Anda di halaman 1dari 14

Pengendalian

Tindakan,
Personel, dan
Budaya
Fitri Udianisa
1992142127
Akuntansi S1-D
Pengendalian Tindakan

Pengendalian tindakan adalah bentuk paling langsung dari pengendalian


manajemen karena meliputi pengambilan langkah- langkah tertentu
untuk memastikan karyawan bertindak sesuai dengan keinginan
perusahaan dengan membuat tindakan karyawan sendiri sebagai fokus
pengendalian.
Pengendalian Tindakan
memiliki 4 bentuk yaitu:
1. Pembatasan perilaku

Pembatasan perilaku merupakan sebuah bentuk pengendalian tindakan yang


bersifat “negative” atau “memaksa”. Pembatasan perilaku membuat karyawan
mustahil, atau setidaknya lebih sulit, untuk melakukan hal-hal yang seharusnya
tidak dilakukan. Pembatasan dapat diterapkan secara fisik atau administrative.

●Pembatasan Administratif
Pembatasan administrative dapat pula digunakan untuk membatasi
kemampuan karyawan untuk melaksanakan seluruh atau hanya sebagian porsi
dari tugas maupun tindakan terntentu. Suatu bentuk umum dari pengendalian
administrative mencakup pembatasan otoritas dari pengambilan keputusan.
2. Penilaian Pratindakan

Penilaian pratindakan mencakup adanya penyelidikan kritis terhadap


rencana tindakan pada para karyawan yang dikendalikan. Penilai dapat
menyetujui atau tidak menyetujui tindakan yang diajukan, meminta
dilakukannya modifikasi atau perubahan, maupun meminta agar
pernecanaannya dirancang lebih seksama lagi sebelum memberikan
persetujuan akhir.
Bentuk umum dari penilaian pratindakan berlangsung selama proses
pernecanaan dan penganggaran yang ditandai oleh berbagai level
penilaian terhadap tindakan dan anggaran yang direncanakan pada level
organisasi yang lebih tinggi.
3. Akuntabilitas Tindakan

● Akuntabilitas tindakan ialah meminta k a ry a wa n untuk


b ert a n g g u n g jawab atas tindakan y a n g m erek a lakukan.

Agar bisa diterapkan d e n g a n baik, pengendalian


akuntabilitas tindakan m e m b u t u h k a n hal-hal berikut :

● Mendefinisikan tindakan a pa y a n g dapat diterima maupun


y a n g tidak dapat diterima.
● Mengomunikasikan definisinya k epada k a ry a wa n
● Mengobservasi atau jika tidak melacak a p a y a n g terjadi
● Memberikan imbalan kepada tindakan y a n g baik atau
memberikan hukuman kepada tindakan y a n g menyimpang dari
norma
4. Redundansi

Redundansi, yang meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau


peralatan) untuk melakukan suatu tugas dibandingkan jumlah yang
sesungguhnya dibutuhkan, atau setidaknya menyediakan karyawan
(atau peralatan) cadangan, juga dapat dikatakan sebagai
pengendalian tindakan sebab hal ini dapat meningkatkan
kemungkinan akan terselesaikannya tugas dengan memuaskan.
Pengendalian Tindakan dan
Masalah Pengendalian

● Pengendalian tindakan dapat berjalan baik karena, sama halnya


dengan tipe pengendalian lain, pengendalian tindakan berhubungan
dengan satu atau lebih dari tiga masalah dasar pengendalian.

● Masalah Pengendalian :
1. Kurangnya Pengarahan
2. Masalah Motivasi
3. Pembatasan Perorangan
Pencegahan Versus Deteksi
● Pengendalian tindakan dapat juga diklasifikasikan berdasarkan apakah
pengendalian ini ditujukan untuk mencegah atau untuk mendeteksi
perilaku yang tidak diinginkan. Dibuatnya pembedaan ini terbilang
penting karena pengendalian yang mencegah munculnya tindakan
yang tak diinginkan, ketika pengendalian berjalan dengan efektif,
merupakan bentuk pengendalian yang paling kuat sebab dapat
mencegah timbulnya biaya dan kerusakan akibat perilaku yang tak
diinginkan tersebut.

● Tipe pengendalian tindakan dengan deteksi berbeda dari tipe


pengendalian dengan pencegahan, yakni pengendalian dengan deteksi
diaplikasikan sesudah perilaku terjadi.
Kondisi Menentukan
Efektivitas Pengendalian
Tindakan
● Pemahaman mengenai tindakan yang diinginkan
● Pemahaman mengenai perilaku tindakan yang diinginkan dapat dicari
atau dipelajari dengan dua cara, yaitu:
1. Menganalisis pola tindakan dalam situasi khusus atau situasi yang
mirip sepanjang waktu untuk mengetahui tindakan apa yang
memberikan hasil yang terbaik.
2. Mendapatkan informasi dari orang lain,khususnya untuk keputusan
strategis. Dalam hal ini seorang konsultan dapat menjadi informan
dengan pengetahuan mendetail akan cara pelaksanaan yang terbaik.
Pengendalian Personel
Pengendalian personel memiliki tiga tujuan:

1. Pertama, beberapa pengendalian personel membantu


mengklarifikasikan harapan. Pengendalian ini membantu memastikan
bahwa tiap karyawan memahami apa yang diinginkan perusahaan.
2. Kedua, beberapa pengendalian personel membantu memastikan
bahwa tiap karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan baik;
bahwa mereka mempunyai kemampuan (seperti pengalaman,
kepandaian) dan sumber daya (seperti informasi dan waktu) yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.
3. Ketiga, beberapa pengendalian personel meningkatkan kemungkinan
bahwa tiap karyawan akan terlibat dalam self- monitoring.
Pengendalian Personel di
bagi menjadi:

1. Seleksi dan penempatan


2. Pelatihan
3. Desain pekerjaan dan persediaan sumber daya yang dibutuhkan.
Pengendalian Budaya

Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan bersama


(mutual monitoring); sebuah tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap
individu yang menyimpang dari norma dan nilai kelompok. Pada
beberapa budaya kolektivis seperti Jepang, insentif untuk menghindarkan
segala sesuatu yang dapat mempermalukan diri sendiri dan keluarga
merupakan hal yang terpenting. Demikian halnya di beberapa negara,
terutama di Asia Tenggara, kesepakatan bisnis kadang disetujui hanya
dengan persetujuan verbal. Dalam contoh ini, kewajiban sosial dan moral
yang dominan lebih kuat dibandingkan kontrak secara legal.
Pengendalian
Personel/Budaya dan
Masalah Pengendalian
Secara bersamaan, pengendalian personel/budaya mampu menangani
semua masalah pengendalian meskipun, tidak semua tipe pengendalian
dalam kategori ini bisa bekerja efektif untuk menangani tiap tipe
masalah. Masalah akan kurangnya pengarahan dapat diminimalkan,
sebagai contoh, dengan merekrut orangyang sudah berpengalaman,
dengan menyediakan program pelatihan, maupun dengan menugaskan
orang baru untuk bekerja dalam kelompok yang akan memberikan
pengarahan yang baik.
Efektivitas Pengendalian
Personel / Budaya

Semua perusahaan bergantung kepada karyawannya sampai batas


tertentu untuk mengarahkan dan memotivasi diri mereka. Beberapa
sistem pengendalian perusahaan didominasi oleh pengendalian personel.
Pengendalian budaya dapat pula mendominasi sistem pengendalian
lewat pengendalian itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai