Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN STRATEGI BISNIS

Disusun oleh:
Zabrina Nau’fal Dhea Radeva 21.D3.0001
Dhika Pratara 20.D3.0028

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2021
1. KONSEP/TEORI
Menurut Fred R. David (2011), “Strategic management can be defined as the art and
science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional decisions that enable
an organization to achieve its objectives.” Fred R. David menjelaskan bahwa proses
manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu, memformulasikan strategi,
mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi.
Tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan
kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun
rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu
yang akan dicapai.
Tahap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang
berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan, membuat kebijakan,
memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang
sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan strategi sering disebut
sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki
maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah
diformulasikan menjadi aksi.
Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para
manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak
berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu
mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini,
mengukur performa dan mengambil langkah korektif. Lalu untuk menentukan strategi utama
suatu organisasi perlu dilakukan tiga tahapan kerangka kerja dengan matriks sebagai model
analisisnya. Matriks-matriks tersebut telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi,
sehingga dapat dipakai dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi-strategi
yang paling tepat.
2. APLIKASI STRATEGI PADA JURNAL

2.1. PERENCANAAN STRATEGI PT. X DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN


STRATEGI
Pada jurnal ini, kegiatan survei dipilih untuk menentukan variabel-variabel dalan
perencanaan strategis perusahaan, lalu metode yang digunakan adalaha metode analisis
SWOT dengan beberapa pendekatan mengikuti proses dalam manajemen strategi sesuai
kebutuhan penelitian, dimana diawali dengan membuat matriks IFE dan EFE, lalu
dilanjutkan dengan membuat matriks SWOT, Matriks IE dan ditutup dengan Matriks CPM.
Hasil yang didapatkan nilai tertimbang IFE sebesar 2,75 dan EFE sebesar 2,20. Pada matriks
IE menunjukkan posisi PT. X berada pada kuadran V. Pada posisi kuadran ini, strategi yang
terpilih adalah strategi pertahankan dan pelihara. Sedang pada matriks CPM skor tertinggi
sebesar 3,51 merupakan nilai dari pesaing utama PT. X.

2.2. ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI BERSAING DENGAN MATRIKS IE,


MATRIKS SWOT DAN MATRIKS QSPM PADA PT. XYZ
Jurnal ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk perencanaan strategis
perusahaan, menggunakan matriks EFE & IFE, matriks IE, mastriks SWOT dan matriks
QSPM. DImana dari hasil penelitian mengungkapkan PT. XYZ dalam posisi yang kuat dalam
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan yang ada dengan
nilai IFE 3.57 dengan nilai EFE 3.25 dalam mengatasi ancaman, lalu melalui analisis Matriks
SWOT dan Matriks IE dapat diusulkan alternatif strategi S-O dimana Strategi Growth &
Build yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnisnya.
2.3. MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN KOTA (URBAN
AGRICULTURE) DI KOTA TANGERANG SELATAN

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam jurnal ini adalah pengamatan langsung
di lapangan, wawancara dan pengisian kuisioner kepada responden terpilih serta pengumpulan
data sekunder dari berbagai sumber.responden ditentukan secara sengaja (purposive
sampling) dengan tipe judgement sampling. Sedangkan strateginya dirumuskan menggunakan
matriks IE dan kerangka balanced scorecard, posisi pengembangan pertanian kota
Tanggerang Selatan berdasarkan matriks IE ada pada kuadran V dengan strategi
pertahankan dan pelihara kegiatan selama ini dan terus melakukan perbaikan.
3. KESIMPULAN
Mengembangkan perencanaan strategis yang berhasil memerlukan kegiatan-kegiatan
yang berbeda dari kompetitor. Suatu organisasi harus memiliki misi dimana misi ini menjadi
dasar untuk membuat perencanaan strategi pemasaran yang diawali dengan melakukan
analisis SWOT. Analisis SWOT membentuk struktur informasi internal dan eksternal
kedalam empat kategori yaitu: kekuatan dan kelemahan (internal) serta peluang dan ancaman
(eksternal).
Manajemen Strategi di implementasikan dengan memilih dan menetapkan strategi
sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk
mempermudah perumusan dan pelaksanaan program kerja. Strategi yang dipilih dan
disepakati dapat memperkecil bahkan meniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat
dalam mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian tujuan strategi.

4. DAFTAR PUSTAKA
David, F. R. (2011). Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat.
Hollensen, S. (2010). Marketing Management: A Relationship Approach. 2nd
Edition,Prentice Hall.
Rangkuti, F. (2001). Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai