Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Penentuan Kadar Ca dengan Menggunakan


Metoode Permanganimetri

Disusun Oleh :
Addy Permana Putra
XI AK 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 BANDUNG

2020-2021
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah Ini disusun Sebagai Salah Satu Penilaian
Tengah Semester pada matapembelajaran Analisi Titrasi Gravimetri ( ATG ). Adapun Judul
makalah “Penentuan Kadar Ca denganMenggunakan Metoode Permanganimetri”
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung,18 Maret 2021


Penulis

Addy Permana Putra

i
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..………..……1


A. Latar Belakang………………………………………….….……….……1
B. Rumusan Masalah…………………………………….…….…………....1
C. Tujuan………………………………………………....…………………1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/KAJIAN TEORI………………………………...2


A. Permanganometri………………………………………………..………2
B. Prinsip Kerja……………………………………………………..……….3
C. Reaksi……………………………………...……………………..………3

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………….……...4


D. Prosedur ………………………………………………………….………4
A. Bahan dan Alat…………………………………………………….……..4
B. Kerangka perhitungan …………………………………………………...5

BAB IV PENUTUP………………………………………….……………...……...7
A. Kesimpulan………………………………………….…………………...7
B. Saran ………………………………………….………………………….7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….…………………...8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Permanganometri adalah suatu metode yang dilandaskan pada prinsip redoks dan
menggunakan larutan Kalium Permanganat sebagai suatu zat pengoksidasi. Reagensia Kalium
Permanganat telah banyak dipergunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun.
Reagen ini mudah diperoleh, tidak mahal dan tak memerlukan indikator kecuali bila larutan yang
digunakan sangat encer.Penentuan konsentrasi suatu larutan dibutuhkan dalam prinsip
Permanganometri yang menyangkut titrasi redoks. Titrasi tersebut digunakan untuk menetapkan
kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer dengan menggunakan larutantitran KMnO4.
Analisa permanganometri dapat diaplikasikan dalam menentukan suatu zat dalam larutan dengan
menggunakan larutan kalium permanganat sehingga dapat diketahui kadarnya, dimana hal ini
sangat penting pada pengolahan-pengolahan di pabrik industri kimia.
Kalium permanganat telah digunakan sebagai zat pengoksid secara meluas lebih dari 100
tahun ini. Regensia ini mudah diperoleh murah dan tak memerlukanindikator kecuali bila
digunakan larutan yang sangat encer (Day danUnderwood,1986 ).Dalam larutan yang bersifat
basa, KMnO4 agak mudah mengoksidasi ion-ioniodida, sianida, tiosianat, dan beberapa senyawa
organik, tetapi tidak dapatmengoksidasi ion oksalat. Inilah sebabnya beberapa senyawa organik
dioksidasioleh kalium permanganat menjadi oksalat bukan menjadi karbondioksida
(Rivai,Harrizul, 1995).
Dalam teknik kimia sendiri, zat ini digunakan untuk menentukan kadar dari suatu
senyawa. Sebagai contoh dalam aplikasinya, permanganometri digunakan untuk menentukan
kadar besi dalam bijih besi, menentukankadar Ca2+
dalam kalsium karbonat pada proses pengolahan air, serta analisis kandunganlimbah cair
produksi. Sehingga analisa permanganometri tidak hanya bermanfaat di skala laboratorium
namun juga di skala industri. Oleh karena itu, praktikum analisa permanganometri diperlukan
agar praktikan memahami konsep analisa permanganometri dengan tepat

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara penentuan kadar Kalsium (Ca) di dalam suatu sampel dengan titrasi
permanganometri dengan menggunakan larutan standar kalium permanganat (KMnO4) dan
menghitung kadarnya.

c. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar Kalsium (Ca) berdasarkan
pengukuran volume, melalui reaksi oksidasi-reduksi dengan menggunakan larutan kalium
permanganat sebagai oksidator.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA/KAJIAN TEORI

A. Permanganometri
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat, yang
merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi
atau redoks. Permanganometri juga bisa digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit,
fosfit, dan sebagainya. Cara titrasi permanganometri ini banyak digunakan dalam menganalisa
zat-zat organik. Kalium permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara meluas lebih
dari 100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak memerlukan indikator kecuali
bila digunakan larutan yang sangat encer. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan
dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7 (Day, 1999).
Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan (± 70ºC) untuk mempercepat
reaksi. Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk beberapa saat yang menandakan
reaksi berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya, warna merah hilang makin cepat
karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi
Selanjutnya titran dapat ditambahkan lebih cepat sampai titik akhir titrasi tercapai yaitu sampai
pada tetesan dimana warna merah menjadi warna merah jambu. (Harjadi,W.1990)
Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan
berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk
menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sample. Kalium permanganat adalah oksidator
yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asam
menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4).
Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion
MnO4 akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan
untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel. III. Maksud dan Tujuan :
Praktikan memahami konsep dasar reaksi oksidasi dan reduksi. Untuk mengetahui konsentrasi
larutan sampel secara oksidimetri. IV. Reaksi : 2KMnO4 + 3H2SO4 + 5(COOH)2 2MnSO4 +
K2SO4 + 8H2O + 10CO2 V.
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh Kalium
permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi
antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari
seratus tahun, kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi
seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang
tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:
A. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (II) yang dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah
endapan disaring dan dicuci dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam

2
oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung
banyaknya ion logam yang bersangkutan.
B. Ion-ion Bad an Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring, dicuci,
dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+
dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat ditentukan banyaknya dengan
menitrasinya dengan KMnO4.
Ca2+ tidak dapat dititrasi langsung dengan kalium permanganat karena Ca2+ tidak dapat
dioksidasi lagi. Pada analisis ini Ca2+ dilarutkan kemudian diendapkan sebagai CaC2O4.
CaC2O4 yang dihasilkan dititrasi dengan larutan kalium permanganat standar.Endapan CaC2O4
yang akan dititrasi harus bersih dari ion oksalat(C2O42- dari garam lain yang larut ) karena
ekivalen kalium permanganat harus sama dengan ekivalen CaC2O4 sehingga ekivalen
Ca2+=ekivalen kalium permanganat

B. Prinsip kerja
• Sejumlah tertentu sampel garam Ca2+ dilarutkan dalam suasana asam,
• diendapkan sebagai CaC2O4 dalam suasana netral sedikit basa.
• Endapan dititrasi dalam suasana asam dan panas dengan larutan KMnO4 standar sampai
dengan terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah sangat muda.
• Pada saat TE berlaku mek H2C2O4 = mek KMnO4, sehingga kadar Ca2+ dapat dihitung.

C. Reaksi
Ca2+(aq) + C2O42-(aq) <==> CaC2O4 (s)
CaC2O4 (s) <==> Ca2+(aq) + C2O42-(aq)
2MnO4- +5 C2O42- + 16 H+ 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O

Waktu Penelitian : 18 maret 2021

3
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Prosedur
1. Timbang selisih + 0,2 g sampel garam Ca2+ , bilasi dengan air sedikit mungkin.
2. Tambahkan 15 mL HCl 5N, aduk hingga sampel larut, didihkan
3. Encerkan larutan dengan air hingga 200 mL.
4. Tambahkan metil merah sampai berwarna merah.
5. Panaskan hingga 70o-80oC.
6. Tambahkan 50 mL (NH4)2C2O4 4% panas.
7. Tambahkan tetes demi tetes NH4OH 7N hingga warna larutan berubah menjadi
kuning..Diamkan selama 1-2 jam.
8. Saring dengan kertas saring No. 40, cuci dengan air dingin hingga bebas Cl- dan C2O42-.
9. Pindahkan kertas saring & endapan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 50
mL H2SO4 4N.
10. Panaskan hingga suhu + 70oC.
11. Titrasi dengan larutan KMnO4 standar hingga terjadi perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah sangat muda.
12. Lakukan titrasi blanko.
13. Hitung kadar Ca2+ dalam sampel.

