Anda di halaman 1dari 8

PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

VALIDITAS ISI ALAT UKUR PENELITIAN


KONSEP DAN PANDUAN PENILAIANNYA
1) Helli Ihsan

1 Dosen Program Studi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


Email:Helli_psi@upi.edu

Abstract

There are many definitions of the validity of the content but Haynes et al . (1995 ) managed to make an
excellent definition so that each phrase of the definition is well described by him . From the description
that he created , the author tries to apply it in the form of creating content validity assessment table .
The assessment guide contains a quantitative assessment of the elements of measuring instruments,
the relevance of the statement of the definition of conceptual and critical operations and how well the
structure of language and simplicity sentence in a deciphering statement. This can be used as guidelines
testing the validity of the content in the manufacture of measuring instruments in Indonesia .

Keywords: Instrument, Validity, Evaluation, Research

A. PENDAHULUAN (Azwar, 2005). Proses pengujian validitas


konstruk adalah menghubungkan alat ukur
Validitas adalah sejauhmana tes itu
itu dengan alat ukur lain yang memiliki
mengukur apa yang dimaksudkan untuk
kesamaan konsep atau dengan alat ukur-alat
diukur. Validitas alat ukur tidak terganggu. ukur lain yang secara teoritis berkaitan
Secara umum ada tiga pendekatan dalam dengannya (Murphy & Davidshofer, 1991).
meneliti validitas suatu alat ukur, yaitu 1)
validitas isi, 2) validitas konstruk, dan 3) Secara umum definisi validitas isi adalah
validitas kriteria (Suryabrata, 2005). sejauhmana elemen-elemen instrumen
Validitas isi adalah validitass yang fokus asesmen relevan dan mewakili konstruk alat
kepada elemen-elemen apa yang ada dalam ukur yang ditergetkan untuk tujuan tertentu
ukur (Coaley, 2010), sehingga analisis (Haynes, dkk. 1995). Validitas isi adalah
rasional adalah proses utama yang dilakukan penjelasan tentang suatu alat ukur secara
dalam analisis validitas isi (Azwar, 2005). substantif atau disebut validitas substantif
Validitas kriteria adalah mengaitkan alat ukur yang fokus kepada konseptualisasi dan
dengan alat ukur lain sebagai kriteria, apakah sejauhmana konsep-konsep sebelumnya
alat ukur ukur itu bisa dijelaskan hasil yang ditampilkan dalam kajian literatur
korelasinya dengan dengan kriterianya (Clark & Watson, 1995). Dari definisi yang
berdasarkan teori yang ada (Devellis, 2003). dikemukakan oleh Haynes dkk (1995) dapat
Validitas konstruk adalah sebuah gambaran dijabarkan dalam berbagai istilah yang lebih
yang menunjukkan sejauhmana alat ukur itu luas.
menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori

266
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

B. STUDI LITERATUR kuesioner yang mengukur gejala depresi bisa


tepat digunakan dalam fase screening tapi
“Instrumen asesmen” adalah alat yang
tidak tepat untuk fase perencanaan perlakuan
digunakan untuk menerapkan semua metode (Mesick, 1993).
validitas isi. “Elemen” dari instrumen
asesmen adalah semua aspek proses Kata “relevan” berarti ketepatan elemen
pengukuran yang dapat mempengaruhi data pengukuran dengan target konstruk dan
yang diperoleh. Misalnya, elemen kuesioner fungsi asesmen ( (Ebel, 1991). Misalnya,
seperti item pernyataan, format jawaban, dan kerelevanan kuesioner report yang mengukur
instruksi. Elemen observasi perilaku seperti tingkatan gangguan stress pascatraumatik
kode observasi, parameter sampling-waktu, (PTSD) akan sangat berbeda dengan alat
dan situasi dimana observasi terjadi. ukur yang mencakup item-item yang
mengungkapkan tahapan PTSD seperti
Kata “sejauhmana” berarti sejauhmana
recurrent and distressing recollections and
validitas isi telah dinilai atau memperoleh dreams, insomnia, dan hypervigilance.
judgment secara kuantitatif (Haynes, Kerelevanan akan mengurangi item-item
Richard, & Kubany, 1995). Hasil akhir dari yang tidak dalam domain PTSD (seperti
validitas isi adalah penilaian tentang item-item yang mencerminkan gejala
kelayakan isi tes. Lawshe mengajukan cara
ketergantungan obat atau gangguan
yang disebut rasio validitas isi sebagai hasil
konversi). Berikut adalah tabel yang bisa
ukur penilaian ahli atas kesetujuannya dijadikan pedoman dalam menetukan
terhadap validitas isi yang menggunakan kerelevanan elemen-elemen suatu alat ukur
teknik statistik kesepahaman antar penilai. (Haynes, Richard, & Kubany, 1995):
Sejauhmana ini juga bisa ditunjukkan dengan
seberapa detail penjelasan tentang alat ukur C. METODE PENELITIAN
itu. Semakin detail maka akan semakin
diyakini bahwa alat ukur itu semakin tepat Studi ini menggunakan metod
(Murphy & Davidshofer, 1991). eanalisis isi mengenai kajian validitas
instrument untuk sebuah penelitian yang
Istilah “konstruk” berarti konsep, atribut, digunakan dalam bidang psikologi. Lokasi
atau variabel yang menjadi target penelitian di lingkungan program studi
pengukuran. Frasa “tujuan tertentu” artinya psikologi Universitas Pendidikan Indonesia.
bahwa kerelevanan dan keterwakilan Objek penelitian adalah sejumlah instrument
instrumen asesmen tergantung kepada fungsi dalam bentuk kuesioner yang dibuat oleh
asesmen. Validitas isi adalah sebuah para peneliti bidang psikolgi.
pernyataan bukan sebuah perilaku yang
dicerminkan dari skor yang diperoleh Elemen Metode Asesmen
instrumen asesmen. Validitas isi berbeda Ob Sel
Kue ser Psik f
dengan skor kesimpulan yang diperoleh dari
sion vas ofisi Mo
data asesmen. Misalnya validitas isi er i ologi nit

267
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Per ori Penyesuaian


ilak ng fungsi-
u instrumen
Mendeskripsika R = relevan, T = Tidak relevan
n item a Pada sebagian besar instrumen self-report,

(Penyataan, R R R R perlu untuk memperhatikan apakah jawaban


kode, skala merujuk kepada “saat ini”, “di waktu yang
jawaban) lalu”, dll. b Standarisasi perlu untuk antar
Ketepatan partisipan atau antar alat asesmen, tergantung
penyusunan apakah pendekatan nomotetik atau idiografik
kalimat atau R R T R digunakan, c pola nilai dan waktu dari
definisi setiap pengukuran. d Misalnya, presentasi audio
item atau video sebagai stressor dalam asesmen
Bentuk jawaban laboratorium psikofisiologis; skenario
item (mis. Skala R T T R observasi laboratorium.
jawaban)
Rangkaian item “Representative atau keterwakilan” dari
R T R T
atau stimulus instrumen asesmen adalah sejauhmana
Instruksi untuk elemen-elemen itu proporsional dalam
R R R R
partisipan mewakili bagian-bagian konstruk yang
Waktu dalam
R T T R ditargetkan. Indikator-indikator perilaku
menjawab
Sampel situasi Ra R R R yang dicantumkan sudahkah mencukupi dari
Sampel aspek-aspek yang seharusnya ada. Item-item
perilaku atau R R R R yang ditulis, apakah juga mewakili dari
peristiwa indicator yang dicantumkan.
Komponen
jumlah, faktor, R R R R Validitas isi ini sangat penting posisinya
kelas jawaban untuk pengujian validitas konstruk. Alat ukur
Metode dan yang tidak valid secara isi maka tidak perlu
standarisasi R Rb R R
lagi diuji kevalidannya dengan metode
administrasi
Penyekoran, validitas konstruk. Jadi alat ukur yang valid
reduksi data, harus pernah diuji kevalidannya melalui uji
R R R R
pembobotan validasi isi sebelum ke uji validasi yang
item lainnya. Validasi isi lebih menitikberatkan
Parameter kepada validasi rasional atau logis sementara
T R R R
sampling waktu validasi yang lainnya ke validasi empiris.
Menghadirkan
T R R T Validasi isi adalah dasar untuk pengujian
stimulus
Definisi dan validitas konstruk. Definisi validitas konstruk
domain R R R R yaitu sejauhmana instrumen mengukur
konstruk konstruk yang ingin dicapai, sangat
Penyesuaian membutuhkan proses yang dilakukan dalam
R R R R
metode-modus validasi isi. Validasi konstruk meliputi semua

