Formulir : IK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Edisi/Revisi :1/0
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Tanggal :
INSTRUKSI KERJA K3 LABORATORIUM
Halaman : 1-2
1. TUJUAN :
Sebagai acuan untuk pelaksanaan K3 dan penanggulangan darurat pada personil laboratorium.
3. REFERENSI :
3.1 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,
3.2 ISO/IEC-17025:2017 klausul 6.3 Fasilitas Laboratorium dan Kondisi Lingkungan
4. DEFENISI :
4.1 PLP adalah staf laboratorium yang menjalankan pengelolaan K3 dan lingkungan di
laboratorium.
4.2 Identifikasi bahaya adalah proses untuk menemukan, mengenali dan mengetahui adanya
bahaya serta karakteristiknya.
4.3 APAR adalah alat pemadam api ringan yang digunakan oleh PLP/Peneliti yang telah terlatih
dalam penggunaannya.
4.4 APD adalah alat pelindung diri yang memadai meliputi, jas laboratorium, kaca mata
pelindung, sarung tangan, dan sepatu laboratorium.
4.5 P3K adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan)
yang memerlukan penanganan medis.
5. PENANGGUNG JAWAB
Ketua Laboratorium
6. SASARAN :
Seluruh personil laboratorium dapat melakukan pekerjaan dengan aman, sehat dan melaksanakan
pengelolaan K3 laboratorium dengan benar.
7. PROSEDUR
7.1 Pelaksanaan K3 di Laboratorium
7.1.1 Ketua laboratorium menugaskan PLP/Laboran melaksanakan sistem informasi
dankomunikasi K3 kepada semua personil laboratorium.
7.1.2 PLP/Laboran membuat lembar data keamanaan bahan kimia (MSDS)
7.1.3 PLP/Laboran juga memberi penjelasan K3 dan Lingkungan yang menunjukkan adanya
potensi bahaya dan upaya perlindungan yang dilakukan sesuai poster K3 dan
Lingkungan yang terdapat dilaboratorium.
7.1.4 Peneliti yang sedang melakukan penelitian diwajibkan dalam kondisi sehat jasmani dan
rohani dan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk menerapkan peraturan
pelaksanaan penelitian sesuai SOP yang terdapat di laboratorium.
7.2 Tatatertib laboratorium
7.2.1 PLP/Laboran membuat/ memasang Tatatertib laboratorium untuk menghindari
kecelakaan kerja.
7.2.2 Seluruh personil laboratorium melaksanakan Tatatertib laboratorium.
8 DOKUMEN TERKAIT :
8.1 SOP Masuk Laboratorium
8.2 IK Alat
8.3 IK APAR
Syafril Tomayahu, S.Pd Drs. Asri Arbie, M.Si Dewi Diana Paramata, M.Pd
LABORATORIUM FISIKA UNGGUL No. Formulir : IK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Edisi/Revisi :1/0
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Tanggal :
INSTRUKSI KERJA K3 LABORATORIUM
Halaman : 1-2
INSTRUKSI KERJA
PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI DI LABORATORIUM
1. Tujuan
Instruksi Kerja ini adalah pedoman dan petunjuk untuk penanganan limbah baterai yang
dihasilkan dari kegiatan praktikum, penelitian,.
2. Ruang Lingkup
Instruksi Kerja dibuat sesuai dengan petunjuk yang berdasarkan standar kesehatan dan
keselamatan kerja di laboratorium.
3. Acuan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun
3.2 ISO/IEC-17025:2017 klausul 6.3 Fasilitas Laboratorium dan Kondisi Lingkungan
4. Informasi
Informasi yang dibutuhkan dalam petunjuk K3 ini adalah pengetahuan dan tindakan yang dapat
dilakukan untuk pengelolaan limbah baterai dilaboratorium
5. Prosedur
Penanganan untuk pengelolaan limbah baterai dilakukan dengan beberapa rangkaian prosedur
rutin teknis, diantaranya:
5.1 Limbah baterai dari kegiatan praktikum perlu dibuatkan tempat penampungan dari kardus
untuk penyimpanan dilabellin lengkap dan jelas, kemudia ditempatkan di semua ruang divisi
laboratorium.
5.2 Limbah dari resistor dari kegiatan praktikum sebelum dibuang ke tanah secara langsung wajib
kumpulkan dalam plastik dan dilabelin lengkap..
5.3 Limbah dari baterai dan resistor baik yang sudah digunakan maupun yang kadaluarsa atau
rusak yang sudah dimasukan pada kardus kemudian dilakukan penimbunan dalam lubang
besar bekas galian tanah yang jauh dari lingkungan laboratorium (TPA) Tempar Pembungan
Akhir dengan persyaratan pengkondisian lingkungan sekitar diantaranya jauh dari resapan air
tanah,sumber air dan struktur tanah sekitar harus kuat untuk menghindari pencemaran.
Syafril Tomayahu, S.Pd Drs. Asri Arbie, M.Si Dewi Diana Paramata, M.Pd