Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM I
“MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN”

Oleh:
Nama : Ni’matun Nailil Izza
NIM : 210210104112
Kelompok : 03

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 6
3.1 Tempat, Hari dan Waktu Penelitian ......................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 6
3.3 Prosedur Skematis .................................................................................... 6
BAB IV. HASIL PENGAMATAN ...................................................................... 7
BAB V. PEMBAHASAN ...................................................................................... 8
BAB VI. PENUTUP ............................................................................................ 15
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
6.2 Saran ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
LEMBAR ACC ................................................................................................... 18
LAMPIRAN GAMBAR...................................................................................... 19
LAMPIRAN COVER BUKU DAN ABSTRAK JURNAL.............................. 20

i
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tubuh hewan tersusun atas sel-sel yang bersatu membentuk
jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan bersel banyak,
kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung
membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk
sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk
organisme (hewan). Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat
tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan
jaringan otot.
Jaringan epitel pada hewan berfungsi sebagai pelindung atau proteksi
jaringan yang berada di sebelah dalamnya. Jaringan epitel memiliki susunan
yang rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Jaringan ikat merupakan
sebuah jaringan yang berfungsi mengikat antar jaringan tubuh, dimana
berperan dalam menjaga suhu tubuh serta mekanisme pertahanan regenerasi.
Jaringan ini terdiri dari bahan interseluler diantara sel-selnya yang disebut
dengan matrik. Matrik berbentuk serat – serat dimana tidak teratur bentuknya.
Jaringan ikat memiliki letak sel yang berjauhan. Jaringan otot merupakan
sebuah jaringan yang berisi sel-sel serta serat yang berfungsi sama, yaitu
membentuk otot dan membantu proses pergerakan rangka manusia serta
organ-organ di dalamnya. Jaringan otot memiliki sel yang memanjang
berbentuk serabut. Jaringan saraf merupakan sebuah jaringan yang menerima
rangsang serta meneruskan dan berfungsi untuk mengatur aktivitas otot. Saraf
begitu peka terhadap keadaan sekitarnya, sehingga jaringan saraf akan
mengendalikan otot hewan serta manusia untuk dapat bergerak. Jaringan saraf
terdiri atas neuron dan neuroglia
Praktikum ini dilakukan untuk mempelajari jaringan pada hewan
beserta struktur didalamnya. Selain itu, untuk mengetahui fungsi dari masing-

1
masing jaringan yang ada pada hewan. Serta, untuk mengetahui perbedaan
dari masing masing struktur yang ada di dalam jaringan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana penjelasan jaringan penyusun pada hewan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Materi jaringan hewan memuat konsep-konsep yang bersifat abstrak,


sehingga dibutuhkan bahan ajar yang sesuai untuk dapat menyampaikan konsep
materi tersebut (Barokahhuda et al, 2021). Pada jaringan hewan memuat tentang
macam-macam jaringannya, perbedaan bentuknya, susunannya, fungsi dan
strukturnya. Masing-masing jaringan memiliki ciri atau karakteristik masing-
masing.
Menurut Abdillah dan Kristanto (2015) dan Wahyuni et al (2014) jika
salah satu materi yang cederung dianggap sulit oleh siswa adalah tentang struktur
dan fungsi jaringan hewan. Menurut Wahyuni (2017) bahwa siswa dituntut untuk
memahami berbagai struktur jaringan hewan dan fungsi berbagai macam jaringan
hewan. Menurut Ulfah (2012) bahwa pembelajaran Biologi juga harus didukung
dengan kegiatan praktikum agar kompetensi siswa tercapai dengan maksimal.
Menurut Anggraeni (2017); Arnetis et al (2013); Kinanti (2015) bahwa
pembelajaran materi jaringan hewan perlu didukung dengan praktikum karena
siswa dihadapkan dengan bermacam-macam jaringan hewan yang tidak dapat
diamati tanpa bantuan mikroskop (Triani et al, 2018).
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan struktur yang
sama untuk fungsi tertentu. Jaringan hewan dan manusia umumnya sama, terdiri
atas jaringan epithel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan penguat (jaringan ikat,
jaringan tulang keras, jaringan tulang rawan, dan darah), dan jaringan lemak.
Jaringan yang dapat diambil sebagai material Deoxyribose Nucleic Acid (DNA)
antara lain otot, hati, jantung, sel epitel, dan bagian tubuh lainnya. DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (Ribo Nucleic Acid) merupakan asam
nukleat yang disusun oleh nukleotida. Nukleotida adalah senyawa yang terdiri
dari 3 komponen yaitu basa nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat (PO42-).
DNA pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan, dan tumbuhan
terdapat di dalam inti sel dan beberapa organel sel seperti mitokondria dan
kloroplas, sehingga penamaan DNA juga didasarkan pada lokasi asal misalnya
DNA genom inti (nuclear DNA genome), DNA genom mitokondria