268
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

validasi yang lainnya, yaitu validasi isi, operasional dan berakibat pada
konkuren, dan prediktif. kesalahan maksud dari apa yang ingin
diukur. Maka dari itu sebelum
melangkah ke langkah-langkah
D. HASIL DAN PEMBAHASAN berikutnya seperti menyusun item-item,
lebih baik kalau definisi konseptual dan
Metode Validitas Isi operasionalnya dinilai atau dikaji oleh
ahlinya.
Untuk mewujudkan validitas isi yang baik
harus digunakan dengan beragam metode, 2. Perhatikan semua elemen instrumen
baik secara kualitatif atau kuantitatif, untuk asesmen untuk melakukan validasi
menilai semua elemen instrumen asesmen. isi.
Pada tahap awal pengembangan instrumen
tujuan validasi isi adalah mengurangi variasi Elemen-elemen dari instrumen
potensi kesalahan pembuatan instrumen dan seperti format jawaban dan instruksi
meningkatkan kemungkinan diperolehnya harus diperhatikan agar sesuai dengan
indeks validitas konstruk dalam studi tipe alat ukur. Instruksi “Jawablah
lanjutan. Karena sumber-sumber kesalahan pertanyaan-pertanyaan berikut
antara konstruk teoritis, metode asesmen, dan dengan benar” tidak tepat untuk alat
fungsi asesmen berbeda-beda, maka metode ukur subyektif seperti kuesioner dan
validasi isinya juga akan berbeda (Haynes, self report, dan self monitoring.
Richard, & Kubany, 1995). Variable-variabel seperti self esteem,
konsep diri atau motivasi tidak tepat
Anjuran-anjuran dalam merancang validasi jika menggunakan instruksi seperti
alat ukur dilihat dari sisi isi (Haynes, Richard, yang diatas. Instruksi diatas hanya
& Kubany, 1995), yaitu: tepat jika digunakan untuk tes-tes
kemampuan maksimal seperti tes
1. Berhati-hati dalam mendefinisikan
inteligensi dan bakat.
domain dan aspek konstruk dan
memperhatikan validasi isi sebelum 3. Gunakan populasi dan tahapan
mengembangkan elemen-elemen lain penyampelan untuk memperoleh
dari instrumen asesmen. item-item awal dan elemen-elemen
lain.
Fase ini adalah fase paling sulit dalam
validitas isi. Pendefinisian sangat sulit Untuk mengetahui perilaku yang
dilakukan. Memahami definisi dimulai ingin diukur sebaiknya menggunakan
dari definisi konseptual yang jelas dan banyak sumber informasi tentang
dapat dipahami dengan baik oleh perilaku itu. Selain para ahli yang
penyusun alat ukur. Definisi konseptual memahami betul perilaku itu,
yang kurang dipahami akan berakibat mewawancarai subyek dari populasi
fatal dalam pembuatan definisi yang menjadi target pengukuran perlu

269
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

juga dilakukan untuk memperoleh harus sama jumlah item dalam setiap
gambaran perilaku yang lebih aspek tetapi aspek-aspek atau dimensi
komprehensif, relevan dan dalam konstruknya harus
representative terhadap aspek-aspek proporsional dalam memiliki jumlah
kontruk. item.

4. Gunakan penilaian dari penilai yang 6. Laporkan hasil validasi isi jika
beragam untuk validasi isi dan menerbitkan instrumen asesmen yang
kuantitatifkan penilaian yang baru.
menggunakan prosedur pengskalaan
yang formal. Indeks atau hasil secara kuantitatif
terhadap validitas isi akan membantu
Setiap elemen dalam instrumen harus masyarakat untuk mengetahui
dinilai apakah relevan atau tidak sejauhmana alat ukur telah melalui
digunakan dalam pengukuran proses validasi ini. Angka-angka
perilaku yang ingin diukur. Setiap yang menunjukkan penilaian
elemen ini harus dinilai oleh beberapa terhadap, misalnya kerelevanan,
ahli. Penilaian yang diberikan itu kerepresentatifan, sangat penting
menggunakan skala penilaian dengan untuk member gambaran yang jelas
lima atau tujuh. Penilaian itu terhadap pengguna alat ukur itu.
ditujukan kepada relevansi, Dengan indeks ini maka calon
reprentasi, spesifikasi, dan kejelasan pengguna alat ukur akan merasa
alat ukur. Statistic deskriptif terhadap yakin bahwa alat ukur yang akan
penilaian itu bisa menjadi patokan digunakannya berkualitas baik atau
untuk memutuskan tingkat kevalidan buruk.
alat ukur itu.
Panduan penilaian validitas isi
5. Uji keterwakilan secara proporsional
item-item yang digunakan. Dibawah ini penulis berusaha membuat
sebuah panduan penilaian atau judgment
Item-item dalam instrumen harus validitas isi yang menggunakan berbagai
tersebar atau memiliki bobot yang elemen alat ukur sebagai hal-hal yang dinilai
relative di masing-masing aspek oleh para ahli. Dengan panduan penilaian
konstruk. Jangan sampai ada aspek kuantitatif ini maka akan dengan mudah
yang memiliki item yang berlebihan menilai seberapa baik validitas isi alat ukur.
dan aspek lain memiliki item yang Dalam deskripsi alat ukur penyusunnya harus
kurang memadai. Kalau ada aspek menguaraikan elemen-elemen dalam alat
yang secara rasional seharusnya ukur untuk kemudian dinilai oleh penilai.
memiliki item yang lebih banyak dari Mulai dari alat ukurnya sampai kepada waktu
aspek lain maka aspek harus memiliki pengisian instrumen.
item yang banyak. Sekalipun tidak

270
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

8. Penyekoran : (Cara
penyekoran dalam menentukan
DESKRIPSI ALAT UKUR
pemberian asesmen)
NAMA ALAT UKUR : 9. Sampel populasi : (Jumlah dan
karakteristik sampel responden yang
1. Definisi Konseptual : (Definisi akan diujicobakan)
dalam teori) 10. Waktu : Interval
2. Definisi Operasional : (Jumlah dan waktu perilaku yang diukur dengan
Definisi Indikator-Indikator) waktu pengukuran
3. Skala : (Skala
Likert, Semantic Differential, Tes,
atau lainnya) PENILAIAN VALIDASI ISI
4. Fungsi Instrumen : (Untuk
seleksi, untuk self report, atau untuk Berilah penilaian Anda terhadap aspek-aspek
self monitoring atau lainnya penilaian yang dimiliki oleh alat ukur yang
5. Instruksi : (Perintah kami susun ini. Penilaian yang anda beruikan
untuk responden dalam menjawab) memiliki rentang 1 sampai 5. Semakin
6. Format Jawaban : (pola pilihan- mendekati angka 1 maka penilaian anda
pilihan jawaban yang diberikan) semakin tidak relevan, memadai atau sesuai
7. Jumlah Item : (Jumlah dan semakin mendekati 5 maka penilaian
pernyataan untuk setiap indikator anda semakin relevan, memadai atau sesuai.
atau satu alat ukur) Nilailah angka 3 jika penilaian anda berada di
tengah-tengah.

Tabel 1: Penilaian relevansi dan representasi aspek-aspek dalam instrumen

No. Aspek Penilaian Penilaian Masukan


1. Definisi Konseptual 1 2 3 4 5
2. Definisi Operasional 1 2 3 4 5
3. Skala 1 2 3 4 5
4. Fungsi Instrumen 1 2 3 4 5
5. Instruksi untuk Responden 1 2 3 4 5
6. Representasi Jumlah Item 1 2 3 4 5
7. Format Jawaban 1 2 3 4 5
8. Penyekoran 1 2 3 4 5
9. Sampel populasi 1 2 3 4 5
10. Waktu 1 2 3 4 5

271
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Rata-Rata Penilaian: ……….

