Inbup Nomor 05 Tahun 2021
Inbup Nomor 05 Tahun 2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM)
LEVEL 4 CORONA y/RUS DTSEASE 2Ol9 (COVID- 19)
DI KABUPATEN PEKALONGAN
a. kesehatan;
b. keamanan dan ketertiban masyarakat;
c. penanganan bencana;
d. energi;
e. logistik transportasi dan distribusi terutama
untuk kebutuhan pokok masyarakat;
f. makanan dan minuman serta penunjangnya,
termasuk untuk ternak/hewan peliharaan;
g. pupuk dan perokimia;
h. semen dan bahan bangunan;
i. obyek vital nasional;
j. proyek strategis nasional;
k. konstruksi (infrastruktur publik);
1. utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan
sampah)
dapat beroperasi dengan ketentuan :
3
dengan protokol kesehatan ketat sampai dengan
pukul 20.00 WIB;
8) untuk apotek dan toko obat dapat buka selama
24 (dua puluh empatljam.
d. pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat
umum (warung makan, rumah makan, kafe,
pedagang kaki lima, lapak jajanan) dibatasi jam
operasional sampai pukul 20.00 WIB, dilarang
menyelenggarakan live music/ karaoke;
1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima,
lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka
dengan protokol kesehatan yang ketat sampai
dengan pukul 2O.OO 1[IIB dengan maksimal
pengunjung makan ditempat 3 (tigaf orang dan
waktu makan maksimal 2O (dua puluh) menit.
2lRestoran/rumah makan, cafe dengan lokasi yang
berada da-lam gedung/toko tertutup yang berada
pada lokasi tersendiri hanya menerima
deliuery/take awag dan tidak menerima makan
ditempat (dine-in).
e. pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur
publik (tempat konstruksi dan lokasi proyek)
beroperasi l}Oo/o (seratus persen) dengan
menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
f. tempat tbadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura,
Vihara dan Klenteng serta tempat lainnya yang
difungsikan sebagai tempat ibadah), tidak
mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan
berjamaah dan mengoptimalkan pelaksanaan
ibadah di rumah;
g. fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat
wisata umum dan area publik lainnya) ditutup
sementara;
h. kegiatan pertemuan Rapat, Seminar, FocusGroup
Dscnssion (FGD), Workshop dan pertemuan sejenis
lainnya dilaksanakan secara Luring/Daring atau
gabungan keduanya dengan protokol kesehatan yang
sangat ketat;
i. kegiatan keagamaan, seni, budaya, olahraga dan
sosial kemasyarakatan (lokasi keagamaan, seni,
budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang
dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan)
ditutup sementara;
j. transportasi umum {kendaraan umum, angkutan
masal, taksi (konvensional dan online| dan
kendaraan sewa/rentalf diberlakukan dengan
pengaturan kapasitas maksimal 50% (lima puluh
persen| dengan menerapkan protokol kesehatan
secara lebih ketat;
k. pelaksanaan resepsi pernikahan dan hajatan
lainnya ditiadakan;
1. pelaku perjaianan domestik yang menggunakan
mobil pribadi, sepeda motor dan transportasi umum
jarak jauh (pesawat udara, bis, kapal laut dan kereta
api) harus :
5
b. Memastikan distribusi vaksin dengan
menggunakan sistem "Rantai Dingin" sesuai
ketentuan dalam rangka menjaga mutu
vaksin; dan
c. Membenahi dan membantu seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan untuk secara tertib dan
real time memasukkan data-data pelayanarinya
menggunakan sistem/aplikasi yang telah
disediakan.
2\ Kepala BKD Diklat dan Kepala Dinkominfo dapat
berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan
untuk mengatur ASN dan Non ASN di sekitar
Fasyankes untuk membantu melaksanakan input
data terkait dengan testing, tracing dan vaksinasi
di Fasyankes serta jumlah orang yang
melaksanakan isolasi mandiri, karantina terpusat
dan kejadian kematian;
z)l
o, Kepala Dinas PMD, P3A dan PPKB untuk
memaksimalkan Satgas Jogo Tonggo di tingkat
Desa/Kelurahan dalam melaporkan
perkembangan warga yang melakukan isolasi
mandiri melalui aplikasi Jogo Tonggo, yang
datanya dapat digunakan juga sebagai dasar
pemberian bantuan logistik beras dan obat-
obatan oieh TNi/Polri;
4l Kepala Satpol PP dan Damkar agar melakukan
edukasi kepada masyarakat dengan pendekatan
secara persuasif terkait penerapan protokol
kesehatan COVID- 19 di lingkungan pasar
khususnya pada dini hari/pagi hari saat
pedagang/pembeli mulai beraktivitas di pasar;
s) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi Usaha Kecil dan Menegah
(Disperindagkop UKM) untuk :
6
dilakukan secara inovatif sesuai dengan
protokol kesehatan;
c) mendorong petugas pemungut retribusi untuk
ikut berperan melakukan pendataan dan
menghimbau pedagang lansia di lingkungan
pasar untuk dilakukan vaksinasi;
d) berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan
untuk pelaksanaan vaksinasi pedagang lansia
di lingkungan pasar sesuai protokol
kesehatan;
e) memastikan agar warung/toko keiontong/PKL
dan usaha mikro/kecil/menengah lainnya
yang terdampak kebijakan PPKM
terinventarisir dan masuk dalam program
bantuan yang akan disalurkan oleh
pemerintah baik pusat maupun daerah,
termasuk memfasilitasi UMKM untuk dapat
berpartisipasi sebagai penyedia dalam
pengadaan barang dan jasa secara online;
f) mendorong pelaksanaan gerakan "PEKAN
JAJAN" dalam rangka meningkatkan
kepedulian terhadap keberlangsungan
ekonomi mikro di sektor riil dengan cara
membeli/belanja/jajan produk UKM (kuliner,
fashion, kerqjinan tangan, hasil pertanian,
peternakan, perikanan dan lain-lain) baik
untuk dikonsumsi sendiri maupun diberikan
kepada warga yang membutuhkan.
6) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi Usaha Kecil dan Menegah
(Disperindagkop UKM) dan Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Tenaga Kerja (Dinas PM PTSP dan
Naker) untuk :
a) meiakukan koordinasi dengan pengurus
Kamar Dagang dan Industri
Daerah/Pengusaha atau Pengelola Kawasan
Industri terkait pelaksanaan aturan Work
Form Office (WFO) di kegiatan usaha sektor
esensial dan kritikal sesuai ketentuan
termasuk kemungkinan dilakukannya
pengaturan sistem kerja secara bergantian
{shffinsl;
b) teknis pelahoanaan dan pengawasan kegiatan
sektor esensial, non esensial dan kritikal
mengacu pada ketetntuan Instruksi Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2A21.
7l Kepala Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan
pendataan dan verifikasi secara cermat,
percepatan serta pemantauan realisasi bantuan
sosial dari pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, berkoordinasi dengan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah dan unsur TNI/Polri secara
efektif dan tepat sasaran;
8) Camat agar mengoptimalkan Pos Komando
(Posko) di Desa/Kelurahan dan Kecamatan
bersama Satgas Jogo Tonggo melakukan
pendataan dan melaporkan kontak tracing
(pelacakan kasus) di dalam wilavah
Desa/Kelurahan, serta di luar wilayah
Desa/Keluarahan dan berkoordinasi dengan
Puskesmas, unsur TNIIPolri dan Dinas Kesehatan
secara beq'enjang.
10
KELiMA Kepala Kepolisian Resor Pekalongan, Kepala Kepolisian
Resor Pekalongan Kota, Komandan Komando Distrik
Militer OTlO/Pekalongan, Pimpinan Instansi Vertikal di
Kabupaten Pekalongan, Pimpinan OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Pimpinan
BUMN/BUMD, Camat, Lurah dan Kepala Desa
di Kabupaten Pekalongan agar mendukung
pelaksanaan di lapangan sesuai kewenangan masing-
masing.
Dikeiuarkan di Kajen
Agustus 2021,
AN
Tembusan :
1. Menteri Dalam Negeri Republik IndoiEia;
2. Gubernur Jawa Tengah;
3. Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan.
11