3
(mitochondrial DNA genome), dan DNA genom kloroplast (choloroplast DNA
genome) (Ariyanti dan Sianturi, 2019).
Kemudian jenis jaringan pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf. Kemudian masing-masing jaringan tersebut
dibagi dalam kelompok jaringan yang lebih khusus. Misalnya jaringan epitel
berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu jaringan epitel pipih, kubus, dan
silindris. Jaringan ini menurut lapisannya dibagi menjadi dua, yaitu selapis dan
berlapis. Data dianalisis secara mendetail tentang struktur, karakteristik, tempat
melekat dan fungsi jaringan epitel dalam mendukung fungsi organ yang
dilekatinya sampai tersusun pengetahuan baru siswa salah satunya ten-tang
keterkaitan struktur dan fungsi jaringan epitel bersilia pada trachea dalam
mendukung fungsi penyaringan udara pernapasan pada trachea. Proses induksi ini
berulang dalam investigasi, analisis data dan penemuan pengetahuan baru pada
jaringan yang lain yaitu jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Falentina et
al, 2020).
Pada hewan, perkembangan menghasilkan tubuh dengan sel-sel yang
sangat beragam. Perbedaan karakteristik sel beserta matriks ekstraseluler
membentuk suatu jaringan. Secara khusus, jaringan tubuh hewan terorganisasi
membentuk organ. Sebuah organ merupakan suatu unit struktural dengan dua atau
lebih jaringan yang saling terorganisasi untuk menjalankan fungsi tertentu. Pada
suatu sistem organ, dua atau lebih organ saling berinteraksi secara fisik dan kimia
untuk menjalankan fungsi yang lebih luas. Beberapa sistem organ membentuk
tubuh organisme atau mahluk hidup. Pada bab ini, kita akan membahas secara
khusus organisasi tubuh hewan vertebrata, mencakup empat jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Setelah membahas
jaringan, kita akan mendiskusikan tiga contoh sistem organ pada tubuh manusia,
yaitu sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah
(Palenmari et al, 2016: 53).
Jaringan merupakan sekelompok sel yang secara umum memiliki asal
perkembangan embrionik yang sama dan secara bersama-sama menjalankan
fungsi tertentu. Struktur dan ciri jaringan, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

4
lain; sifat dasar komponen ekstraseluler yang mengelilingi sel-sel pada suatu
jaringan dan saling keterhubungan antara sel-sel yang menyusun jaringan tersebut.
Organ-organ tubuh dibentuk dari dua atau lebih jaringan yang berbeda yang
bekerja bersama dalam menjalankan fungsi tertentu. Berdasarkan struktur dan
fungsinya, terdapat empat jaringan dasar pada hewan vertebrata, yaitu jaringan
epitel (epithelial tissue), jaringan ikat (connective tissue), jaringan otot (muscle
tissue), dan jaringan saraf (nervous tissue) (Palenmari et al, 2016: 54).
Menurut (Lesson et al, 1996) jaringan adalah sekelompok sel yang
struktur dan fungsinya sama. Contohnya adalah sel-sel otot yang membentuk
jaringan otot. Jaringan dasar terdiri atas jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
saraf, dan jaringan ikat. Jaringan epitel terdiri atas sel yang tersusun rapat dan
hanya terdapat sedikit zat perekat antar sel. Epitel merupakan lapisan yang
berfungsi untuk membatasi atau menutupi permukaan serta merupakan suatu
massa sel pada suatu kelenjar. Jaringan otot terdiri atas sel panjang yang
mengandung filamen sitoplasma yang dipisahkan oleh jaringan ikat vaskular halus
dan saling berkaitan. Jaringan otot terdiri atas sel panjang yang mengandung
filamen sitoplasma yang dipisahkan oleh jaringan ikat vaskular halus dan saling
berkaitan. Jaringan saraf tersusun atas kumpulan sel yang sebagian di antaranya
berukuran besar dengan cabang yang panjang. Pada umumnya, sel tersebut akan
berkelompok membentuk suatu massa. Jaringan ikat terdiri atas banyak sel yang
saling berjauhan karena terdapat lebih banyak bahan interselnya. Jaringan ikat
yang memiliki sifat khusus terdapat pada jaringan penyusun darah, tulang rawan,
dan tulang keras (Soesilowati, 2020: 17).

5
BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat, Hari dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat : Kediaman Praktikum
3.1.2 Hari : Kamis, 07 Oktober 2021
3.1.3 Waktu : 06.00 – 08.40 WIB
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
a. Mikroskop
3.2.2 Bahan
a. Preparat awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)
3.3 Prosedur Skematis
3.3.1 Pengamatan Jaringan Hewan

Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian dari preparate


yang dilihat

Memperhatikan struktur/bentuk selnya

Apabila mengalami kesulitan, meminta petunjuk dari pembimbing

6
BAB IV. HASIL PENGAMATAN

Gambar
No. Bahan Gambar Manual Keterangan
Literature
1. Jaringan ikat a. Inti
padat teratur fibroblast
b. Serat
kolagen

2. Jaringan ikat a. Serat


padat tidak kolagen
teratur b. Serat
elastin

3. Otot polos a. Nukleus


b. Sel otot

4. Otot lurik a. Nukleus


b. Miosin
c. Aktin

5. Otot jantung a. Nukleus


b.Intercalated
disk
c. Brancing
d. Intercalated
disc

7
BAB V. PEMBAHASAN

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang tidak sama bisa memperagakan
pekerjaan sama untuk sebuah fungsi fisiologi yang sama membentuk organ.
Jaringan hewan merupakan sekumpulan sel-sel hewan dimana mempunyai sebuah
bentuk serta fungsi yang sama sehingga membentuk jaringan pada tubuh hewan.
Jaringan hewan ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu jaringan epitel, jaringan otot,
jaringan ikat serta jaringan saraf. Jaringan ini tidak terdapat sebagai satuan-satuan
terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lain membentuk organ dan sistem
tubuh. Setiap sel suatu organisme memiliki ukuran yang bervariasi, dan ukuran sel
mencerminkan fungsi yang dilakukan sel tersebut. Semua fungsi hidup organisme
bersel satu dilakukan oleh sel tunggal itu sendiri. Sedangkan, pada organisme
bersel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja sendiri. Setiap sel bergantung
kepada sel yang lain. Kerja sama dan interaksi di antara sel ini menyebabkan
organisme yang membentuk jaringan ini yang dapat mempertahankan hidupnya.
Jaringan epitel pada hewan merupakan jaringan yang berfungsi sebagai
pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar hewan. Jaringan epitel berlokasi pada
permukaan tubuh hewan yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya.
Susunan jaringan epitel rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Jaringan
epitel mempunyai fungsi utama sebagai berikut, menutupi dan melapisi
permukaan misalnya kulit, melakukan penyerapan (absorpsi) misalnya usus halus,
melakukan sekresi misalnya pada epitel kelenjar, melakukan sensoris misalnya
pada neuroepitel (reseptor), kontraktil misalnya pada sel mioepitel. Adanya
lamina basalis, sebagai penghubung dengan jaringan penyambung (konektif) di
bawahnya, suatu struktur ekstrasel. Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan
epitel terdiri atas tiga macam, yaitu epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa),
epitel kubus selapis, dan epitel kolumner (memanjang). Epitel pipih selapis
berfungsi untuk menyaring (filtrasi) zat-zat yang hendak masuk ke dalam organ,
sekaligus menghasilkan pelumas untuk melancarkan kerja organ. Sel epitel pipih
selapis penyusun lapisan parietal capsula Bowmani ginjal, inti sel berbentuk

