Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK

KONVENSI HAK ANAK


KONVENSI HAK-HAK ANAK ADALAH:
 sebuah perjanjian yang mengikat secara
yuridis dan politis di antara berbagai
negara (193) yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan anak.
 kesepakatan untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan dasar anak-anak
 Berbentuk dokumen yang berisikan pasal-
pasal yang mengatur mengenai hak anak
TUJUAN KHA
 Menegakkan prinsip-prinsip
pengakuan atas martabat yang
melekat dan hak-hak yang sama
pada anak-anak yang diakui sebagai
seorang manusia, dan merupakan
sebagai landasan bagi kemerdekaan,
keadilan dan perdamaian
LATAR BELAKANG/SEJARAH MUNCULNYA
KHA

 Bermula setelah berakhirnya Perang Dunia 2


 Reaksi atas penderitaan yang timbul akibat
bencana peperangan terutama yang dialami
oleh kaum perempuan dan anak-anak
 Para aktivis perempuan dalam pawai protes
mereka meminta perhatian publik atas nasib
anak-anak yang menjadi korban perang
PRINSIP – PRINSIP KHA
1. NON DISKRIMINASI (Pasal 2) :
Semua hak yang diakui dan
terkandung dalam KHA harus
diberlakukan kepada setiap
anak tanpa pembedaan
apapun
2. KEPENTINGAN TERBAIK BAGI
ANAK (Pasal 3) :

Dalam usaha tindakan yang


menyangkut anak yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga
kesejahteraan sosial pemerintah
maupun swasta, lembaga
peradilan, lembaga pemerintah,
atau badan legislatif, maka
kepentingan yang terbaik bagi
anak harus menjadi pertimbangan
utama
3. HAK HIDUP, KELANGSUNGAN
HIDUP DAN TUMBUH
KEMBANG (Pasal 6):

Negara-negara peserta
mengakui bahwa setiap
anak memiliki hak yang
melekat atas kehidupan
4. PENGHARGAAN
TERHADAP
PENDAPAT ANAK (Pasal 12) :

Pendapat anak terutama jika


menyangkut hal-hal yang
mempengaruhi kehidupannya
perlu diperhatikan dalam
setiap pengambilan
keputusan
Konvensi Hak Anak (KHA)
Ratifikasi: Keppres 36/1990

Kewajiban Negara Konsekuensi Negara

1. Memenuhi semua 1. Membuat aturan


hak anak hukum terkait
2. Melindungi semua anak
2. Mensosialisasikan
anak
hak anak sampai
3. Menghormati ke anak
pandangan anak 3. Membuat Laporan
Berkala ke PBB
DEFINISI ANAK DAN PASAL-PASAL TERKAIT
Batasan
usia Tidak boleh ada
37.a hukuman mati atau
28 wajib
belajar & hukuman seumur
gratis hidup 38
Pasal 1 Tak boleh
Setiap orang yang berusia ada
dibawah 18 th, kecuali berdasarkan rekrutmen
undang-undang yang berlaku, bagi
anak ditentukan bahwa usia dewasa Angkatan
40.3.a dicapai lebih awal. Bersenjata
atau terlibat
dalam
Usia minimum anak
permusuhan
dianggap tidak Negara menentukan : (di bawah
memiliki kapasitas BATASAN USIA usia 15 thn)
pelanggaran hukum MINIMUM boleh
pidana. (12th) 32 bekerja (15
Th/Konvensi ILO)
PIHAK-PIHAK YANG BERTANGGUNGJAWAB
DALAM PEMENUHAN HAK-HAK ANAK
MASYARAKAT
INTERNASIONA
L

PEMERINTAH
PUSAT

PEMERINTAH
LOKAL

MASYARAKA
T

KELUARGA

ANAK
Anak  pemegang hak/subjek
atas hak (rights holder).

Keluarga  bertanggung jawab


memenuhi kebUtuhan anak sbg bentuk
pengakuan terhadap hak-hak anak

Masyarakat  others responsible  membantu


keluarga memenuhi tanggung jawabnya,
menjaga & mengakui hak-hak anak, serta
membantu negara menjalankan kewajiban

Pemerintah  representasi negara sbg


pemangku kewajiban (duty bearer) 
peraturan untuk mengakui hak-hak anak

Masyarakat internasional  Konsekuensi meratifikasi


KHA adalah Indonesia wajib mengirimkan laporan
periodik [5 tahunan] yang melaporkan pelaksanaan
KHA ke komite hak anak PBB  memberikan
rekomendasi untuk ditindaklanjuti
 Isi KHA bisa dibagi menjadi 8 klaster
 Substansi hak-hak anak ADA DALAM KLASTER
KE-IV SAMPAI DENGAN VIII
KLUSTER

