NPM : 1811060448
MK : Microteaching
Kelas :F
Materi : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Sirkulasi
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
A. KI (Kompetensi Inti)
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan
Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian sistem peredaran darah dan fungsinya.
2. Menjelaskan fungsi dan komponen sel darah.
3. Menjelaskan proses pembekuan darah.
4. Mengetahui macam-macam golongan darah dan transfusi darah.
5. Menjelaskan struktur dan cara kerja jantung.
6. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah.
7. Mengetahui macam-macam pembuluh darah.
8. Memahami berbagai kelainan dan penyakit pada sistem peredaran d arah
manusia.
D. Materi pembelajaran
1. Pengertian Sistem Peredaran Darah/Transportasi
Sistem transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh
dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem
predaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
Mensuplai oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke
seluruh jaringan tubuh.
Membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru.
Mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan.
Menjaga suhu tubuh.
Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
Sistem peredaran darah manusia melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan
pembuluh darah (alat peredaran darah).
3. Sel-sel Darah
Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan
keping-keping darah. Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat diamati dengan
mikroskop biasa.
Sel Darah Merah
Sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak. Pada wanita normal mempunyai
kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah. Pada laki-laki normal
sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi
oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang. Sel-sel darah
merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2
μm, dan tidak berinti sel. Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas
antara sel-sel dan plasma darah.
Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang
rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.
Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu
hemoglobin yang berperan mengikat oksigen
sehingga membentuk oksihemoglobin
(HbO2). Jangka hidup sel-sel darah merah
kira-kira 120 hari. Sel-sel darah merah yang
telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik
dalam hati. Sebagian besar besi dari
hemoglobin digunakan kembali. Sedangkan,
sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah
menjadi pigmen empedu yang diekskresikan
oleh hati ke dalam empedu.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan
berbentuk tidak tetap. Fungsi umum dari sel
darah putih adalah melindungi tubuh dari
infeksi. Umur leukosit dalam sistem peredaran
darah adalah 12 - 13 hari.
Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan
menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak
bergranula (agranulosit). Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %),
basofil (0,5- 1%), dan neutrofil (60 - 70 %). Sedangkan, leukosit yang tidak
bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %). Neutrofil bersifat
fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. sebuah sel netrofil mampu
memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati.
Basofil bersifat fagosit serta melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah.
Heparin merupakan senyawa mukopolisakarida yang banyak terdapat di hati dan
paru, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.Sedangkan histamin
merupakan senyawa yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.
Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast. Eosinofil bersifat
fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi dapat mendetoksifikasi toksin
penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat jika tubuh mengidap cacing-
cacing parasit. Monosit, sel ini dapat membesar dan bersifat fagosit menjadi
makrofag, yang menjadi fagosit utama, paling efektif dan berumur panjang.
Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi. Semua sel-sel darah
putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa. Jumlah sel darah putih di
dalam tubuh kira-kira 5.000-10.000 sel setiap mm³ darah. Jika terjadi infeksi,
jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit
yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni. Sedangkan, jumlah leukosit
yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. Contoh keadaan jumlah
leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia atau kanker darah. Leukosit
yang sangat banyak ini mengakibatkan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel
darah putih.
Keping-keping Darah (Trombosit)
Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel- sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakeram atau
lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8- 10
hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-
keping darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah. Perhatikan
skema pembekuan darah di bawah ini:
Keterangan Skema :
Jika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase.
Enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan
bantuan ion kalsium (Ca).
Protrombin merupakan senyawa yang dibentuk di hati dengan bantuan vitamin
K.
Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin.
Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang
memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan
jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya. Sedangkan, pada resipien yang perlu
diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi). Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu
dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan menggumpal atau membeku.
Begitu pula sebaliknya, jika antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β
(aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku. Golongan darah O
dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak
memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau
penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal.
Golongan darah O hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O
juga, dan tidak dapat menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena
golongan darah O memiliki antibodi α dan β.
Pada tabel skema transfusi darah Golongan darah AB merupakan resipien universal,
karena dapat menerima darah dari golongan darah A, B, AB, maupun O. Hal ini
disebabkan karena golongan darah AB tidak mempunyai antibodi (aglutinin) α maupun
β, tetapi hanya memiliki antigen (aglutinogen) A dan B. Selain golongan darah, ada
faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah, yaitu suatu antigen yang dimiliki
manusia yang dinamakan rhesus. Rhesus negatif adalah darah yang di dalam
eritrositnya tidak mengandung antigen rhesus, tetapi dalam plasma darahnya mampu
membentuk antibodi atau aglutinin rhesus. Jika darah seseorang yang bergolongan
rhesus positif ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan terjadi
penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran :
o Discovery Learning (Pertemuan I dan II)
o Problem Based Learning dan Eksperimen (Pertemuan
III)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, dan Praktikum.
F. Media dan Sumber Belajar
Media : Proyektor, laptop, Power point, Gambar, Foto dan Video.
Sumber Belajar : Buku Biologi Siswa Kelas XI (Kurikulum 2013), Buku Referensi
yang relevan, internet, jurnal dan artikel.
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN WAKTU
Pertemuan I (2x45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Guru memberi salam
Guru menginstruksikan untuk berdo’a
Guru mempresensi siswa 10 menit
B. KEGIATAN INTI
Mengamati
Mengamati, membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), mendengar, menyimak, dan atau
melihat (tanpa atau dengan alat) penjelasan pengantar kegiatan
secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai.
Menanya 70 menit
Siswa mencoba menentukan permasalahan dan
membuat pertanyaan (rumusan masalah)
Misalkan: Mengapa darah berwarna merah? Apa komponen
yang ada di dalam darah? Bagaimana bentuk sel darah? Ada
berapa macam golongan darah?
Mengumpulkan Data
Membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing
kelompok dibagikan LKS
Siswa secara berkelompok mengkaji literatur untuk mencari
data mengenai materi yang harus didiskusikan.
Mengasosiasikan 10 menit
Siswa diminta untuk menuliskan hasil diskusinya pada LKS
yang telah diberikan.
Mengkomunikasikan
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok ke depan kelas. Kelompok lain menanggapi hasil
diskusi yang dipresentasikan. Guru memfasilitasi jalannya
diskusi.
Guru memberikan penguatan terkait konsep yang masih
belum benar dan menambahkan konsep yang kurang.
C. KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama murid secara bersama-sama membuat
kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
Memberi tugas : Melakukan kajian literature tentang struktur
anatomi jantung.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
Guru memimpin do’a
Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
Pertemuan II (2x45 menit)
A. KEGIATAN AWAL
Guru memberi salam
Guru menginstruksikan untuk berdo’a
Guru mempresensi siswa
Guru memberikan apersepsi pada siswa untuk merasakan
detak jantung masing-masing. 10 menit
Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa dalam
melakukan aktivitas, manusia membutuhkan energi. Energi
dihasilkan dari pembakaran nutrisi yang kita makan oleh
oksigen. Tahukah kamu, bagaimana nutrisi dan oksigen
diedarkan ke setiap sel yang ada di dalam tubuh melalui
darah dan jantung. Oleh karena itu sangat penting
mempelajari sistem peredaran darah dan jantung agar kita
lebih mensyukuri ciptaan Tuhan Yang Maha Esa karena
telah begitu sempurna menciptakan sistem peredaran darah
yang begitu kompleks.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
B. KEGIATAN INTI
Mengamati 70 menit
Siswa diminta mengamati video sistem peredaran darah
yang dipompa oleh jantung.
Menanya
Siswa mencoba menentukan permasalahan dan
membuat pertanyaan (rumusan masalah)
Misalkan: Bagaiman anatomi jantung manusia? Bagaimana
darah dipompa melalui jantung? Bagaimana mekanisme
peredaran darah keseluruh tubuh? Apa yang dimaksud
pembuluh darah warna biru dan merah pada torso?
Siswa dibagi dalam 6 kelompok untuk mendiskusikan
submateri yang diberikan guru: 1&2: penggolongan dan
transfusi darah, 3&4: proses peredaran darah, 5&6: sistem
peredaran darah getah bening.
Mengumpulkan Data
Siswa secara berkelompok mengkaji literatur untuk mencari
data mengenai materi yang harus didiskusikan untuk
mengisi LKS.
Mengasosiasikan
Siswa diminta untuk menuliskan hasil diskusinya pada LKS
dengan mengerjakan gambar anatomi jantung dan menyusun
bagan sistem peredaran darah.
Siswa diminta untuk menuliskan hasil diskusinya pada LKS
tentang macam-macam pembuluh darah.
Mengkomunikasikan
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke
depan kelas. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi yang
dipresentasikan.
Guru memfasilitasi jalannya diskusi.
Guru memberikan penguatan terkait konsep yang masih
belum benar dan menambahkan konsep yang kurang.
C. KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama murid secara bersama-sama membuat 10 Menit
kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
Memberi tugas : Melakukan kajian literatur tentang
berbagai kelainan sistem peredaran darah.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
Guru memimpin do’a
Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
B. KEGIATAN INTI
a. Orientasi Siswa pada Masalah
Menampilkan video tentang Kasus Gangguan Sistem
Peredaran Darah dan meminta siswa untuk mengamati
video tersebut. (sebelumnya diminta membentuk 5
kelompok)
b. Mengorganisasikan Siswa Belajar
Membagikan permasalahan pada masing-masing
kelompok (Kelompok 1: Anemia; Kelompok 2:
Thalasemia; Kelompok 3: Leukimia; Kelompok 4:
60 Menit
Jantung Koroner, Kelompok 5: Hemofilia) serta
meminta siswa untuk berkolaborasi dan berdiskusi
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.
Membagi kertas manila untuk lembar diskusi kelompok.
c. Membimbing Penyelidikan dalam Kelompok
Meminta siswa untuk menuliskan informasi yang
terdapat pada masalah tersebut secara teliti terkait
penngertian penyakit, gejala, penyebab, solusi, dan
teknologi untuk penyembuhan dengan menggunakan
bahasa sendiri agar lebih mudah dipahami.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun
berbagai informasi konsep sistem transportasi serta
mencari pemecahan masalahnya dari berbagai literatur.
Meminta siswa mendiskusikan secara kelompok untuk
menemukan solusi pemecahan masalah dan menuliskan
hasil diskusinya pada kertas manila sekreatif mungkin.
e. Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
Meminta siswa menyiapkan rangkuman hasil diskusi
kelompok dan mempresentasikan hasil dikusinya
didepan kelas (Mengkomunikasikan).
C. KEGIATAN PENUTUP
Guru bersama murid secara bersama-sama membuat
kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
Memberi tugas : Membuat kliping tentang berbagai kelainan
sistem peredaran darah (Minimal 10) lengkap dengan
gambar, penyebab, gejala dan cara mencegahnya.
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk 20 menit
pertemuan selanjutnya.
Guru memimpin do’a
Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam