Anda di halaman 1dari 36

MENGERJAKAN

AKUNTANSI GIRO
(Disusun pada bulan Juni s/d Juli 2002 sebagai
Referensi dalam Diklat Akuntansi)

MODUL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU KEJURUAN
(PPPG Kejuruan, Bisnis dan Pariwisata) Jakarta
Telp. (021) 7431270. 7431271 – Fax. (0251) 611999, 616335, Email: vedcj@ cbn,net.id
Jl Raya Parung KM. 22-23, Bojongsari Sawangan, Depok - JAWA BARAT
Tahun 2002

Duha_nias@yahoo.com
1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga pembuatan
modul ”AKUNTANSI GIRO” dapat kami selesaikan.

Permasalahan dunia perbankan yang berkaitan dengan giro senantiasa


berkembang dari waktu kewaktu, terlebih lagi tentang tata cara pencatatan
akuntansinya. Oleh karena itu diperlukan modul yang secara praktis
mampu memberikan kemudahan bagi para siswa (warga belajar) dalam
pemahaman dan memberikan wawasan baru tentang hal tersebut.

Modul ini disusun secara praktis yang disajikan untuk siswa di


Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang Keahlian Bisnis Manajemen, Program
Studi Keuangan, Program Diklat, Akuntansi Perbankan, Tingkat II,
Semester ketiga, waktu penyajian 40 Jam. dan juga bagi para pembaca
yang ingin menambah wawasan dibidang akuntansi giro .

Demi kesempurnaan modul ini, dengan segala kerendaqhan hati


penulis berharap peran serta pembaca yang budiman untuk memberikan
kritik serta sarannya.

Akhirnya semoga Tuhan yang maha esa senantiasa memberikan


berkah dan rahmatnya bagi kita semua, amin.

Sawangan, Agustus 2002

Penulis
2

DESKRIPSI JUDUL

Giro bila dipandang dari pihak bank merupakan kewajiban jangka


pendek, yang sifat pelunasannya bersegera. Disamping itu giro juga
merupakan sumber dana bank yang mudah diperoleh dari masyarakat
dengan biaya yang murah, karena berdasarkan ketentuan simpanan giro
dibawah Rp.1.000.000,- pihak bank tidak memberikan bunga (jasa giro),
hal ini mendasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia, No. SE
6/9/UPPB, tanggal 18 Mei 1973 dan surat keputusan bersama Bank-bank
Pemerintah, tanggal 25 Desember 1978.

Pembukaan rekening giro dapat dilakukan baik oleh


perseorangan, perusahaan maupun gabungan. Giro dapat ditarik sewaktu
waktu sehingga dipandang dari sudut efektifitas dan efisiensi bagi
nasabah hal ini sangat membantu sekali dalam aktivitas usaha. Dari sisi
keamanan, nasabah giro tidak perlu kawatir karena dengan buku cek
yang dimilikinya mereka bisa melakukan pembayaran atas transaksinya,
atau juga bisa dilakukan dengan pemindahbukuan. Dalam pencatatan
akuntansi nasabah giro, simpanan giro biasanya dinyatakan sebagai uang
kas (Kas di Bank).

Sebaliknya dalam catatan akuntansi pihak bank, giro merupakan


pinjaman jangka pendek bank dari masyarakat.
3

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Berikut ini langkah-langkah sebagai petunjuk yang memudahkan


anda dalam mempelajari modul ini:

1. Posisikan diri anda sebagai pihak (pegawai) bank


2. Pahami baik-baik tujuan pembelajran baik tujuan akhir maupun
tujuan antara.
3. Cermati isi materi modul dengan seksama
4. Diskusikan dengan teman atau mintalah penjelasan kepada guru
5. Selesaikan tugas yang ada pada modul dengan baik
6. Buatlah rangkuman sendiri dari isi modul
7. Kerjakanlah lembar evaluasi
8. Bandingkan nilai evaluasi dengan tujuan pembelajaran , semakin
baik nilai evaluasi anda semakin tinggi pencapaian tujuan
pembelajaran tersebut.
4

TUJUAN
A. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objective)
Anda diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan serta
mencatat/membukukan transaksi yang berkaitan dengan
simpanan Giro dalam kehidupan sehari-hari..

B. Tujuan Antara (Enabling Objective)


Setelah mempelajari modil ini, anda diharapkan mampu :

1. Mencatat/membukukan pembukaan/penerbitan rekening Giro


2. Mencatat/membukukan penerimaan setoran Giro
3. Mencatat/membukukan penarikan tunai dengan warkat
4. Mencatat/membukukan Sistem mutasi Debet/Kredit rekening
Giro
5. Menghitung Jasa Giro
6. Mencatat/membukukan administrasi jasa Giro
7. Mencatat/membukukan Transaksi Kliring
8. Mencatat/membukukan Transaksi Transfer
5

AKUNTANSI GIRO
I. LEMBAR INFORMASI
Pada kegiatan belajar mengajar bagian ini, akan dibahas mengenai
akuntansi untuk giro. Giro merupakan dana masyarakat yang disimpan
pada bank, sehingga bila dipandang dari pihak bank giro merupakan
hutang bank kepada masyarakat. Karena sifatnya hutang maka oleh
bank giro dibukukan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Dan
seperti sifat-sifat hutang lainnya dalam akuntansi, giro bila bertambah
akan dicatat disebelah kredit dan bila berkurang akan dicatat disebelah
debet.

Giro adalah dana yang selalu dimiliki oleh bank dan merupakan salah
satu dana yang harganya relatif lebih murah dibanding dana lainnya,
seperti deposito. Hal ini disebabkan karena lamanya pengendapan dana
giro tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik/nasabah giro
dapat menariknya kapan saja mereka kehendaki. Dengan alasan
tersebut maka pihak bank memberikan bunga yang rendah terhadap
giro.

Sifat Rekening Giro


Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus
disajikan dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan
rekening nasabah akan dibukukan disebelah kredit dan setiap kali
terjadi pengurangan rekening giro nasabah akan dibukukan disebelah
debet. Dengan demikian saldo normal rekening giro adalah sebelah
kredit. Apabila saldo rekening giro nasabah berada pada sisi debet,
maka rekening tersebut bersaldo negatif yang lazimnya dalam dunia
perbankan dikenal dengan saldo merah atau terjadinya overdraft
(bersaldo negatif). Kalau sampai terjadi saldo negatif, maka kepada
pemegang giro tidak dapat lagi menarik dananya dan kepadanya tidak
6

akan diberikan bunga atau jasa giro, melainkan akan dibebankan


dengan sejumlah biaya atau beban bunga yang harus dilunasi oleh
nasabah yang bersangkutan. Biaya bunga tersebut memperbesar saldo
debet rekening giro yang bersangkutan.

Transaksi Giro
Transaksi giro yang dibukukan oleh bank dapat terjadi dari beberapa
peristiwa seperti: Pembukaan rekening giro pertama kali, setoran
nasabah secara tunai, setoran nasabah secara kliring, setoran dari
transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai,
penambahan karena adanya jasa giro (bunga giro), pembebanan
karena amanat nasabah, dan lain-lain.

Berikut ini akan dibahas transaksi-transaksi yang berkaitan dengan giro:

1. PEMBUKAAN / PENERBITAN REKENING GIRO


Setelah memenuhi segala persyaratan pembukuan rekening giro,
seorang calon nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah
uang tertentu sebagai setoran pertama.

Sebagai contoh:
Tuan Priambodo adalah calon nasabah yang telah memenuhi
segala persyaratan untuk membuka rekening giro pada Bank Mini
“VEDC” Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2001 menyetor tunai
sejumlah Rp.150.000.000,- dan membayar tunai semua biaya
administrasi seperti penerbitan buku cek dan lain-lain sebesar
Rp.75.000,-

Dari tarnsaksi tersebut maka Bank Mini “VEDC” akan melakukan


pencatatan akuntansinya sebagai berikut:
7

Jurnal Pembukaan rekening Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 1 KAS Rp.150.075.000
Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.150.000.000
Barang cetakan-Buku Cek RP. 75.000

Analisa terhadap pencatatan:


Walaupun Tuan Priambodo disini membayarnya sejumlah
Rp.150.075.000, akan tetapi saldo rekeningnya hanya sebesar
Rp.150.00.000, karena yang Rp.75.000, adalah merupakan biaya
administrasi dan pencetakan buku cek.

2. PENERIMAAN SETORAN
Apabila Tuan Priambodo tanggal, 10 Agustus 2001 kemudian
menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC, sebesar Rp.15.000.000,
untuk disetorkan kedalam rekening gironya. Oleh Bank Mini “VEDC”
akan dibukukan sebagai transaksi kliring. Pengkreditan
(penambahan) terhadap rekening giro Tuan Priambodo akan
dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil.
Untuk menampung pengkreditan sementara biasanya dikreditkan
kedalam rekening warkat kliring. Warkat kliring ini dianggap
sebagai warkat debet keluar.

Jurnal untuk transaksi penyetoran warkat kliring


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 10 BANK INDONESIA - GIRO Rp.15.000.000
WARKAT KLIRING Rp.15.000.000
Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil atau baik, akan
dibukukan dengan cara menihilkan rekening warkat kliring yang
sifatnya sementara, dengan ayat jurnal sebagai berikut:

Jurnal setelah kliring dinyatakan berhasil


8

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2001
Agst 10 WARKAT KLIRING Rp.15.000.000
GIRO Rek. Tn. Priambodo Rp.15.000.000

Akan tetapi apabila kliring ditolak maka jurnal yang harus dibuat
adalah dengan menihilkan BANK INDONESIA – GIRO dan Warkat
Kliring (titipan Kliring), sebagai berikut:

Jurnal Apabila kliring Ditolakl


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 10 WARKAT KLIRING Rp.15.000.000
BANK INDONESIA - GIRO Rp.15.000.000

Khusus untuk pembukaan rekening giro yang dilakukan dengan


menyerahkan sebuah warkat kliring, transaksi penarikan rekening
giro baru dapat dilakukan paling cepat sehari setelah kliring
diselesaikan.

Seluruh transaksi penetoran ini memiliki kode transaksi sendiri yang


akan memudahkan didalam memberikan informasi kepada
manajemen bank terhadap jenis penyetoran. Maksud kode ini
adalah selain memberikan informasi juga untuk tujuan keamanan
bagi pihak bank,seperti mencegah terjadinya penyetoran kliring
dan penarikan rekening giro pada hari yang sama. Kalau hal ini
terjadi bank bisa kebobolan, karena nasabah yang curang akan
menarik dana gironya melebihi saldo yang dimiliki.

