Anda di halaman 1dari 9

[20.

56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: Klasifikasi biaya memiliki pengertian sebagai sebuah

pengelompokan dan elemen biaya secara sistematis dalam penggolongan tertentu.

Kegiatan klasifikasi biaya sendiri bertujuan untuk membuat laporan terkait mengenai data yang

ada dan bertujuan memberikan data keuangan perusahaan secara faktual berdasarkan peruntukan

dan penggolongan. Dimana sumber dari klasifikasi ini sendiri didasarkan pada sumber ekonomis

yang diukur dalam satuan uang.

Klasifikasi ini sendiri disusun dengan tujuan tertentu misalnya untuk membuat evaluasi

keuangan, pelaporan keuangan atau lainnya. Klasifikasi biaya juga memiliki berbagai jenis

sumber klasifikasinya yang akan dibahas pada uraian selanjutnya.

Bagaimana Contoh Sebuah Klasifikasi Biaya?

Biaya dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.

Menurut Fungsi Manajemen

Biaya produksi – dikeluarkan di pabrik untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Ini

termasuk biaya bahan baku yang digunakan (bahan langsung), tenaga kerja langsung, dan

overhead pabrik.
Biaya nonmanufaktur – tidak dikeluarkan untuk mengubah bahan menjadi barang jadi. Ini

termasuk biaya penjualan (seperti biaya iklan, biaya pengiriman, gaji dan komisi penjual) dan

biaya administrasi (seperti gaji eksekutif dan biaya hukum).

Menurut Kemudahan Pelacakan

Biaya langsung – biaya yang dapat dilacak langsung ke objek penetapan biaya tertentu seperti

produk, departemen, atau cabang tertentu. Contohnya termasuk bahan dan tenaga kerja langsung.

Beberapa biaya operasional juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya langsung, seperti biaya

iklan untuk produk tertentu.

Biaya tidak langsung – biaya yang tidak dapat dilacak ke objek penetapan biaya tertentu. Mereka

juga disebut biaya umum atau biaya bersama. Biaya tidak langsung termasuk biaya overhead

pabrik dan operasi yang menguntungkan lebih dari satu produk, departemen, atau cabang.

Menurut Pengaturan Waktu terhadap Pendapatan

Biaya produk – adalah biaya inventori. Mereka membentuk bagian dari inventaris dan

dibebankan terhadap pendapatan, yaitu biaya penjualan, hanya ketika dijual. Semua biaya

produksi (bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) adalah biaya produk.

Biaya periode – tidak dapat diinventarisasi dan dibebankan terhadap pendapatan segera. Biaya

periode mencakup biaya non-manufaktur, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi.
Menurut Perilaku sesuai dengan Aktivitas

Biaya variabel – bervariasi dalam proporsi sebanding dengan perubahan aktivitas. Contohnya

termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan berdasarkan penjualan.

Biaya tetap – biaya yang tetap konstan terlepas dari tingkat aktivitas. Contohnya termasuk sewa,

asuransi, dan penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Biaya campuran – biaya yang bervariasi secara total tetapi tidak sebanding dengan perubahan

kegiatan. Ini pada dasarnya termasuk ramuan biaya tetap ditambah biaya variabel tambahan.

Contohnya adalah biaya listrik yang terdiri dari jumlah tetap ditambah biaya variabel

berdasarkan penggunaan.

Menurut Relevansi dengan Pengambilan Keputusan

Biaya yang relevan – biaya yang akan berbeda di bawah tindakan alternatif. Dengan kata lain,

biaya ini merujuk pada biaya yang akan memengaruhi keputusan.

Biaya standar – biaya yang telah ditentukan berdasarkan pada beberapa dasar yang masuk akal

seperti pengalaman masa lalu, jumlah yang dianggarkan, standar industri, dll. Biaya aktual yang

dikeluarkan dibandingkan dengan biaya standar.


Biaya peluang – manfaat hilang atau dilepaskan ketika suatu alternatif dipilih daripada yang lain.

Contoh: Jika sebuah bisnis memilih untuk menggunakan bangunannya untuk produksi daripada

menyewakannya kepada penyewa, biaya peluang adalah pendapatan sewa yang akan diperoleh

jika bisnis memilih untuk menyewakan.

Biaya hangus – biaya historis yang tidak akan membuat perbedaan dalam pengambilan

keputusan. Tidak seperti biaya yang relevan, mereka tidak memiliki dampak pada masalah yang

dihadapi.

Biaya yang dapat dikendalikan – merujuk pada biaya yang dapat dipengaruhi atau dikendalikan

oleh manajer. Manajer segmen harus dievaluasi berdasarkan biaya yang dapat mereka kontrol.

Fungsi Adanya Klasifikasi Biaya dalam Berbisnis

1. Membuat Akurasi Data Pembiayaan

Fungsi dari klasifikasi biaya yang pertama adalah untuk membuat akurasi data sebuah

pembiayaan menjadi jelas dan tidak samar.


Sehingga perusahaan sendiri bisa memiliki data terkait mengenai perkembangan keuangan

perusahaannya, yang pada akhirnya pembuatan laporan keuangan bisa dilakukan lebih terperinci

dan bisa dijadikan evaluasi bersama para pelaku kerja.

2. Membuat Pemisahan Data yang Jelas Sesuai Kebutuhan Divisi dalam Perusahaan

Dengan adanya klasifikasi biaya yang jelas dan transparan maka tentu saja antar divisi

perusahaan bisa mengajukan sesuai dengan kebutuhannya.

Baik untuk penggajian pekerja misalnya, atau sebagai biaya penambahan mesin operasional,

kegiatan investasi dan banyak lainnya. Klasifikasi ini bisa membantu perusahaan untuk

memisahkan setiap data keuangan yang dibutuhkan sesuai jenisnya untuk kemudian dievaluasi

jika dibutuhkan.

3. Menekan Kerancuan Pembiayaan

Selain memiliki manfaat dan keuntungan seperti diatas, maka tentu saja peranan dari klasifikasi

pembiayaan sendiri dalam perusahaan adalah menghindari kerancuan dan bias pada data

keuangan.

Tim evaluator keuangan misalnya saja bisa membuat pencatatan keuangan dengan terperinci jika

pembiayaannya sudah terpisah sesuai divisinya. Klasifikasi juga memudahkan karyawan dalam

menyusun laporan keuangan untuk diserahkan pada atasan.


4. Tidak Adanya Kemungkinan Biaya Berulang

Dengan melakukan sebuah klasifikasi pembiayaan dan pembuatan pelaporan maka menjadi

memungkinkan sekali untuk menekan data tidak valid. Data ini sendiri dimaksudkan sebagai

sebuah catatan biaya berulang yang bisa saja terjadi dalam penyusunan keuangan.

Klasifikasi yang dilakukan akan menekan kemungkinan ini dan memudahkan keuangan

perusahaan dialokasikan pada kepentingan yang tepat.

5. Membawa Keuntungan Perusahaan dalam Pengelolaannya

Divisi keuangan pastinya akan menjadi lebih mudah mengelola rangkaian data keuangan dengan

adanya kegiatan klasifikasi ini. Fungsi dan keuntungan membuat klasifikasi pembiayaan ini jelas

sangat banyak bagi perusahaan ketika mengelola jalannya bisnis. Oleh sebab itu banyak bisnis

tidak menyepelekan kegiatan klasifikasi biaya ini pada usaha mereka.

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-klasifikasi-biaya/

[20.56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: 1.2 Sedangkan menurut Supriyono 2002: 74-77, kelemahan-

kelemahan yang terdapat dalam sistem biaya tradisional antara lain:


1. Sistem akuntansi biaya tradisional terlalu menekankan pada tujuan penentuan harga pokok

produk yang dijual. Akibatnya sistem ini hanya menyediakan informasi yang relatif sangat

sedikit untuk mencapai keunggulan dalam persaingan global.

2. Sistem akuntansi biaya tradisional untuk biaya overhead terlalu memusatkan pada distribusi

dan alokasi biaya overhead daripada berusaha untuk mengurangi pemborosan dengan

menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah.

3. Sistem akuntansi biaya tradisional menghasilkan informasi biaya yang terdistorsi sehingga

mengakibatkan pembuatan keputusan yang menimbulkan konflik dengan keunggulan

perusahaan.

4. Sistem akuntansi biaya tradisional menggolongkan biaya langsung dan tidak langsung serta

biaya tetap dan variabel hanya mendasarkan faktor penyebab tunggal misalnya volume produk,

padahal dalam lingkungan teknologi maju cara penggolongan tersebut menjadi kabar karena

biaya dipengaruhi oleh berbagai macam aktivitas.

5. Sistem akuntansi biaya tradisional tidak mencerminkan sebab akibat biaya karena seringkali

beranggapan bahwa biaya ditimbulkan oleh faktor tunggal misalnya volume produk atau jam

kerja langsung.

[20.56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: 1.3 Metode ABC ini pertama-tama menetapkan biaya untuk

kegiatan yang merupakan penyebab sebenarnya dari overhead. kemudian menetapkan biaya

kegiatan-kegiatan itu hanya untuk produk-produk yang sebenarnya menuntut untuk melakukan

kegiatan.

[20.56, 18/10/2021] M_A Eksa👭: Traditional costing Vs ABC


Beberapa perbandingan antara sistem biaya tradisional dan sistem biaya Activity-Based

Costing(ABC) yang dikemukakan oleh Amin Widjaya dalam bukunya“Activity-Based

Costinguntuk manufakturing dan pemasaran”, adalah sebagaiberikut:

1. Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya (costdriver) untuk

menentukan seberapa besar konsumsi overheaddari setiap produk.Sedangkan sistem biaya

tradisional mengalokasikan biaya overheadsecaraarbitrer berdasarkan satu atau dua basis alokasi

yang non representatif.

2. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistembiaya tradisional

terfokus pada performansi keuangan jangka pendek seperti laba.Apabila sistem biaya tradisional

digunakan untuk penentuan harga danprofitabilitas produk, angka-angkanya tidak dapat

diandalkan.

3. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistembiaya ABC

memerlukan masukan dari seluruh departemen persyaratan inimengarah ke integrasi organisasi

yang lebih baik dan memberikan suatupandangan fungsional silang mengenai organisasi.

4. Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk analisisvarian dari pada

sistem tradisional, karena kelompok biaya (cost pools) danpemacu biaya (cost driver) jauh lebih

akurat dan jelas, selain itu ABC dapatmenggunakan data biaya historis pada akhir periode untuk

menghilang biayaaktual apabila kebutuhan muncul.

5. Pada sistem biaya tradisional penentuan tarif suatu produk berdasar aktivitas levelunit (bahan

baku dan tenaga kerja). Sedangkan pada ABC System pembebananbiaya overhead berdasarkan

aktivitas berlevel unit maupun non unit sehinggapenentuan biaya lebih akurat karena ditelusuri

ke masing-masing produk.
Sistem biaya tradisional mengutamakan satu atau dua pemacu biaya yang berbasisunit

sebagai pembeban biaya sehingga menciptakan biaya produk yang terdistorsi.Distorsi yang

terjadi berupa subsidi silang (crosssubsidy) antar produk, satu produkmengalami kelebihan biaya

(overcosting) dan produk lainnya mengalami kekuranganbiaya (undercosting). Tingkat distorsi

yang terjadi tergantung pada proporsibiaya overheadterhadap biaya produksi total. Semakin

besar proporsinya, semakin besardistorsi yang terjadi demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang

melandasidikembangkannya sistem biaya Activity-Based Costing

Anda mungkin juga menyukai