Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RINA KARTIKA

NPM : 2106103040072

KELAS : 15

Kearifan lokal dan mitigasi bencana longsor di kampung cikondang

-Kearifan lokal merupakan salah satu bentuk mitigasi bencana, dengan adanya kearifan lokal
maka dapat meminimalisir dampak bencana yang terjadi.
-Mitigasi bencana adalah segala upaya yang dapat mengurangi resiko bencana.

Hal yang akan dianalisis disini adalah bagaimana kearifan lokal dikampung cikondang
terhadap mitigasi bencana.Kampung Cikondang, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Jawa barat, merupakan salah satu kampung yang masih menjaga
kearifan lokal budaya Sunda.Salah satunya adalah bentuk rumah tradisional Sunda di
Kampung Cikondang yang teryata menerapkan mitigasi bencana dengan struktur
bangunannya.Bencana yang telah menjadi siklus berulang, melahirkan pengetahuan dan
teknologi untuk menyiasatinya. Strategi itupun menjadi kunci mitigasi untuk selamat dari
ancaman bencana ke depan. Masyarakat di Kampung Cikondang ini telah lama menerapkan
kearifan lokal dalam memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.
Sesuai dengan cara berpikir dan tradisi-tradisi yang berlangsung pada zamannya, mereka telah
mampu menciptakan cara-cara untuk melestarikan keseimbangan lingkungan hidup.

Manifestasi ini begitu nampak pada bangunan rumah panggung,terlihat sederhana Material
yang digunakan pada rumah adat Kampung Cikondang ini dominan menggunakan material
alami, seperti kayu, bambu, dan ijuk. Penggunaan material ini membuat rumah adat kampung
Cikondang lebih ringan, sehingga bisa meminimalisir beban yang terjadi pada tanah miring
dimana diketahui sebagai tumpuan rumah tersebut, guna menghindari resiko longsor akibat
beban berlebih.

Material yang digunakan pada rumah kampung cikondang :

a. Kayu Digunakan pada bagian struktur rangka atap yaitu rangka kuda- kuda. Kayu juga
digunakan sebagai materila pada kusen pintu, dan jendela
b. Bambu Digunakan pada bagian stuktur atap, yaitu gording dan kaso dengan bentuk
bambu bulat. Pada tritisan atap teras dengan sistem talahab yaitu bilahan bamabu yang
disusun dengan jarak dan berlawanan dan yang paling dominan adalah sistem
anyaman pada langit- langit, dinding. Sedangkan pada lantai menggunakan sistem
lempengan yaitu bembu yang dipipihkan.
c. Penutup atap alam (ijuk daun kelapa/nipah) Digunakan sebagai penutup atap utama.
Atap ijuk dibuat dari serabut palem aren. Ijuk digunakan sebagai bahan penutup atap
dengan dibentuk ikatan . Ikatan tersebut dijepit dengan bilah bambu, lalu diikatkan ke
reng. Lapisan ijuk minimal 2 lapis, semakin tebal lapisannya akan semakin lama daya
tahannya. Atap ijuk dengan kualitas yang baik bisa mencapai umur hingga 30
tahun.

Penggunaa rumah pangung pada rumah dikampung cikondong adalah agar tidak menganggu
resapan air. pasalnya, rumah ini terletak di kaki gunung tilu, di hulu sungai cisangkuy yang
bermuara ke sungai citarum. Rumah panggung juga relatif bisa meminimalisasi risiko
kehancuran bangunan yang terjadi akibat gerakan tanah dan jika terjadi longsor rumah
panggung tidak hancur melainkan mengikuti arah gerak tanah.Bagi masyarakat kampung
cikondang kearifan lokal sangat penting dilestarika ,dan Di Jawa Barat juga sebagai salah satu
daerah rawan gempa, maka dari itu kearifan lokal seperti rumah panggung harus dijaga. Meski
dianggap kuno atau tradisional, tipe rumah panggung biasanya lebih aman dari getaran.
Rumah panggung juga relatif bisa meminimalisasi risiko kehancuran bangunan yang terjadi
akibat gerakan tanah.

Anda mungkin juga menyukai