HAK SIPIL DAN


KEBEBASAN
INTI HAK BEBAS DARI Setiap anak harus
PENYIKSAAN DAN
HAK SIPIL PENGHUKUMAN
DAN KEBEBASAN diperlakukan secara
LAIN YANG KEJAM, manusiawi tanpa kekerasan
TIDAK MANUSIAWI
ATAU sedikitpun, termasuk ketika
MERENDAHKAN anak berhadapan dengan
MARTABAT
MANUSIA hukum.
Memastikan semua anak tercatat dan
memiliki Kutipan Akta Kelahiran. Negara
HAK ATAS bertanggung jawab menjamin
IDENTITAS penyelenggaraan pembuatan akta
kelahiran secara gratis.
Setiap anak berhak mengemukakan
HAK BEREKSPRESI pendapat dan memperoleh ruang untuk
DAN MENGELUARKAN mengeluarkan pendapat atau berekspresi
PENDAPAT secara merdeka sesuai keinginannya.
Anak memperoleh ruang untuk
HAK BERPIKIR, menjalankan keyakinannya secara damai
BERHATI NURANI dengan tetap mengakui hak orang tua
DAN BERAGAMA dalam memberikan pembinaan.
Anak berhak atas informasi yang layak dan
HAK AKSES negara menjamin penyedia informasi
INFORMASI YANG mematuhi ketentuan tentang kriteria
LAYAK kelayakan informasi bagi anak.

Seorang anak tidak boleh diganggu


HAK ATAS kehidupan pribadinya, atau diekspos ke
PERLINDUNGAN publik tanpa ijin dari anak tersebut karena
KEHIDUPAN PRIBADI akan mengganggu tumbuh kembangnya.

HAK Anak bisa berkumpul secara damai dan


BERORGANISASI membentuk organisasi yang sesuai bagi
DAN BERKUMPUL mereka.
SECARA DAMAI
Negara memastikan adanya sistem untuk
pencegahan berbagai tindak kejahatan
HAK terhadap anak, seperti perdagangan orang,
PERLINDUNGAN adopsi ilegal, manipulasi usia, atau
IDENTITAS manipulasi nama, dan menjamin hak
prioritas anak untuk dibesarkan oleh orang
tuanya sendiri.
KLUSTER

LINGKUNGAN KELUARGA
DAN PENGASUHAN
ALTERNATIF
TIDAK BOLEH ADA • Tidak dipisahkan dengan orang tuanya
PEMISAHAN ANAK DENGAN secara ilegal
ORANG TUA • Menghargai hak anak berhubungan dan
kontak pribadi dengan orangtuanya
ketika dipisahkan
• Jika dipisahkan oleh negara, anak punya
hak mendapat informasi (berdasarkan
permintaan) tentang anggota keluarganya
yang terpisah
• Menjamin permintaan tersebut tidak
membawa akibat buruk bagi anak maupun
anggota keluarga lainnya
• Negara menghormati orang tua dalam
membimbing anak
PENGATURAN REUNIFIKASI • Ditangani secara humanis, legal
KELUARGA OLEH NEGARA melalui perjanjian bilateral dan
multilateral dan menghormati hak anak
• Memberikan bantuan dalam bentuk
penyediaan lembaga dan pendamping
hukum
Negara wajib menjamin adanya pengasuhan
PENGASUHAN alternatif :
 Panti Asuhan
 Kafalah dalam hukum Islam
ALTERNATIF (pengasuhan oleh keluarga)
 Adopsi
Mempertimbangkan kesinambungan
pengasuhan anak dan latar belakang suku,
agama, kebudayaan dan bahasa anak.

 Anak mempunyai Hak atas standard


KEHIDUPAN kehidupan yang layak untuk
pengembangan fisik, mental spiritual,
moral, sosial anak.
YANG LAYAK  Orangtua bertanggung jawab utama untuk
menjamin Hak-hak anak dan Negara
berkewajiban mendukung/ membantu para
BAGI ANAK orangtua dalam melaksanakan tanggung
jawabnya terhadap anak-anak mereka :
Makanan
Pakaian dan
Perumahan
 Hak anak atas pembiayaan anak oleh
orangtua khususnya jika kedua belah
pihak tinggal di Negara yang berbeda
Menjamin adopsi dengan
ADOPSI mempertimbangkan kepentingan terbaik
bagi anak :
 Disahkan oleh penguasa yang
berwenang.
 Adopsi antar negara merupakan
alternatif pengasuhan.
 Menjamin bahwa adopsi antar
negara tidak dikomersilkan.
 Mendorong kerjasama
internasional agar penempatan di
negara lain dilakukan oleh negara
yang berkompeten.

PEMANTAUAN LEMBAGA Negara wajib melakukan Review


PENGASUHAN ALTERNATIF periodik terhadap anak yang berada
dalam penempatan (misalnya, Panti
Asuhan dan sejenisnya)
KLUSTER

