Anda di halaman 1dari 7

MATERI PBM

MAPEL : SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL


KELAS : X
HARI / TANGGAL : Kamis / 22 April 2021

Tahap Praproduksi: Sinopsis, Naskah dan Storyboard

A. Sinopsis
Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini sinopsis mengarah pada
alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang
disampaikan dalam film.
Dalam contoh lain sinopsis juga dapat dijelaskan sebagai ringkasan cerita yang digunakan untuk mengarahkan
penulis cerita agar mampu dipahami oleh penonton. Sinopsis berguna sebagai garis besar alur cerita yang nantinya
dapat dikembangkan dalam panduan bahasa visual.
Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis keindahan gaya
bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga
tidak menimbulkan bias makna.
Tujuan dibuatnya sinopsis adalah untuk memberikan informasi terpenting dalam sebuah rangkaian cerita film
atau animasi. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja.

B. Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran alur cerita yang akan terlihat di layar, naskah dalam
pembuatan video, kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan
naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan tetapi masih mengandung dimengerti oleh pendukung akan
memproduksi.
Sebelum memulai menulis naskah untuk kepentingan dan tujuan apapun sebaiknya mencoba memahami
terlebih dahulu karakteristik media audio visual.
Karakteristik Media Audio Visual
a. Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud gambar/visual dan suara secara riil,
nyata.
b. Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang
berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
c. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan
kreatif.
d. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta
orang dalam waktu yang sama.
e. Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif
dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain (Media Cetak, Radio, dll ).
f. Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya dapat melalui media
Televisi, Internet, VCD, DVD.
g. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan.
h. Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi.
i. Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar
tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk
meralatnya.
j. Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal.
k. Untuk memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama.
l. Dalam memproduksi program audio visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi –
Produksi – Pasca Produksi).

Jenis Naskah
1. Non Cerita
a. Berita ( News)
b. Dokumenter
c. Feature
d. Reality Program
e. Dll
Semua program tersebut di atas materinya besumber dari fakta atau nyata adanya.
2. Cerita
a. Cerita/Drama
b. Hiburan : Musik, Lawak, Kuis dll
c. Iklan (ILM)
d. Dll
Naskah di atas materinya bersumber dari IDE/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA. Dokudrama
materi pokoknya bersumber dari kejadian nyata, namun dibumbui dengan unsur fiksi.
Lihatlah contoh naskah berikut ini

INT. DAPUR – SIANG


Andi mempersiapkan bahan masakan, mencuci dan mengiris bawang
Andi
Halo saya Andi, siswa SMK Negeri 37
Jurusan Boga
Kali ini kita akan membahas masakan khas asli Indonesia
Soto, tahukan Anda ada berapa banyak jenis soto di Indonesia ini?
Tiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas soto,
Seperti: soto Aceh, soto Medan, soto Madura, dan banyak lagi
Selain beragam soto di tiap daerah, soto juga mempunyai beberapa varian nama,
sroto di Banyumas, cotto di Makasar, dan saoto di daerah Jawa Tengah
Andi membersihkan tangan dengan lap.
Andi
Dalam video ini saya akan menyampaikan

Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1. Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya
berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2. Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik
berat pada urutan deskriptif.
3. Urutan terjaga kontinuitasnya.
4. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi
menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui
naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6. Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas,
back sound yang sesuai.
7. Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau animasi grafis cara kerja.
8. Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung, diungkapkan dengan
sketsa atau animasi.
9. Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah
lain sound on tape.

C. Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian
jalan cerita. Dengan storyboard siswa dapat mewujudkan sinopsis dalam bentuk gambar kepada orang lain dengan lebih
mudah, untuk kepentingan usulan ataupun penjelasan kepada pihak lain.
Tahapan penting dalam produksi film atau produksi simulasi visual adalah membuat storyboard, setelah
alur cerita selesai tahapan berikutnya membahas adegan untuk menterjemahkan gagasan dari tekstual dalam gambar.
Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang
akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Misalkan jika
Anda akan menunjukkan sesuatu yang rinci maka perlu bidikan closeup.
Fungsi storyboard adalah sebagai konsep dan ungkapan kreatif, untuk menyampaikan pesan dan gagasan
secara visual. Pada storyboard dapat ditambahkan arahan audio, serta informasi lain berupa huruf dan warna serta tata
letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima.
Untuk membuat storyboard yang bagus Anda perlu berlatih menggambarkan tayangan yang diinginkan
dalam gambar sketsa.
Dalam comercial project tertentu, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan
mampu membuat berbagai gambar sesuai arahan sutradara.
Untuk mempermudah membuat storyboard, Anda dapat membaginya dalam point-point rencana adegan
secara kasar sebagai dasar panduan. Untuk membuat ilustrasi adegan, storyboard dapat ditambah catatan berupa teks
atau kalimat yang menggambarkan tiap adegan dalam panel storyboard.
Dalam pembuatan storyboard yang sederhana Anda perlu membuat sketsa alur visual sesuai dengan style
gambar yang Anda kuasai.
Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku namun pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun
secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa catatan, efek, durasi, no panel, nomor
background, dan nomor scene.
Contoh storyboard dengan model panel horisontal

SC = Scene
PN = Panel
BG = Background

Contoh storyboard dengan model panel vertikal:


Contoh gambar storyboard pada film animasi:

No Board Durasi Naskah

1 00:00:03 Kamera : bird eye view, extreme long


shot

kota

2 00:00:02 Kamera : eye view, long shot

Penjual minuman lemon yang sedang


tidur

3 00:00:02 Kamera : eye view

Larva kuning yang berada di balik


lemon

4 00:00:04 Kamera : eye view

Larva kuning yang mendorong lemon


dari gerobak

5 00:00:03 Kamera : frog eye

Larva merah tertimpa lemon yang di


jatuhkan larva kuning

6 00:00:03 Kamera : eye wiew, extreme long shot

Larva merah membawa lemon ke


tempat tinggalnya

7 00:00:03 Kamera : eye view

Larva merah memakan lemon


No Board Durasi Naskah

8 00:00:02 Kamera : eye view, extreme close up

Mata larva merah yang merasa asam


ketika memakan lemon

9 00:00:06 Kamera : eye view

Larva merah merasakan masam

10 00:00:02 Kamera : eye view

Larva kuning datang dan memakan


lemon

11 00:00:09 Kamera : eye view

Larva kuning merasa keasaman dan


larva merah tertawa melihatnya

12 00:00:03 Kamera : eye view

Datang …. Dan langsung memakan


lemon

13 00:00:05 Kamera : eye view

…. Merasa keasaman dan larva


tertawa melihatnya, larva di hajar oleh
….

14 00:00:02 Kamera : eye view

B dating dengan menari


No Board Durasi Naskah

15 00:00:01 Kamera : eye view

Larva dan …. Membersihkan ludah


mereka agar tidak diketahui B

16 00:00:08 Kamera : eye view

Larva dan …. Menawarkan lemon


kepada B untuk meyakinkan B
mereka memakan lagi lemon

17 00:00:03 Kamera : eye view

B memakan lemon dan merasakan


masam sedangkan larva dan ….
Tertawa

18 00:00:02 Kamera : eye view, long shot

Siput datang mereka membersihkan


ludah mereka

19 00:00:04 Kamera : eye view

Mereka menawari siput lemon yang


tersisa sedikit

20 00:00:10 Kamera : eye view, big close up

Siput disodori lemon oleh B

21 00:00:02 Kamera : eye view, close up

Larva kuning dan merah tidak sabar


menunggu siput memakan lemon
No Board Durasi Naskah

22 00:00:06 Kamera : eye view

Siput tidak memakan lemon dan


berbalik badan

23 00:00:06 Kamera : eye view, long shot

Siput merasa kemasaman karena


telah memakan lemon sebelum
mereka memakan lemon

Anda mungkin juga menyukai