Anda di halaman 1dari 4

JOB 1

OSILATOR JEMBATAN WEIN

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui aplikasi Op-amp.
2. Mahasiswa mampu membuat aplikasi Op-amp sebagai Oscilator
Jembatan Wien.
3. Mahasiswa mengetahui sinyal keluaran dari Oscilator Jembatan Wien.
4. Mahasiswa mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik
osilator.
5. Mahasiswa memahami pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik
osilator.
6. Mahasiswa mampu merangkai dan menbuat rangkaian osilator.

1.2. Dasar Teori

Osilator adalah pembangkit sinyal dengan periode tertentu . Osilator


menghasilkan beberapa bentuk gelombang, yaitu : sinus, kotak, segitiga, gigi
gergaji dan pulsa. Osilator terbentuk dari beberapa model rangkaian sesuai
dengan bentuk gelombang yang dihasilkannya Prinsip osilator ini dimulai
dengan adanya noise/desah saat pertama kali power dinyalakan. Noise/desah ini
kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filter tertentu.
Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin
besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang
dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.

Osilator Jembatan Wien (Wien Bridge Oscilator) biasa digunakan untuk


membangkitkan frekuensi tanpa memerlukan sinyal input, dengan jangkauan
frekuensi dari 5 Hz sampai kira-kira 1 MHz. Osilator ini menggunakan umpan
balik negative dan umpan balik positif. Umpan balik positif di feed back
melalui jaringan lead lag ke input non inverting, sedangkan umpan balik
negative melalui pembagi tegangan ke input Syarat yang harus dipenuhi
untuk membangun rangkaian osilator jembatan wien ini adalah penentuan
besarnya Resistor dan Kapasitor penentu frekuensi output. Harga dari R2 harus
sama dengan R3, dan C1 harus sama dengan C2. Untuk selanjutnya kita sebut
komponen penentu frekuensi ini masing-masing dengan R dan C.

Untuk rangkaian ini besarnya R dan C diatur sedemikian rupa sehingga


frekuensi outputnya minimal sebesar 1 KHz. Sebab bila kurang dari 1 KHz
maka akan menyebabkan rangkaian menjadi tidak stabil, akibatnya pembacaan
menjadi tidak akurat dan terpengaruh waktu.Untuk membentuk gelombang
sinus yang benar-benar mulus, maka setiap kali pengukuran maka harus
dipastikan variable resistor R4 dalam keadaan nol, kemudian sedikit semi
sedikit diputar sehingga penguatannya = 1 dan amplitudo menjadi constant.

1.3. Alat dan Bahan

1. Osiloskop
2. Fuction generator
3. Jumper
4. Kabel BNC To BNC
5. Kabel Banana
6. Catu daya
7. Multimeter
8. Resistor 1K ohm, 10K ohm, 20K ohm
9. Kapasitor 10 nanoFarad, 100 nanoFarad

1.4. Gambar Rangkaian


1.5. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dibuat modul


2. Membuat desain modul pada akrilik
3. Membuat/menentukan jalur rangkaian pada PCB berlubang yang akan
dibuat
4. Memasang komponen pada PCB berlubang sesuai dengan skema
5. Memasang PCB rangkaian pada akrilik
6. Uji coba alat

1.6. Data Percobaan


T1
Volt/Div : -1 V
Delay Time/Div : -2 uS
Main Time/Div : 10 mS

T2
Volt/Div : -1 V
Delay Time/Div: -2 mS
Main Time/Div: 10 mS

JP2
Volt/Div :5 mV
Delay Time/Div : 10 uS
Main Time/Div : -2 uS

Anda mungkin juga menyukai