KESEHATAN DASAR DAN


KESEJAHTERAAN
Memastikan akses layanan
publik bagi anak termasuk
anak penyandang
disabilitas. Klaster ini
menekankan bahwa semua
anak tanpa terkecuali
berhak atas pelayanan
kesehatan yang
komprehensif dan
terintegrasi, jaminan sosial
dan standar hidup tertinggi
baik dalam hal fisik,
mental, spiritual, moral dan
sosial 22
 Mengakui hak anak atas standard
kehidupan yang layak bagi
perkembangannya :
 Fisik
 Mental
 Spiritual
 Moral
 Sosial
 Negara harus mengambil langkah
langkah untuk membantu orangtua
dalam memenuhi :
 Gizi
 Pakaian dan
 Perumahan
Kesehatan Dasar dan
Kesejahteraan dalam Indikator KLA
 Persalinan di Fasilitas Kesehatan
 Prevalensi Status Gizi Balita (Gizi kurang, Gizi
lebih, dan Stunting)
 Pemberian Makanan Bayi dan Balita (IMD, ASI
Eksklusif, Imunisasi, ASI+MPASI)
 Pelayanan Ramah Anak di Fasilitas
Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit Sayang
Bayi)
 Akses air bersih dan sanitasi ramah lingkungan
 Kawasan Tanpa Rokok (KTR) , tanpa Iklan,
Promosi dan Sponsor (IPS)

24
KLUSTER

PENDIDIKAN, PEMANFAATAN
WAKTU LUANG DAN
KEGIATAN SENI BUDAYA
Negara menjamin hak anak
atas pendidikan :
a) Mewajibkan pendidikan
dasar dan GRATIS 
WAJAR 12 TAHUN
b) Mendorong pendidikan
menengah umum dan
kejuruan serta akses
yang mudah bagi setiap
anak
c) Mempermudah akses ke
pendidikan yang lebih
tinggi dengan
penyediaan fasilitas
yang memadai
Anak mempunyai hak atas :
• Waktu luang dan istirahat
• Berpartisipasi penuh dalam :
Dunia seni
Budaya
Rekreasi
KLUSTER

PERLINDUNGAN KHUSUS
15 KONDISI Anak-Anak yang membutuhkan
Perlindungan Khusus
(Pasal 59 UU 35 /2014)

1. Anak yang berada dalam situasi darurat;


2. Anak yang berhadapan dengan hukum;
3. Anak yang berasal dari kelompok minoritas dan
terisolasi;
4. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual;
5. Anak yang menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif
lainnya;
6. Anak korban pornografi;
7. Anak dengan HIV/AID’S;
8. Anak korban penculikan, penjualan dan/atau
perdagangan;
15 KONDISI Anak-Anak yang
membutuhkan Perlindungan Khusus…
(Pasal 59 UU 35 /2014)

9. Anak korban kekerasan fisik dan/ atau psikis;


10. Anak korban kejahatan seksual;
11. Anak korban jaringan terorisme;
12. Anak penyandang disabilitas;
13. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran;
14. Anak dengan perilaku sosial menyimpang;
15. Anak korban stigmatisasi dari pelabelan terkait
dengan kondisi orang tuanya.
Anak Belajar dari Kehidupan
Jika Anak Dibesarkan dengan :
 Celaan  anak Belajar Memaki
 Permusuhan  anak belajar berkelahi
 Ketakutan anak gelisah
 Olok-olok  Anak belajar rendah diri
 Iri hati  Anak belajar Kedengkian
 Dipermalukan  Anak belajar merasa Bersalah

Jika Anak Dibesarkan dengan :


 Dorongan  Anak belajar percaya diri
 Pujian  Anak belajar menghargai
 Penerimaan  Anak belajar mencintai
 Dukungan  belajar memotivasi
 Tidak banyak dipersalahkan  menjadi dirinya sendiri
 Rasa Cinta  belajar menyayangi orang lain dan dirinya sendiri

Source : Dorothy Law Noite


 Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain
menuduhmu punya pamrih; tapi
bagaimanapun, berbaik hatilah
 Bila engkau jujur dan terbuka serta amanah,
mungkin saja orang lain akan menipumu;
tapi bagaimanapun, jujur dan terbuka, serta
amanalah
 Bila engkau mendapat ketenangan dan
kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri,
dengki; tapi bagaimanapun, berbahagialah
dan jangan mendengki
 Bila engkau sukses, engkau akan mendapat
beberapa teman palsu, dan beberapa
sahabat sejati; tapi bagaimanapun, jadilah
sukses...
 Apa yang engkau bangun selama bertahun-
tahun mungkin saja dihancurkan orang lain
hanya dalam semalam; tapi bagaimanapun,
bangunlah
 Kebaikan yang engkau lakukan hari ini,
mungkin saja besok sudah dilupakan orang;
tapi bagaimanapun, berbuat baiklah niat
karena Allah...
 Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari
dirimu. Pada akhirnya, engkau akan tahu
bahwa ini adalah urusan antara engkau dan
Tuhanmu...
 Ini bukan urusan antara engkau dan mereka,
tetapi urusan dgn pahala-dosa dan bekal
ibadah menuju kesuksesan dunia-akherat...
TERIMA KASIH
Denpasar, 11 September 2019

PENUHI HAK ANAK-ANAK KITA


LINDUNGI DARI SEGALA
KEKERASAN, PENELANTARAN DAN
PERLAKUAN SALAH
JADIKANLAH ANAK KITA
ANAK YANG BERKUALITAS
AGAR KELAK MENJADI ANAK
BERBAKTI,
PADA ORANGTUA DAN NEGARA
INDONESIA...

Hendra Jamal’s
081268708510 / 081585874941
rrafira@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai