56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: Klasifikasi biaya memiliki pengertian sebagai sebuah
Kegiatan klasifikasi biaya sendiri bertujuan untuk membuat laporan terkait mengenai data yang
ada dan bertujuan memberikan data keuangan perusahaan secara faktual berdasarkan peruntukan
dan penggolongan. Dimana sumber dari klasifikasi ini sendiri didasarkan pada sumber ekonomis
Klasifikasi ini sendiri disusun dengan tujuan tertentu misalnya untuk membuat evaluasi
keuangan, pelaporan keuangan atau lainnya. Klasifikasi biaya juga memiliki berbagai jenis
Biaya dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Biaya produksi – dikeluarkan di pabrik untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Ini
termasuk biaya bahan baku yang digunakan (bahan langsung), tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik.
Biaya nonmanufaktur – tidak dikeluarkan untuk mengubah bahan menjadi barang jadi. Ini
termasuk biaya penjualan (seperti biaya iklan, biaya pengiriman, gaji dan komisi penjual) dan
Biaya langsung – biaya yang dapat dilacak langsung ke objek penetapan biaya tertentu seperti
produk, departemen, atau cabang tertentu. Contohnya termasuk bahan dan tenaga kerja langsung.
Beberapa biaya operasional juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya langsung, seperti biaya
Biaya tidak langsung – biaya yang tidak dapat dilacak ke objek penetapan biaya tertentu. Mereka
juga disebut biaya umum atau biaya bersama. Biaya tidak langsung termasuk biaya overhead
pabrik dan operasi yang menguntungkan lebih dari satu produk, departemen, atau cabang.
Biaya produk – adalah biaya inventori. Mereka membentuk bagian dari inventaris dan
dibebankan terhadap pendapatan, yaitu biaya penjualan, hanya ketika dijual. Semua biaya
produksi (bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) adalah biaya produk.
Biaya periode – tidak dapat diinventarisasi dan dibebankan terhadap pendapatan segera. Biaya
periode mencakup biaya non-manufaktur, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi.
Menurut Perilaku sesuai dengan Aktivitas
Biaya variabel – bervariasi dalam proporsi sebanding dengan perubahan aktivitas. Contohnya
termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan berdasarkan penjualan.
Biaya tetap – biaya yang tetap konstan terlepas dari tingkat aktivitas. Contohnya termasuk sewa,
Biaya campuran – biaya yang bervariasi secara total tetapi tidak sebanding dengan perubahan
kegiatan. Ini pada dasarnya termasuk ramuan biaya tetap ditambah biaya variabel tambahan.
Contohnya adalah biaya listrik yang terdiri dari jumlah tetap ditambah biaya variabel
berdasarkan penggunaan.
Biaya yang relevan – biaya yang akan berbeda di bawah tindakan alternatif. Dengan kata lain,
Biaya standar – biaya yang telah ditentukan berdasarkan pada beberapa dasar yang masuk akal
seperti pengalaman masa lalu, jumlah yang dianggarkan, standar industri, dll. Biaya aktual yang
Contoh: Jika sebuah bisnis memilih untuk menggunakan bangunannya untuk produksi daripada
menyewakannya kepada penyewa, biaya peluang adalah pendapatan sewa yang akan diperoleh
Biaya hangus – biaya historis yang tidak akan membuat perbedaan dalam pengambilan
keputusan. Tidak seperti biaya yang relevan, mereka tidak memiliki dampak pada masalah yang
dihadapi.
Biaya yang dapat dikendalikan – merujuk pada biaya yang dapat dipengaruhi atau dikendalikan
oleh manajer. Manajer segmen harus dievaluasi berdasarkan biaya yang dapat mereka kontrol.
Fungsi dari klasifikasi biaya yang pertama adalah untuk membuat akurasi data sebuah
perusahaannya, yang pada akhirnya pembuatan laporan keuangan bisa dilakukan lebih terperinci
2. Membuat Pemisahan Data yang Jelas Sesuai Kebutuhan Divisi dalam Perusahaan
Dengan adanya klasifikasi biaya yang jelas dan transparan maka tentu saja antar divisi
Baik untuk penggajian pekerja misalnya, atau sebagai biaya penambahan mesin operasional,
kegiatan investasi dan banyak lainnya. Klasifikasi ini bisa membantu perusahaan untuk
memisahkan setiap data keuangan yang dibutuhkan sesuai jenisnya untuk kemudian dievaluasi
jika dibutuhkan.
Selain memiliki manfaat dan keuntungan seperti diatas, maka tentu saja peranan dari klasifikasi
pembiayaan sendiri dalam perusahaan adalah menghindari kerancuan dan bias pada data
keuangan.
Tim evaluator keuangan misalnya saja bisa membuat pencatatan keuangan dengan terperinci jika
pembiayaannya sudah terpisah sesuai divisinya. Klasifikasi juga memudahkan karyawan dalam
Dengan melakukan sebuah klasifikasi pembiayaan dan pembuatan pelaporan maka menjadi
memungkinkan sekali untuk menekan data tidak valid. Data ini sendiri dimaksudkan sebagai
sebuah catatan biaya berulang yang bisa saja terjadi dalam penyusunan keuangan.
Klasifikasi yang dilakukan akan menekan kemungkinan ini dan memudahkan keuangan
Divisi keuangan pastinya akan menjadi lebih mudah mengelola rangkaian data keuangan dengan
adanya kegiatan klasifikasi ini. Fungsi dan keuntungan membuat klasifikasi pembiayaan ini jelas
sangat banyak bagi perusahaan ketika mengelola jalannya bisnis. Oleh sebab itu banyak bisnis
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-klasifikasi-biaya/
[20.56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: 1.2 Sedangkan menurut Supriyono 2002: 74-77, kelemahan-
produk yang dijual. Akibatnya sistem ini hanya menyediakan informasi yang relatif sangat
2. Sistem akuntansi biaya tradisional untuk biaya overhead terlalu memusatkan pada distribusi
dan alokasi biaya overhead daripada berusaha untuk mengurangi pemborosan dengan
3. Sistem akuntansi biaya tradisional menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi sehingga
perusahaan.
4. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan biaya langsung dan tidak langsung serta
biaya tetap dan variabel hanya mendasarkan faktor penyebab tunggal misalnya volume produk,
padahal dalam lingkungan teknologi maju cara penggolongan tersebut menjadi kabar karena
5. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena seringkali
beranggapan bahwa biaya ditimbulkan oleh faktor tunggal misalnya volume produk atau jam
kerja langsung.
[20.56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: 1.3 Metode ABC ini pertama-tama menetapkan biaya untuk
kegiatan yang merupakan penyebab sebenarnya dari overhead. kemudian menetapkan biaya
kegiatan-kegiatan itu hanya untuk produk-produk yang sebenarnya menuntut untuk melakukan
kegiatan.
1. Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya (costdriver) untuk
tradisional mengalokasikan biaya overheadsecaraarbitrer berdasarkan satu atau dua basis alokasi
2. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistembiaya tradisional
terfokus pada performansi keuangan jangka pendek seperti laba.Apabila sistem biaya tradisional
diandalkan.
3. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistembiaya ABC
yang lebih baik dan memberikan suatupandangan fungsional silang mengenai organisasi.
4. Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk analisisvarian dari pada
sistem tradisional, karena kelompok biaya (cost pools) danpemacu biaya (cost driver) jauh lebih
akurat dan jelas, selain itu ABC dapatmenggunakan data biaya historis pada akhir periode untuk
5. Pada sistem biaya tradisional penentuan tarif suatu produk berdasar aktivitas levelunit (bahan
baku dan tenaga kerja). Sedangkan pada ABC System pembebananbiaya overhead berdasarkan
aktivitas berlevel unit maupun non unit sehinggapenentuan biaya lebih akurat karena ditelusuri
ke masing-masing produk.
Sistem biaya tradisional mengutamakan satu atau dua pemacu biaya yang berbasisunit
sebagai pembeban biaya sehingga menciptakan biaya produk yang terdistorsi.Distorsi yang
terjadi berupa subsidi silang (crosssubsidy) antar produk, satu produkmengalami kelebihan biaya
yang terjadi tergantung pada proporsibiaya overheadterhadap biaya produksi total. Semakin
besar proporsinya, semakin besardistorsi yang terjadi demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang