Mod Akuntansi Giro
Mod Akuntansi Giro
AKUNTANSI GIRO
(Disusun pada bulan Juni s/d Juli 2002 sebagai
Referensi dalam Diklat Akuntansi)
MODUL
Duha_nias@yahoo.com
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga pembuatan
modul ”AKUNTANSI GIRO” dapat kami selesaikan.
Penulis
2
DESKRIPSI JUDUL
TUJUAN
A. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objective)
Anda diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan serta
mencatat/membukukan transaksi yang berkaitan dengan
simpanan Giro dalam kehidupan sehari-hari..
AKUNTANSI GIRO
I. LEMBAR INFORMASI
Pada kegiatan belajar mengajar bagian ini, akan dibahas mengenai
akuntansi untuk giro. Giro merupakan dana masyarakat yang disimpan
pada bank, sehingga bila dipandang dari pihak bank giro merupakan
hutang bank kepada masyarakat. Karena sifatnya hutang maka oleh
bank giro dibukukan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Dan
seperti sifat-sifat hutang lainnya dalam akuntansi, giro bila bertambah
akan dicatat disebelah kredit dan bila berkurang akan dicatat disebelah
debet.
Giro adalah dana yang selalu dimiliki oleh bank dan merupakan salah
satu dana yang harganya relatif lebih murah dibanding dana lainnya,
seperti deposito. Hal ini disebabkan karena lamanya pengendapan dana
giro tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik/nasabah giro
dapat menariknya kapan saja mereka kehendaki. Dengan alasan
tersebut maka pihak bank memberikan bunga yang rendah terhadap
giro.
Transaksi Giro
Transaksi giro yang dibukukan oleh bank dapat terjadi dari beberapa
peristiwa seperti: Pembukaan rekening giro pertama kali, setoran
nasabah secara tunai, setoran nasabah secara kliring, setoran dari
transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai,
penambahan karena adanya jasa giro (bunga giro), pembebanan
karena amanat nasabah, dan lain-lain.
Sebagai contoh:
Tuan Priambodo adalah calon nasabah yang telah memenuhi
segala persyaratan untuk membuka rekening giro pada Bank Mini
“VEDC” Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2001 menyetor tunai
sejumlah Rp.150.000.000,- dan membayar tunai semua biaya
administrasi seperti penerbitan buku cek dan lain-lain sebesar
Rp.75.000,-
2. PENERIMAAN SETORAN
Apabila Tuan Priambodo tanggal, 10 Agustus 2001 kemudian
menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC, sebesar Rp.15.000.000,
untuk disetorkan kedalam rekening gironya. Oleh Bank Mini “VEDC”
akan dibukukan sebagai transaksi kliring. Pengkreditan
(penambahan) terhadap rekening giro Tuan Priambodo akan
dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil.
Untuk menampung pengkreditan sementara biasanya dikreditkan
kedalam rekening warkat kliring. Warkat kliring ini dianggap
sebagai warkat debet keluar.
Akan tetapi apabila kliring ditolak maka jurnal yang harus dibuat
adalah dengan menihilkan BANK INDONESIA – GIRO dan Warkat
Kliring (titipan Kliring), sebagai berikut:
Contoh:
Tuan Priambodo pada tanggal 15 Agustus 2001 menarik dana
gironya dengan selembar cek sebesar Rp.20.000.000, untuk
dibayarkan oleh bank secara tunai. Atas penarikan cek oleh Tuan
Priambodo tersebut, maka oleh bank akan dibuat jurnalnya
sebagai berikut:
Contoh :
Mutasi Rekening giro Tn. Priambodo pada Bank Mini “VEDC” Jakarta
selama bulan Agustus 2001, sebagai berikut :
Tangal Transaksi
1 Agustus 2001 1. Tuan Priambodo membuka rekening giro dengan
11
Jawab.
BANK MINI “VEDC”
CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-
Dasar perhitungan/Rumus :
a. Saldo Harian
Dari rekening koran di atas untuk perhitungan jasa giro dengan
menggunakan saldo menurun adalah sebagai berikut :
Dasar Perhitungan/Rumus :
1. 8.000.000 x 6 % x 4 = 5.260,27
365
2. 6.000.000 x 6 % x 5 = 4.931,51
365
3. 9.000.000 x 6 % x 9 = 13.315,07
365
4. 4.000.000 x 6 % x 6 = 3.945,21
365
5. 2.000.000 x 6 % x 7 = 2.301,37
365
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-
31/08 Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,4
31/08 PPH 4.463,01 - 2.025.290,4
b. Saldo terendah
Cara perhitungan dengan saldo terendah adalah diambil dari
saldo yang terendah dalam bulan yang bersangkutan. Pada
contoh rekening koran diatas saldo yang terendah adalah Rp.