B. Bahan dan Alat


Alat yang dibutuhkan :
• Neraca analitis
• Gelas kimia 600 mL
• Kaca arloji
• Labu ukur 250 mL
• Buret coklat 50 mL
• Botol timbang
• Botol semprot
• Corong tangkai panjang
• Labu Erlenmeyer
• Batang pengaduk
• Klem buret
• Statif
• Sendok/ spatula
• Tegel putih
• Kaki tiga dan kasa asbes
• Bunsen
• Tiang penyaring

4
• Pipet ukur

Bahan yang dibutuhkan :


• KMnO4 standar + 0,1N
• Sampel garam Ca2+
• H2SO4 4N
• HCl 5N
• (NH4)2C2O4 4%
• NH4OH 7N
• Metil merah
• Aqua DM
• Kertas isap

C. Kerangka Perhitungan
Perhitungan BE:
Sampel Ca2+ diendapkan menjadi CaC2O4 berarti jumlah mol Ca2+ = jumlah mol C2O42-
karena jumlah mol Ca2+ = jumlah mol C2O42- dan BE H2C2O4 = ½ Mr nya maka Be Ca2+ = ½ Ar
nya

Perhitungan :
Ekivalen Ca2+ = ekivalen H2C2O4 = ekivalen KMnO4
Ekivalen KMnO4 = volume titrasi X [KMnO4]
Ekivalen Ca2+ = volume titrasi X [KMnO4]
Massa Ca2+ = ekivalen Ca2+ X BE Ca2+
% Ca2+ = (Massa Ca2+ / massa sampel ) X 100%

Data pengamatan dan Perhitungan :


Pembuatan Larutan KMnO4 , kemudian dilarutkan dengan 1000 ml air suling
gr 1000
N=
Bst p

N . Bst . p
gr = 1000

0.1. 31.6 . 1000


gr =
1000

gr = 3.16 g dalam 1000 mL air

5
Penetapan Kadar Ca
Volume KMnO4 = 8,20 ml
Bobot sampel = 206,1 mg

N KMn O 4 ×V KMn O 4 × BstCa


Ca = ×100
Bobot Sampel

0,0964 ×8,20 × 40
Ca = ×100
206,1

Ca = 15,34 %

Standarisasi Larutan KMnO4 0.1 N


Bobot As. Oksalat = 640,0 mg
Volume KMnO4 (1) = 26,40 ml
Volume KMnO4 (2) = 26,30 ml

Bobot As . Oksalat
KMnO4 (1) = ×100
FP × KMn O 4 × BstKMn O4

640,0
KMnO4 (1) = ×100
4 × 26,40× 63

KMnO4 (1) = 0,0962 N

Bobot As . Oksalat
KMnO4 (2) = ×100
FP × KMn O 4 × BstKMn O4

640,0
KMnO4 (2) = ×100
4 × 26,30× 63

KMnO4 (2) = 0,0966 N

Rata rata N KMnO4 = 0,0964 N

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Titrasi permanganometri dapat digunakan salah satunya untuk penentuan kadar kalsium
Dalam praktikum kalium permanganat bersifat sebagai zat pengoksidasi
 Diperoleh kadar Ca dalam sample adalah 15,34%

B. Saran
Terkait praktikum ini saya Menyarankan beberapa hal
1. Praktikan hendaknya menjaga agar larutan KMnO4 tidak tersinari oleh sinar matahari
berhubung KMnO4 bereaksi secara langsung dengan sinar matahari.
2. Praktikan hendaknya menutup beaker-glass dengan aluminium foil saat memanaskan larutan
KMnO4 agar cepat mendidih dan larutan KMnO4 tidak berkurang jumlahnya karena
menguap.
3. Praktikan hendaknya menutup buret pada waktu larutan KMnO4 didalamnya karena KMnO4
mudah teroksidasi.
4. Pada saat pengukuran suhu, termometer tidak boleh menyentuh dasar beaker glass untuk
menghindari kesalahan pada pembacaan suhu.

7
Daftar Pustaka

- syadharzyarga.blogspot.com/2011/02/titrasi-permanganometri.html
- https://www.academia.edu/12840165/PENETAPAN_KADAR_KALSIUM_
SECARA_PERMANGANATOMETRI
- Andarwulan, Nuri, Feri Kusnandar, & Dian Herawati. 2011. Analisis
Pangan. Jakarta : Dian Rakyat.
- Winarno, F.G . 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
- Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
- http://annisanfushie.wordpress.com/2009/04/22/permanganometri/

Anda mungkin juga menyukai