Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM BERBISNIS

Oleh : Evangelista Jemiun (2020120019)

1.PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisa yang dipakai oleh perusahaan
untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan masing-
masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan contohnya laporan Laba rugi, Neraca,
dan Arus kas dalam kurun waktu tertentu. Setiap tutup periode akhir bulan, biasanya
accounting perusahaan menyiapkan dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan
neraca, rugi laba, arus kas, perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan
kepada pimpinan perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah
gambaran dan penjelasan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Analisis data laporan keuangan
dilakukan dengan menganalisa masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan
dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja
perusahan untuk masa yang akan datang Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan
yang pesat, hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif.
Pertumbuhan dunia usaha yang pesat dikarenakan oleh berbagai faktor, salah satu contoh faktor
yang mempengaruhi yaitu faktor teknologi yang dari zaman ke zaman terus berkembang
semakin canggih. Perusahaan menyadari munculnya berbagai tantangan yang harus dihadapi,
baik perusahaan sejenis di dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Kosmetik telah
ada selama ribuan tahun. Ketika orang mendengar kata kosmetik, mereka cenderung berpikir
bahwa makeup dan parfume dirancang 2 khusus untuk wanita. Kosmetik datang dalam
berbagai bentuk, mulai dari bubuk, makeup wajah (lipstik, eyeliner, mascara, pensil alis, bedak,
foundation, blush on), sabun, shampoo, conditioner, parfume, body lotion, masker, lulur,
colone, deodorant, dan pasta gigi. Kita bisa melacak kembali penggunaan kosmetik sejak dari
ribuan tahun yang lalu, ketika orang-orang dicat tubuhnya untuk upacara keagamaan, perang
dan ritual pernikahan. Kosmetik digunakan untuk mempercantik dan mencakup berbagai
macam produk. Semakin banyak perusahaan kosmetik juga bersaing untuk menjangkau semua
jenis konsumen. Karena teknologi revolusioner, semakin banyak perusahaan memiliki
kemampuan untuk menghasilkan produk bagi konsumen mereka tanpa memandang jenis
kelamin, kelompok umur, dan bahkan latar belakang etnis. Nilai pasar (market size) industri
kosmetik di Indonesia tahun 2015 diestimasi tumbuh 9% menjadi Rp 64,3 triliun dibanding
2014 sebesar Rp 59,03 triliun, menurut perhitungandataduniaindustri.com. Pertumbuhan
tersebut dikategorikan relatif tinggi seiring perlambatan perekonomian nasional.Kosmetik juga
termasuk industri strategis dan potensial mengingat terdapat 760 perusahaan kosmetik yang
tersebar di Indonesia serta mampu menyerap 75.000 tenaga kerja langsung dan 600.000 tenaga
kerja tidak langsung. Pertumbuhan tersebut dikategorikan relatif tinggi seiring perlambatan
perekonomian nasional.Dari sisi ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20% menjadi US$
406 juta. (www.kemenperin.go.id,2013). Industri kosmetik Indonesia saat ini mengalami
perkembangan yang sangat pesat sehingga keadaan ini menimbulkan persaingan bisnis yang
kompetitif dan ketat. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang
menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target
konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produk-produk untuk pria.
Perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. 3 Kondisi tersebut juga membuat
persaingan di dalam dunia perekonomian juga semakin tajam antar perusahaan yang sejenis,
misalnya yaitu PT Unilever Indonesia Tbk dan PT Mandom Indonesia Tbk. Yang merupakan
produsen terbesar di Indonesia yang bergerak di sektor industri kosmetik dan alat keperluan
rumah tangga.Untuk mampu bersaing dan memuaskan konsumen tentunya suatu brand harus
mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan brand pesaing serta dapat memenuhi
kebutuhan konsumen. Pihak perusahaan kosmetik dituntut untuk jeli dalam menggali informasi
