Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Kompilasi Hukum Islam Term kompilasi diambil dari bahasa Latin compilare, yang
kemudian berkembang menjadi compilation dalam bahasa Inggris dan compilatie dalam bahasa
Belanda. Dalam Kamus Lengkap Inggris Indonesia-Indonesia Inggris yang disusun oleh S. Wojowarsito
dan W.J.S. Poerwadarminta, kata compilation diterjemahkan sebagai karangan yang tersusun dan
kutipan dari buku-buku lain.

Menurut kamus Black (BlacksLaw Dictionary), compilation: a literary production composed of the works
of others and arranged in methodical manner,kompilasi adalah suatu produk berbentuk tulisan hasil
karya orang lain yang disusun secara teratur. Dengan demikian kompilasi hukum Islam adalah himpunan
ketentuan hukum Islam yang dituliskan dan disusun secara teratur Urgensinya dalam hukum perdata
yaitu , aturan itu sangat penting karena menjadi UU pertama yang mengatur keperdataan secara trans
nasional.

2. Asas perkawinan yang berlaku pada hukum perkawinan Indonesia adalah Asas Monogami yaitu
dimana seorang pria hanya diperbolehkan memiliki seorang istri dan begitupun sebaliknya. Namun,
monogami yang diterapkan di Indonesia merupakan monogami relatif yang artinya memberikan peluang
bagi seseorang untuk melakukan poligami dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada perundang-
undangan yaitu syarat alternatif dan kumulatif. Namun realitanya banyak ditemukan penyimpangan
yaitu dengan melakukan poligami secara illegal atau diluar dari mekanisme yang ada. Akibat dari
poligami berdampak pada wanita, mengalami KDRT, kekerasan seksual, mental, fisik, maupun dampak
ekonomi.

3. Mempersulit terjadinya perceraian adalah dipersulitnya perceraian dengan cara diwajibkanya


perceraian di depan peradilan dan perceraian dapat diputuskan setelah hakim mengusahakan
perdamaian, selain itu perceraian juga harus dengan alasan yang patut sesuai ketentuan yang berlaku
dan juga harus ada usaha perdamain melalui Mediasi.

4). Tujuan pencatatan perkawinan ini untuk memberikan kepastian dan perlindungan bagi para pihak
yang melangsungkan perkawinan, sehingga memberikan kekuatan bukti autentik tentang telah
terjadinya perkawinan dan para pihak dapat mempertahankan perkawinan tersebut kepada siapapun di
hadapan hukum.

1.negara ikut mengakui adanya pernikahan. Ini merupakan cara terbaik untuk mencegah fitnah serta
memberikan posisi yang pasti bagi suami dan istri di hadapan hukum.

2. Memudahkan birokrasi

Jika ikatan pernikahan memiliki bukti hukum berupa surat nikah, surat nikah ini bisa digunakan untuk
mempermudah berbagai urusan birokrasi setelah pasangan menikah. Entah itu pengajuan tunjangan
keluarga, asuransi, atau izin mendampingi pasangan yang ditugaskan di luar negeri.
3. Memastikan istri bisa mendapat haknya

Surat nikah juga bisa memberikan posisi yang lebih pasti bagi istri di mata hukum. Dengan ini, para istri
bisa mendapatkan haknya. Misalnya saja dana pensiun dan tunjangan yang didapat sebagai pasangan
suami.

4. Memastikan kesejahteraan anak-anak

Dengan mencatatkan pernikahan, secara tidak langsung kita juga memastikan kesejahteraan anak-anak
di masa depan. Dalam pernikahan yang tidak dicatatkan, anak-anak hanya terkait secara perdata dengan
ibu dan keluarga dari pihak ibu. Sedang hubungan perdata dengan ayahnya tidak ada.

Dengan mencatatkan pernikahan, hak anak lebih terjamin. Pengurusan akta kelahiran jadi lebih mudah.
Begitu juga bila ada urusan pembagian warisan di masa depan.

5. 1. Memberikan keabsahan atas adanya pernikahan

2. Memudahkan birokrasi

3. Memastikan istri bisa mendapat haknya

4. Memastikan kesejahteraan anak-anak

5. Memudahkan pengurusan hak asuh anak

6 Suatu perbuatan mengikuti sunnah, maupun  peristiwa kontraktual yang tidak biasa namun bersifat
sakral maka tidak relevan jika perkawinan . Karena Pencatatan perkawinan menjadi penting bagi
keabsahan perkawinan, selain itu karena perkawinan yang dicatatkan akan memberikan kepastian dan
perlindungan hukum bagi suami, isteri dan anak-anak, serta memberikan jaminan dan perlindungan
terhadap hak-hak tertentu yang timbul karena perkawinan antara lain hak untuk mewarisi.

7. Istbat Nikah Sebagai satu-satunya Solusi Hukum , Sebagaimana telah diuraikan bahwa jalan satu-
satunya sebagai solusi hukum bagi pasangan nikah tidak tercatat adalah dengan jalan pengesahan
perkawinan (itsbath) di Pengadilan Agama.

8. 1.Ibu dan keatasnya (nenek).


2.Anak perempuan dan kebawahnya (cucu perempuan).

3.Saudara perempuan (kandung dan tiri).

4.Bibi dari ibu

5.Bibi dari ayah.

6.Keponakan (anak perempuan dari saudara laki-laki).

7.Keponakan (anak perempuan dari saudara perempuan).

9. Batalnya hubungan suami istri sesudah dilangsungkan melalui pernikahan/perkawinan secara hokum
agama dan tercatatt secara hukum Negara, namun batal dikarenakan adanya syarat-syarat yang tidak
terpenuhi menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Contohnya :

1.Suami melakukan poligami tanpa izin dari Pengadilan Agama.

2.Perempuan yang dinikahkan ternyata masih sah menjadi istri pria lain.

3.Perempuan yang dinikahkan ternyata masih dalam iddah dari suami lain.

10. Taklik talak adalah talak suami yang digantungkan pada suatu sifat tertentu, yang apabila sifat
tertentu itu terwujud maka jatuhlah talak suami itu

Isinya :

bunyi taklik talak ala fikih Indonesia :

Sesudah akad nikah saya (pengantin laki-laki) berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya akan
mempergauli isteri saya bernama (pengantin perempuan) dengan baik (mu'asyarah bil ma-ruf) menurut
ajaran Islam.

No. 11

Dalam Kompilasi Hukum Islam, telah mengatur persoalan perkawinan wanita

hamil yang terdapat dalam pasal 53 yaitu :

1. Seorang wanita hamil diluar nikah, dapat dikawinkan dengan pria


yang menghamilinya

2. Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapat

dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya.

3. Dengan dilangsungkan perkawinan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan

perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.

12.Syarat poligami di Indonesia diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU Perkawinan, yang menyebutkan bahwa
Pengadilan hanya akan memberikan izin kepada suami untuk beristri lebih dari satu

1. jika sang istri tidak bisa menjalankan kewajibannya

2. istri memiliki cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan

3. dan jika istrinya tidak dapat memberikan keturunan.

Suami yang mengajukan permohonan untuk beristri lebih dari satu orang harus memenuhi syarat-syarat
yang diatur dalam Pasal 5 ayat (1) UU Perkawinan, yakni:

1. Adanya persetujuan dari istri pertama atau istri-istri lainnya

2. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak
mereka

3. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka

13.kewajiban suami

.Memberikan mahar dan nafkah. ...

Menggauli istri secara baik. ...

Menjaga istri. ...

Membimbing istri. ...

Memberikan rasa cinta dan kasih sayang. ...


b.kewajiban istri

Menaati suami. ...

Menjaga harta, rumah, dan kehormatan suami. ...

Mencari kerelaan suami dan menghindari murkanya.

14. Putusnya perkawinan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (UU
Perkawinan) pada pasal 38 yang berbunyi:

"Perkawinan dapat putus karena:

a. Kematian,

b. Perceraian dan

c. atas keputusan Pengadilan".

15.Gugatan cerai merupakan cara istri untuk mengajukan cerai terhadap suami melalui Pengadilan
Agama dengan disebabkan berbagai faktor.

Sedangkan permohonan cerai talak adalah cara suami untuk mengajukan cerai terhadap Pengadilan
Agama. Hal ini dalam Islam disebut dengan Talak.

No. 16

Lama nya masa Iddah:

1. Masa iddah untuk perempuan yang tengah hamil adalah sampai ia melahirkan.

2. Masa iddah untuk perempuan yang nggak hamil dan ditinggal meninggal oleh sang suami yakni 4
bulan 10 hari.

3. Masa iddah untuk perempuan yang masih mengalami siklus haid, masa iddah-nya yakni sebanyak 3
kali siklus haidnya.

4. Masa iddah untuk perempuan yang masih kecil atau menopause yakni 3 bulan.
5. Masa iddah untuk perempuan yang belum pernah berhubungan badan dengan mantan suaminya,
tidak memiliki masa iddah.

6. Masa iddah untuk perempuan yang ditalak tiga yakni sekali haid.

7. Masa iddah untuk perempuan yang menggungat cerai yakni sekali haid.

8. Masa iddah untuk perempuan yang ditalak satu dan dua yakni sama seperti yang ditinggal meninggal
oleh suaminya yaitu 4 bulan 10 hari.

17,Thalaq Raj’iy (Talak Raj’i) adalah thalaq yang dilakukan pada kali pertama dan kedua sehingga
pasangan suami-istri memiliki kesempatan untuk kembali membangun/memyambungkan hubungan
rumah tangga yang sudah terputus.

sedagkan Talak Ba'in, yaitu talak yang tidak memberi hak merujuk bagi bekas suami terhadap bekas
istrinya. Untuk mengembalikan bekas istri ke dalam ikatan perkawinan dengan bekas suami harus
melalui akad nikah baru, lengkap dengan rukun dan syarat-syaratnya.

18.Tata Cara Rujuk Setelah Perceraian Suami-Istri

Apabila kedua belah pihak ingin rujuk kembali, maka mantan suami-istri tersebut harus memiliki kutipan
buku pendaftaran rujuk yang dikeluarkan oleh pegawai pencatat nikah, sebagaimana diatur dalam Pasal
10 KHI:

Rujuk hanya dapat dibuktikan dengan Kutipan Buku Pendaftaran Rujuk yang dikeluarkan oleh Pegawai
Pencatat Nikah.

19.Sanksi pidana yang ada dalam KUHP bagi oarang yang melakukan tindak pidana perkawinan diatur
dalam Pasal 279 ayat (1) KUHP “dihukum penjara selama-lamanya 5 tahun.

: 20.Perkawinan beda agama tidak diakui diindonesia dan tidak dapat dicatatkan. Akan tetapi jika
perkawinan tersebut dilaksanakan berdasarkan agama salah satu pasangan dan pasangan yang lain
menundukkan diri kepada agama pasangannya, maka perkawinan tersebut dapat dicatatkan.”

Anda mungkin juga menyukai