8
spheris, dan membran basalis. Epitel kubus selapis bertugas untuk mempermudah
organ tubuh dalam menjalankan proses sekresi dan penyerapan. Sel epitel kubus
selapis ada dua, yaitu dengan brush border dan tanpa brush border. Sel epitel
kubus selapis dengan brush border penyusun tubulus contortus uriniferus (TCU)
pars proksimalis ginjal, inti sel berbentuk spheris, dan membrana basalis.
Sedangkan Epitel kubus selapis tanpa brush border penyusun tubulus contortus
uriniferus (TCU) pars distalis ginjal, inti sel berbentuk spheris di tengah, dan
membrana basalis. Sel epitel kolumnar merupakan lapisan sel tunggal dengan
tinggi yang berbeda-beda. Tugasnya untuk melancarkan proses sekresi dan
pergerakan lendir pada organ. Sel epitel kolumner selapis terdiri dari epitel
kolumner selapis dengan striated border, striated border pada permukaan bebas,
sel goblet tampak di antara sel-sel epitel, inti sel berbentuk spheris, dan membrana
basalis.
Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat dan melekatkan satu jaringan
dengan jaringan lainnya. Seluruh jaringan ikat berada di dalam tubuh hewan. Di
dalamnya terkandung pembuluh darah dalam jumlah banyak, kecuali jaringan ikat
di tulang rawan. Keberadaan jaringan ikat jauh lebih sedikit dibandingkan epitel.
Persebaran jaringan ikat ada di dalam matriks yang tersusun atas jaringan serabut
yang merekat di atas material solid, gel, maupun cairan. Jaringan ikat berdasarkan
fungsinya terbagi menjadi dua yaitu jaringan ikat biasa dan jaringan ikat khusus.
Jaringan ikat biasa terbagi menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
Jaringan ikat padat terdiri dari tendon yang melekatkan otot ke tulang dan
ligament yang melekatkan satu tulang ke tulang lainnya. Jaringan ikat longgar
memiliki serabut-serabut longgar yang berfungsi sebagai pemisah antar organ,
melekatkan organ pada tubuh, dan juga melapisi pembuluh darah dan saraf.
Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar,
jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah. Jaringan
ikat longgar merupakan jaringan ikat dengan sel yang jarang dan sebagian
jaringannya tersusun matriks berupa cairan lendir atau mukus yang mengandung
serabut kolagen dan serabut elastin. Ciri-ciri jaringan ikat longgar adalah seratnya
tersusun longgar. Letak jaringan ini berada pada makrofag, sel plasma, sel tiang,

9
dan sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar yaitu untuk membungkus/melindungi
organ, pembuluh darah, dan saraf. Jaringan ikat padat tersusun atas sel-sel
fibroblas dan memiliki banyak serat kolagen yang tersusun padat dan teratur.
Jaringan ikat padat terbagi menjadi dua yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan
ikat elastis. Jaringan ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya
mengandung berkas serabut kolagen yang padat. Sementara jaringan ikat elastis
adalah jaringan ikat padat yang matriksnya hanya mengandung serabut elastis.
Terletak pada ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam paru-paru, persendian,
pita suara, dan dinding trakea. Jaringan lemak (adiposum) adalah jaringan ikat
sebenarnya yang dalam matriksnya hanya terdapat sel-sel lemak yang penting
untuk menyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak berfungsi sebagai pelindung
berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal, sementara pada kulit jaringan
lemak ini berfungsi sebagai pencegah kehilangan panas. Tulang rawan (kartilago)
merupakan jaringan ikat yang disusun oleh matriks organik yang mengandung sel-
sel kondroblas. Sel-sel kondroblas tersebut menghasilkan matriks kondrin. Tulang
rawan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis,
dan tulang rawan fibrosa. Rawan hialin merupakan tulang rawan yang matriksnya
semitransparan dan mengandung kondroitin sulfat. Jaringan tulang rawan terdiri
atas jaringan tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan jaringan tulang rawan
elastin. Jaringan tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang mengandung
kondroblas dan kolagen yang berfungsi untuk memberi kekuatan, menyokong
rangka embrionik, dan membantu pergerakan. Jaringan tulang rawan fibrosa
merupakan tulang rawan yang memiliki warna gelap serta keruh, lebih kokoh dan
fleksibel, hanya terdapat pada tulang belakang dan tendon yang berfungsi untuk
memberikan perlindungan serta penyokong. Jaringan tulang rawan elastin
merupakan tulang rawan yang memiliki struktur lebih lentur dan berfungsi
sebagai pemberi fleksibilitas dan penyokong. Jaringan tulang ialah jaringan yang
terdiri atas sel-sel tulang yang tersimpan dalam matriks. Tulang merupakan
komponen utama dari kerangka tubuh serta berperan untuk melindungi alat-alat
tubuh serta melekatnya otot kerangka. Jaringan darah merupakan jaringan ikat

10
yang tersusun oleh sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit),
dan keping-keping darah.
Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi untuk pergerakan tubuh
makhluk hidup. Fungsi jaringan otot pada hewan adalah sebagai alat gerak aktif
karena kemampuannya berkontraksi. Gerakan anggota gerak dan tubuh vertebrata,
termasuk manusia, secara keseluruhan disebabkan oleh kontraksi otot yang
melekat pada rangka. Sementara pada organ yang berongga seperti saluran
pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk menekan isi organ
tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan aliran darah ke
seluruh tubuh. Jaringan otot bentuk selnya memanjang dan berbentuk serabut.
Pada hewan tingkat tinggi (vertebrata) jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang
dibedakan menjadi otot polos, otot bergaris lintang, dan otot jantung. Serabut otot
seperti halnya sel umumnya, diselaputi oleh suatu membran yang disebut
sarcolema, didalamnya terdapat cairan yang disebut sarcoplasma. Di dalam
sarcoplasma terdapat organella retikulum endoplasmik yang disebut retikulum
sarkoplasmik dan tersusun tubuler sejajar myofibril, mengandung ion natrium
(sodium), magnesium, dan posfat. Ujung-ujung retikulum sarcoplasma membesar
yang disebut cysterna terminal yang merupakan tempat penyimpanan ion kalsium
dan mempunyai hubungan dengan tubulus transversus (lubang dari sarcolema)
membentuk sistem triad. Fungsi sistem ini untuk menghantarkan impuls dari
akhiran saraf ke seluruh myofibril. Otot polos terdapat pada dinding semua organ
tubuh kecuali jantung. Otot polos berbentuk besar dibagian tengah dengan satu
inti sel dan bekerja secara tak sadar. Otot lurik adalah sel berbentuk silindris
dengan garis-garis terang dan gelap. Otot lurik bekerja secara sadar sesuai dengan
perintah otak. Otot lurik yatau otot serat melintang adalah penggerak anggota
gerak seperti tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Otot jantung atau otot
bergaris lintang adalah yang menyusun organ jantung dan berbentuk serabut lurik
bercabang. Otot yang bekerja secara tidak sadar, artinya otot bekerja secara terus-
menerus, teratur, dan tidak pernah mengalami kelelahan.
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls (rangsangan) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf

11
mengirimkan impuls dari panca indera ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang
belakang) dan dari saraf pusat ke organ lainnya. Jaringan saraf memiliki ciri atau
karakteristik meliputi, terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunyai ciri
khusus, yaitu mempunyai juluran sitoplasma yang panjang, sel saraf disusun oleh
sel neuroglia yang terdapat di sistem saraf pusat, sel saraf terletak menyebar di
seluruh tubuh hewan, di dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung
ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria. dan neuron
mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya.
Jaringan saraf terdiri atas neuron dan neuroglia. Setiap neuron terdiri atas badan
sel saraf yang mengandung inti persambungan (disebut dendrit bila pendek dan
neurit/akson bila panjang). Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Sedangkan neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus yang
berfungsi memberi nutrisi pada sel-sel saraf dan tidak berperan langsung dalam
pengolahan dan transmisi yang terjadi di saraf. Neuroglia terbagi menjadi
beberapa diantaranya adalah mikroglia, astrosit/astroglia, dan
oligodendroglia/oligodendrosit.
Terdapat dua jenis jaringan ikat padat yakni jaringan ikat padat tidak
teratur (irreguler) dan jaringan ikat padat teratur (reguler). Jaringan ikat padat
tidak teratur ini ada dua macam, yaitu jaringan ikat padat tidak teratur dengan
serabut utama kolagen yang dijumpai pada kulit Homo/manusia, terutama di
bagian retikulare dermis dan jaringan ikat padat tidak teratur dengan serabut
utama elastin yang pada dinding pembuluh darah (arteri, vena) pada lapisan tunica
media yang langsung berbatasan dengan lumen yakni membrana elastica interna
dan membrana elastica externa. Kemudian jaringan ikat padat teratur memiliki
serabut-serabut yang terlihat tersusun sejajar satu sama lain. Jaringan ikat padat
teratur tersusun dari serat-serat kolagen yang berhimpitan secara paralel dan
sangat kuat. Di antara serat-serat tersebut terdapat sel fibroblas. Contoh jaringan
ikat padat adalah tendon (jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot),
ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang), dan aponeurosis
(urat otot yang berbentuk Iebar dan pipih). Pada jaringan ikat padat tak beraturan,
serabut kolagen tersusun tak beraturan seperti namanya. Kolagen adalah jenis

12
serat dominan yang ada di jaringan ini. Dalam konteks komposisi jaringan,
fibroblas hadir sebagai jenis sel dominan yang tersebar di seluruh wilayah
jaringan. Menurut definisi, fibroblas adalah jenis sel yang mensintesis matriks
ekstraseluler dan serat kolagen dan dianggap sebagai jenis sel paling umum yang
ada di jaringan ikat hewan.Jaringan ikat padat yang tidak beraturan juga terdapat
di sklera dan di dalam lapisan kulit yang lebih dalam. Jaringan ikat ini
dikhususkan untuk melindungi kulit dengan membuat kulit tahan terhadap
robekan karena penerapan kekuatan yang lebih tinggi dari berbagai arah. Ini
terjadi sebagai hasil dari serat kolagen yang hadir dalam jumlah yang lebih tinggi.
Selain dermis kulit, jaringan ikat padat tidak beraturan hadir di submukosa saluran
pencernaan, kapsul fibrosa ada di persendian dan getah bening.
Otot polos, otot lurik, dan otot jantung memiliki perbedaan dan ciri masing
masing. Berdasarkan letaknya, otot lurik terletak menempel dengan bagian
kerangka dan membentuk sebagian besar jaringan otot tubuh, otot polos berada
pada dinding organ internal manusia seperti pembuluh darah, rahim, atau saluran
pencernaan, sedangkan otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Pada
dasarnya perbedaan ketiganya meliputi, otot polos berbentuk gelondong dan ujung
runcing, otot lurik berbentuk panjang dan silindris, dan otot jantung berbentuk
panjang dan silindris bercabang. Jumlah inti sel pada otot polos satu, otot lurik
dan otot jantung berjumlah banyak. Letak inti sel otot polos berada ditengah sel,
untuk otot lurik di tepi sel, sedangkan otot jantung di tengan serabut. Cara
kerjanya otot polos dannotot jantung tidak dipengaruhi kesadaran atau involunter,
sedangkanpada otot l urik dipengaruhi kesadaran atau volunter. Kontraksi yang
terjadi pada otot polos lambat, teratur, dan tidak cepat lelah, untuk otot lurik
cepat, teratur, cepat lelah, sedangkan pada otot jantung teratur dan tidak cepat
lelah. Secara umumnya otot polos memiliki ciri-ciri yaitu, berbentuk gelondong,
kedua ujungnya meruncing dan bagian tengan menggelembung, memiliki satu inti
sel, tidak memiliki garis melintang, dan bekerja bekerja di luar kesadaran, artinya
tidak bekerja di bawah perintah otak. Oleh karena itu otot polos disebut sebagai
otot tak sadar. Lalu pada otot lurik memiliki ciri-ciri yaitu, berbentuk silindris,
memanjang, terlihat adanya garis-garis melintang yang tersusun dari daerah gelap

13
dan terang secara selang-seling, memiliki banyak inti sel, bekerja di bawah
kesadaran, artinya otot lurik akan bekerja jika diperintah oleh otak. Oleh karena
itu otot lurik disebut otot sadar. Sedangkan otot jantung berbeda dengan otot polos
dan otot lurik, karena hanya terletak di jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri
yaitu, jika dilihat dari struktur, otot jantung sama seperti otot lurik yang terdiri
dari daerah gelap dan terang yang selang seling dan terdapat percabangan sel.
Namun, berdasarkan cara kerja, otot jantung sama dengan otot polos yaitu bekerja
di luar kesadaran. Artinya otot jantung tidak bisa kita kendalikan melainkan sesuai
dengan gerak jantung. Berkat bentuk dan cara kerja yang berbeda karena termasuk
perpaduan otot lurik dan otot polos, otot jantung juga disebut dengan miokardium,
merupakan jaringan otot khusus yang membentuk jantung. Berdasarkan fungsinya
otot polos digunakan untuk menyusun dan membentuk organ dalam dan
menggerakkannya secara otomatis, untuk otot lurik memiliki fungsi utama untuk
memicu kontraksi yang menunjang sistem pernapasan, pergerakan, postur (pada
otot rangka) dan memompa darah ke seluruh tubuh (pada otot jantung), sedangkan
otot jantung berfungsi untuk memompa darah dari jantung ke organ tubuh lainnya.
Saat bilik jantung memompa darah ke paru-paru atau ke seluruh tubuh, otot
jantung inilah yang berperan besar dalam proses tersebut. Jika otot jantung
berhenti bekerja, pada saat itulah terjadi kematian.