2.000.000,- sehingga jasa giro yang dibayar adalah sebagai
berikut :
c. Saldo rata-rata
Cara perhitungannya adalah: saldo harian dijumlahkan kemudian
dibagi dengan jumalah hari, hasilnya merupakan nominal/saldo
yang dipakai sebagai dasar perhitungn jasa giro.
saldo
terendah PPH 1.528,77 - 2.008.663,0
Berikut ini adalah jurnal yang dibuat oleh Bank Mini “VEDC”
21
Pengertian Kliring
Kiring merupakan sarana untuk menyelesaikan transaksi giral. Kegiatan
ini merupakan kegiatan paling lazim ditemukan dalam setiap bank,
karena pada kegiatan ini akan diselesaikan huang dan piutang antar
bank yang berasal dari transaksi giral para nasabah.
Kliring sebenarnya merupakan transaksi lalu-lintas pembayaran yang
dimaksudkan untuk memudahkan penyelesaian huang-piutang antar
bank yang timbul dari transaksi giral. Transaksi ini dilakukan oleh setiap
bank peserta kliring melalui perantara Bank Indonesia sebagai lembaga
kliring. Jadi apakah sebenarnya kliring itu ?
22
Warkat Kliring
Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai dalam lalu-lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring dan biasanya
terdiri atas; cek, bilyet giro, suratb bukti penerimaan transfer dari luar
kota (kiriman uang), wesel bank untuk transfer atau wesel unjuk, nota
debet atau kredit, dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui
penyelenggara.
Warkat kliring yang dapat di kliringkan adalah harus dinatakan dalam
mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh (seratus persen nilai
nominal) serta telah jatuh tempo pada saat dikliringan. Nota atau
warkat yang diikut sertakan dalam kliring dapat dikelompokkan menjadi
empat macam nota atau warkat kliring.
Nota Debet Keluar Adalah arkat yang disetorkan oleh nasabah untuk
keuntungan rekeningnya. Bank penarik akan
mendebet rekening giro pada Bank Indonesia.
Nota Kredit Masuk Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank
untuk keuntungan rekening nasabah bank
tersebut. Disini bank penerima warkat ini akan
mendebet rekening giro pada Bank Indoesia.
Nota Debet Masuk Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank atas
cek sendiri yang telah ditarik oleh nasabahnya.
Bank ini akan mengkredit rekening giro pada Bank
Indonesia.
Nota Kredit Keluar Adalah warkat dari nasabahnya sendiri untuk
disetorkan kepada nasabah pada bank lain. Disini
akan terjadi perhubungan giro. Bank yang
menyerahkan warkat kepada bank lain akan
mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.
Jenis-jenis Kliring
1. Kliring Umum adalah sarana perhitungan warkat-warkat
antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal adalah sarana perhitungan warkat antar bank
yang berada dalam satu wilayah kliring (telah ditentukan)
3. Kliring Antar Cabang (Interbranch Clearing) adalah sarana
perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta
yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. Kliring ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan
dari suatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang
bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.
Penyelenggara Kliring
Kliring di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh bank sentral dalam hal
ini adalah Bank Indonesia. Namun demikian apabila disuatu daerah
24
Peserta Kliring
Ada dua macam peserta kliring :
4. Peserta Kliring Langsung
adalah bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan
dapat memperhitungkan warkatnya secara langsung dalam
pertemuan kliring.
5. Peserta Kliring Tidak Langsung
adalah bank-bank yang belum tercatat sebagai peserta kliring dan
yang memperhitungkan warkatnya dengan kantor pusat atau kantor
cabang lainnya adalah yang sudah tercata menjadi peserta kliring.
Budi selaku pemegang rekening giro di bank Mini “VEDC” dan Ahmat
adalah pemegang rekening giro di bank Mega, Pada tanggal 1 September
2001 Budi menerima cek dari Ahmat sebesar Rp.3.000.000,- Atas transaksi
giral tersebut kita bisa lakukan analisa sebagai berikut, untuk selanjutnya
dicatat dalam pembukuan.
Budi akan menyerahkan cek tersebut kepada Bank Mini “VEDC” dimana
rekening giro budi berada, oleh Bank Mini “VEDC” cek tersebut diserahkan
kepada Bank Mega dilembaga kliring. Bilamana kliring berjalan lancar maka
akan terjadi mutasi pembukuan sebagai berikut:
1. Rekening Giro Budi pada Bank Mini ‘VEDC” akan bertambah
Rp.3.000.000,-
2. Rekening Giro Ahmat pada Bank Mega akan berkurang
Rp.3.000.000,-
3. Rekening Giro Bank Mini “VEDC” pada Bank Indonesia akan
bertambah sebesar Rp.3.000.000,- karena menerima penyetoran
dari bank Mega.
4. Rekening Giro Bank Mega pada Bank Indonesia akan berkurang
sebesar Rp.3.000.000,- karena adanya penarikan cek oleh Ahmat
selaku nasabahnya.
