Oleh :
Dosen Pembimbing :
TP. 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Sosiologi kesehatan merupakan cabang ilmu yang masih relative baru dalam sosiologi.
Cabang ilmu ini dikenal salah satunya dengan nama sosiologi medis, dimana sosiologi medis
berkembang pertama kali di Amerika Serikat melalui beberapa tahap sejak tahun 1920 –an.
Robert Straus mengklasifikasi sosiologi medis menjadi dua, yaitu sosiologi mengenai bidang
medis dan sosiologi dalam bidang medis. Sosiologi mengenai bidang medis menyajikan kajian
sosiologis terhadap factor bidang medis. Sedangkan sosiologi dalam bidang medis menurut
Robert merupakan penerapan keahlian sosiolog maupun ahli social lain didalam bidang medis.
Sosiologi kesehatan juga membedakan antara sosiologi mengenai kesehatan dan sosiologi
dalam kesehatan. Sosiologi mengenai kesehatan adalah pengamatan dan analisis dengan motif
masalah sosiologi, sedangkan sosiologi dalam kesehatan merupakan penelitian dan pengajaran
yang dimotivasi oleh adanya masalah kesehatan. Masalah kesehatan salain dipelajari oleh ilmu
sosiologi juga dipelajari oleh ilmu lain seperti antropologi, dan ilmu ekonomi. Salah satunya
yang dibahas dalam sosiologi yaitu Perubahan Social dan Budaya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami suatu
perubahan. Perubahan – perubahan ini menjadi fenomena yang wajar dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini dikarenakan setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak
terbatas. Utuk mencapainya, manusia melakukan berbagai perubahan – perubahan.
Perubahan bukan semata – mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti suatu
kemunduran. Secara umum, unsur – unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan
antara lain nilai – nilai social, norma – norma social, pola – pola prilaku, organisasi
social, lembaga – lembaga kemasyarakatan, stratifikasi social, kekuasaan, tanggung
jawab, kepemimpinan, dan sebagainya. Semua perubahan ini dinamakan perubahan
social.
Sebenarnya, perubahan social itu sendiri merupakan proses yang bermula sejak
manusia hidup bermasyarakat. Proses itu tidak pernah berhenti sampai kapan pun karena
manusia selalu menciptakan hal – hal baru dalam hidupnya. Jadi, perubahan social
bersifat konstan atau tetap. Menurut Paul B. Horton (1999), tidak ada satu masyarakat
pun yang generasi barunya meniru atau mengambil alih seratus persen kebudayaan
generasi sebelumnya. Konsi social dikatakan berubah apabila struktur social mengalami
perubahan secara signifikan (berarti). Perubahan jangka pendek dalam hal turun naiknya
jumlah pengangguran bukan merupakan perubahan social.
Masyarakat baru dapat dikatakan mengalami perubahan, apabila terjadi
ketidaksamaan antara keadaan di masa lampau dengan sekarang dalam waktu yang cukup
lama. Masyarakat yang selalu mengalami perubahan relative cepat disebut masyarakat
dinamis, misalnya masyarakat perkotaan.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian perubahan sosial budaya (mala nopegin duari)
B. Bentuk perubahan sosial budaya (nivel santika)
C. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya (nurul maghfirah)
D. Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya(nurmaliza)
1
E. Proses perubahan sosial budaya (norhapipah)
F. Arah perubahan dan modernisasi(lathifa alya aufa)
G. Dampak perubahan sosial budaya (nikita putri aodia)
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian perubahan sosial budaya
2. Mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial budaya
3. Mengetahui faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya
5. Mengetahui proses perubahan sosial budaya
6. Mengetahui arah perubahan dan modernisasi
7. Mengetahui dampak perubahan sosial budaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penduduk, penurunan kadar rasa kekeluargaan, informalitas antar tetangga
karena adanya perpindahan orang dari desa ke kota, perubahan peran social
dalam masyarakat seperti peran suami yang tak lagi sebagai atasan istri,
namun menjadi mitra istri dalam keluarga.
Perubahan budaya meliputi penemuan – penemuan baru, penambahan kata
– kata baru terhadap bahasa kita, perubahan konsep nilai, norma, dan moral,
bentuk kesenian baru, dan persamaan hak antara pria dan wanita.
2. Selo Soemardjan
Perubahan social adalah perubahan pada lembaga – lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system
sosialnya, termasuk nilai – nilai, sikap, dan pola – pola perilaku di antara
kelompok masyarakat.
3. Kingsley Davis
Perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat, misalnya timbulnya pengorganisasian dalam masyarakat kapitalis
telah menyebabkan perubahan – perubahan dalam hubungan antar buruh
dengan majikan dan seterusnya, sehingga menyebabkan perubahan –
perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Informasi kebudayaan yang berasal dari suatu masyarakat atau bangsa itu dapat
mempengaruhi kebudayaan yang telah dianut oleh masyarakat yang menerima informasi
tersebut. Akibatnya, masyarakat penerima informasi meniru kebudayaan masyarakat
4
sumber informasi tersebut. Inilah yang disebut sebagai suatu perubahan social dalam
masyarakat penerima informasi tersebut. Begitu pula ketika handphne ditemukan.
Handphone telah mengakibatkan perubahan dalam pola – pola maupun tata cara bergaul
antara anggota masyarakat yang satu dengan dengan yang lain.
Akibat adanya televise, anak – anak dan para remaja sekarang merasa bergengsi
bila makan makanan yang sering muncul di layar televise. Mereka makin akrab dengan
makanan siap saji seperti fried chicken, pizza, burger dan jenis makanan lainnya yang
berasal dari Negara Barat, karena dianggap ngetrend dan bergengsi. Anak – anak juga
mulai tahu bahkan paham dengan merek – merek dagang terkenal, termasuk merk mobil
yang mungkin mustahil terjangkau oleh uang orang tuanya. Namun, yang lebih
mengkhawatirkan lagi, mereka lebih suka nongkrong didepan televise, ketimbang belajar,
membaca, atau mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya. ( buku sosiologi warna biru).
Referensi :
5
Sebagai makhluk sosial, manusia akan terus mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan zaman. Kelompok-kelompok masyarakat akan mulai bergerak mengikuti
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan sosial terbagi menjadi berbagai
macam bentuk sebagai berikut:
6
Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara lambat dan
dalam waktu yang cukup lama dengan tidak adanya kehendak tertentu dari masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi karena perkembangan kondisi
masyarakat dalam menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
evolusi adalah proses perubahan sosial yang berlangsung secara perlahan dan terus
bertambah dan terjadi dengan sendirinya tanpa adanya rencana . Adanya perubahan terjadi
karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat Error: Reference
source not found. Salah satu contoh dari evolusi adalah adanya modernisasi
mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbankan. Error:
Reference source not found
Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan
dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifatsifat yang
menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu
makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen
antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada
bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual. Meskipun teori evolusi selalu
diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar
sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang
mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian
ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam
dianggap oleh mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan
peristiwa evolusi. Error: Reference source not found
2) Perubahan sosial cepat (Revolusi)
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak
ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi
diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi,
perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali
diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
7
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi,
suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
a) Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat
harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk
mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut
b) Adanya seorang pemimpin yang mampu memimpin. Adanya seorang pemimpin atau
sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
c) Pemimpin yang dapat menampung keinginan masyarakat, untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat untuk dijadikan
program dan arah bagi geraknya masyarakat.
d) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya
adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat.
Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak untuk merumuskan suatu
ideologi tertentu.
e) Memiliki momentum untuk memulai gerakan. yaitu suatu saat di mana segala
keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi.
Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi
8
Perubahan sosial yang berpengaruh besar adalah perubahan sosial yang
mengakibatkan terjadi perubahan pada struktur kemasyarakatan yang memberi
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin (traktor)
pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar,
perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial
budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya. Kemungkinan perubahan terjadi karena
adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama dianggap tidak berfungsi lagi.
(oleh: Norhapipah)
9
Perubahan sosial terjadi karena proses yang dialami dalam kehidupan sosial yaitu
perubahan yang menegenai sistem dan struktur sosial.perubahan sosial ini dapat mnegenai nilai-
nilai sosial,pola prilaku organisasi,susunan lembaga kemasyarakatan,kekuasaan,interaksi sosial
dan sebagainya.perubahan sosial yang terjadi ada perubahan yang direncanakan,perubahan yang
tidak direncanakan,perubahan yaang cepat dan perubahan yang lambat. Keanekaragaman norma
serta nilai memungkinkan generasi untuk memilih berbagai cara pola hidup atau
mengkombinasikan kembali dengan unsur-unsur kebudayaan dengan pola baru yang dianggap
sesuai. (Wurdianto, 2020)
Menurut Roy Baskhar dalam Salim(2002), perubahan sosial biasanya terjadi secara
wajar,gradual,bertahap,serta tidak pernah terjadi secara radikal atau revolusioner. Proses
perubahan sosial meliputi:
a. Proses Reproduction
Proses production adalah proses mengulang-ngulang,menghasilkan kembali segala hal
yang diterima segala warisan budaya nenek moyang kita sebelunya. Seperti
benda,teknologi,adat,norma dan nilai-nilai.
Roy Baskhar menyatakan, reproduction berkaitan dengan masa lampau masyarakat yang
berkaitan dengan masa sekarang dan masa yang akan datang. Reproduksi merupakan suatu
proses masa depan yang menjadi ancangan perilaku manusia, yang sebetulnya dasar prilaku
strukturalnya telah tertanam pada masa sekarang dan masa lalu. Dengan demkian,
reproduksi masa depan bukanlah perilaku yang lepas dari dasar kegiatan manusia pada
masa sekarang dan masa lalunya. Kondisi ini berlaku bagi masyarakat dunia yang
menerima perubahan sebagai proses kematangan sehingga perubahan sosial akan berjalan
menapak sebagai penahapan model kematangan prilaku manusia dari satu masa kemasa
yang lain. (Wurdianto, 2020)
b. Proses Transformation
Proses transformation merupakan suatu proses penciptaan hal baru yang dihasilkan oleh
ilmu penegtahuan dan teknologi. Yang berubah adalah aspek budaya yang sifatnya materil,
sedangkan yang sifatnya norma dan nilai sulit sekali diadakan perubahan( bahakan ada
kecenderungan untuk dipertahankan). Hal ini bisa kita lihat seperti adanya obat dan
10
pengobatan dengan teknologi yang baru, cara-cara tradisional, seperti penyembuhaan
penyakit dengan ramuan tertentu masih dipergunakan. (Wurdianto, 2020)
Teori modernisasi barat berasal dari akumulasi budaya dan teknologi barat
(industrialisasi) yang dapat mengubah hal-hal yang berisi tradisi seperti norma dan lain-
lain. Dengan ditemukannya internet dapat mengurangi komunikasi secara langsung
sehingga mobilitas melalui transfortasi dapat dikurangi sehingga mengurangi kemacetan.
Namun, kasus di Indonesia kenyataannya tidak demikian. perilaku teknologi
(industrialisasi) yang masuk tidak disertai dengan perubahan nilai-nilai yang berlaku.
Misalnya: internet tidak mengubah perilaku masyarakat indonesia untuk mengurangi
komunikasi secara langsung. Seperti kebiasaan berkunjung saat Hari lebaran terus
berlangsung dari tahun ketahun sehingga kemacetan tahunan akan tetap terjadi. (Wurdianto,
2020)
Perubahan sosial merupakan proses panjang yang diawali dengan terjadinya peruabahan
dalam satu aspek kehidupan di masyrakat yang menimbulkan ketidakseimbangan sosial dan
adanya reorganisasi sehingga dicapainya keseimbangan kembali.
Soekanto dan Sulistyowati (2013) mengatakan bahwa proses perubahan sosial melalui
empat tahap yaitu:
1) Adaptasi (Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan)
Munculnya unsur perubahan dihadapkan pada dua kemungkinan, yang pertama
unsur tersebut ditolak karena bertentangan dengan keadaan masyarakat, baik norma
sosial ataupun keingingan warganya.kemungkinan kedua unsur perubahan diterima
apabila tidak bertentangan dengan masyrakat . dengan munculnya perubahan dapat
mengganggu keseimbangan sosial sehingga merubah susunan lembaga
kemasyarakatan yang sudah ada sebelumnya. Terhadap penerimaan unsur tersebut ,
maka selanjutnya akan terjadi proses adaptasi masyarakat terhadap perubahan.
(Wurdianto, 2020)
Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan , keserasian dan harmoni pada
masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan masyarakat yang pokok benar-
benar berfungsi dan saling mengisi, sehingga secara psikologis individu merasakan
ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma dan nilai. (Rosmalia,
Dewi & Sriani, 2017)
11
Setiap terjadi gangguan terhadap keseimbangan ,maka masyarakat dapat menolak
atau menerima unsur yang baru dengan cara mengubah susunan lembaga-lembaga
masyarakat. (Wurdianto, 2020)
2) Saluran perubahan
Saluran perubahan sosial merupakan saluran yang dilalui oleh suatu proses
perubahan, umumnya saluran tersebut adalah lembaga kemasyarakatan dalam
bidang pemerintahan, ekonomi,pendidikan, agama, reakresi dan sebagainya.
Lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung kultur focus
masyarakat pada masa teretentu. (Rosmalia, Dewi & Sriani, 2017)
Lembaga kemasyarakat pada suatu waktu mendapatkan penilaian tertinggi dari
masyarakat cenderung menjadi saluran utama perubahan sosial dan kebudayaan.
Perubahan pada lembaga masyrakat akan berakibat pada lembaga masyarakat yang
lainnya, karena lembaga kemasyarakatan merupakan salah satu sistem yang
terintegrasi dan merupakan suatu struktur apabila mencakup hubungan antar
lembaga kemasyarakatan yang memiliki pola dan kesarasian tertentu, artinya saluran
tersebut berfunngsi agar suatu perubahan dikenal,diterima,diakui,serta digunakan
oleh halayak ramai atau dengan singkat mengalami institutionalization
(pelembagaan). (Rosmalia, Dewi & Sriani, 2017)
3) Disintegrasi atau Disorganisasi
Perubahan sosial dapat menyebabkan disintegrasi atau perpecahan. Disintergrasi
disebut juga dengan disorganisasi yaitu suatu proses pudarnya norma dan nilai-nilai
dalam masyarakat yang disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga ke,asyarakatan. Gejala disorganisasi dalam masyarakat, pada awalnya
dimulai dari lima kondisi sebagai berikut
Tidak ada lagi kesepakatan anggota kelompok mengenai tujuan sosial yang
hendak dicapai yang semula menjadi pegangan kelompok tersebut.
Norma sosial tidak lagi membantu masyarakat dalam mencapai tujuan yang
disepakati
Norma-norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota dianggap
tidak sesuai lagi
12
Sanksi sudah lemah, bahkan sudah tidak dilaksanakan secara konsekuen
misalnya sanksi yang dikenakan pada orang yang melanggar norma dianggap
sudah tidak berlaku.
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat sudah
bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
13
Berhasil atau tidaknya proses pelembagaan (institutionalization) tersebut
dalam masyarakat ditentukan oleh efektivitas hasil positif penggunaan tenaga
manusia,alat,organisa,dan metode dalam menanamkan lembaga baru itu. Semakin
besar kemampuan tenaga manusia, alat yang dipakai organisasi secara tertib,
maka semakin besar pula hasil yang dapat dicapai untuk usaha penanaman
lembaga baru.(Wurdianto, 2020)
BAB III
PENUTUP
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Soal
1. Berhasil atau tidaknya proses pelembagaan dalam masyarakat ditentukan oleh efektivitas
sebagai berikut kecuali…..
a. Tenaga Manusia
b. Alat
c. Tujuan
d. Organisa
e. Metode
a. Organisasi
b. Adaptasi
c. Saluran perubahan
d. Disorganisa
e. Reorganisasi
17