14
BAB VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Jaringan hewan merupakan sekumpulan sel – sel hewan dimana
mempunyai sebuah bentuk serta fungsi yang sama sehingga membentuk
jaringan pada tubuh hewan. Jaringan hewan ini dibagi menjadi empat
jenis, ialah : jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat serta jaringan
saraf. Jaringan Epitel, jaringan epitel merupakan sebuah jaringan, dimana
dibentuk oleh lapisan sel-sel untuk menutupi maupun melapisi organ
dimana berfungsi untuk melindungi organ sebagai penyerapan dan
sekresi.Jaringan Otot, jaringan otot merupakan sebuah jaringan yang berisi
sel-sel serta serat yang berfungsi sama, yaitu membentuk otot dan
membantu proses pergerakan rangka manusia serta organ – organ di
dalamnya.Jaringan Ikat, jaringan ikat merupakan sebuah jaringan yang
berfungsi mengikat antar jaringan tubuh, dimana berperan dalam menjaga
suhu tubuh serta mekanisme pertahanan regenerasi. Jaringan ini terdiri dari
bahan interseluler diantara sel-selnya yang disebut dengan matrik. Matrik
berbentuk serat-serat dimana tidak teratur bentuknya.Jaringan Saraf,
jaringan saraf merupakan sebuah jaringan yang menerima rangsang serta
meneruskan dan berfungsi untuk mengatur aktivitas otot. Saraf begitu peka
terhadap keadaan sekitarnya, sehingga jaringan saraf akan mengendalikan
otot hewan serta manusia untuk dapat bergerak.
6.2 Saran
6.2.1 Saran Praktikum
Praktikum yang dilakukan melalui media online sudah baik dan
mendukung pembelajaran secara online. Praktikum yang digunakan juga
tidak ribet.
6.2.2 Saran Praktikan
Sebaiknya praktikan lebih mempelajari modul lagi, agar tidak kesulitan
saat melakukan praktikum. Selain itu juga agar saat pretest mendapatkan
hasil yang memuaskan.

15
6.2.3 Saran Asisten
Untuk kedepannya supaya asisten juga antisipasi dengan jaringan agar tidak
terkendala. Selain itu, asisten sudah menjelaskan dengan baik dan mudah
dipahami oleh praktikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Y., dan S. Sianturi. 2018. Ekstraksi DNA Total dari Sumber Jaringan
Hewan (Ikan Kerapu) Menggunakan Metode Kit for Animal Tissue.
Journal of Science and Aplication. 3(1): 40-45.
Barokahhuda, U., R. Sumarmin, Helendra, dan R. Yogica. 2021. Analisis
Kebutuhan untuk Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Komik Manga
pada Materi Jaringan Hewan Kelas XI SMA. Jurnal Pendidikan Biologi.
6(1): 88-103.
Falentina, A. R., M. Saptasari, dan S. E. Indriwati. 2020. Ketrampilan Berpikir
Kritis melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing di
Kelas XI IPA. Jurnal Pendidikan. 5(10): 1397-1404.
Palennari, A., H. Lodang, Faisal, dan A. Muis. 2016. Biologi Dasar. Makassar:
Alauddin University Press.
Soesilawati, P. 2020. Histologi Kedokteran Dasar. Surabaya: Airlangga
University Press.
Triani, L., S. Wahyuni, E. Purwanti, A. M. Hudha, D. Fatmawati, dan H.
Husamah. 2018. Pembelajaran I-CARE Berbantuan Praktikum:
Peningkatan Problem Solving Skills dan Hasil Belajar Siswa pada
Materi Jaringan Hewan. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 4(2): 158-168.

17
LEMBAR ACC

18
LAMPIRAN GAMBAR

19
LAMPIRAN COVER BUKU DAN ABSTRAK JURNAL

20
21
22
23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai