Zainuri
ABSTRACT
This study aims to test partial and simultan influence of Cash Turnover, Receivable
Turnover and Inventory Turnover on profitability in food and beverages companies listed on
Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2012 – 2016. The sample were done with method of
purposive sampling. The analytical tool used to the test the effect of Cash Turnover,
Receivable Turnover and Inventory Turnover on profitability in food and beverages
companies on Indonesia Stock Exchange is multiple linear regression analysis with the help
of SPSS version 23.00. Based on the result of data analysis by using partial test (t test).
Cash Turnover has a non-significant negative effect on profitability. Receivable Turnover
has a non-significant and doesn’t effect on profitability, and Inventory Turnover has a non-
significant and doesn’t effect on profitability. Tested simultaneously Cash Turnover,
Receivable Turnover and Inventory Turnover to profitability don’t have significant effect on
profitability. The result of obtained the value of R square is 0.079, so the contribution of the
variable Cash Turnover, Receivable Turnover and Inventory Turnover is 7,9% while the rest
of 92,1% influenced or explain by other variables that are not include in this research
model. Profitability = 45,338 – 0,056 CTO + 0,552 RTO + 0,098 ITO
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era globalisasi merupakan suatu era dimana kalangan dunia usaha dituntut lebih
efektif dalam menjalankan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat. Setiap
perusahaan harus bisa mengelola perusahaannya dengan baik agar dapat bertahan dengan
baik daripada perusahaan-perusahaan lain. Indonesia merupakan suatu negara dengan
jumlah penduduk yang masuk dalam kategori padat, oleh karena itu kebutuhan akan
makanan dan minuman juga semakin besar. Kondisi seperti inilah yang menjadikan
perusahaan food and beverages menjadi sub sektor perusahaan manufaktur yang akan
memberikan banyak peluang untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan lain. Perusahaan food and beverages sangat
dibutuhkan masyarakat karena bergerak pada sektor industri makanan dan minuman serta
memiliki potensi pasar yang besar dari tahun ke tahun. Efisiensi penggunaan modal kerja
dapat dilihat dari tingkat perputaran komponen-komponen modal kerja, meliputi Cash
Turnover (Perputaran Kas), rasio untuk mengukur tingkat kecukupan kas atau modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan,
Receivable Turnover (Perputaran Piutang), rasio ini biasaya digunakan dalam hubungannya
dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan ukuran tentang seberapa cepat
piutang perusahaan berputar menjadi kas, dan Inventory Turnover (Perputaran Persediaan),
rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini
berputar pada suatu periode. Hasil pengukuran dari komponen rasio ini akan
memperlihatkan bagaimana keadaan perusahaan saat ini, apakah sudah efisien atau belum
dalam menggunakan modal kerjanya, sehingga perusaahaan akan dapat memaksimalkan
kemampuannya dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Modal kerja yang efektif dan efisien dalam perputarannya akan dapat digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan profit dan meningkatkan nilai
perusahaan. Modal kerja juga digunakan untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji
karyawan serta untuk biaya operasional lain bagi perusahaan. Hubungan antara
profitabilitas dan komponen modal kerja bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas
merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpin, sedangkan bagi
karyawan perusahaan semakin tinggi profit yang diperoleh oleh perusahaan, maka akan
semakin tinggi pula peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Profitabilitas yang tinggi
akan dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan secara maksimal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan
(neraca, laporan laba rugi, ringkasan kinerja dan sejarah singkat dari perusahaan) dari
perusahaan food and beverages terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2016 yang
telah melaporkan secara rutin. Data tersebut diperoleh melalui media internet dengan
mengakses website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Populasi penelitian ini adalah
semua perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu yaitu pemilihan
sampel didasarkan pada kriteria - kriteria yang ditentukan, karakteristik perusahaan yang
akan dijadikan sebagai sampel adalah perusahaan pada industri food and beverages yang
menerbitkan atau mengumumkan laporan keuangan tahunan secara lengkap per 31
Desember dari tahun 2012 sampai tahun 2016, dengan hasil 14 perusahaan menjadi sampel
dalam penelitian ini. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah metode dokumentasi dan metode studi kepustakaan. Data yang terkumpul
dilakukan pengolahan dengan menggunakan metode editing, tabulating dan proses
dengan program komputer SPSS. Analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif
yaitu bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data
sehingga mudah dipahami (Hasan dalam Sella, Murni dan Maryam, 2015:1308).
Analisis Kuantitatif
Analisis Regresi Linear Berganda
Y = Profitabilitas
a = Konstanta
b1,b2,b3 = Koefisien regresi
X1 = Cash Turnover
X2 = Receivable Turnover
X3 = Inventory Turnover
e = Variabel pengganggu
Uji hipotesis
Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali dalam Yeen, Ivonne dan
Djurwati, 2017:1445 ). Tingkat signifikansi yang digunakan suatu pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar (α = 0,05) Apabila tingkat signifikansi
(Sig t) lebih kecil daripada (α = 0,05), maka Hipotesisnya diterima. Jika t hitung > ttabel maka H0
ditolak. Jika thitung < t tabel maka H0 diterima.
Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat (Ghozali dalam Yeen, Ivonne dan Djurwati, 2017:1445). Signifikan atau tidaknya
pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen digunakan
batasan dan probabilitas sebesar 5% (α = 0,05). Jika Sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Jika Sig > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali dalam Yeen, Ivonne dan
Djurwati, 2017:1445. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
PEMBAHASAN
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Mo B Std. Beta t Sig.
del Error
1 (Constant) 45,338 42,169 1,075 ,308
Cash Turnover -0,056 ,077 -,227 -,725 ,485
Receivable
Turnover ,552 1,391 ,126 ,397 ,700
Inventory
Turnover ,098 ,387 ,081 ,254 ,805
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Receivable
Turnover ,552 1,391 ,126 ,397 ,700
Inventory
Turnover ,098 ,387 ,081 ,254 ,805
Cash Turnover(X1)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa variabel
Cash Turnover (X1) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,485 > 0,05, dan nilai t hitung untuk
variabel Cash Turnover (X1) -0,056 < ttabel -1,81246.
Dimana berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti secara parsial Cash Turnover (X1)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (Y).
Receivable Turnover (X2)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa variabel
Receivable Turnover (X2) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,700 > 0,05 , dan nilai thitung
untuk variabel Receivable Turnover (X2) 0,397 < ttabel 1,81246. Dimana berarti H0 diterima
dan H1 ditolak. Berarti secara parsial Receivable Turnover (X2) tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap Profitabilitas (Y).
Inventory Turnover (X3)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa variabel
Inventory Turnover (X3) memiliki tingkat signifikan sebesar 0,805 > 0,05, dan nilai thitung
untuk variabel Inventory Turnover (X3) 0,254 < ttabel 1,81246. Dimana berarti H0 diterima
dan H1 ditolak. Berarti secara parsial Receivable Turnover (X3) tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap Profitabilitas (Y).
Uji F (Uji Simultan)
Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan berpengaruh secara bersama- sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
Hasil Uji Simultan
(Uji F)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
Sumber: Hasil Analisis Statistik SPSS Dari hasil analisis SPSS di atas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai signifikansi yang dihasilkan pada tabel 4.10 diatas yaitu sebesar 0,836 > 0,05. Ini
menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi secara simultan variabel –
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Pengujian secara simultan X1, X2 dan X3 terhadap Y, diperoleh Fhitung sebesar 0,284 <
Ftabel 3,71. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel–variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) menjelaskan proporsi variasi dalam variabel dependen yang
dijelaskan oleh variabel independen secara bersama – sama.
Hasil Uji Koefisien Deteminasi (R2)
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Profitabilitas merupakan salah satu alat ukur untuk mengukur berhasil atau tidaknya
suatu perusahaan beroperasi. Dalam hal ini Return On Asset (ROA) yang menjadi
rasio untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
2) Variabel Cash Turnover (X1) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Profitabilitas (Y).
3) Variabel Receivable Turnover (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas (Y).
4) Variabel Inventory Turnover (X3) tidak berpengaruh dan signifikan terhadap
Profitabilitas (Y).
5) Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel independen (cash turnover, receivable
turnover dan inventory turnover)secara simultan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas.
6) Koefisien Determinasi (R2) Menunjukkan bahwa presentase sumbangan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 7,9%.
Sedangkan sisanya 92,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
atau tidak dibahas dalam penelitian ini.
SARAN
1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel penelitian yang dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan seperti, ukuran perusahaan dan tingkat
pertumbuhan, ratio working capital to total asset serta return on equity sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menambah jenis industri dan
menambah periode penelitian agar dapat memperoleh hasil yang lebih bervariasi lain agar
mencakup lebih banyak industri untuk mewakili sampel penelitian agar mendapatkan
hasil yang lebih baik.
3. Manajemen perusahaan diharapkan dapat mengelola modal kerjanya yang meliputi
Cash Turnover, Receivable Turnover dan Inventory Turnover dengan baik agar dapat
membantu meningkatkan profitabilitas perusahaan kedepannya sehingga akan membuat
kinerja perusahaan menjadi lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K. (2002). Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sanusi, A. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Febrian Andre, N. S. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Selama Periode Tahun 2013-2015). Administrasi Bisnis Vol.50
No.6
Marjam, E. N., & N., M. V. (2017). Analisis Pengaruh Perputaran Modal
KerjaTerhadap profitabilitas Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Periode 2011-2015. EMBA Vol.5 No.2, 5 No.2, 289-297.
Rahayu, E. A., & Susilowibowo, J. (2014).Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang
dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur.Ilmu
Manajemen Volume 2 No.4 .
Sapetu, Y., Saerang, I. S., & Soepeno, D. (2017). Pengaruh Manajemen Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Food And
Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015).EMBA,
1440-1451.
Surya, S., Ruliana, R., & Soetama, D. R. (2017). Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran
Persediaan Terhadap Profitabilitas.Jurnal Ilmu Akuntansi, 313-332.
Syafitri, R. A., & Wibowo, S. S. (2016). Pengaruh Komponen Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Akuntansi, Ekonomi
dan Manajemen Bisnis, 34-40.
Wijaya, L. V., & Tjun, L. T. (2017). Pengaruh Cash Turnover, Receivanle Turnover, dan
Inventory Turnover Terhadap Return On Asset Perusahaan Sektor Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.Jurnal
Akuntansi, 74-82.