3557 6659 1 SM
3557 6659 1 SM
Abstract
There are many definitions of the validity of the content but Haynes et al . (1995 ) managed to make an
excellent definition so that each phrase of the definition is well described by him . From the description
that he created , the author tries to apply it in the form of creating content validity assessment table .
The assessment guide contains a quantitative assessment of the elements of measuring instruments,
the relevance of the statement of the definition of conceptual and critical operations and how well the
structure of language and simplicity sentence in a deciphering statement. This can be used as guidelines
testing the validity of the content in the manufacture of measuring instruments in Indonesia .
266
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
267
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
268
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
validasi yang lainnya, yaitu validasi isi, operasional dan berakibat pada
konkuren, dan prediktif. kesalahan maksud dari apa yang ingin
diukur. Maka dari itu sebelum
melangkah ke langkah-langkah
D. HASIL DAN PEMBAHASAN berikutnya seperti menyusun item-item,
lebih baik kalau definisi konseptual dan
Metode Validitas Isi operasionalnya dinilai atau dikaji oleh
ahlinya.
Untuk mewujudkan validitas isi yang baik
harus digunakan dengan beragam metode, 2. Perhatikan semua elemen instrumen
baik secara kualitatif atau kuantitatif, untuk asesmen untuk melakukan validasi
menilai semua elemen instrumen asesmen. isi.
Pada tahap awal pengembangan instrumen
tujuan validasi isi adalah mengurangi variasi Elemen-elemen dari instrumen
potensi kesalahan pembuatan instrumen dan seperti format jawaban dan instruksi
meningkatkan kemungkinan diperolehnya harus diperhatikan agar sesuai dengan
indeks validitas konstruk dalam studi tipe alat ukur. Instruksi “Jawablah
lanjutan. Karena sumber-sumber kesalahan pertanyaan-pertanyaan berikut
antara konstruk teoritis, metode asesmen, dan dengan benar” tidak tepat untuk alat
fungsi asesmen berbeda-beda, maka metode ukur subyektif seperti kuesioner dan
validasi isinya juga akan berbeda (Haynes, self report, dan self monitoring.
Richard, & Kubany, 1995). Variable-variabel seperti self esteem,
konsep diri atau motivasi tidak tepat
Anjuran-anjuran dalam merancang validasi jika menggunakan instruksi seperti
alat ukur dilihat dari sisi isi (Haynes, Richard, yang diatas. Instruksi diatas hanya
& Kubany, 1995), yaitu: tepat jika digunakan untuk tes-tes
kemampuan maksimal seperti tes
1. Berhati-hati dalam mendefinisikan
inteligensi dan bakat.
domain dan aspek konstruk dan
memperhatikan validasi isi sebelum 3. Gunakan populasi dan tahapan
mengembangkan elemen-elemen lain penyampelan untuk memperoleh
dari instrumen asesmen. item-item awal dan elemen-elemen
lain.
Fase ini adalah fase paling sulit dalam
validitas isi. Pendefinisian sangat sulit Untuk mengetahui perilaku yang
dilakukan. Memahami definisi dimulai ingin diukur sebaiknya menggunakan
dari definisi konseptual yang jelas dan banyak sumber informasi tentang
dapat dipahami dengan baik oleh perilaku itu. Selain para ahli yang
penyusun alat ukur. Definisi konseptual memahami betul perilaku itu,
yang kurang dipahami akan berakibat mewawancarai subyek dari populasi
fatal dalam pembuatan definisi yang menjadi target pengukuran perlu
269
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
juga dilakukan untuk memperoleh harus sama jumlah item dalam setiap
gambaran perilaku yang lebih aspek tetapi aspek-aspek atau dimensi
komprehensif, relevan dan dalam konstruknya harus
representative terhadap aspek-aspek proporsional dalam memiliki jumlah
kontruk. item.
4. Gunakan penilaian dari penilai yang 6. Laporkan hasil validasi isi jika
beragam untuk validasi isi dan menerbitkan instrumen asesmen yang
kuantitatifkan penilaian yang baru.
menggunakan prosedur pengskalaan
yang formal. Indeks atau hasil secara kuantitatif
terhadap validitas isi akan membantu
Setiap elemen dalam instrumen harus masyarakat untuk mengetahui
dinilai apakah relevan atau tidak sejauhmana alat ukur telah melalui
digunakan dalam pengukuran proses validasi ini. Angka-angka
perilaku yang ingin diukur. Setiap yang menunjukkan penilaian
elemen ini harus dinilai oleh beberapa terhadap, misalnya kerelevanan,
ahli. Penilaian yang diberikan itu kerepresentatifan, sangat penting
menggunakan skala penilaian dengan untuk member gambaran yang jelas
lima atau tujuh. Penilaian itu terhadap pengguna alat ukur itu.
ditujukan kepada relevansi, Dengan indeks ini maka calon
reprentasi, spesifikasi, dan kejelasan pengguna alat ukur akan merasa
alat ukur. Statistic deskriptif terhadap yakin bahwa alat ukur yang akan
penilaian itu bisa menjadi patokan digunakannya berkualitas baik atau
untuk memutuskan tingkat kevalidan buruk.
alat ukur itu.
