Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Arif

NIM : 1920303019

PRODI : Ilmu Hadits 1 2019

UJIAN MID SEMESTER GANJIL PRODI ILMU HADITS FAKULTAS USHULUDDIN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2021

Mata Kuliah : Ilmu Fiqhul Hadits

Dosen Pengampuh : Ustadz Muhammad Arpah Nurhayat M. Hum

1. Jelaskan secara singkat apa yang di maksud dengan Ilmu Fiqhul Hadits ?
Jawaban :

Fiqh al-hadîts terdiri dari dua kata yaitu fiqh dan al-hadîts. Kata fiqh berasal dari kata
fiqhun yang secara etimologi (bahasa) berarti mengerti dan memahami1 juga diartikan
pengetahuan, pemahaman atau pengertian.2 Adapun secara terminologi (istilah) fiqh
didefinisikan sebagai ilmu tentang hukum-hukum syar‟iyyah „amaliah yang diperoleh dari
dalil-dalil yang terperinci.3 Ibnû al-Qayyim menyatakan bahwa kata fiqh lebih spesifik dari kata
fahm, karena fiqh lebih memahami maksud yang di inginkan pembicara. Jadi fiqh lebih dari
sekedar memahami maksud yang diinginkan pembicaraan secara lafaz dalam konteks
kebahasaan.4
Sedangkan kata al-hadîts secara etimologi (bahasa) berarti baru dan berita. Adapun
secara terminologi (istilah) al-hadîts adalah sesuatu yang diriwayatkan Nabi Muhammad saw.
Setelah kenabian, baik itu perkataan, perbuatan, atau ketetapan beliau. 5 Dengan demikian, maka
fiqh al-hadîts dapat dikatakan sebagai salah satu aspek ilmu hadis yang mempelajari dan

1
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir: Kamus Arab Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),
1067.
2
Muhammad ibn Muhammad al-Ifrîqî al-Mishrî ibn Manzhuri, Lisân al-„Arab, Vol. 5, (Beirut: Dâr al-Fikr,
1994), 3450.
3
Syekh al-Islâm Zakariyyâ ibn Muhammad al-Anshârî, Fath al-Wahhâb bi Syarh Minhâj al-Thullâb, (Beirut:
Dâr al-Kutub al-„Ilmiyyah, 1998), 8.
4
Maizuddin, “Fiqh al-Hadîts (Aspek Penting ilmu hadis)” dalam http://maizuddin.wordpress.com/fiqh al-
hadits-aspek penting ilmuhadis, diakses pada tanggal 1 maret 2016.
5
Muhammad „Ajjâj al-Khatîb, Ushûl al-Hadîts; Ulûmuh wa Mushthalâhuh, (Beirut: Dâr al-Fikr, 1989), 19.
berupaya memahami hadis-hadis Nabi dengan baik dan sebagai ilmu tentang hukum-hukum
syar‟iyyah „amalîah yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.

2. Dalam kajian fiqhul hadis dikenal istilah hadis bernilai tasy`ri dan ghairu tasyri` jelaskan
makna kedua istilah tersebut!
Jawaban :
Hadis tasyri’iyyah, yaitu hadis yang disampaikan dengan jalan risalah (ma sabiluhu sabilu
tabligh al-risalah). Hadis ini muncul dari diri Muhammad sebagai pembawa risalah dan harus
ditaati, sebab bisa dikatakan bahwa apa yang diterima Muhammad pada kedudukan tersebut
merupakan wahyu atau juga ijtihad Nabi atas bimbingan wahyu.6
Sedangkan pengertian hadis ghairu tasyri’iyyah, yaitu hadis yang tidak termasuk dalam
jalan penyampaian risalah (ma laisa min bab tabligh al-risâlah). Tabligh al-risalah merupakan
hadis atau sunnah Nabi yang substansinya berkaitan dengan perintah dalam ajaran Islam.
Sedangkan ghairu tabligh al-risalah adalah hadis atau sunnah Nabi yang tidak berkaitan dengan
perintah ajaran agama Islam. Jika Muhammad berada dalam posisi ini, maka tidak wajib ditaati,
sebab kapasitasnya adalah sebagai manusia biasa.7
3. Apa indikator sebuah hadis dikategorikan ghairu tasyri` ?
Jawaban :
 Perbuatan Nabi yang ditimbul dalam kehidupan keseharian Nabi yaitu dalam
pergaulan seperti : makan, tidur, silaturahmi, cara berpakaian dan ucapan serta
perbuatan nabi sebagai seorang manusia biasa.
 Ucapan dan perbuatan Nabi yang timbul dari pengalaman pribadi, kebiasaan
dalam pergaulan, seperti urusan pertanian dan kesehatan Nabi.
 Ucapan dan perbuatan Nabi yang timbul dari tindakan pribadi dalam keadaan
dan lingkungan yang tertentu, seperti penempatan dan pengaturan pasukan,
serta penentuan tempat dalam peperangan.

4. Berikan satu contoh hadis yang menurut anda termasuk kategori ghairu tasyri` dan
jelaskan !
6
Ahmad Syah Waliyullah ibn Abdurrahim al-Dahlawi, Hujjat Allah al-Balighah, (Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyyah, t.t.), juz.1, 241
7
Jurnal Johar Arifin & M, Ridwan Hasbi | Klasifikasi Sunnah Tasyr i’ iyyah dan Ghair u Tasyr i’iyyah
Perspektif Pemikiran Ahmad Syah Waliyullah al – Dahlawi.
Jawaban :
Ilmu-ilmu tentang pengobatan (medis), yaitu sebagai berikut :
 “Sebaik-baik pengobatan adalah bekam (hijamah).”8
 “Hendaklah kalian menggunakan kayu India ini karena dia memiliki tujuh
khasiat yang menyembuhkan.”9
 “Hendaklah kalian menggunakan jintan hitam (habbah sauda’) karena benda
itu adalah obat dari segala penyakit kecuali al-sam (kematian).”10
 “Pakailah celak mata dengan itsmid (antimonium), karena dia membuat mata
menjadi bening dan menumbuhkan rambut.”11
Ketika beliau menyebutkan bekam, kayu india, jintan hitam atau celak dari itsmid,
beliau tidak mengatakan hal itu sebagai bagian dari syariat Islam, sehingga bila seseorang tidak
menggunakannya tidak berdampak pada dosa atau kemaksiatan karena bukan sebuah perintah
yang diwajibkan.
Akan tetapi jika kita ingin melakukan nya, maka kita akan mendapatkan pahala karena
telah mengerjakan suatu kesunahan yang di contohkan oleh nabi Muhammad Saw.

8
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal (Beirut: Dar al-Fikr, 1407 H/ 1987 M), 217.
9
Muhammad bin Ismail al-Ju’fi al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H/ 1989 M), juz. 2,
377.
10
Muhammad ibn Yazid Abu ‘Abdillah al-Qazwaini, Sunan Ibn Majah, juz. 2, 240.
11
Abu Isa Muhammad bin Isa al-Sulami al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi (Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H), juz. 3,
291.

Anda mungkin juga menyukai