2. Bagi Bank Mini “VEDC” penyerahan cek giro dari Budi selaku
nasabahnya dianggap sebagai Warkat Debet Keluar. Karena Bank
Mini “VEDC” mendebet Rekening Giro pada Bank Indonesia dan
mengkredit rekening Budi.
3. Bagi Bank Mega setelah menerima tagihan mencairkan cek dari Bank
Mini “VEDC”, warkat yang diterimanya sebagai Warkat Debet Masuk,
karena Bank Mega akan mendebet Rekening Giro Ahmat dan
mengkredit Rekening Giro pada Bank Indonesia.
Perhubungan antara Budi dan Ahmat dapat pula dilakukan dengan cara,
Ahmat meminta pada Bank Mega agar menyetorkan cek giro untuk
26
keuntungan Budi selaku nasabah Bank Mini “VEDC”. Dalam hal ini maka
akan terjadi perlakuan warkat seperti dibawah ini:
1. Bagi Bank Mega cek yang disetorkan pada Bank Mini “VEDC” atas
suruhan Ahmat dianggap sebagai Warkat Kredit Keluar, karena akan
mengkredit Rekening Giro pada Bank Indonesia dan mendebet rekening
Giro Ahmat.
4. Bagi Bank Mini “VEDC” cek yang diterima untuk keuntungan rekening
Giro Budi selaku nasabahnya, akan dianggap sebagai Warkat Kredit
Masuk, karena akan mengkredit Rekening Giro Budi dan mendebet
Rekening Giro pada Bank Indonesia.
2001
Sept 1 Giro Rekening Ahmat Rp.3.000.000
Giro Bank Indonesia Rp.3.000.000
Pengertian Transfer
28
Akuntansi Transfer
Transfer bisa dilakukan oleh orang yang memiliki simpanan Giro di
bank, maupun oleh orang yang tidak memiliki simpanan Giro di bank.
Bila orang yang tidak memiliki simpanan Giro di bank maka orang
tersebut harus menyerahkan uang tunai, akan tetapi bagi orang yang
memiliki simpanan Giro di bank bisa dilakukan dengan pembebanan
(mendebet Rekening Giro) pada bank tersebut, atau dilakukan dengan
cara gabungan sebagian disetor tunai dan sebagian dengan cara
mendebet Rekening Giro.
Contoh:
a. Tuan Priambodo di Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2001
mentransfer uang sejumlah Rp.500.000,- dengan biaya transfer
29
dikirim Rp.1.000.000
Pendapatan dari tarnsfer RP. 25.000
I. LEMBAR KERJA
Berikut ini adalah jurnal-jurnal yang telah dilakukan pencatatannya oleh
pihak bank, tugas yang harus anda selesaikan adalah membuat transaksi
dari jurnal-jurnal tersebut !
1.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 KAS Rp.150.075.000
Agst 1 Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.150.000.000
Barang cetakan-Buku Cek RP. 75.000
2.
31
3.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.20.000.000
Agst 1 KAS RUPIA Rp.20.000.000
4.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 29.753,43
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 29.753,43
2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 4.463,01
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 4.463,01
Berikut ini adalah data mutasi Rekening Giro Tuan. Priambodo pada Bank
Mini “VEDC” Cabang Jakarta, selama bulan Agustus 2001.
1. Rp.16.000.000 x 6 % x 4 = Rp.10.520,54
365
3. Rp.18.000.000 x 6 % x 9 = Rp.26.630.14
365
4. Rp 8.000.000 x 6 % x 6 = Rp.7.890.42
365
5. Rp.4.000.000 x 6 % x 7 = Rp.4.602.74
365
1. 4 hari Rp.10.520,54
2. 5 hari Rp. 9.863.02
34
3. 9 hari Rp.26.630.14
4. 6 hari Rp. 7.890.42
5. 7 hari Rp. 4.602.74
Jumlah jasa giro Rp.59.506.86
PPH 15% Rp. 8.926.03
Jasa Giro Bersih Rp.50.580.83
1. Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa giro dan
dikurangi PPh 15%
BANK MINI “VEDC” Cabang Jakarta
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 1999
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan. Priambodo
Alamat : Komplek “Bukit Sawangan Indah” Sawangan DEPOK
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 16.000.000,- 16.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 12.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 6.000.000,- 18.000.000,-
Bank Harapan
Sentosa Depok
19/08 Transfer ke Cab. 10.000.000,- - 8.000.000,-
Klaten
25/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 4.000.000,-
31/08 Jasa giro - 59.506.86 4.059.506.86
31/08 PPH 8.926.03 - 4.050.580.83
2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 8.926.03
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 8.926.03
DAFTAR PUSTAKA
Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi Perbankan (Edisi revisi) Akuntansi Transaksi
Perbankan dalam Valuta Rupiah , Jakarta: Institut Bankir Indonesia,
1993
Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi Perbankan (Jilid 5) Akuntansi Transaksi Perbankan
dalam Valuta Rupiah ,, Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000