A. Latar Belakang
Pengetahuan HIV-AIDS menjadi sangat penting bagi masyarakat dikarenakan
pengetahuan menjadi salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi masyarakat
dalam cara mendeteksi dini penyakit HIV. Pemahaman masyarakat tentang HIV-AIDS
harus menjadi perhatian utama karena hal ini akan memicu munculnya penularan
penyakit infeksi akan lebih luas. Pravelensi kasus HIV menurut WHO (2015)
menunjukkan, jumlah orang dengan HIV berjumlah 17.325 jiwa dan AIDS tercatat
berjumlah 1.238 jiwa. Setiap hari sekitar 6.300 orang terinfeksi HIV, 700 orang pada
anak-anak berusia dibawah 15 tahun, sekitar 5.500 infeksi pada orang remaja atau
dewasa muda berusia 15 tahun keatas, yaitu 47% wanita, 39% remaja usia 15-24 tahun.
Masyarakat yang berisiko tinggi terkena HIV-AIDS adalah homosex (gay), pecandu obat
bius menggunakan jarum suntik, penerima transfusi darah terutama pasien yang
berpenyakit darah seperti hemofilia, bayi-bayi yang orang tuanya menderita HIV-AIDS.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok
Pengguna Narkotika Suntik selama 60 menit, diharapkan kelompok pengguna
narkotika suntik dapat mengerti dan memahami tentang HIV-AIDS.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Pengguna
Narkotika Suntik, kelompok pengguna narkotika suntik diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian HIV-AIDS.
b. Menyebutkan tanda dan gejala terkena HIV-AIDS.
c. Menjelaskan cara penularan HIV-AIDS.
d. Menjelaskan strategi penanganan dan pencegahan HIV-AIDS.
C. Isi Materi (terlampir)
1. Pengertian HIV-AIDS.
2. Tanda dan Gejala Terkena HIV-AIDS.
3. Cara Penularan HIV-AIDS.
4. Strategi Penanganan dan Pencegahan HIV-AIDS.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Laptop
2. Power Point
3. Leaflet
F. Kegiatan Pembelajaran
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir 65 orang
b. Penyuluhan dilakukan di Balai Desa Jurangombo
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta aktif mengajukan pertanyaan
c. Peserta menjawab pertanyaan dengan benar
d. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
3. Evaluasi Hasil
Memberikan pertanyaan kepada peserta, yaitu:
H. Daftar Pustaka
1. Chahya Kharin Herbawani, & Dadan Erwandi. 2019. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency
Virus (HIV) oleh Ibu Rumah Tangga di Nganjuk, Jawa Timur. Jurnal Kesehatan
Reproduksi. 10(2): 90.
2. Nur Arifatun Nuzzillah, & Dyah Mahendrasari Sukendra. 2017. Analisis
Pengetahuan dan Sikap Narapidana Kasus Narkoba terhadap Perilakuu Berisiko
Penularan HIV/AIDS. Jurnal of Health Education. 2(1): 12.
3. Dr. Meva Nareza. 2020. Kenali Tanda-Tanda HIV AIDS. Tersedia di
https://www.alodokter.com/kenali-tanda-tanda-hiv-aids. Diakses pada 4 Maret 2021.
4. Binov Handitya, & Rian Sacipto. 2019. Penanggulangan dan Pencegahan HIV dan
AIDS secara Terintegrasi, Tepat Kolaboratif dan Berkesinambungan (Tetep Kober)
di Kabupaten Semarang. Adil Indonesia Jurnal. 1(1): 54-56.
5. Dian Maharani. 2016. “ABCDE’ Pencegahan Penularan HIV. Tersedia dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/02/150000823/.abcde.pencegahan.penular
an.hiv. Diakses pada 4 Maret 2021.
I. Lampiran
1. Materi Penyuluhan
2. Leaflet Penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian HIV-AIDS
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah
putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia
dan membuatnya lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sulit sembuh dari berbagai
penyakit infeksi oportunistik dan bisa menyebabkan kematian (Dirjen P2PL RI, 2012),
sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV (Depkes
RI, 2012).
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS)
merupakan penyakit defisiensi imun sekunder yang paling umum di dunia dan
merupakan masalah epidemik dunia yang serius.
2. Tanda dan Gejala Terkena HIV-AIDS
Banyak orang dengan HIV tidak tahu jika mereka terinfeksi. Hal ini karena gejala dan
tanda HIV/AIDS pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala berat. Infeksi
HIV hingga menjadi AIDS terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Fase pertama: Infeksi HIV Akut
Fase pertama umumnya muncul setelah 1-4 minggu infeksi terjadi. Pada fase awal
ini, penderita HIV akan mengalami gejala mirip flu, seperti:
1. Sariawan
2. Sakit kepala
3. Kelelahan
4. Radang tenggorokan
5. Hilang nafsu makan
6. Nyeri otot
7. Ruam
8. Pembengkakan kelenjar getah bening
9. Berkeringan
Gejala dan tanda-tanda HIV/AIDS tersebut dapat muncul karena sistem kekebalan
tubuh sedang berupaya melawan virus. Gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu
atau bahkan lebih.