Anda di halaman 1dari 8

Cara Melihat Harga Acuan Pivot Point

Dengan Metatrader

Acuan harga yang digunakan untuk menghitung pivot point secara


manual biasanya dilakukan dengan cara melihat pergerakan harga
pada Open, High, Low, dan Close di hari sebelumnya. Untungnya,
cara melihat harga di era modern saat ini bisa dilakukan dengan
mudah. Tidak seperti zaman dulu yang mana alat-alat masih belum
canggih, sehingga untuk menghitung pergerakan harga biasanya
dilakukan dengan manual atau membuat garis-garis sendiri.
MetaTrader merupakan Platform Trading andalan yang sering dipakai
untuk menentukan acuan harga Pivot Point dengan cepat dan
otomatis. Jadi Anda tidak perlu mengira-ngira atau menghitung harga
dengan memasang line sendiri, karena hasilnya bisa jadi kurang
akurat. Dengan memanfaatkan fitur yang tersedia di Metatrader ini,
Anda akan bisa mengetahui cara melihat harga acuan Pivot Point
secara fleksibel serta teruji keakuratannya.
Cara Melihat Harga OHLC Dengan Metatrader
Metatrader menyediakan kemudahan bagi para trader untuk masuk ke
pasar forex secara mudah dan cepat. Platform trading yang tersedia
dalam versi PC, Web, dan Mobile Apps ini juga dilengkapi dengan
berbagai tools dan fasilitas yang canggih untuk melakukan analisa, tak
terkecuali fitur untuk melihat OHLC. Berikut adalah cara melihat
pergerakan harga OHLC yang dapat Anda lakukan lewat Metatrader: 
1. Masuk menu Tool pada deretan menu bagian atas Metatrader:
2. Pilih History Center

3. Pilih pair yang diinginkan, misalnya di sini GBP/USD:


4. Pada tab di bawah GBP/USD, pilih Daily (D1):

5. Pilih OHLC hari sebelumnya:

Cara Melihat Pergerakan Harga OHLC Melalui Candlestick


Selain dengan menelusuri data historis yang tersedia di MetaTrader,
cara melihat pergerakan harga OHLC juga bisa melalui Candlestick.
Perlu diketahui bahwa OHLC itu sendiri merupakan elemen yang
membentuk Candlestick. Pada satu buah Candlestick terdapat data
harga pembukaan (Open), harga tertinggi (High), harga terendah
(Low), dan harga penutupan (Close) periode waktu tertentu. Data
harga dalam satu periode inilah yang nantinya akan membentuk satu
Candle utuh. Selengkapnya mengenai cara melihat pergerakan harga
lewat Candlestick adalah sebagai berikut:
1. Pilih Candle yang ingin Anda cek OHLC-nya. Lalu, perhatikan
bentuk Candlestick, apakah Bullish atau Bearish:

2. Jika Bullish, maka arahkan kursor di sekitar Upper Shadow


Candle. Sedangkan jika Bearish, arahkan kursor di sekitar Lower
Shadow Candle:
3. Setelah kursor mouse diarahkan, maka akan muncul keterangan
Open, High, Low dan Close Candlestick tersebut:

Karena level-level acuan Pivot selalu ditempatkan pada level hari


sebelumnya, maka selalu pastikan bahwa Anda menggunakan time
frame Daily sebagai acuan.

Tips Trading Menggunakan Pivot Point


Sebagaimana dijelaskan di atas, Pivot Point yang digunakan oleh
trader didasarkan pada pergerakan harga yang terjadi pada hari
sebelumnya. Sejak dulu sampai sekarang, metode trading dengan
menggunakan Pivot Point telah banyak digunakan oleh para trader.
Hal ini menjadikan Pivot Point sebagai metode analisa teknikal tertua
yang pernah dipergunakan di pasar forex.
Cara melihat pergerakan harga dengan menggunakan Pivot Point ini
cukup sederhana, yakni didasari pada level-level tertentu yang telah
dicapainya. Apabila pergerakan harga berhasil menembus level
pertama, maka harga akan cenderung bergerak ke level selanjutnya.
Sebaliknya jika gagal menembus, maka harga akan berpotensi
bergerak ke arah sebaliknya. Selengkapnya bisa Anda amati melalui
diagram di bawah ini:
Berikut adalah tips yang bisa Anda terapkan agar bisa tetap aman
saat trading menggunakan Pivot Point:
1. Amati Level-Level Signifikan Penentu Pergerakan Harga

Level signifikan pada Pivot Point pertama (R1 dan S1) adalah
penentu utama kemana harga selanjutnya akan bergerak. Apabila
harga berhasil menembus R1, maka harga berpotensi melanjutkan
perjalanannya ke R2. Demikian juga sebaliknya, jika harga berhasil
menembus S1, maka besar kemungkinan harga akan melanjutkan
perjalanannya ke S2.

Bagaimana jika harga tidak berhasil menembus R1? Apabila gagal,


maka harga berpotensi berbalik arah menuju S1. Demikian juga, bila
S1 gagal ditembus, maka kemungkinan besar harga akan kembali
menuju R1.

Yang harus diperhatikan adalah ketika harga telah mencapai R3


atau S3. Jika sudah mencapai titik R3 ini, yang harus dilakukan
adalah melepaskan semua posisi Buy. Sementara jika sudah
memasuki level S3, segera lepaskan semua posisi Sell. Kenapa?
Karena di level ini biasanya tanda-tanda Reversal akan segera
terjadi dan pergerakannya pun juga terkadang tidak main-main.
Harga bisa bergerak langsung menuju level Pivot awal dalam
sekejap.  

2. Maksimalkan Fungsi Pivot Point Dengan Bantuan Indikator :

Pada gambar di atas, Anda bisa melakukan posisi Buy saat Indikator
MACD menunjukan adanya perpotongan garis berwarna biru dan
oranye, serta dikonfirmasi oleh harga yang mengalami Rebound
setelah menyentuh Level S3 dari Pivot Points.
3. Kombinasikan Pivot Point Dengan Price Action
Melalui gambar di atas, Anda bisa melihat bagaimana harga sempat
menembus level S1 dan S2 pada Pivot Point, tapi ternyata itu adalah
perwujudan dari pola Bullish Hammer. Anda bisa memasang Entry
Buy setelah pola candle ini terbentuk dengan sempurna.
Akhir Kata Sebelum melakukan Entry, pastikan Anda mengetahui cara
melihat pergerakan harga Open, High, Low dan Close pada harga
secara tepat. Baik dengan melihat harga historis di MetaTrader
ataupun informasi dari Candlestick, harga-harga OHLC bisa menjadi
acuan Pivot Point yang sangat bermanfaat.
Selain itu, jika Anda berniat untuk trading menggunakan Pivot Point,
kombinasikanlah dengan indikator teknikal, dan amati baik-baik Price
Action yang terjadi pada harga. Dengan memahami cara melihat
pergerakan harga secara tepat menggunakan berbagai alat bantu di
atas, maka Anda bisa lebih mudah mengidentifikasi apakah harga
berpotensi untuk meneruskan Trend-nya atau bergerak Reversal.

https://www.seputarforex.com/artikel/cara-melihat-harga-acuan-pivot-
point-dengan-metatrader-94079-31

Anda mungkin juga menyukai