- Beban Hidup
c. Berat Lantai 1
- Beban Mati
Lantai = 13,30 x 23,40 x 2,93 = 911,875 kN
Balok Induk
Sumbu x = 0,20 x (0,3-0,12) x 13,30 x 4 x 23,54 = 45,084 kN
Sumbu y = 0,30 x (0,4-0,12) x 16,70 x 4 x 23,54 = 132,088 kN
Balok Anak = 0,20 x (0,3-0,12) x 13,30 x 2 x 23,54 = 22,542 kN
Kolom = 0,40 x 0,40 x 3,9 x 16 x 23,54 = 235,023 kN
Dinding
Sumbu x = 13,30 x (3,9-0,60) x 2 x 0,98 = 86,024 kN
Sumbu y = 16,70 x (3,9-0,60) x 2 x 0,98 = 117,835 kN
Beban Mati Total Lantai 1, WD1 = 1550,471 kN
41
- Beban Hidup
Portal Arah X
W2 1958,59 1958,59
Portal Watap= 1/6 x 1392,352 1/6 X W1= 1/6 X 884,925 Eksterior
= 8 8
A
= 232,059 = 326,433 = 326,433
W2 1958,59 1958,59 1869,84
Portal Watap= 1/3 X 1392,352 1/3 X W1= 1/3 X Interior
= 8 8 9
B
= 464,117 = 652,866 = 652,866
W2 1958,59 1958,59 1869,84
Portal Watap= 1/3 X 1392,352 1/3 X W1= 1/3 X Interior
= 8 8 9
C
= 464,117 = 652,866 = 652,866
W2 1958,59 1958,59
Portal Watap= 1/6 X 1392,352 1/6 X W1= 1/6 X 884,925 Eksterior
= 8 8
D
= 232,059 = 326,433 = 326,433
TOTAL 5309,548
45
M
aka,
T < 0,18 * 3
0,42 < 0,54 detik ... OK
Peruntukan gedung untuk fasilitas yang penting tetapi tidak dibatasi, maka faktor
keutamaan struktur (I) = 1,5
50
SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus), yaitu sistem rangka ruang
dimana komponen-komponen struktur dan joint-jointnya menahan gaya yang
bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. Sistem ini pada dasarnya memiliki
daktilitas penuh dan harus digunakan di wilayah yang resiko gempanya tinggi yaitu
di wilayah gempa 5 hingga 6. Struktur direncanakan menggunakan sistem penahan
beban lateral yang memenuhi persyaratan detailing yang khusus dan mempunyai
daktilitas penuh.
SRPMM ( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah), yaitu sistem rangka ruang
dimana komponen-komponen strukturnya dan joint-jointnya menahan gaya yang
bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. Sistem ini pada dasarnya memiliki
daktilitas sedang dan cocok digunakan di zona wilayah gempa 3 hingga 4.
Untuk bangunan gedung yang terletak diwilayah Purwokerto (masuk wilayah
gempa 3) lebih tepat menggunakan perencanaan SRPMM (Sistem Rangka Pemikul
Momen Menengah).
Sehingga dari Tabel 3 SNI 03-1726-2002 didapatkan Nilai Rm = 5,5, dan dari
Tabel 2 SNI 03-1726-2002 di dapatkan nilai R dalam range 2,4 sampai 8 (untuk
taraf kinerja struktur gedung daktail parsial).
Maka dari batasan-batasan tersebut diambil nilai R = 5,5.
Wtx = 1869,849 kN
0,45 . 1,5
Vx = . 1869,849
5,5
Vx = 229,481 kN
52
Gambar Pembebanan Struktur Portal Akibat Beban Gempa pada Portal Sumbu Y
54
Gambar Pembebanan Struktur Portal Akibat Beban Gempa pada Portal Sumbu Y
58
2. Hasil Output
Gambar 2.1. Hasil analisa didapat simpangan pada lantai 1 dy1 = 8,96238 mm
(Portal Y)
Gambar 2.2. Hasil analisa didapat simpangan pada lantai 1 dy2 = 17,99682 mm
(Portal Y)
61
Gambar 2.3. Hasil analisa didapat simpangan pada lantai 1 dy3 = 26,23169 mm
(Portal Y)
62
BAB VI
ANALISIS STRUKTUR
1. Beban Kerja
Di tinjau pada struktur balok induk sumbu Y. Di antara hasil perhitungan
pembebanan Portal Tepi dan Portal Tengah pada sumbu Y, digunakan pembebanan
yang paling besar yaitu pada hasil perhitungan pembebanan Portal Tengah, beserta
hasil pembebanan akibat gempa didapatkan hasil seperti gambar di bawah ini :
Catatan : Berat sendiri Balok Induk dan Kolom dihitung dengan SAP 2000.
Tabel Rekapitulasi Pembebanan Mati, Hidup, dan Gempa
63