Anda di halaman 1dari 2

Pembacaan Alkitab : Yohanes 11 : 25 – 26

Judul Perenungan : Ketika Allah Berkuasa Atas Kehidupan Manusia


Bapak Ibu Yang Dikasihi dan Diberkati Oleh Tuhan Kita Yesus Kristus..
Dalam pembacaan Alkitab kita disaat ini, khususnya dalam Yohanes 11 : 25 – 26. Yang menjelaskan
tentang Penyampaian Yesus kepada Marta tentang kebangkitan sesudah kematian.
Sesungguhnya kematian bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi kita umat manusia.. karena segala
sesuatu yang ada di atas dunia ini, harus pergi untuk kembali kepada Dia sang pencipta, karena ketika
Allah berkuasa atas kehidupan manusia, maka dimana saja kita berada, dan kapanpun waktunya kita
harus menghadap Allah disaat itu juga.
Tetapi terkadang sebagai manusia, kita merasa khawatir dan takut akan hari kematian yang akan menjadi
bagian kita.. karena tentunya sebagai manusia pun kita diliputi oleh dosa, sehingga pemikiran akan hal
sorga dan neraka tetap terbayang dalam pikiran kita. “Apakah saya akan masuk neraka ? ataukah saya
akan masuk sorga ?” pertanyaan seperti inilah yang tentunya tersirat dalam benak kita..
Bapak Ibu yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus.. sesungguhnya kematian itu
bukanlah akhir dari segala sesuatu, tetapi itu adalah awal perjalanan kita untuk menantikan penghakiman
Allah di hari kedatangaNya. Tentunya sebagai manusia yang mengimani serta percaya kepada Allah kita
dituntut untuk berpegang teguh kepada janjiNYa yang akan memanggil kita didalam kehidupan yang
kekal bersama dengan Dia. Meskipun raga ini harus menjadi debu, tetapi jiwa kita akan kembali kepada
Allah sang pencipta dunia ini.

Nah, dalam pembacaan kita saat ini Yohanes 11:25 dan 26 adalah percakapan antara Yesus dengan Marta
dalam Peristiwa mukjizat yang Yesus lakukan dalam membangkitkan Lazarus yang telah meninggal
selama empat hari.

Nah, Jika kita melihat Ternyata Tuhan Yesus memiliki rencana yang indah dengan apa yang terjadi pada
Lazarus, dan hal ini menyatakan supaya Ia dapat bertindak untuk melakukan suatu kebaikan dalam
peristiwa tersebut, Tuhan Yesus ingin memperlihatkan kuasaNya yang besar. Ia ingin melakukan suatu
mukjizat agar melalui kejadian itu “ Anak Allah dimuliakan “ .Sebab sebelum mengunjungi Lazarus,
Yesus telah mengetahui bahwa Lazarus telah mati. Dan melalui kematian lazarus serta kebangkitannya,
menyatakan bahwa Allah di dalam Yesus Kristus adalah sumber kehidupan yang berkuasa atas hidup
manusia.
Ada tangisan, ada linangan air mata yang menyatakan bahwa keluarga lazarus ini mengalami kesedihan
yang mendalam atas kepergian orang yang mereka kasihi, tentunya kalo hal ini terjadi atas kehidupan
torang, ketika ada bagian keluarga kita yang meninggal dunia, tentunya kita akan menangis, kita akan
bersedih dengan apa yang terjadi, bahkan kita pun dapat mengcapkan kalimat “ Tuhan kenapa ini harus
terjadi” ? dan hal ini dapat lihat pada ayat 21 . pernyataan yang dikeluarkan oleh marta seakan – akan ia
mencoba menyatakan kesedihannya kepada Yesus jikalau Yesus datang dan melihat lazarus serta
menyembuhkan tentunya lazarus tidak akan mati.
Tetapi apa yang terjadi ? ketika Yesus datang, didapati bahwa Lazarus telah meninggal selama empat
hari. Tentunya kalo so pa torang, ini so 4 X ibadah penghiburan, karna dari awal ia meninggal ada ibadah
penghiburan depe malam. Nah Percakapan antara Tuhan Yesus dengan Marta dalam Ayat 25 dan 26 serta
apa yang dilakukanNya setelah percakapan tersebut memberikan pengajaran yang sangat berharga kepada
yang percaya kepada Tuhan Yesus bahwa Ia adalah “Kebangkitan dan Hidup”. Bahkan lebih dari kisah
ini, penyataan “Kebangkitan dan Hidup” itu telah nyata atas Yesus. Tuhan Yesus sudah mati dan bangkit
bagi kita semua, sehingga dapat dikatakan bahwa Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dari kematian, dan
tidak ada kekuatan apapun di dunia ini yang dapat mengalahkan kematian. Dengan kebangkitan Tuhan
Yesus Kristus telah menaklukkan kematian manusia, telah menaklukan maut atas manusia karena
kebangkitanNya adalah kemenangan atas kematian (1 Kor. 15:55). Maka kuasa “Kebangkitan dan Hidup”
itu tidak hanya terlihat pada ajaran maupun mukjizat yang dilakukan Yesus, tetapi juga telah nyata atas
diriNya.

Maka marilah kita merenungkan pertanyaan Tuhan Yesus sebagaimana yang ditanyakanNya kepada
Marta: “Percayakah engkau akan hal ini?” Percayakah kita bahwa Yesus adalah Kebangkitan dan
hidup? Jika kita mengaku ya saya percaya, apakah kita memang sudah benar-benar mempercayakan
hidup kita kepada kuasa atas kehendakNya ? Apakah hanya dalam perkataan saja kita percaya, namun
kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita masih mempercayakan hidup pada kuasa duniawi.

Bapak Ibu Saudaraku yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus, meskipun ditengah
gelombang dukacita hidup yang teralami, namun kita tetap terus percaya bahwa Allah di dalam Yesus
Kristus akan mengubah rupa tubuh kita yang hina akan menjadi serupa dengan tubuhNYa yang mulia.
Maka kita pun perlu percaya bahwa apa yang Ia buat adalah baik adanya, secara khusus bagi mereka yang
sedang mengalami dukacita.
Maka melalui pembacaan kita disaat, kita sekalian dituntut untuk terus mengingat akan perkataan Tuhan
Yesus bahwa Dialah kebangkitan dan hidup yang nantinya akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati dan yang akan membawah kita ke dalam hidup yang kekal bersama sama dengan Allah. Itulah
janjiNya kepada umat manusia, agar kita percaya dan meyakini bahwa dibalik dukacita dan kematian
akan ada sukacita dan kebangkitan kekal sama seperti Kristus yang telah mati dan bangkit bagi manusia,
untuk itu teruslah berharap, teruslah hidup didalam Dia, agar kelak ketika kematian itu menghampiri
kehidupan kita, maka kita tidak perlu khawatir dan takut, tetapi dari semuanya itu kita akan mengalami
penguatan dan jika tiba saatnya kita pasti akan berkata “Aku siap Tuhan untuk kembali kehadapanMU”.
Terpujilah Firman Tuhan Kekal Sampai Kekal. AMIN

Anda mungkin juga menyukai