id
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
64
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
Dari 3 macam struktur organisasi di atas, maka dipilih Sistem Line and Staff
untuk bentuk perusahaan koperasi ini. Pada sistem ini, garis wewenang lebih
sederhana, praktis dan tegas, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung
jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli
yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis
dan staf ini, yaitu :
2. Sebagai staf, yaitu orang – orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada
unit operasional.
Struktur organisasi pada pabrik ini dapat dilihat Gambar 5.1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RUPS
Direktur Utama
Direktur Produksi
Staff Ahli
KARYAWAN
67
67
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan
rapat pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi)
dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
Tugas dari direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi,
teknik dan rekayasa produksi.
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas dari direktur keuangan antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan dan pelayanan umum.
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.3.4 Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga – tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing – masing.
Tugas dan wewenang staf ahli meliputi :
1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
2. Memberi masukan – masukan dalam perencanaan dan pengembangan
perusahaan.
3. Memberi saran – saran dalam bidang hukum.
5.3.5 Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat
juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada
library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
Pada sistem shift yang digunakan adalah 8 jam bekerja, 1 jam istirahat. Pada
perhitungan lembur sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004.
2. Jaminan Kematian
Perserta mendapatkan manfaat jaminan kematian berupa uang tunai
dibayarkan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah klaim diterima dan
disetujui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Besarnya manfaat jaminan
kematian ditetapkan berdasarkan suatu jumlah nominal tertentu yang
ditanggung oleh perusahaan.
3. Jaminan Hari Tua
Manfaat jaminan hari tua berupa uang tunai dibayatkan sekaligus pada
saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat
total tetap. Besarnya manfaat jaminan hari tua ditentukan berdasarkan seluruh
akumulasi iuaran yang telah disetorkan ditambah hasil pengembangannya.
Pembayaran manfaat jaminan hari tau dapat diberikan sebagian sampai batas
tertentu setelah kepesertaan mencapai minimal 10 (sepuluh) tahun dan
apabila peserta meninggal dunia, ahli warisnya yang sah berhak menerima
manfaat jaminan hari tua.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perorangan berupa
pelayanan kesehatan mencakup pelayanon promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitative, termasuk obat, dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
library.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
tahun
Sarjana /
28. Karyawan Litbang 4 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
No Jabatan Jumlah Pendidikan Kualifikasi Gaji/bulan
Sarjana /
29. Karyawan Keuangan 3 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
30. Karyawan Pembelian 3 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
31. Karyawan Personalia 4 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
32. Karyawan Humas 4 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
33. Karyawan Pemasaran 4 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
34. Karyawan Proses 40 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
35. Karyawan Utilitas 20 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Sarjana /
34. Karyawan Pemeliharaan 20 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
SLTA / SLTA/sederaj
35. Karyawan Keamanan 24 5.000.000
sederajat at
Sarjana /
34. Karyawan Laboratorium 20 S1/D3 6.000.000
Ahli Madya
Karyawan Safety & Sarjana /
35. 24 D4/D3 6.000.000
Lingkungan Ahli Madya
Sarjana
36. Dokter 1 S1 12.000.000
Kedokteran
Akademi
37. Perawat 2 Keperawata D3 6.000.000
n
SLTA / SLTA/
38. Sopir 4 5.000.000
Sederajat Sederajat
SLTA / SLTA/
39. Pesuruh 4 5.000.000
Sederajat Sederajat
Total 224
di area pabrik dilarang keras membawa rokok, korek api, kamera atau benda lain
yang dapat menimbulkan bunga api. Secara keseluruhan sistem keselamatan kerja
yang akan diterapkan sebagai berikut.
1. APD (Alat Pelindung Diri)
APD disebut juga PPE (Personal Protective Equipment) yang meliputi
safety helmet, goggle glasses, spectacle, face shield, dust mask, ear plug,
gloves, safety belt, alumunium suit, full body harness, life lines, wear pack,
breathing apparatus dan safety shoes. Pemakaian alat pelindung diri ini
tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya accident. Namun secara umum semua karyawan produksi
minimum harus mengenakan safety shoes, safety helmet, dan spectacle.
2. Jenis Pengaman
Jenis pengamanan meliputi peralatan yang berfungsi sebagai pelindung
dan pencegah bahaya-bahaya lebih lanjut terhadap tenaga kerja seperti
rotating unit cover (penutup mesin yang berputar), pagar pengaman tangga
pada daerah yang tinggi, eye and body shower, traffic sign,, grounding and
bounding, sikring dan saklar alat pengatur tekanan.
3. Penanggulangan Kebakaran dan Emergency
Pabrik metil merkaptan mempunya bahan baku yang mudah terbakar dan
kebanyakan proses berfase gas, sehingga memiliki potensi bahaya kebakaran
yang tinggi. Perlu adanya pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran.
Upaya penyelamatan apabila terjadi suatu keadaan darurat maka semua
tenaga kerja harus menuju ke sebuah tempat yang dinamakan Head Account
Point (HAP) yang terdapat di setiap gedung. HAP ini dipimpin oleh seorang
Building Warden yang bertanggung jawab terhadap evakuasi keselamatan
pekerja dalam gedung dan mencari tahu tentang peristiwa yang terjadi
(melalui HT). Bila keadaan bertambah gawat maka semua karyawan yang
telah berkumpul pada masing-masing HAP-nya akan keluar bersama-sama ke
suatu tempat yang disebut AP (Assembly Point) yang berada diluar area
library.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id