DISUSUN OLEH
NAMA :
NIM :
Kasus:
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………..
1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga :
b. Usia Kepala Keluarga :
c. Alamat :
d. Pendidikan Kepala Keluarga :
e. Pekerjaan :
f. Komposisi Keluarga :
Genogram: contoh
Stroke H
T
An. J
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
a. Tipe Keluarga :
b. Suku :
c. Agama
d. Status sosial ekonomi keluarga
2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Cth : Rumah Bapak S yang ditempati saat ini adalah rumah mertuanya yang kepemilikan pribadi. Tipe bangunan
rumah Bapak S adalah rumah permanen. Terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang tengah, dan 1 ruang
tamu. Sumber pencahayaan hanya dari pintu dan jendela dari depan rumah. Ventilasi kurang untuk yang di kamar .
Rumah tampak berantakan dan kotor, dan rumah penuh dengan bahan-bahan untuk berjualan nasi uduk.
Denah rumah:
Kamar Dapur
mandi
kamar
R.TV
kamar
R.Tamu
dan
Keluarga sering memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama melakukan diskusi, bercerita,
biasanya dilakukan saat malam hari. Bapak S aktif mengikuti kegiatan pengajian dan pertemuan rutin
bapak-bapak, Ibu D juga aktif mengikuti kegiatan yang di adakan di RT maupun RW. Ibu D mengatakan
rutin datang ke posyandu setiap bulan.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Cth:
Bapak S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan
pengambil keputusan di keluarga. Ibu D sebagai ibu rumah tangga
berperan sebagai pengurus rumah, pengatur kebutuhan anggota
keluarga, serta kadang sebagai pengambil keputusan bagi anak-
anaknya.
2) Peran Informal
Cth:
Ibu D mengatakan bahwa tugas untuk merawat anak adalah tugasnya,
suami jarang membantu. Ibu D mengatakan saat ini sudah jarang
menemani An.J belajar.
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga bapak S adalah saling terbuka satu sama lain.
Dalam hal komunikasi sampai sekarang tidak begitu banyak hambatan karena
masing-masing anggota keluarga memahami satu sama lain. Ketika ada salah
satu anggota keluarga yang sedang berbicara, anggota keluarga lain
mendengarkannya dengan baik. Setiap ada masalah, keluarga berembuk dan
berdiskusi untuk memecahkan masalah. Anggota keluarga bertingkah laku
sopan dalam berinteraksi. Latar belakang komunikasi dalam keluarga ini
adalah budaya Betawi.
c. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Bapak S yang memegang peranan utama dalam
pengambilan keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang akan
dilakukan oleh anak ataupun ibu D. Umumnya setiap ada masalah, yang
memegang peranan penting adalah Bapak S. Beliau memutuskan seluruh
tindakan apabila ada keluarga yang sakit atau ada masalah keuangan.
Umumnya keluarga puas dengan keputusan yang diambil karena sebelum
memutuskan sesuatu sebelumnya keluarga berdiskusi untuk pengambilan
keputusan.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh budaya
Betawi. Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan tidak ada
konflik nilai.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain, namun
ibu D mengatakan saat ini perhatiannya pada An.J agak berkurang karena
adanya An.A.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak S sering bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan
sekitar tempat tinggal. Bapak S dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang
dibuat oleh masyarakat sekitarnya. Hubungan keluarga dalam melatih
sosialisasi anak dengan lingkungan cukup baik.
c. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya diberikan
obat warung dan jika tidak sembuh, baru di bawa ke Puskesmas.
perhatian. Ibu D tidak bisa membagi perannya saat ini yang telah
memiliki 2 anak.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Dalam mengahadapi stressor, Ibu D mengatakan bahwa dia hanya diam saja
dan tidak menceritakan kepada ibunya.
c. Strategi koping yang digunakan
Contoh :
Strategi koping yang digunakan yaitu Ibu D hanya diam saja, namun ada
sesekali membicarakan kepada suaminya.
d. Adaptasi Keluarga
Contoh :
Secara keseluruhan keluarga selalu dapat mengatasi stressor dan beradaptasi
dengan keadaan baru.
e. Adaptasi yang difungsional
Contoh:
Tidak ada penggunaan adaptasi disfungsional dalam keluarga seperti
pengabaian, kekerasan pada anak, menarik diri, dll.
7. Harapan Keluarga
8. Pemeriksaan Fisik
KEPALA KELUARGA
Pemeriksaan Bpk. S
Kepala
Leher
Telinga
Mata
Mulut dan hidung
Dada dan paru- paru
Abdomen
Reproduksi
Eliminasi
Sistem Integumen
Sistem
muskuloskeletal
BB dan TB
Tanda- tanda vital
Capillary refill
ANGGOTA KELUARGA
Pemeriksaan Ibu D
Kepala
Leher
Telinga
Mata
Mulut dan hidung
Dada dan paru- paru
Abdomen
Reproduksi
Eliminasi
Sistem Integumen
Sistem
muskuloskeletal
BB dan TB
Tanda- tanda vital
Capillary refill
Pemeriksaan An. J
Kepala
Leher
Telinga
Mata
Mulut dan hidung
Dada dan paru- paru
Abdomen
Reproduksi
Eliminasi
Sistem Integumen
Sistem
muskuloskeletal
BB dan TB
Tanda- tanda vital
Capillary refill
ANALISA DATA
SCORING
I. Diagnosa 1=………………………..
Sifat masalah: 1
Sejahtera (3)
Defisit kesehatan (3)
Ancaman kesehatan (2)
Faktor risiko (1)
Kemungkinan diubah: 2
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)
Kemungkinan dicegah: 1
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1
Membutuhkan perhatian segera (2)
Tidak membutuhkan perhatian segera
(1)
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan
(0)
Total 5
INTERVENSI
INTERVENSI
LUARAN
DATA DIAGNOSIS ANJURAN
KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Objektif :
Analisis :
Perencanaan :