Tabel 2: Penilaian Ketepatan Tata Bahasa Kalimat

No. Indikator Pernyataan Penilaian Masukan


1. Pernyataan 1 1 2 3 4 5
2. Pernyataan 2 1 2 3 4 5
3. Pernyataan 3 1 2 3 4 5
Rata-Rata Penilaian: ……….

Tabel 3: Kesesuaian pernyataan dengan definisi konsep dan operasional (teori)

No. Indikator Pernyataan Penilaian Masukan


1. Indikator 1 Pernyataan 1 1 2 3 4 5
2. (Definisi Pernyataan 2 1 2 3 4 5
…)
3. Indikator 2 Pernyataan 3 1 2 3 4 5
(Definisi Pernyataan 4 1 2 3 4 5
…)
Rata-Rata Penilaian: ……….

E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI dengan merata-ratakan penilaian di setiap


sub penilaian. Penilaiannya dibuat sebagai
Untuk mengetahui seberapa baik alat ukur berikut:
itu dalam penilaian maka nilai-nilai yang
diberikan oleh penilaia harus diolah lagi Tabel 4: Penilaian akhir tingkat kevalidan
menjadi sebuah angka yang menunjukkan aspek penilaian alat ukur
tingkat validitas alat ukur. Caranya adalah
No. Sub Penilaian Skor Kategori
1. Relevansi dan representasi
2. Ketepatan Bahasa
3. Kesesuaian dengan definisi konsep dan operasional

Kategori yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 5: Kategori penilaian tingkat kevalidan aspek-aspek penialain alat ukur

No. Skor Kategori


1. 1 – 1,5 Sangat tidak valid

272
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

2. 1,6 – 2,5 Tidak valid


3. 2,6-3,5 Kurang valid
4. 3,6 – 4,0 Cukup valid
5. 4,1 – 5 Valid

Jika hasil penilaian masuk dalam kategori Haynes, S. N., Richard, D. C., & Kubany, E.
sangat tidak valid sampai kurang valid maka S. (1995). Content Validity in
jangan digunakan alat ukur itu untuk Psychological Assessment: A
penelitian. Alat ukur ini harus diperbaiki oleh Functional Approach to Concepts
penyusun sehingga memperoleh penilaian and Methods. Psychological
yang lebih baik dari penilai. Jika dalam Assessment, 7, 238 - 247.
perbaikan alat ukur sudah mendapatkan nilai
cukup valid dan valid maka alat ukur itu Mesick, S. (1993). Validity. In R. Linn,
sudah bisa digunakan penelitian. Untuk alat Etnocultural Issues in the assessment
ukur yang masuk kategori cukup valid, (pp. 13-104). Phoenix: Mesick, S.
(1993) Validity, Dalam R.L.
sekalipun sudah bisa digunakan tetapi perlu
Linn(1989) EtnocultAmerican
perbaikan-perbaikan lagi jika digunakan
dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Counsil on Education and Oryx
Press.
F. REFERENSI
Murphy, K. R., & Davidshofer, C. O.
Azwar, S. (2005). Dasar-Dasar Psikometri. (1991). Psychological Testing:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Principles and Applications. New
Clark, L. A., & Watson, D. (1995). Jersey: Prentice Hall.
Constructing Validity: Basic Issues
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat
in Objective Scale Development.
Ukur Psikologis. Yogyakarta:
Psychological Assessment, 309 -
Penerbit Andi.
319.

Coaley, K. ( 2010). An Introduction to


Psychological Assessment and
Psychmetrics. London: Sage.

Devellis, R. F. (2003). Scale Development.


London: Sage Publications.

Ebel, R. L. (1991). Essentials of educational


measurement (5th ed.) , . Englewood
Cliffs New Jersey: : Prentice Hall.

273

Anda mungkin juga menyukai