Panduan penilaian validitas isi
5. Uji keterwakilan secara proporsional
item-item yang digunakan. Dibawah ini penulis berusaha membuat
sebuah panduan penilaian atau judgment
Item-item dalam instrumen harus validitas isi yang menggunakan berbagai
tersebar atau memiliki bobot yang elemen alat ukur sebagai hal-hal yang dinilai
relative di masing-masing aspek oleh para ahli. Dengan panduan penilaian
konstruk. Jangan sampai ada aspek kuantitatif ini maka akan dengan mudah
yang memiliki item yang berlebihan menilai seberapa baik validitas isi alat ukur.
dan aspek lain memiliki item yang Dalam deskripsi alat ukur penyusunnya harus
kurang memadai. Kalau ada aspek menguaraikan elemen-elemen dalam alat
yang secara rasional seharusnya ukur untuk kemudian dinilai oleh penilai.
memiliki item yang lebih banyak dari Mulai dari alat ukurnya sampai kepada waktu
aspek lain maka aspek harus memiliki pengisian instrumen.
item yang banyak. Sekalipun tidak
270
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
8. Penyekoran : (Cara
penyekoran dalam menentukan
DESKRIPSI ALAT UKUR
pemberian asesmen)
NAMA ALAT UKUR : 9. Sampel populasi : (Jumlah dan
karakteristik sampel responden yang
1. Definisi Konseptual : (Definisi akan diujicobakan)
dalam teori) 10. Waktu : Interval
2. Definisi Operasional : (Jumlah dan waktu perilaku yang diukur dengan
Definisi Indikator-Indikator) waktu pengukuran
3. Skala : (Skala
Likert, Semantic Differential, Tes,
atau lainnya) PENILAIAN VALIDASI ISI
4. Fungsi Instrumen : (Untuk
seleksi, untuk self report, atau untuk Berilah penilaian Anda terhadap aspek-aspek
self monitoring atau lainnya penilaian yang dimiliki oleh alat ukur yang
5. Instruksi : (Perintah kami susun ini. Penilaian yang anda beruikan
untuk responden dalam menjawab) memiliki rentang 1 sampai 5. Semakin
6. Format Jawaban : (pola pilihan- mendekati angka 1 maka penilaian anda
pilihan jawaban yang diberikan) semakin tidak relevan, memadai atau sesuai
7. Jumlah Item : (Jumlah dan semakin mendekati 5 maka penilaian
pernyataan untuk setiap indikator anda semakin relevan, memadai atau sesuai.
atau satu alat ukur) Nilailah angka 3 jika penilaian anda berada di
tengah-tengah.
271
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
272
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan
Jika hasil penilaian masuk dalam kategori Haynes, S. N., Richard, D. C., & Kubany, E.
sangat tidak valid sampai kurang valid maka S. (1995). Content Validity in
jangan digunakan alat ukur itu untuk Psychological Assessment: A
penelitian. Alat ukur ini harus diperbaiki oleh Functional Approach to Concepts
penyusun sehingga memperoleh penilaian and Methods. Psychological
yang lebih baik dari penilai. Jika dalam Assessment, 7, 238 - 247.
perbaikan alat ukur sudah mendapatkan nilai
cukup valid dan valid maka alat ukur itu Mesick, S. (1993). Validity. In R. Linn,
sudah bisa digunakan penelitian. Untuk alat Etnocultural Issues in the assessment
ukur yang masuk kategori cukup valid, (pp. 13-104). Phoenix: Mesick, S.
(1993) Validity, Dalam R.L.
sekalipun sudah bisa digunakan tetapi perlu
Linn(1989) EtnocultAmerican
perbaikan-perbaikan lagi jika digunakan
dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Counsil on Education and Oryx
Press.
F. REFERENSI
Murphy, K. R., & Davidshofer, C. O.
Azwar, S. (2005). Dasar-Dasar Psikometri. (1991). Psychological Testing:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Principles and Applications. New
Clark, L. A., & Watson, D. (1995). Jersey: Prentice Hall.
Constructing Validity: Basic Issues
Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat
in Objective Scale Development.
Ukur Psikologis. Yogyakarta:
Psychological Assessment, 309 -
Penerbit Andi.
319.
273