Anda di halaman 1dari 1

Bahan bakar jet 

atau jet fuel atau aviation turbine fuel (ATF) atau avtur (aviation


turbine) merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk
digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas. Warnanya cerah sampai
kekuningan. Bahan bakar yang paling umum adalah Jet A dan Jet A-1 (Avtur) yang
diproduksi dalam perlengkapan spesifikasi yang terstandardisasi secara internasional. Satu-
satunya bahan bakar jet yang umum digunakan dalam penerbangan bermesin turbin disebut
Jet B dan digunakan untuk menghadapi cuaca dingin.
Bahan bakar jet adalah campuran sejumlah hidrokarbon yang berbeda, kemungkinan
ribuan lebih. Kisaran ukurannya (berat molekul atau nomor karbon) dibatasi oleh
persyaratan untuk produk, sebagai contoh, titik beku atau titik asap. Bahan bakar jenis
kerosin (termasuk Jet A dan Jet A-1) memiliki distribusi nomor karbon antara 8-16; bahan
bakar jet tipe potong luas atau nafta (termasuk Jet B), berkisar antara 5-15 nomor karbon.
Jenis bahan bakar untuk pesawat :
1. Jet A-1 adalah bahan bakar kelas minyak tanah yang cocok untuk sebagian besar
pesawat bermesin turbin. Diproduksi dengan standar yang disepakati secara
internasional, memiliki titik nyala di atas 38 ° C (100 ° F) dan titik beku maksimum
-47 ° C. Ini tersedia secara luas di luar USA Jet A-1 memenuhi persyaratan
spesifikasi Inggris DEF STAN 91-91 (Jet A-1), (sebelumnya DERD 2494 (AVTUR)).

2. Jet A adalah jenis bahan bakar minyak tanah yang serupa, diproduksi dengan
spesifikasi ASTM dan biasanya hanya tersedia di AS. Ia memiliki titik nyala yang
sama dengan Jet A-1 tetapi maksimum titik beku lebih tinggi (-40 ° C). Ini disertakan
dengan spesifikasi ASTM D1655 (Jet A).

3. Jet B adalah distilat yang meliputi fraksi nafta dan minyak tanah. Ini dapat
digunakan sebagai alternatif untuk Jet A-1 tetapi karena lebih sulit untuk ditangani
(mudah terbakar lebih tinggi), hanya ada permintaan yang signifikan di iklim yang
sangat dingin di mana kinerja cuaca dingin yang lebih baik adalah penting.

Trouble sooting pada engine yang menyangkut bahan bakar :


a. Bahan bakar yang terkontaminasi dengan air akan menyebabkan pembakaran tidak
sempurna sehingga akan menyebabkan kerusakan beberapa component engine
seperti combustion chamber.
b. Jika terkontaminasi dengan gram besi daripada korosi tersebut akan menyebabkan
menyebabkan booster pump rusak.
c. Untuk helikopter double engine jika terjadi pembakaran yang kurang maksimal akan
menyebabkan putaran yang tidak maksimal juga sehingga akan menimbulkan torque
split atau berbedanya putaran engine 1 dan engine 2 sehingga putaran yang
dihasilkan untuk memutarkan blade tidak maksimal.

Saran untuk pembuatan tanki dalam KRI :


1. Bahan untuk tanki agar tidak mudah korosi dan mengurangi penguapan yang akan
menyebabkan kontaminasi dengan air.
2. Pada saat memasang pump selang atau pipa jangan terlalu bawah atau dasar
menghindari kontaminasi karena massa air lebih berat daripada avtur.

Anda mungkin juga menyukai