberhasilan. Contoh: jika siswa sudah mencapai suatu kompetensi dasar,
maka pelajaran dilanjutkan ke materi berikutnya, jika belum maka diadakan remedial. (Majid,
2007: 224)

Prinsip Umum Evaluasi


Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi
atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara:
1. Tujuan pembelajaran,
2. Kegiatan pembelajaran atau KBM,
3. Evaluasi, (Arikunto, 2010: 24)
Prinsip-prinsip umum evaluasi tersebut hendaknya bersifat:
1. Kontinuitas
2. Komprehensif
3. Adil dan objektif
4. Kooperatif
5. Praktis( Arifin, 2011: 30)
Berikut ini beberapa prinsip dalam suatu penilaian:
 Penilaian hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif
 Harus dibedakan antara penskoran (scoring) dan penilaian (grading)
 Dalam proses pemberian nilai hendakya diperhatikan adanya 2 macam orientasi, yaitu
penilaian yang norm referenced (dalam kelompok) dan yang criterion referenced
(individu)
 Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar artinya menjadi feedback atau umpan balik
 Penilaian harus bersifat komparabel (adil)
 Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar
sendiri (Purwanto, 2006: 72)

B. Tujuan Evaluasi

Tujuan Evaluasi

7
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu program atau suatu kegiatan
tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki banyak
tujuan dan manfaat. Karena itu menurut (Reece dan Walker, 1997:420) terdapat beberapa alasan
mengapa evaluasi harus dilakukan yaitu:
 Memperkuat kegiatan belajar
 Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
 Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
 Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran
 Memotivasi siswa
 Memberi umpan balik bagi siswa
 Memberi umpan balik bagi guru
 Memelihara standar mutu
 Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
 Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
 Menilai kualitas belajar (Komsiyah, 2012: 111)
Berikut ini adalah tujuan atau fungsi penilaian, yaitu:
 Penilaian berfungsi selektif
 Penilaian berfungsi diagnostik
 Penilaian berfungsi sebagai penempatan
 Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan( Arikunto, 2010: 10)
Selain itu perlu diketahui pula adanya tujuan evaluasi media pembelajaran, antara lain:
 Memilih media pendidikan yang akan dipergunakan oleh kelas
 Untuk melihat prosedur / mekanisasi penggunaan sesuatu alat
 Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut telah tercapai
 Menilai kemampuan guru menggunakan media pendidikan
 Memberikan informasi untuk kepentingan administrasi
 Untuk memperbaiki alat media itu sendiri (Susilana, 2007: 204)
Fungsi Evaluasi
Adapun fungsi evaluasi Pendidikan, Menurut Anas Sudijono secara umum sebagai suatu
tindakan atau proses evaluasi pendidikan memiliki tiga fungsi pokok, antara lain:
a. Mengukur kemajuan program pendidikan
b. Menunjang penyusunan rencana program pendidikan
c. Memperbaiki atau menyempurnakan kembali program pendidikan.

