1. Pengertian
Hemoroid adalah dilatasi vena hemoroid interior atau superior. (Kamus Saku
Kedokteran Dorland:2010).
Hemoroid (“wasir”) adalah pembengkakan submukosa pada lubang anus yang
mengandung pleksus pada lubang vena, dan arteri kecil. Hemoroid interna hanya
melibatkan jaringan lubang anus bagian atas (Grace. Pierce A: 2004).
2. Etiologi
Menurut Sylvia Anderson P. (1994), Hemorroid timbul karena dilatasi, pembengkakan
atau inflamasi vena hemorroidalis yang disebabkan oleh faktor-faktor resiko/pencetus,
seperti
1. Konstipasi/diare
2. Sering mengejan pada buang air besar yang sulit.
3. Kongesti pelvia pada kehamilan
4. Pola buang air besar yang salah (lebih banyak menggunakan jamban duduk, terlalu
lama duduk, merokok)
5. Pembesaran prostat
6. Fibroama uteri
7. Tumor rectum
8. Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal.
9. Kurang minum air dan kurang makan makanan berserat
(sayur dan buah)
10. Kurang berolahraga/imobilisasi.
3. Klasifikasi
Hemorroid Interna
Hemoroid interna dikelompokan dalam 4 derajat :
1. Derajat satu
Tidak menonjol melalui anus dan hanya dapat ditemukan dengan protoskopi, lesi
biasanya terletak pada posterior kanan dan kiri dan anterior kanan, mengikuti
penyebaran cabang-cabang vena hemoroidalis superior dan tampak sebagai
pembengkakan globular kemerahan.
2. Derajat dua
Dapat mengalami prolapsus melalui anus saat defekasi hemoroid ini dapat mengecil
secara spontan atau dapat direduksi (dikembalikan ke dalam) secara manual.
3. Derajat tiga
Mengalami prolapsus secara permanen (kadang dimana varises yang keluar tidak dapat
masuk kembali) dengan sendirinya tapi harus didorong. Dalam hal ini mungkin saja
varieses keluar dan harus didorong kembali tanpa perdarahan.
4. Derajat empat
Akan timbul keadaan akut, dimana varieses yang keluar pada saat defekasi tidak dapat
didorong masuk kembali hal ini akan menimbulkan rasa sakit. Biasanya ini terdapat
trombus yang diikuti infeksi dan kadang-kadang timbul peningkatan rektum.
Hemoroid Eksterna.
Hemoroid eksrterna jarang sekali berdiri sendiri, biasanya perluasan hemoroid interna.
Tapi hemoroid eksterna dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya
adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah:
– Sering rasa sakit dan nyeri
– Rasa gatal pada daerah hemorid
Kedua tanda dan gejala tersebut disebabkan karena ujung – ujung saraf pada kulit
merupakan reseptor rasa sakit.
2. Kronik
Hemoroid eksterna kronik atau “Skin Tag” terdiri atas satu lipatan atau lebih dari kulit
anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
3. Patofisiologi
Pada permulaan terjadi varises hemoroidalis, belum timbul keluhan keluhan. Akan timbul
bila ada penyulit seperti perdarahan , trombus dan infeksi
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena
hemoroidalis. Kantung-kantung vena yang melebar menonjol ke dalam saluran anus dan
rektum terjadi trombosis, ulserasi, perdarahan dan nyeri. Perdarahan umumnya terjadi akibat
trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari
vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan
oleh trombosis. Trombosis adalah pembekuan darah dalam hemoroid. Trombosis ini akan
mengakibatkan iskemi pada daerah tersebut dan nekrosis..
4. Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa ada
hubungannya dengan gejala rectum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat jarang sekali
ada hubungannya dengan hemoroid intern dan hanya timbul pada hemoroid ekstern yang
mengalami trombosis.
Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama hemoroid intern akibat trauma oleh feses
yang keras. Darah yag keluar berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan feces. Dapat
hanya berupa gejala pada perdarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi
merah. Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah segar karena kaya
akan zat asam. Perdarahan luas dan intensif dipleksus hemoroidalis menyebabkan darah di
vena tetap merupakan ”darah arteri”.
Kadang perdarahan hemoroid yang berulang dapat berakibat timbulnya anemia berat.
Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar
menyebabkan prolaps. Pada tahap awalnya penonjolan ini hanya terjadi pada saat defekasi
dan disusul oleh reduksi spontan sesudah selesai defekasi. Pada stadium yang lebih lanjut
hemoroid intern ini perlu didorong masuk lagi. Akhirnya, hemoroid dapat berlanjut menjadi
bentuk yang mengalami prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal
yang dikenal sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus
dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis yang luas dengan
udem dan radang.