3. PENARIKAN TUNAI DENGAN WARKAT


9

Didalam hal nasabah akan melakukan penarikan tunai terhadap


rekening giro yang dimilikinya, harus melalui prosedur sebagai
berikut:
1. Nasabah menulis selembar cek dan menanda-tanganinya
2. Cek tersebut diserahkan ke loket pengambila di bank,
yang kemudian oleh petugas loket dibelakang cek
dibubuhi blok stempel untuk ditanda-tangani oleh si
pembawa cek tadi.
3. Petugas loket meneruskan cek tadi ke petugas
rekapitulasi awal kas, guna diperiksa kebenaran cek
tersebut.
4. Setelah dinyatakan benar cek tersebut diteruskan ke
petugas primanota, untuk diadakan pencocokan antara
saldo rekening yang masih tersisa dengan besarnya dana
yang akan ditarik. Bila saldonya cukup maka langsung
dikurangi dan bila ternyata saldonya tidak mencukupi,
dikembalikan kepetugas rekapitulasi awal kas dan
dibuatkan surat penolakan

Penarikan rekening giro dapat dilakukan setiap saat setelah


memenuhi persyaratan tertentu. Jenis penarikan kredit antara lain
dapat berupa penarikan tunai, penarikan dengan memberikan
amanat kepada bank, penarikan kliring, dan lain sebaainya.

Contoh:
Tuan Priambodo pada tanggal 15 Agustus 2001 menarik dana
gironya dengan selembar cek sebesar Rp.20.000.000, untuk
dibayarkan oleh bank secara tunai. Atas penarikan cek oleh Tuan
Priambodo tersebut, maka oleh bank akan dibuat jurnalnya
sebagai berikut:

Jurnal Penarikan Rekening Giro


10

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2001
Agst 15 Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.20.000.000
KAS RUPIAH Rp.20.000.000

Dengan adanya penarikan tunai ini, maka rekening giro Tuan


Priambodo akan berkurang dan dengan demikian perhitungan jasa
giro yang diperhitungkan untuk keuntungan Tuan Priambodo juga
akan berkurang.

4. SISTEM MUTASI DEBIT/KREDIT DI REKENING


GIRO

Mutasi giro terjadi sebagai akibat adanya transaksi penyetoran,


penarikan, adanya jasa giro untuk nasabah dan biaya yang
dibebankan kepada nasabah. Mekanisme debet dan kredit dalam
rekening giro pada dasrnya sama dengan mekanisme debet dan
kredit rekening utang.
Transaksi penerimaan setoran merupakan penambahan utang bagi
Bank kepada nasabah dan oleh Bank dicatat disisi kredit. Sementara
itu penarikan cek/bilyet giro oleh nasabah merupakan pengurangan
utang bagi Bank kepada nasabah dan oleh Bank dicatat disisi debet
rekening giro nasabah yang bersangkutan.

Contoh :
Mutasi Rekening giro Tn. Priambodo pada Bank Mini “VEDC” Jakarta
selama bulan Agustus 2001, sebagai berikut :

Tangal Transaksi
1 Agustus 2001 1. Tuan Priambodo membuka rekening giro dengan
11

setoran awal sebesar Rp.8.000.000,


5 Agustus 2001 2. Tuan Priambodo menarik cek senilai Rp.2.000.000,-
10 Agustus 2001 3. Diterima bilyet giro dari bank ABC Cabang Depok
untuk keuntungan rekening giro Tuan Priambodo
sebesar Rp.3.000.000,-
19 Agustus 2001 4. Tuan. Priambodo menarik 1 lembar bilyet giro
untuk dikirim kepada Tuan Romi nasabah Bank
fajar Cabang Bandung sebesar Rp. 5.000.000,-
25 Agustus 2001 5. Tuan Priambodo menarik uang tunai sebesar
Rp.2000.000,-

Jawab.
BANK MINI “VEDC”
CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-

5. PENGHITUNGAN JASA GIRO


Seorang nasabah giro yang mempunyai saldo kredit selama masa
perhitungan bunga akan diberikan jasa giro. Jasa giro merupakan
beban bunga bank yang harus dibayar kepada nasabah.

Metode perhitungan jasa giro ada 3 macam :


12

a. metode saldo harian


b. metode saldo terendah
c. metode rata-rata.

Dasar perhitungan/Rumus :

Nominal X IR X Jumlah hari


365

Sesuai dengan PP No. 74 th.1991 Jasa giro dikenakan PPh. ps.23


& ps.26 sebesar 15 % ,mulai berlaku bulan Mei 1992. Berikut ini
akan disajikan masing-masing contoh perhitungan jasa giro dari
mutasi rekening koran (R/K) pada bulan Agustus 1999 dengan
menggunakan ketiga metoda perhitungan di atas.

Rekning di bawah ini adalah Rekening Koran yang belum


ditambahkan dengan perhitungan Jasa Giro dan PPh.

BANK MINI “VEDC”


CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
13

Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok


Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-

a. Saldo Harian
Dari rekening koran di atas untuk perhitungan jasa giro dengan
menggunakan saldo menurun adalah sebagai berikut :

Dasar Perhitungan/Rumus :

Nominal X IR X Jumlah hari


365

1. 8.000.000 x 6 % x 4 = 5.260,27
365

4 hari = (1/8 - 5/8)

2. 6.000.000 x 6 % x 5 = 4.931,51
365

5 hari = (5/8 - 10/8)

3. 9.000.000 x 6 % x 9 = 13.315,07
365

9 hari = (10/8 - 19/8)


14

4. 4.000.000 x 6 % x 6 = 3.945,21
365

6 hari = (19/8 - 25/8)

5. 2.000.000 x 6 % x 7 = 2.301,37
365

7 hari = (25/8 - 31/8)

Perhitungan Jasa Giro

1. 4 hari Rp. 5.260,27


2. 5 hari Rp. 4.931,51
3. 9 hari Rp. 13.315,07
4. 6 hari Rp. 3.945,21
5. 7 hari Rp. 2.301,37
Jumlah jasa giro Rp. 29.753,43
PPH 15% Rp. 4.463,01
Jasa Giro Bersih Rp. 25.290,42

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa


giro dan dikurangi PPh 15%

BANK MINI “VEDC”


CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
15

ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-
31/08 Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,4
31/08 PPH 4.463,01 - 2.025.290,4

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 29.753,43
Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 29.753,43

Jurnal PPh Jasa Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 4.463,01
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 4.463,01

b. Saldo terendah
Cara perhitungan dengan saldo terendah adalah diambil dari
saldo yang terendah dalam bulan yang bersangkutan. Pada
contoh rekening koran diatas saldo yang terendah adalah Rp.
2.000.000,- sehingga jasa giro yang dibayar adalah sebagai
berikut :

Perhitungan Jasa Giro dan PPh

Jasa Giro 2.000.000 x 6 % x 31 Rp. 10.191,78


365
16

PPh 15 % x Rp. 10.191,78 Rp. 1.528,77

Jasa Giro Bersih Rp. 8.663,01

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa


giro dan dikurangi PPh 15%

BANK MINI “VEDC”


CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-
31/08 Jasa giro - 10.191,78 2.010.191,7
31/08 PPH 1.528,77 - 2.008.663,0

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh


17

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 10.191,78
Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 10.191,78

Jurnal PPh Jasa Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 1.528,77
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 1.528,77

c. Saldo rata-rata
Cara perhitungannya adalah: saldo harian dijumlahkan kemudian
dibagi dengan jumalah hari, hasilnya merupakan nominal/saldo
yang dipakai sebagai dasar perhitungn jasa giro.

Perhitungan jasa giro dari Rekening Koran Tuan Priambodo pada


bulan Agustus 2001 di atas sebagai berikut :

Perhitungan Saldo Rata-rata


NO Lama Hari Saldo Jumlah

1 Tgl. 01 – 04 Agustus = 4 hari Rp.8.000.000,- Rp. 32.000.000,-


2 Tgl. 05 – 09 Agustus = 5 hari Rp.6.000.000,- Rp. 32.000.000,-
3 Tgl. 10 – 18 Agustus = 9 hari Rp.9.000.000,- Rp. 32.000.000,-
4 Tgl. 19 – 24 Agustus = 6 hari Rp.4.000.000,- Rp. 32.000.000,-
5 Tgl. 25 – 31 Agustus = 7 hari Rp.2.000.000,- Rp. 32.000.000,-

Jumlah hari = 31 hari Rp. 181.000.000,-


18

Saldo Rata-rata = Rp.181.000.000,- = Rp.5.838.709,68


31

Perhitungan Jasa Giro dan PPh

Jasa Giro Rp.5.838.709,68 x 6 % x 31 Rp. 29.753,42


365

PPh 15 % x Rp. 29.753,42 Rp. 4.463,01

Jasa Giro Bersih Rp. 25.290,41

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa


giro dan dikurangi PPh 15%

BANK MINI “VEDC”


CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 3.000.000,- 9.000.000,-
ABC Depok
19/08 Tranfer ke Bank 5.000.000,- - 4.000.000,-
Fajar Bandung
25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-
31/08 Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,43
31/08 PPH 4.463,01 - 2.025.290,42
19

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 29.753,42
Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 29.753,42

Jurnal PPh atas Jasa Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 4.463,01
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 4.463,01

Dari Ketiga cara penentuan tarif jasa giro (bunga giro) :


a. metode saldo harian
b. metode saldo terendah
c. metode rata-rata.
Kita bisa membandingkan, manakah diantara metode penentuan tarif
jasa giro yang paling menguntungkan nasabah, dan manakah, tariff
jasa giro yang menguntungkan pihak bank. Tentunya dalam hal ini
tariff jasa giro yang menghasilkan bunga giro paling tinggilah yang
akan menguntungkan nasabah, dan tariff jasa giro yang
menghasilkan bunga giro paling rendahlah yang akan
menguntungkan pihak bank.
Kalau tarif jasa giro itu menghasilkan bunga giro tinggi, itu biasanya
dihindari oleh pihak bank, karena pihak bank akan menanggung
beban bunga untuk giro nasabahnya semakin besar.
20

Berikut ini perbandingan antara ketiga tariff jasa giro


tersebut:

BANK MINI “VEDC”


CABANG JAKARTA
JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23
SAWANGAN - DEPOK
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 2001
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan Priambodo
Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH
Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok
Tarif MutasI Debet Kredit Saldo

Metode Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,4


harian PPH 4.463,01 - 2.025.290,4

Metode Jasa giro - 10.191,78 2.010.191,7

saldo
terendah PPH 1.528,77 - 2.008.663,0

Metode Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,4


rata-rata PPH 4.463,01 - 2.025.290,4

6. ADMINISTRASI JASA GIRO


Metode mana yang akan diterapkan oleh Bank Mini “VEDC” dapat
diputuskan sendiri berdasarkan pengalaman bank. Hal yang akan
mempengaruhi perhitungan bunga ini adalah fluktuasi dari saldo
rekening giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku pergerakan saldo
giro, baik menurun maupun meningkat, setiap bulannya sebagai dasar
pemilihan metode perhitungan bunga.
Biasanya pihak bank akan memilih perhitungan bunga yang terendah
diantara ketiga contoh tersebut diatas.

Berikut ini adalah jurnal yang dibuat oleh Bank Mini “VEDC”
21

Jurnal administrasi Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 31 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 10.191,78
Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 10.191,78

Jurnal PPh Jasa Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 31 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 1.528,77
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 1.528,77

7. PEMBUKUAN TRANSAKSI KLIRING (LALU-LINTAS GIRO)


Semakin banyak transaksi dagang yang melibatkan pembayaran
dengan bank mengakibatkan semakin banyaknya transaksi giral antar
bank. Kelancaran pembayaran transaksi yang timbul dari pembayaran
menuntut semakin mudah dan rapih transaksi penyelesaian transaksi
giral. Oleh sebab itu, bank selaku lembaga keuangan penyelenggara
transaksi giral harus menyediakan kemudahan mekanisme transaksi
giral tersebut.

Pengertian Kliring
Kiring merupakan sarana untuk menyelesaikan transaksi giral. Kegiatan
ini merupakan kegiatan paling lazim ditemukan dalam setiap bank,
karena pada kegiatan ini akan diselesaikan huang dan piutang antar
bank yang berasal dari transaksi giral para nasabah.
Kliring sebenarnya merupakan transaksi lalu-lintas pembayaran yang
dimaksudkan untuk memudahkan penyelesaian huang-piutang antar
bank yang timbul dari transaksi giral. Transaksi ini dilakukan oleh setiap
bank peserta kliring melalui perantara Bank Indonesia sebagai lembaga
kliring. Jadi apakah sebenarnya kliring itu ?
22

Kliringa dalah suatu tata-cara perhitungan hutang piutang dalam


bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank
terhadap bank lainnya denganmaksud agar penyelesaiannya dapat
terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
memperlancar lalu-lintas pembayaran giral.

Lalu-lintas pembayaran giral ini adalah suatu proses kegiatan bayar-


membayar dengan warkat kliring, yang dilakukan dengan cara saling
memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun untuk
keuntungan nasabah yang bersangkutan. Konsekuensi dari itu semua,
bank diwajibkan memelihara sejumlah saldo alat likuid dalam bentuk
rekening Giro pada Bank Indonesia untuk menampung semua
penarikan dan penyetoran nasabah masing-masing yang akan
mengakibatkan bertambah atau berkurangnya saldo giro tersebut. Alat
likuid yang harus dipeliharaoleh suatu bank pada rekening Giro Bank
Indonesia harus memenuhi syarat tertentu.

Warkat Kliring
Warkat kliring adalah alat atau sarana yang dipakai dalam lalu-lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring dan biasanya
terdiri atas; cek, bilyet giro, suratb bukti penerimaan transfer dari luar
kota (kiriman uang), wesel bank untuk transfer atau wesel unjuk, nota
debet atau kredit, dan jenis-jenis warkat lain yang telah disetujui
penyelenggara.
Warkat kliring yang dapat di kliringkan adalah harus dinatakan dalam
mata uang rupiah dan bernilai nominal penuh (seratus persen nilai
nominal) serta telah jatuh tempo pada saat dikliringan. Nota atau
warkat yang diikut sertakan dalam kliring dapat dikelompokkan menjadi
empat macam nota atau warkat kliring.

Kelompok Nota atau Warkat Kliring


23

Nota Debet Keluar Adalah arkat yang disetorkan oleh nasabah untuk
keuntungan rekeningnya. Bank penarik akan
mendebet rekening giro pada Bank Indonesia.
Nota Kredit Masuk Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank
untuk keuntungan rekening nasabah bank
tersebut. Disini bank penerima warkat ini akan
mendebet rekening giro pada Bank Indoesia.
Nota Debet Masuk Adalah warkat yang diterima oleh suatu bank atas
cek sendiri yang telah ditarik oleh nasabahnya.
Bank ini akan mengkredit rekening giro pada Bank
Indonesia.
Nota Kredit Keluar Adalah warkat dari nasabahnya sendiri untuk
disetorkan kepada nasabah pada bank lain. Disini
akan terjadi perhubungan giro. Bank yang
menyerahkan warkat kepada bank lain akan
mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.

Jenis-jenis Kliring
1. Kliring Umum adalah sarana perhitungan warkat-warkat
antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal adalah sarana perhitungan warkat antar bank
yang berada dalam satu wilayah kliring (telah ditentukan)
3. Kliring Antar Cabang (Interbranch Clearing) adalah sarana
perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta
yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. Kliring ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan
dari suatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang
bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.

Penyelenggara Kliring
Kliring di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh bank sentral dalam hal
ini adalah Bank Indonesia. Namun demikian apabila disuatu daerah
24

belum terdapat Bank Indonesia maka akan diatur lain pelaksanaan


kliringnya oleh Bank Indonesia.

Peserta Kliring
Ada dua macam peserta kliring :
4. Peserta Kliring Langsung
adalah bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan
dapat memperhitungkan warkatnya secara langsung dalam
pertemuan kliring.
5. Peserta Kliring Tidak Langsung
adalah bank-bank yang belum tercatat sebagai peserta kliring dan
yang memperhitungkan warkatnya dengan kantor pusat atau kantor
cabang lainnya adalah yang sudah tercata menjadi peserta kliring.

Warkat Kliring yang diserahkan suatu bank kepada bank peserta


lainnya:
1. Warkat (nota) Debet Keluar
2. Warkat (nota) Kredit Keluar
Warkat Kliring yang diterima suatu bank dari bank peserta
lainnya:
1. Warkat (nota) Debet Masuk
2. Warkat (nota) Kredit Masuk

Warkat pertemuan waktu kliring biasanya dilakukan sebagai berikut:


Jadual waktu Kliring
KLIRING SENIN s/d JUMAT SABTU
A PERTAMA Pukul: 10.30 – 11.30 Pukul: 10.00 – 11.00
B KEDUA Pukul: 13.00 – 14.00 Pukul: 12.00 – 13.00

Pembukuan Transaksi Kliring


Contoh:
25

Budi selaku pemegang rekening giro di bank Mini “VEDC” dan Ahmat
adalah pemegang rekening giro di bank Mega, Pada tanggal 1 September
2001 Budi menerima cek dari Ahmat sebesar Rp.3.000.000,- Atas transaksi
giral tersebut kita bisa lakukan analisa sebagai berikut, untuk selanjutnya
dicatat dalam pembukuan.

Budi akan menyerahkan cek tersebut kepada Bank Mini “VEDC” dimana
rekening giro budi berada, oleh Bank Mini “VEDC” cek tersebut diserahkan
kepada Bank Mega dilembaga kliring. Bilamana kliring berjalan lancar maka
akan terjadi mutasi pembukuan sebagai berikut:
1. Rekening Giro Budi pada Bank Mini ‘VEDC” akan bertambah
Rp.3.000.000,-
2. Rekening Giro Ahmat pada Bank Mega akan berkurang
Rp.3.000.000,-
3. Rekening Giro Bank Mini “VEDC” pada Bank Indonesia akan
bertambah sebesar Rp.3.000.000,- karena menerima penyetoran
dari bank Mega.
4. Rekening Giro Bank Mega pada Bank Indonesia akan berkurang
sebesar Rp.3.000.000,- karena adanya penarikan cek oleh Ahmat
selaku nasabahnya.

2. Bagi Bank Mini “VEDC” penyerahan cek giro dari Budi selaku
nasabahnya dianggap sebagai Warkat Debet Keluar. Karena Bank
Mini “VEDC” mendebet Rekening Giro pada Bank Indonesia dan
mengkredit rekening Budi.
3. Bagi Bank Mega setelah menerima tagihan mencairkan cek dari Bank
Mini “VEDC”, warkat yang diterimanya sebagai Warkat Debet Masuk,
karena Bank Mega akan mendebet Rekening Giro Ahmat dan
mengkredit Rekening Giro pada Bank Indonesia.

Perhubungan antara Budi dan Ahmat dapat pula dilakukan dengan cara,
Ahmat meminta pada Bank Mega agar menyetorkan cek giro untuk
26

keuntungan Budi selaku nasabah Bank Mini “VEDC”. Dalam hal ini maka
akan terjadi perlakuan warkat seperti dibawah ini:
1. Bagi Bank Mega cek yang disetorkan pada Bank Mini “VEDC” atas
suruhan Ahmat dianggap sebagai Warkat Kredit Keluar, karena akan
mengkredit Rekening Giro pada Bank Indonesia dan mendebet rekening
Giro Ahmat.
4. Bagi Bank Mini “VEDC” cek yang diterima untuk keuntungan rekening
Giro Budi selaku nasabahnya, akan dianggap sebagai Warkat Kredit
Masuk, karena akan mengkredit Rekening Giro Budi dan mendebet
Rekening Giro pada Bank Indonesia.

Jurnal dari transaksi tersebut diatas adalah:

Pada Bank Mini “VEDC” Jakarta


Jurnal Penerimaan warkat dari Ahmat untuk keuntungan Rek- Giro Budi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Sept 1 Kliring Rp.3.000.000
Giro Rek. Tn. Budi Rp.3.000.000

Setelah diketahui hasil kliringnya baik, maka biasanya pada waktu


kliring kedua Rekening “Kliring” akan dinihilkan, seperti berikut:

Jurnal setelah diketahui jasil kliringnya baik


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Sept 1 Giro Bank Indonesia Rp.3.000.000
Kliring Rp.3.000.000
*) Jurnal ini biasanya dilakukan pada akhir hari kliring

Pada Bank Mega


Jurnal Pengiriman warkat atas perintah Ahmat
Tanggal Keterangan Debet Kredit
27

2001
Sept 1 Giro Rekening Ahmat Rp.3.000.000
Giro Bank Indonesia Rp.3.000.000

Bank Mega langsung berani mengkredit Rekening Giro Bank Indonesia


karena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.

Sifat rekening kliring hampir sama dengan rekening bersyarat atau


“contingent account” yang harus dibukukan karena memiliki nilai moneter
yang cukup material, mengingat transaksi giral dalam suatu bank yang
cukup besar. Karena sifatnya yang masih sementara sambil menunggu
diterima atau ditolaknya hasil kliring, maka saldo harian rekening kliring
harus nihil pada akhir hari kliring dimana sudah jelas diperhitungkan
hubungan utang piutang dari bank yang satu dengan bank lainnya.

8. PEMBUKUAN TRANSAKSI TRANSFER

Transaksi transfer uang atau sering disebut juga transaksi pengiriman


uang adalah upaya memindahkan sejumlah uang dari satu tempat ke
tempat lain yang menjadi tujuannya. Ada berbagai jenis pengiriman
uang dan sarana yang paling popular adalah pengiriman uang melalui
wesel yang diselenggarakan oleh Kantor Pos. Hal ini disebabkan karena
keberadan Kantor Pos sudah menjangkau seluruh wilayah Tanah Air,
sementara Bank belum bisa menjangkaunya.
Namun seiring dengan pertumbuhan bank-bank yang sudah mulai
menyebar keberbagai pelosok Tanah Air terutama BRI, maka transfer
uang tidak hanya dimonopoli oleh Kantor Pos saja, akan tetapi sebagian
sudah melalui transfer lewat bank.

Pengertian Transfer
28

Transfer adalah amanat yang diberikan nasabah kepada bank untuk


melakukan pengiriman uang dari satu cabang ke cabang lain pada bank
yang sama atau bank lain.

Transfer Masuk dan transfer Keluar


Perbedaan pokok kedua jenis transfer tersebut terletak pada pihak
pemberi amanat. Pada transfer masuk, pihak pemberi amanat adalah
Bank, sedangkan pada transfer keluar, pihak pemberi amanat adalah
orang (nasabah pengirim).
Perbedaan lainnya adalah isi amanat yang diberikan. Pada transfer
masuk, bank memberikan amanat kepada bank lain sebagai cabangnya
untuk membayarkan sejumlah uang kepada nasabah. Sedangkan pada
transfer keluar, pihak yang memberi amanat kepada bank adalah orang
(individu) atau badan agar menyampaikan kepada salah satu
cabangnya di lain tempat (sesuai dengan tujuan pengiriman uang)
untuk membayarkan sejumlah uang kepada nasabah yang
bersangkutan.

Akuntansi Transfer
Transfer bisa dilakukan oleh orang yang memiliki simpanan Giro di
bank, maupun oleh orang yang tidak memiliki simpanan Giro di bank.
Bila orang yang tidak memiliki simpanan Giro di bank maka orang
tersebut harus menyerahkan uang tunai, akan tetapi bagi orang yang
memiliki simpanan Giro di bank bisa dilakukan dengan pembebanan
(mendebet Rekening Giro) pada bank tersebut, atau dilakukan dengan
cara gabungan sebagian disetor tunai dan sebagian dengan cara
mendebet Rekening Giro.

Contoh:
a. Tuan Priambodo di Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2001
mentransfer uang sejumlah Rp.500.000,- dengan biaya transfer
29

Rp.15.000,- secara tunai kepada Tuan Mahendra di Solo,


pengiriman transfer dilakukan lewat Bank Mini “VEDC” Jakarta.

Jurnal yang dibuat oleh Bank Mini “VEDC” Jakarta


Jurnal saat menerima setoran tunai
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Okt 5 KAS Rp.515.000
Transfer keluar yang Rp.500.000
akan dikirim
RP. 15.000
Pendapatan dari tarnsfer

Jurnal saat mentransfer ke Bank Mini “VEDC” cabang Solo


Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Okt 5 Transfer keluar yang akan
dikirim Rp.500.000

Cabang Surakarta Rp.500.000

a. Tuan Priambodo di Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2001


mentransfer uang sejumlah Rp.1.000.000,- dengan biaya
transfer Rp.25.000,- disetor tunai sebesar Rp.425.000,- dan
sisanya dibebankan pada rekening Gironya pada bank
tersebut. Transfer ditujukan kepada Tuan Mahendra di Solo,
pengiriman transfer dilakukan lewat Bank Mini “VEDC”
Jakarta.

Jurnal yang dibuat oleh Bank Mini “VEDC” Jakarta


Jurnal saat menerima setoran tunai dan pendebetan Rekening Giro
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Okt 5 KAS Rp.425.000
Rek-Giro Tuan Priambodo Rp.600.000
Transfer keluar yang akan
30

dikirim Rp.1.000.000
Pendapatan dari tarnsfer RP. 25.000

I. LEMBAR KERJA
Berikut ini adalah jurnal-jurnal yang telah dilakukan pencatatannya oleh
pihak bank, tugas yang harus anda selesaikan adalah membuat transaksi
dari jurnal-jurnal tersebut !

1.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 KAS Rp.150.075.000
Agst 1 Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.150.000.000
Barang cetakan-Buku Cek RP. 75.000

2.
31

Tanggal Keterangan Debet Kredit


2001 BANK INDONESIA - GIRO Rp.15.000.000
Agst 10 WARKAT KLIRING Rp.15.000.000
2001 WARKAT KLIRING Rp.15.000.000
Agst 10 GIRO Rek. Tn. Priambodo Rp.15.000.000

3.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 Giro Rek. Tn. Priambodo Rp.20.000.000
Agst 1 KAS RUPIA Rp.20.000.000

4.
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 29.753,43
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 29.753,43

2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 4.463,01
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 4.463,01

III. LEMBAR LATIHAN

Berikut ini adalah data mutasi Rekening Giro Tuan. Priambodo pada Bank
Mini “VEDC” Cabang Jakarta, selama bulan Agustus 2001.

Data Mutasi Rekening Giro Tuan Priambodo


Tanggal Transaksi
2001
Agustus 1 2. Tuan Priambodo membuka rekening giro dengan
setoran awal Rp.16.000.000,-
Agustus 5 3. Tuan Priambodo menarik cek senilai Rp. 4.000.000,-
Agustus 10 4. Diterima bilyet giro dari Bank Harapan Sentosa Cabang
Depok untuk keuntungan rekening giro Tuan.
Priambodo sebesar Rp.6.000.000,-
32

Agustus 19 5. Tuan Priambodo menarik 1 lembar bilyet giro untuk


dikirim kepada Tuan. Hendra nasabah Bank Mini
“VEDC” Cabang Klaten sebesar Rp. 10.000.000,-
Agustus 25 6. Tuan Priambodo menarik uang tunai sebasar Rp.
4.000.000,-

Berdasarkan data tersebut anda diminta untuk membantu Bank Mini


“VEDC” Cabang Jakarta dalam:
1. Membuat mutasi rekening Koran dari Tuan Priambodo, untuk
mengetahui berapa saldo akhir Rekening Giro tersebut ?
2. Membuat perhitungan jasa Giro ditentukan , dan Pajak Penghasilan
atas jasa giro tersebut dengan menggunakan metode saldo
menurun ?
3. Membuat rekening Koran dengan memasukkan jasa giro dan
potongan pajak penghasilan ?
4. Membuat Jurnal yang diperlukan atas jasa giro yang diterima Tuan
priambodo serta potongan Pajak Penghasilannya ?

LEMBAR KUNCI JAWABAN

1. Rekening Koran Mutasi


BANK MINI “VEDC”
CABANG JAKARTA
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 1999
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan. Priambodo
Alamat : Komplek “Bukit Sawangan Indah” Sawangan DEPOK
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 16.000.000,- 16.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 12.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 6.000.000,- 18.000.000,-
Bank Harapan
Sentosa Depok
19/08 Transfer ke Cab. 10.000.000,- - 8.000.000,-
Klaten
25/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 4.000.000,-
33

1. Perhitungan Jasa Giro dan Pajak Penghasilan :

1. Rp.16.000.000 x 6 % x 4 = Rp.10.520,54
365

4 hari = (1/8 - 5/8)

2. Rp.12.000.000 x 6 % x 5 = Rp. 9.863.02


365

5 hari = (5/8 - 10/8)

3. Rp.18.000.000 x 6 % x 9 = Rp.26.630.14
365

9 hari = (10/8 - 19/8)

4. Rp 8.000.000 x 6 % x 6 = Rp.7.890.42
365

6 hari = (19/8 - 25/8)

5. Rp.4.000.000 x 6 % x 7 = Rp.4.602.74
365

7 hari = (25/8 - 31/8)

Perhitungan Jasa Giro

1. 4 hari Rp.10.520,54
2. 5 hari Rp. 9.863.02
34

3. 9 hari Rp.26.630.14
4. 6 hari Rp. 7.890.42
5. 7 hari Rp. 4.602.74
Jumlah jasa giro Rp.59.506.86
PPH 15% Rp. 8.926.03
Jasa Giro Bersih Rp.50.580.83

1. Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa giro dan
dikurangi PPh 15%
BANK MINI “VEDC” Cabang Jakarta
REKENING KORAN
PER 31 AGUSTUS 1999
Nomor Rekening : 125.11.1.023
Nama Nasabah : Tuan. Priambodo
Alamat : Komplek “Bukit Sawangan Indah” Sawangan DEPOK
Tanggal MutasI Debet Kredit Saldo
01/08 Setoran Tunai - 16.000.000,- 16.000.000,-
05/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 12.000.000,-
10/08 Transfer dari Bank - 6.000.000,- 18.000.000,-
Bank Harapan
Sentosa Depok
19/08 Transfer ke Cab. 10.000.000,- - 8.000.000,-
Klaten
25/08 Penarikan Tunai 4.000.000,- - 4.000.000,-
31/08 Jasa giro - 59.506.86 4.059.506.86
31/08 PPH 8.926.03 - 4.050.580.83

1. Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh


Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)
Tanggal Keterangan Debet Kredit
2001
Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran Rp. 59.506.86
Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 59.506.86

Jurnal PPh atas Jasa Giro


Tanggal Keterangan Debet Kredit
35

2001
Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo Rp. 8.926.03
Titipan PPh Jasa Giro Rp. 8.926.03

DAFTAR PUSTAKA

Prathama Rahardja, Uang dan Bank, Bandung: Rineka Cipta 1990

Kasmir, S.E., M.M, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2000

Hasibuan Malayu, Drs H. SP, Manajemen perbankan, Jakarta: PT.


Gunung Agung, 1993

Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi Perbankan (Edisi revisi) Akuntansi Transaksi
Perbankan dalam Valuta Rupiah , Jakarta: Institut Bankir Indonesia,
1993

Lapoliwa, L S.E, Akt, MBA dan Daniel S. Kuswandi, S.E, Akt, MBA,
Akuntansi Perbankan (Jilid 5) Akuntansi Transaksi Perbankan
dalam Valuta Rupiah ,, Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000

Taswan, S.E, Akuntansi Perbankan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,


1997

Anda mungkin juga menyukai