8
Dan secara khusus fungsi evaluasi pendidikan, meliputi:

a) Secara psikologis, bagi peserta didik dapat mengenal kapasitas dan status dirinya dan bagi
pendidik mengetahui kapasitas tetang hasil usahanya
b) Secara didaktik, bagi peserta didik dorongan perbaikan dan peningkatan prestasi dan bagi
pendidik, fungsi diagnostik, fungsi penempatan, fungsi selektif dan fungsi bimbingan serta
fungsi instruksional.
c) Secara admnistratif, memberikan laporan, memberikan data, dan memberikan gambaran
d) Namun, dilihat dari kepentingannya fungsi evaluasi pendidikan, antara lain:
 Bagi pendidik/guru, untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, kelemahan dalam
cara mengajar di PBM, memperbaiki proses belajar mengajar dan menentukan kelulusan
peserta didik.
 Bagi peserta didik, mengetahu kemampuan dan hasil belajar, memperbaiki cara belajar
dan menumbuhkan motivasi dalam belajar.
 Bagi sekolah, mengukur mutu hasil pendidikan, mengetahui kemajuan dan kemunduran
sekolah, membuat keputusan kepada peserta didik dan mengadakan perbaikan kurikulum.
 Bagi orang tua, mengetahui hasil belajar anaknya, meningkatkan pengawasan, bimbingan
dan bantuan kepada anaknya dalam usaha belajar.
 Bagi masyarakat, mengetahui kemajuan sekolah, memberikan kritik dan saran bagi
kurikulum pendidikan di sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
usahanya membantu lembaga pendidikan.
Maka berdasarkan klasifikasi fungsi evaluasi pendidikan yang beragam, Ngalim Purwanto
merinci fungsi evaluasi pendidikan ke dalam empat kelompok, yaitu:
i. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
melaksanakan kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu.
ii. Untuk mengetahui keberhasilan program pengajaran, yang meliputi tujuan, materi, metode,
kegiatan belajar – mengajar, alat dan sumber belajar serta prosedur dan alat evaluasi
pembelajaran.
iii. Untuk keperluan bimbingan konseling, sebagai informasi atau data dalam pelaksanaan
bimbingan konseling.
iv. Untuk perbaikan dan pengembangan kurikulum sekolah.

9
C. Syarat-Syarat Umum Evaluasi
Dalam menyelenggarakan kegiatan evaluasi, kita perlu memperhatikan syarat-syarat yang
harus dipenuhi kegiatan evaluasi tersebut. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan
evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula
sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrument evaluasi atau tes dan tidak
terhadap instrument itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi
meliputi:
a) Faktor instrumen evaluasi itu sendiri.
b) Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran,
c) Faktor-faktor dalam respon-respon siswa
2. Keterandalan
Syarat umum yang juga sama pentingnya dengan kesahihan adalah keterandalan evaluasi.
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan yakni tingkat kepercayaan
bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
Faktor-faktoryang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
a. Panjang tes
b. Sebaran skor
c. Tingkat kesulitan tes
d. Objektivitas
3. Kepraktisan
Dalam memilih tes dan instrumen evaluasi yang lain kepraktisan merupakan syarat yang
tidak dapat diabaikan. Kepraktisan evaluasi terutama dipertimbangkan saat memilih tes atau
instrumen evaluasi lain yang dipubliksikan oleh suatu lembaga. Kepraktisan evaluasi dapat
diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam
mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi, memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam
menyimpannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi adalah
sebagai berikut:
a. Kemudahan mengadministrasi
b. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi

10
c. Kemudahan menskor
d. Kemudahan interpretasi dan aplikasi
e. Tersedianya bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen

D. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran


Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran:
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan
efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Usman, 2002: 167). Evaluasi formatif adalah evaluassi yang dilakukan pada setiap akhir
pembahasan suatu pokok bahasan/topik, dan dimaksud untuk mengetahui sejauh manakah suatu
proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Menurut Winkel yang
dimaksud dengan evaluasi formatif adalah pengunaaan tes-tes selama proses pembelajaran yang
masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan
yang telah dicapai. Sementara Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the
strengths and weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the
instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol
sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pkok bahasan tersebut.
Wiersma menyatakan formative testing is done to monitor student progress over period of time.
Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan
kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan Instruksional khusus (TIK) yang telah
ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan pada suatu pokok
bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan
dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang
diperkirakan masih sangat mungkin dijangkau / dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki
siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja
yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selajutnya diambil tindakan-
tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil
maka akan diberi remedial.
Print (1993) menjelaskan: Formative evaluation is directed towards providing
information on learner performance at one or more points during the learning process. Oleh
karena evaluasi formatif dilakukan selama program pembelajaran berlangsung, maka sebenarnya
evaluasi ini dapat pula berfungsi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Artinya, hasil dari
evaluasi formatif dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya memperbaiki
kinerjanya. (Sanjaya, 2009: 246)

11
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu-satuan waktu
yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit ke unit berikutnya. Winkel
mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran
tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester,
bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Evaluasi sumatif adalah meneliti kembali
apakah suatu media layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu.
Fungsi sumatif adalah apabila evaluasi itu digunakan untuk melihat keberhasilan suatu
program yang direncanakan. Oleh karena itu, evaluasi formatif berhubungan dengan pencapaian
suatu hasil yang dicapai suatu program. Scriven (1967) menyatakan: “summative evaluation
focuses on the out comes of a completed program.” Sejalan dengan Scriven, Print (1993)
menjelaskan: summative evaluation is directed toward a general assessment of the degree to
which the larger outcome have been attained over the entire course or some substantial part of it,
that is, evaluation employed at the end of a learning experience to indicate student achievement.
Oleh karena evaluasi sumatif dilakukan untuk menilai keberhasilan siswa setelah berakhir suatu
program pembelajaran, maka evaluasi sumatif biasanya dilakukan pada akhir semester. (Sanjaya,
2009: 245)

Evaluasi ini macamnya:


 Evaluasi satu lawan satu (one to one)
 Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation)
 Evaluasi lapangan ( field evaluation)(Usman, 2002: 167)

Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-
kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan
yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal,
selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa
sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini
diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan
baik, sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh.
Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa
atas seluruh meteri yang telah dipelajari. Dengan adanya tes ini kemampuan siswa akan dapat
dipantau oleh pendidik atau guru serta guru dapat menentukan tindakan apa yang sebaiknya
diambil dalam menanggapi kemampuan siswanya.

12
Jenis-jenis evaluasi lainnya yaitu:
 Evaluasi perencanaan dan pengembangan
 Evaluasi monitoring
 Evaluasi dampak
 Evaluasi efisiensi-ekonomis
 Evaluasi program pembelajaran komprehensif( Arifin, 2011: 33)
Selain itu adapula jenis evaluasi media pembelajaran, antara lain:
 Evaluasi bahan bacaan (buku, dan lain-lain)
 Evaluasi media gambar diam (photografi)
 Evaluasi media grafis ( bagan, diagram, dan lain-lain)
 Evaluasi media yang diproyeksikan (OHP, Slide, dan lain-lain)
 Evaluasi media audio
 Evaluasi media komputer ( Susilana, 2007: 209)

13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar dan
pembelajaran. Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan
apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa. Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan
evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara:
 Tujuan pembelajaran,
 Kegiatan pembelajaran atau KBM,
 Evaluasi, (Arikunto, 2010: 24)
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauhmana suatu program atau suatu kegiatan
tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
a. Kesahihan
b. Keterandalan
c. Kepraktisan
4 Jenis-jenis evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam proses pembelajaran: Evaluasi
formatif, Evaluasi sumatif, dan diagnostik.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca, khusunya pendidik, atau calon pendidik
dapat memberikan perhatian lebih dalam hal yang berkaitan dengan evaluasi sehingga seorang
pendidik akan mempunyai dasar yang kuat dalam melakukan penilaian terhadap siswanya.
Akan lebih baik apabila pembaca, utamanya bagi pendidik ataupun calon pendidik untuk
lebih memperdalam pengetahuannya dalam hal evaluasi pembelajaran dan menerapkan proses
evaluasi tersebut secara benar dan tepat.
Hendaknya pembaca ataupun tenaga pengajar tidak mengabaikan serta tidak bertindak
asal-asalan dalam kaitannya dengan proses evaluasi pembelajaran.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengerti, memahami, serta
mengetahui kajian-kajian tentang evaluasi pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Jabar; Cepi Safruddin; Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Ed.Revisi. Jakarta: PT Bumi


Aksara

Komsiyah, Indah. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

15

Anda mungkin juga menyukai