mengenai preferensi konsumen dan mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan brand yang sudah melekat pada memori konsumen, maka akan lebih mudah bagi
perusahaan untuk menciptakan customer satisfaction terhadap konsumen. Melalui customer
satisfaction tersebut maka tercipta loyalty intention. Penulis memilih PT Unilever Indonesia
Tbk dan PT Mandom Indonesia Tbk sebagai objek karena kedua perusasahaan tersebut lebih
unggul dalam segi pendapatan laba, dalam segi pemasaran, dan lainnya dibandingkan dengan
pesaingnya yaitu PT Martina Berto Tbk dan PT Mustika Ratu Tbk.Tujuan utama dari penelitian
ini adalah: Untuk mengetahui posisi dan kondisi keuangan perusahaan yang akan berguna bagi
manajemen dan pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti pemilik perusahaan, manajer,
kreditor, investor, dan pemerintah. Melalui analisis rasio keuangan, manajemen dapat
mengetahui perubahan posisi dan kinerja perusahaan dalam beberapa periode agar manajemen
mengetahui posisi peningkatan atau penurunan keuangan perusahaan. Informasi tentang posisi
keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Untuk memahami laporan keuanga, dibutuhkan alat
analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan adalah seri untuk mengubah data dari
laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Analisis laporan
keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. 4 Analisis laporan
keuangan meliputi perhitungan perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Tinjauan dari
analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai
laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan dalam rangka
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu
dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu yang menggambarkan kondisi
empiris suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang telah disepakati dengan mengacu pada
standar yang ditetapkan. Kinerja dan perkembangan keuangan perusahaan dapat dilihat dari
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, melunasi kewajiban-kewajibannya,
keefektifan perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang ada, serta modal kerja yang
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Munawir (2004:2) Laporan keuangan
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas dari perusahaan tersebut. Laporan keuangan meliputi : neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan lain-lain. Dalam laporan keuangan pasti selalu menganalisis
rasio keuangan. Analisis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam
analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan dibidang keuangan.
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan analisis laporan keuntungan akan menggunakan
ukuran-ukuran tertentu yang disebut dengan rasio. Macam-macam analisis rasio keuangan
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) Analisis Rasio Likuiditas, (2) Analisis
Rasio Profitabilitas, (3) Anlisis Rasio Solvabilitas, (4) Analisis Rasio Aktivias. Rasio
Likuiditas berasal dari kata likuid yang berarti cair. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila
perusahaan itu mampu membayar hutang jangka pendeknya tepat waktu. Dengan kata lain,
rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur 5 kemampuan perusahaan agar segera memnuhi
jangka pendeknya. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan
melihat tingkat aktivitas asset (Palikhatun dan Putri Nugrahaningsih 2007:21,25,30,33). Latar
belakang tersebut mendorong penulis untuk meneliti dan menganalisis perbandingan kinerja
keuangan PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Mandom Indonesia Tbk yang merupakan
produsen terbesar di dalam sektor industry kosmetik dan barang keperluan rumah tangga dilihat
dari rata-rata penjualan selama 4 tahun. Yaitu pada tahun 2012-2015. Seiring perkembangan
dunia bisnis yang pesat, pihak manajemen harus semakin kreatif menciptakan inovasi-inovasi
dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan, apalagi di kondisi perekonomian Indonesia
yang cenderung fluktuatif. Persaingan usaha dalam industri sejenis juga diperkirakan akan
semakin tajam. Hal-hal tersebut akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan.

2.ISI

Analisis rasio keuangan merupakan bentuk analisis untuk mengukur kinerja perusahaan
berdasarkan data perbandingan yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan neraca,
laba/rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu. Oleh karena itu, analisis rasio keuangan
juga biasa disebut dengan analisis laporan keuangan.

Analisis ini biasanya dilakukan oleh akuntan pada akhir periode perusahaan dalam satu tahun.
Hasil analisis kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai pedoman informasi
untuk menentukan keputusan atau kebijakan perusahaan di periode selanjutnya.

Analisis keuangan juga berada dalam balanced scorecard, alat untuk mengukur kinerja
perusahaan, seberapa efektif strategi yang telah digunakan untuk mencapai keunggulan
kompetitif.

Sehingga analisis rasio keuangan pada perusahaan bukan hanya ditujukan kepada pihak
manajemen, namun juga investor. Bagi mereka, analisis rasio keuangan menjadi bahan
penilaian seberapa sehat perusahaan tersebut pantas mendapatkan suntikkan investasi.

Berikut fungsi rasio keuangan lainya :

Selain menjadi alat ukur sehat-tidaknya sebuah perusahaan, analisis rasio keuangan memiliki
manfaat lainnya yaitu;

 Melihat tren kinerja perusahaan dalam satu periode tertentu.


 Bahan evaluasi sumber daya perusahaan seperti supplier, peralatan, proses produksi
bahkan karyawan itu sendiri.

 Sebagai acuan investor untuk memilih perusahaan.

 Sebagai bahan pertimbangan kreditur.

 Menilai efektifitas strategi perusahaan dalam membangun keunggulan kompetitif.

 Analisis kekuatan internal dan kemampuan daya saing perusahaan dengan kompetitor.

 Sebagai bahan referensi audit internal perusahaan baik dari sektor keuangan,
operasional, atau sektor lain.

 Menentukan nilai kewajaran keuntungan yang diperoleh perusahaan.

3. METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono: 2009).
Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling.Penggunaan metode ini ditujukan
untuk memperoleh sampel yang representatif dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk mendukung
penelitian ini adalah data sekunder perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI).Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak laian) (Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. 10 Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar dan karya-
karya monumental dari seseorang. Devinisi Operasional Variabel Yang Digunakan 1. Variabel
Dependen dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Perubahan Laba relati,
yaitu laba sebelum pajak (Suprihatmi: 2006) pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Metode Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebaran

data dalam model penelitian berdistribusi normal atau mendekati normal.


Untuk mengetahui kenormalan distribusi data, dapat menggunakan

Kolmogorof Smirnof dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih

variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel

independen lainnya.Uji ini dapat di deteksi dengan melihat nilai Tolerance

dan VIF (Variance Inflation Ffactor).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terdapat trend di dalam

varibel yang diteliti, sehingga mengakibatkan variabel pengganggu (e) juga

mengandung trend. Untuk menguji ada tidaknya Autokorelasi terdapat

berbagai cara seperti metode grafik, uji LM, uji Run, uji BG dan DW (Durbin

Watson).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

pada suatu model regresi. Cara menguji ada tidaknya heteroskedastisitas,

yaitu dengan menggunakan metode Langrang Multiplier (LM)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis Pengujian ini digunakan untuk melihat berpengaruh atau tidaknyavariabel
dependen terhadap variabel dependen Perubahan Laba. Dalam hasil pengolahan data yang
dilampirkan tersebut maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda.

Pembahasan

Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji variabel dependen dan variabel independensecara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak dengan taraf signifikan 0,05. Hasil
perhitungan pada tabel 4.1, diperoleh nilai Fhitung sebesar 20,960 dengan signifikansi 0,000.
Karena nilai signifikan 0,000 lebih kecil dar 0,005 dan Fhitung= 20,906 lebih besar dari Ftabel=
2,11, maka H0 ditolak yang berarti bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi
variabel dependen.

Uji t

Tujuan dari uji t adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh antar masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen (PerubahanLaba).

Apabila nilai signifikansi di atas atau lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Dan apabila nilai signifikansi di
bawah atau kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hasil perhitungan uji t. dimana nilai ttabel =2,035.

1. Hasil thitung sebesar -0,196 dan nilai probabilitas 0,845. H0 diterima karena - 2,035<-0,196<1,073
2. Hasil thitung sebesar 2,627 dan nilai probabilitas 0,013.H0 ditolak karena nilai
3. thitung (2,627) lebih besar dari ttabel (2,035) dannilai probabilitas 0,013 lebih
4. kecil dari 0,05,yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan dan parsial
5. antara variabel Total Asset Turnover terhadap Perubahan LabaHasil thitung sebesar 1,073 dan
nilai probabilitas 0,291. H0 diterima karena - 2,035<1,073
6. Hasil thitung sebesar 3,424 dan nilai probabilitas 0,002.H0ditolak karena nilai
7. thitung (3,424) lebih besar dari ttabel (2,035) dannilai probabilitas 0,002 lebih
8. kecil dari 0,05, yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan dan parsial
9. antara variabel Nett Profit Margin terhadap Perubahan Laba
10. 7. Hasil t hitung sebesar 2,034 dan nilai probabilitas 0,050. H0 diterima karena -
11. 2,035<2,034<2,035 dan nilai probabilitas 0,050 sama dengan 0,05, yang
12. artinya bahwatidak ada pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel
13. Return on Invesment terhadap Perubahan Laba
14. 8. Hasil t hitung sebesar 1,164 dan nilai probabilitas 0,253.H0 diterima karena -
15. 2,035<1,164<2,035 dan nilai probabilitas 0,253 lebih besar dari 0,05, yang
16. artinya bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel
17. Return on Equity terhadap Perubahan Laba
18. 9. Hasilt hitung sebesar 0,158 dan nilai probabilitas 0,875.H0 diterima karena -
19. 2,035<0,158<2,035 dan Nilai probabilitas 0,875 lebih besar dari 0,05, yang
20. artinya bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dan parsial antara variabel
21. Dept Equity Ratio terhadap Perubahan Laba
22. 10. Hasil t hitung sebesar 3,868 dan nilai probabilitas 0,001.H0 ditolak karena nilai
23. thitung (3,868) lebih besar dari ttabel (2,035) dan nilai probabilitas 0,001 lebih
24. kecil dari 0,05, yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan dan parsial
25. antara variabel Price Earning Ratio terhadap Perubahan Laba

V. SIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan:

1. Dari hasil perhitungan uji t, variabel independen yang berpengaruh terhadap

perubahan laba adalah Total Asset Turn Over, Gross Profit Margin,

16

Operating Profit Margin,Nett Profit Margin dan Price Earning Ratio,

sedangkan variabel Current Ratio, Inventory Turnover, Return On Invesmen,

Return On Equity dan Debt Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

perubahan laba

2. Dari hasil uji F, seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen Perubahan Laba.

Keterbatasan

Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan BUMN

SARAN

1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat memperbanyak sampel,

karena sampel dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan BUMN, maka

untuk peneliti selanjutnya bisa pada obyek lain selain pada perusahaan

BUMN agar hasil penelitan dapat digeneralisasikan.

2. Sebaiknya investor memperhatikan Total Asset Turn Over, Gross Profit


Margin, Operating Profit Margin, Nett Profit Margin, Return On Invesmen,

Price Earning Ratio karena berpengaruh nyata dalam memprediksi perubahan

laba pada perusahaan.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Agung, Fitra Batara dan Zirman.2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada
Perusahaan Industri dan Chemical Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007—2010.Jurnal
Universutas Riau. Juli 2011.

Andriyani, Lusiana Noor. 2008. Analisis Kegunaan Rasio-Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI).Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Erlina dan Mulyani, Sri.2007. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.Edisi
1.Cetakan 1. Medan: USU Press.

Fahmi, Irham. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi.Bandung: Alfabeta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2009. Ekonomika Dasar. Edisi Ketiga. Terjemahan olehJulius A. Mulyadi.Jakarta:
Erlangga.

Hanafi, Mahmud dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan Yogyakarta: YKPN.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Juliana, Roma Uli dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol. 3, No. 2: 108-126.

Anda mungkin juga menyukai