Anda di halaman 1dari 17

Gaya Antar Molekul

kelompok B:
1

1.Iid Rahma Dini


2.Hasan Basri Tanjung
3.Aurellia Putri Rinovia
4.Doli Indra Nasution
5.Yunita Lestari
Percobaan 3
(efek ion senama)

A. TUJUAN PRATIKUM
MENGETAHUI HUBUNGAN POLARITAS MMOLEKULER DENGAN KEKUATAN ANTAR MOLEKUL
DIDALAM MOLEKUL
B.TEORI DASAR.
Pada percobaan ini akan dilakukan pemeriksaankekuatan tarik-menarik yang
menyatukan molekul dan kekuatan pengganggu yang memecah molekul tersebut. Gaya antara
molekul yang menyatukan molekul disebut gaya antarmolekuldan terdiri dari gaya dispersi London,
gaya dipolar, dan ikatan hidrogen (ikatan-H). Kekuatan yang memecah molekul terkait dengan suhu
objek. Anda akan mengeksplorasi efek polaritas pada kekuatan gaya antarmolekuldan bagaimana
gaya antarmolekulterkait dengan sifat fisik. Semua material disatukan oleh kekuatan yang menarik
tetapi selalu ada kekuatan yang mengganggu yang dapat memecahnya. Ketika suatu benda adalah
benda padat pada suhu tertentu, itu berarti bahwa gaya tarik harus lebih besar dari gaya
pengganggu. Ketika suatu zat dalam keadaan gas pada suhu berapa pun, itu berarti bahwa gaya-
gaya pengganggu jauh lebih besar daripada gaya-gaya tarik. Akhirnya ketika kekuatan gangguan
dan daya tarik berada pada tingkat yang hampir sama, zat itu akan ada sebagai cairan.

Gaya kohesif adalah gaya tarik menarik antar partikel. Mereka adalah yang menyatukan
partikel. Mereka lemah dalam gas dan semakin kuat saat kita beralih dari cairan menjadi padat.
Ingatlah bahwa gaya tarik berkurang dengan meningkatnya jarak pemisahan atau penurunan
muatan. Ada kekuatan yang dihasilkan dari gerakan partikel yang bekerja berlawanan dengan
kekuatan kohesif. Mereka dikenal sebagai kekuatan pengganggu (gaya yang cenderung
memisahkan molekul).
Dua jenis utama pengacau adalah gerakan atom atau molekul atau tolakan muatan
sejenis. Semua atom selalu bergerak. Secara eksternal, sebuah atom atau molekul dapat bergerak
dalam garis lurus (disebut gerak translasi) dan dapat berputar (disebut gerak rotasi). Secara
internal ketika atom terikat bersama mereka juga akan bergerak bolak-balik relatif satu sama lain
(ini disebut gerakan getaran). Ikatan seperti pegas kecil yang bisa bergerak lambat atau cepat
tetapi selalu bergerak. Ada energi yang terkait dengan masing-masing dari tiga jenis gerakan yang
disebut getaran, energi rotasi dan translasi dan semua ini adalah bentuk energi kinetik. Suhu suatu
benda sebanding dengan rata-rata semua energi kinetiknya.
Ini berarti bahwa pada suhu yang sama semua benda memiliki energi kinetik rata-rata
yang sama. Pada suhu yang sama, benda yang lebih kecil harus memiliki kecepatan yang lebih
cepat dan benda yang lebih besar harus memiliki kecepatan yang lebih rendah agar memiliki
energi kinetik rata-rata yang sama. Ingatlah bahwa semakin cepat suatu benda bergerak semakin
mudah melepaskan diri dari gaya tarik menarik dan semakin lambat benda bergerak semakin
mudah terjebak oleh kekuatan tarik. Padatan, karena mereka tidak bergerak atau berputar, satu-
satunya gerakan yang tersisa adalah getaran. Seperti yang dinyatakan di atas, gaya-gaya
pengganggu berhubungan dengan energi kinetik, yang merupakan ukuran pergerakan partikel dan
dikaitkan dengan suhu sampel. Kita semua tahu bahwa pada suhu yang sama, molekul yang lebih
berat bergerak lebih lambat. Ketika kekuatan pengganggu lebih besar dari kekuatan kohesif, kita
dapat memiliki perubahan status (misalkan Cairan → gas). Dibutuhkan energi untuk melakukan
transisi ini, dan karena energi digunakan untuk menguapkan molekul, cairan yang tersisa menjadi
dingin. Ini disebut pendinginan evaporatif
C.Alat & Bahan
ALAT BAHAN

1.TERMOMETER 1.AIR

2.BEAKER GELAS 2.ASETON

3.BATANG PENGADUK 3.HEKSANA

4.KERTAS SARING 4. ETANOL

.5.STATIP .
6.KARET GELANG
D.Prosedur Kerja
Percobaan 1 : Memprediksi polaritas berdasarkan bentuk struktur molekul air,heksana ,etanol
dan aseton
Menentukan bentuk molekul dngan mengambarkan struktur
lewis untuk senyawa air ,heksana,etaol dan aseton

Membuat sketsa bentuk 3-D mengunakan notasi wadge dan dash ,melihat ikatan
antar intramolekul,melihat apakah molekul itu polar atau non polar

Memprediksi jenis gaya antar molekul

Memprediksi sifatakan bervariasi antar molekul


2.PERCOBAAN 2: Laju Evaporasi
Mengambil 4 lembar kertas saring dan 5 karet gelang

Menempelkan kertas ke termometer

Memasang kertas saring ke ujung termometer dengan karet


gelang

Mencelupkan kedalam tabung reaksi yang berisis senyawa


(heksana ,air,etanol,aseton)

Mencatat suhu pada saat kertas termometer masih terendam


dalam cairan
Mengeluarakan nya dari cairan ,meletakkan nya pada
termometer yang ada pada kertas saring terletak mengantung

Membaca suhu

Mencatat suhu dengan angka signifikan yang


benar setia tiga puluh detik selama 8 menit

AMATI
E.TABEL PENGAMATAN
Gambarkan Bentuk Molekul Polar atau Non Polar
Senyawa
Molekul Polar Non Polar

Air 


Heksana
E.TABEL PENGAMATAN
Molekul Polar
atau Non Polar
Senyawa Gambarkan Bentuk Molekul
Non
Polar
Polar

Etanol 


Aseton
B. Laju Evaporasi

Air (T = Heksana Etanol Aseton


Waktu (s)
ºC) (T = ºC) (T = ºC) (T = ºC)

0 32 32 32 32
30 30 20 24 22
60 28 20 20 18
90 28 22 18 17
120 28 24 17 18
150 28 25 17 18
180 28 26 17 23
210 28 26 17 24
240 28 27 18 25
Waktu Air (T = Heksana Etanol Aseton
(s) ºC) (T = ºC) (T = ºC) (T = ºC)

270 28 27 20 26
300 28 27 20 26
330 28 27, 5 21 26, 5
360 28 28 21 27
390 28 28 22 27
420 28 28 22 27
450 28 28 22, 5 27
480 28 28 23 27
G.Pembahasan
Gaya antar molekul merupakan gaya tarik diantara molekul-molekul yang menyebabkan
perilaku gas non ideal seperti mempunyai volume dan bentuk yang sesuai dengan wadahnya, mudah
-
dimampatkan, bercampur dengan segera dan merata dan memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah
dibandingkan
- cairan dan padatan. Gaya ini juga menentukan keberadaan cairan dan padatan. Ketika
suhu turun, molekul-molekulmya tidak lagi memiliki cukup energi untuk memisahkan diri dari tarikan
antyar molekulny. Pada gaya ini, gaya tarik molekul-molekul akan lebih tinggi sehingga molekul-
molekul akan mengelompok membentuk cairan. Jika suhu terus menerus turun, maka energi kinetic
semakin turun, jarak antar molekul semakin dekat, tarikan antar molekul sangat kuat sehingga
membentuk padatan. Gaya antar molekul berhubungan dengan sifat fisik materi seperti titik didih dan
titik leleh.
pada percobaan ini, mengenai gaya antar molekul, prakyikan menggunakan empat
sampel yang memiliki bentuk molekul dan laju evaporasi yang berbeda-beda. Sampel yang digunakan
yaitu air, aseton, heksana dan etanol. Gaya antar molekul dapat dibedakan menjadi gaya dipol-dipol,
gaya dispersi (London), gaya ion dipol, ikatan hydrogen, dan sebagainya.
G.Pembahasan
Dari percobaan yang diamati, sifat kepolaran suatu zat dapat dilihat dari bentuk
molekulnya. Ditinjau dari bentuk molekulnya, sampel yang tergolong molekul polar pada percobaan ini
- lain air, etanol, dan aseton. Molekul polar umumnya memiliki bentuk molekul yang asimetri.
antara
Sedangkan
- sampel yang tergolong molekul non polar dari percobaan ini adalah heksana. Molekul non
polar biasanya mempunyai bentuk molekul yang simetri.
Gaya antar molekul mempengaruhi sifat fisika suatru zat yaitu titik didih dan titik leleh. Air
memiliki titik didih 100 C, hal ini disebabkan karena pada air terdapat ikatan hydrogen begitu juga
dengan etanol. Ikatan hydrogen memiliki energi yang sangat tinggi, sehingga dapat meningkatkan titik
didih molekul.
Dari pengamatan, laju evaporasi dapat dilihat jika penguapamn terjadi pada suhu tinggi.
Itu artinya semakin cepat penguapan terjadi semakin tinggi titik didih molekul tersebut. Dari hasil
pengamatan dapat dilihat jika pada molekul polar penguapan terjadi pada suhu yang cukup tinggi.
G.Pembahasan
Gaya antar molekul dipengaruhi oleh momen dipolnya (kepolarannya). Dimana semakin
-
tinggi momen dipol maka semakin tinggi titik didih suatu molekul meskipun molekul tersebut
-
mempunyai massa molar yang sama.
Pada molekul heksana terdapat gaya van der waals yaitu gaya dispersi london. Gaya
disperse dipengaruhi oleh oleh bentuk yang sama. Gaya disperse yang terdapat pada heksana besar,
hal ini karena heksana memiliki rantai yang lurus dan Panjang. Hal ini menyebabkan heksana
mempunyai titik didih yang lebih tinggi disbanding molekul lain yang mempunyai jumlah molekul yang
sama. Ini dikarenakan oleh heksana yang memiliki ruang yang banyak untuk berinteraksi dengan
molekul tetangganya sehingga gaya disperse meningkat.
G.KESIMPULAN
-

1. Gaya antar molekul merupakan gaya yang terjadi


antara dua molekul yang akan mempengaruhi sifat
fisika suatu zat
2. Molekul polar antara lain air, aseton, dan etanol.
Sedangkan molekul non polar antara lain heksana
3. Ikatan hydrogen terdapat pada molekul air dan etanol
TERIMA KASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai