SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
oleh
Dandung Trihastoto
6102411118
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
oleh
Dandung Trihastoto
6102411118
i
ABSTRAK
MOTTO
“Ada tiga hal yang pasti dalam berusaha. Pertama jangan berhenti, kedua
jangan sekali-kali berhenti, dan yang ketiga jangan pernah berpikir untuk
berhenti. Allah sudah mengatur dan menentukan ujung hidup kita, kita lah
PERSEMBAHAN
saya tempuh”
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, dorongan, pentunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak dan dengan
yang terhormat:
Semarang.
kepada penulis.
menyelesaikan penelitian.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas bantuan yang telah
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................... ii
PERNYATAAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
PENGESAHAN ................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................... 7
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................ 7
1.4 Rumusan Masalah ............................................................ 7
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................ 8
ix
3.4.1 Angket/Kuesioner ...................................................... 35
3.4.2 Observasi/Pengamatan Lapangan ............................ 36
3.5 Prosedur Penelitian ........................................................... 41
3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penelitian .................. 41
3.7 Analisi Data ....................................................................... 42
3.7.1 Analisis Data Kuesioner ............................................. 43
3.7.2 Analisis Data Observasi Lapangan ............................ 43
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 64
LAMPIRAN.................................................................................................. 65
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiii
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri 2 Kalirejo ............ 122
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri 3 Kalirejo ............ 124
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri 1 Kutosari .......... 126
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri Muktisari ............ 128
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri Murtirejo ............ 130
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri 1 Selang ............ 132
Presentase per indikator Sekolah Dasar Negeri 1
134
Tamanwinangun .............................................................................
12 Deskripsi data penelitian presentase per indikator semua sekolah ..... 136
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
upaya pendidikan dan kesehatan, sehingga upaya ini paling tepat dilakukan
No.20 Tahun 2003 yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar untuk
bagi perannya di masa yang akan datang (Depdiknas, Bab 1 Pasal 1). Hal ini
tidak terlepas dari tujuan dan fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan
Pasal 3).
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekertii
1
2
peserta didik tumbuh dan berkembang. Menurut Diffah Hanim (2005: 1), Usaha
pertumbuhan dan status gizi anak didik. Maka dari itu, keberadaan Usaha
pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah. Hal ini disebabkan anak-
anak usia sekolah tersebut merupakan kelompok umur yang sangat rawan
belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting School”, artinya sekolah harus
Keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah yang telah dirintis sejak 1956, sangat
penting seperti yang tercermin dalam pasal 45 UU No.23 Tahun 1992 tentang
kemampuan peserta didik dalam hidup sehat, sehingga mereka dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi manusia yang
tersebut, yaitu:
3. Guru
4. Siswa.
(UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan
dari keseluruhan pola pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan
dalam tubuh. Selain itu, permasalahan yang muncul juga berasal dari dalam diri
siswa sendiri. Aktifitas fisik siswa yang kurang bergerak, malas melakukan
tersebut.
2004).
(Effendy, 1998). Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKS sebagai
yang berpotensi menyadarkan anak didik untuk mampu berperilaku hidup bersih
dan sehat, akan lebih berkualitas bila diikuti dengan peningkatan SDM guru dan
pembina UKS dalam hal pengertian tentang makanan bergizi seimbang yang
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak didik. UKS yang berfungsi
sumber daya manusia dan sumber dana yang cukup untuk membiayai
berkompeten serta sumber dana yang cukup maka pelaksanaan program UKS
tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu berbagai pihak harus
mengupayakan sumber daya manusia dan dana dari berbagai pihak untuk
pihak, yaitu dari pemerintah, masyarakat dan sektor lain. Kesemuanya itu harus
kenyataannya, tidak sedikit sekolah yang tidak melaksanakan UKS dengan baik,
UKS secara terencana, terpadu dan terarah. Selain itu, masih banyak sekolah
contohnya belum adanya kerjasama dengan orang tua siswa atau instansi
dengan baik. Sebagai contohnya apabila ada siswa yang sakit di sekolah, siswa
tersebut hanya diantar pulang kerumah dan di serahkan kepada orang tuanya.
Kondisi tersebut diatas diperburuk dengan tidak tersedianya dana UKS yang
obatan untuk sakit kepala, obat-obatan untuk alergi kulit, obat tetes mata, kapas,
tinggi dan berat badan) terkendala karena kurangnya dana untuk pengadaan
melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas sebagai mitra kerja UKS juga
yang sangat penting dan intensitas pembinaan dan pengembangan UKS perlu
guru yang setiap hari menghadapi peserta didik (Depkes RI, 2002). Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian dengan judul
memudahkan dalam penelitian dan agar permasalahan yang akan dikaji tidak
terlalu luas. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan
tahun 2015.
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain :
1) Secara Praktis
c. Bagi mahasiswa
Sekolah.
9
2) Secara Teoritis
Sekolah.
di Sekolah Dasar.
LANDASAN TEORI
ini, mengacu pada UU No.23 tahun 1992, UU No.20 tahun 2003 serta SKB
Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
perilaku hidup sehat dan bersih bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga
kesehatan anak usia sekolah. Menurut Effendi (1998), UKS adalah bagian dari
usaha pokok yang menjadi beban petugas puskesmas yang ditujukan pada
10
11
agar tingkat kesehatan serta prestasi belajar peserta didik dapat tercapai dengan
tercapainya tujuan UKS itu sendiri, yaitu meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta
tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan
dan prestasi belajar siswa dapat tercapai dengan maksimal. Tercapainya mutu
12
pendidikan dan prestasi belajar siswa yang maksimal tersebut ditunjang dengan
1) Pendidikan kesehatan
2) Pelayanan kesehatan
di Sekolah).
jenjang.
beserta lingkunganya.
13
Sasaran lain UKS adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
tata cara dan kebiasaan hidup sehat agar lebih mudah tertanam pada anak-
keluarga, masyarakat sekitar, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik
dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup dengan
norma-norma kesehatan. Peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam tiga program
4) Pengawasan pelaksana 7K
Menurut Diffah Hanim (2005: 4), selanjutnya tugas tim UKS adalah:
sekolah sehat sesuai ketentuan dari pedoman yang telah diterapkan oleh
2) Menjalin kerja sama dengan orang tua anak didik, instansi lain dan
Tim Kesehatan Sekolah terdiri dari guru dan staf sekolah lainnya, siswa dan
orang tua siswa. Namun demikian, yang paling besar keterlibatannya dalam
kegiatan langsung promosi kesehatan di sekolah adalah staf sekolah dan siswa.
Secara lebih rinci anggota tim kesehatan sekolah sebaiknya terdiri dari
unsur-unsur :
1) Administrator
4) Siswa
sekolah lanjutan atas dan yang sederajat. Adanya peningkatan dari setiap
atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh
aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat
1) Kegiatan Kurikuler
lain:
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
antara lain:
a. Wisata siswa
17
b. Kemah (Persami)
c. Ceramah
d. Lomba-lomba
f. Apotik hidup
g. Kebun sekolah
h. Kerja bakti
i. Majalah dinding
j. Pramuka
k. Piket sekolah.
pengetahuan sosial.
1) Pendekatan
a. Pendekatan individual
b. Pendekatan kelompok
• Kelompok kelas
• Kelompok bebas
• Lingkungan keluarga
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai
sebagai berikut:
didik
alih teknologi.
2) Metode
a. Belajar kelompok
b. Kerja kelompok/penugasan
c. Diskusi/ceramah
d. Belajar perorangan
e. Pemberian tugas
f. Karya wisata
g. Bermain peran
h. Tanya jawab
i. Simulasi.
sekolah. Oleh sebab itu, program atau kegiatan pelayanan kesehatan tidak
misalnya P3K saja, tetapi juga fasilitas untuk kegiatan promotif, misalnya fasilitas
meliputi: pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga dan tenggorokan,
kulit dan rambut, dan sebagainya (Effendi, 1998: 114). Pelayanan kesehatan di
sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas bekerja sama dengan
dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk mencapai
yaitu:
antara lain:
• Dokter Kecil
pembawa penyakit.
tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
muntaber.
agama
kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan Puskesmas oleh Dokter
meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
1) Diagnose dini
2) Pengobatan ringan
penyakit
4) Rujukan medik
antara lain pengukuran tinggi badan (TB), penimbangan berat badan (BB), tes
(PKPR).
3) Pemeriksaan berkala.
9) Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan
mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik.
Lingkungan sekolah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik,
3) Halaman.
6) Vektor penyakit.
7) Kantin/warung sekolah.
antara lain:
rokok
memahami bahwa buang sampah harus pada tempatnya, buang air kecil atau air
besar harus di WC, tetapi kalau di lingkungan sekolah tidak terdapat tempat
buang air kecil atau air besar di sembarang tempat. Oleh sebab itu, lingkungan
sekolah harus kondusif untuk perilaku hidup bersih dan sehat, atau mempunyai
sehat.
9. Anggota : 1) Depdiknas
2) Depkes
3) Depag
4) Depdagri
1. Pembina : Gubernur
Kesehatan
sebagai berikut:
1. Pembina : Bupati/Walikota
dan Kesehatan
27
3) Unsur Kandepag
4) Unsur PKK
5) Unsur PMI
1. Ketua : Camat
2) Unsur Puskesmas
4) Unsur PKK
5) Unsur PMI
2) Guru
Sarana dan prasarana UKS meliputi: 1) ruang UKS atau klinik sekolah, 2)
a. Tempat tidur.
a. Tempat tidur.
kesehatan.
a. Tempat tidur.
29
Tetapi tidak sedikit sekolah yang masih belum memiliki sarana dan prasarana
masih kurang maksimal. Masih banyak UKS yang belum memiliki perlengkapan
dan peralatan seperti: timbangan berat dan tinggi badan, peralatan gigi dan unit
gigi, contoh model organ tubuh. Hal tersebut dapat menghambat berlangsungnya
sebelumnya.
tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi
30
sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi
peralatan seperti: obat-obatan untuk sakit kepala, obat-obatan untuk alergi kulit,
obat tetes mata, kapas, gunting, perban, serta alat-alat medis (tensimeter,
5.1 Simpulan
62
63
5.2 Saran
2. Perlu adanya alokasi dana secara terpadu dari seluruh sektor terkait dan
DAFTAR PUSTAKA