Anda di halaman 1dari 3

Mencegah Relationship Tidak Menjadi “Relationshit”

oleh Mufid Hanif

Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip Semarang

Judul buku : Relationshit

Penulis : Alitt Susanto

Penerbit : Bukune

Tahun Terbit : Mei, 2014

Tebal Buku : 230 halaman, 13 x 19 cm

ISBN : 602-220-124-1

Relationshit adalah novel ketiga yang telah diluncurkan oleh Alitt Susanto atau lebih
dikenal dengan nama @Shitlicious. Dari judulnya, mungkin kalian akan berekspektasi kalau
buku ini bakal nyeritain kisah cinta dua sejoli yang sedang dimabuk asmara, lalu putus, patah
hati, sampe akhirnya bunuh diri. Lebih dari itu, buku ini akan bercerita tentang kisah hubungan
percintaan, persahabatan, keluarga, hingga dengan benda mati seperti kendaraan bermotor.
Novel ini terangkum dalam 11 bab yang di tiap babnya punya pendekatan emosional
yang berbeda-beda. Dibalut dengan bumbu-bumbu komedi, Relationshit siap mengundang
gelak tawa pembaca dengan jokes-jokes hiperbolis nan kocak bertebaran di setiap halaman.

Di bab pertama: “How I Met Her Mother”, menceritakan Alitt yang lagi PDKT sama
si Nina. Ternyata, mereka punya moto hidup yang sama, yaitu menolak kerja kantoran karena
menurut mereka untuk menikmati hidup, kita harus banyak berkarya. Tidak ada yang aneh,
semua berjalan normal. Hingga suatu ketika terjadi sebuah tragedi.

Saat itu, Alitt dan Nina baru saja selesai makan malam di sebuah cafe. Jarak yang jauh,
mengharuskan Alitt untuk mengantar pulang Nina ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Alitt
bertemu dengan mamanya si Nina, yang ternyata adalah agen rahasia dari bisnis MLM
“MADUPOLIS! OBAT DARI SEGALA OBAT”.

Bab kedua: “Mencintai si Jeni”, kendaraan bermotor yang disebut tadi tidak lain tidak
bukan adalah si Jeni, mobil Honda Genio tahun 90-an. Karena dasarnya udah tua, mobil ini
sering rewel dan mogok nggak jelas. Selain itu, beban semakin bertambah ketika Alitt memodif
Jeni dengan niat agar terlihat lebih muda. Namun, nampaknya inisiatif itu tidak diikuti oleh
peningkatan performa Jeni. Alhasil menambah situasi menjadi tidak karuan.

Bab ketiga: “Firasat”, apakah kamu percaya dengan firasat? Kalau Trisna sih, percaya
banget. Trisna ini temen SMK-nya Alitt. Mereka udah bersahabat dari kecil, tapi akhirnya
harus dipisahkan karena nasib yang berbeda. Bab ini cukup memorable karena kisah yang
dihadirkan dekat dengan keseharian kita. Nggak harus punya pacar, jomblo juga bisa tetep
related sama ceritanya.

Bab keempat dan ketujuh: “Adik Gue, Jagoan Gue” dan “Gue adalah Anak Eyang”,
bercerita bagaimana rasa kekeluargaan Alit dengan adik dan eyangnya. Alitt tumbuh besar
tanpa sosok seorang Ayah. Tidak seperti anak pada umumnya, Alitt dididik oleh eyang dengan
perlakuan disiplin yang membuat ia merasa tersiksa dengan rutinitasnya kala itu.

Di bab Alitt dengan adiknya, kita akan melihat kasih sayang seorang kakak yang ingin
adiknya sukses. Mampukah Andi, adik dari Alitt ini membuat bangga kakaknya? Hmmm,
selengkapnya ada di buku Relationshit.

Berlanjut di bab selanjutnya yang kembali membahas cinta-cintaan. Kali ini Alitt
mengangkat tokoh bernama Supri dan Ningsih. Kisah mereka terbagi dua bab, yaitu: “Cinta
Tapi Bungkam’ dan “Bukan Cerita FTV”. Usut punya usut, Supri diam-diam mengagumi si
Ningsih, tapi nggak berani ngungkapin perasaannya.

Supri yang awalnya miskin, berkat bisnis gorengan online-nya berhasil menjadi
pengusaha yang sukses. Tapi sayang, kesuksesan itu hanya Supri nikmati sendirian karena
tidak ada orang yang menemaninya.

“Hidup tanpa punya apa-apa emang pedih, tapi lebih pedih lagi kalo hidup tanpa punya
siapa-siapa” - Supri, Pebisnis Gorengan Muda.

Di bab terakhir, bab “(L)ove in (D)ifferent (R)eligion”, menjadi bab penutup yang
klimaks atas pengalaman asmara Alitt yang membagongkan. Ia bertemu dengan Maria yang
begitu baik dan pengertian. Namun apalah daya, di penghujungnya mereka justru hanya
menunggu siapa di antara keduanya yang lelah duluan, dan jujur dengan keadaan. Semua
berawal karena mereka berbeda ‘keyakinan’. Alitt ‘yakin’ kalo dia itu ganteng, tapi Maria
‘nggak yakin’. Hah, gimana-gimana?

Novel RELATIONSHIT telah berhasil mengaduk-ngaduk emosi pembacanya. Saya suka


dengan tema yang diusung penulis. Membuka wawasan bahwa ada banyak jenis hubungan
(relationship), yang nggak melulu tentang cinta antara lawan jenis. Pengalaman hidup penulis
yang dikemas kocak, ringan, berisi namun tidak menggurui, terasa renyah dan asyik untuk
dibaca sebagai penyegaran.

Secara teknis masih ada kalimat yang masih typo, dan gambar model di tiap awal bab
yang sepertinya membuat mood pembaca jadi agak males buat ngelanjutin bacaannya. Selain
itu, beberapa humor yang ditawarkan juga terkesan berlebihan dan terlalu dibuat-buat. Tentu
ini adalah masalah preferensi karena setiap orang memiliki selera humor yang berbeda-beda.

Relationshit sepertinya cocok bagi kalangan anak-anak remaja karena penggunaan


bahasa sehari-hari yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Novel ini dapat
menjadi pilihan kalian yang ingin melepas penat bersantai dengan membaca tulisan yang
ringan dan menghibur, namun tetap mendapatkan insight menarik dari pengalaman penulis.

Anda mungkin juga menyukai