Menurut Sudoyo Aru, dkk 2009, mengatakan bahwa Manifestasi Klinis hemorroid yaitu :
1. Timbul rasa gatal dan nyeri
2. Perdarahan berwarna merah terang saat defekasi.
3. Pembengkakan pada area anus.
4. Nekrosis pada area sekitar anus.
5. Perdarahan atau prolaps.
5. Komplikasi
Komplikasi hemoroid yang paling sering adalah perdarahan, trombosis, dan stranggulasi.
Hemoroid yang mengalami stranggulasi adalah hemoroid yang mengalami prolapsus dimana
suplai darah dihalangi oleh sfingter ani.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan colok dubur
Diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rectum. Pada hemoroid
interna tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak cukup tinggi dan
biasanya tidak nyeri.
b. Anoskop
Diperlukan untuk melihat hemoroid interna yang tidak menonjol keluar.
c. Proktosigmoidoskopi
Untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses
keganasan di tingkat yang lebih tinggi karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik
saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.
d. Rontgen (colon inloop) atau Kolonoskopy
6. Penatalaksanaan
1 ) Operasi Herniadectomy
2 ) Non operatif
Ø Untuk derajat I dan II
Diet tinggi serat untuk melancarkan BAB.
Obat – obat suposituria untuk membantu pengeluaran BAB dan untuk melunakan feces.
Anti biotik bila terjadi infeksi.
Ijeksi skloretika ( Dilakukan antara mokosa dan varises dengan harapan timbul fibrosis
dan hemoroid lalu mengecil).
“ RubberBand Ligation “ yaitu mengikat hemoroid dengan karet elastic kira – kira I
minggu, diharapkan terjadi nekrosis.
Ø Untuk derajat III dan IV
Dapat dilakukan sebagai berikut:
Pembedahan
Dapat dilakukan pengikatan atau ligation.
Dapat dilakukan rendam duduk.
Dengan jalan suntikan”Sklerotika” ujntuk
mengontrol pendarahan dan kolaps (keluar)
hemoroid interna yang kecil sampai sedang.
Bila seorang datang dengan derajat IV tidak boleh langsung di lakukan oprasi, harus di
usahakan menjadi derajat III dulu. Dengan cara duduk berendam dengan cairan PK
1/10.000 selama 15 menit, kemudian di kompres dengan larutan garam hipertonik
sehingga edema keluar dan kotoran keluar. Biasanya setelah dua minggu akan menjadi
derajat III.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengakajian
Menurut Carpenito-Moyet dan Lynda Juall (2006), pengkajian keperawatan adalah langkah
awal dari proses keperawatan yang meliputi aspek bio,psiko,sosial,spritual dan kultural serta
komprehensif.
Pengkajian adalah pemikiran dasar dan proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi, mengenal
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan (Nasrul Efendy,1995). Maksud dari pengkajian ini adalah untuk mendapatkan
informasi atau data tentang pasien. Data tersebut berasal dari pasien( data primer ),data dari
keluarga (data sekunder), data dari catatan yang ada (data tersier), melalui wawancara,
observasi langsung dan melihat secara medis.
1. Identitas pasien meliputi : nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, pekerjaan,
pendidikan, alamat, agama, suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, no register/MR,
serta penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang (RKS)
Pada umumnya klien mengeluh perih saat buang air besar, feses yang keluar keras,
saat BAB terdapat darah setelah feses keluar , dan rasa panas di sekitar rektum.
Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Kaji penyakit yang dapat menyebabkan hemoroid seperti (Sembelit, genetic
predisposisi, infeksi anal, pembedahan rektal atau episiotomi, hipertensi portal
(sirosis), gatal – gatal disekitar rektum.) Pasien pernah menderita penyakit hemoroid
sebelumnya, sembuh atau terulang kembali. Dan pada pasien waktu pengobatan
terdahulu tidak dilakukan pembedahan sehingga akan kembali kambuh.
DAFTAR PUSTAKA
http://debyrahmad.blogspot.com/2013/06/asuhan-keperawatan-hipertiroidisme.html ( Diakse
s pada tanggal 27 September 2016 )
http:// bumiirwan.blogspot.com/2013/09/lp-hemoroid.html
( Diakses pada tanggal 27 September 2016 )
http://detikautik.blogspot.com/2013/07/askep-hemoroid.html
( Diakses pada tanggal 27 September 2016 )