Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR BISNIS

“FUNGSI PRODUKSI”

Kelompok 02
I C MANAJEMEN SORE
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

(1) I Ketut Gede Mahendrawan (1902013699)


(2) Ni Nyoman Ayu Karang Anggreni (1902013702)
(3) Ni Nyoman Ayu Trika Pustini (1902013703)
(4) Ni Komang Triska Febriana Devi (1902013706)
(5) Ni Putu Ayu Sutini (1902013707)
(6) I Putu Yogi Pramana Putra (1902013709)

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
PRODI MANAJEMEN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur saya panjatkan untuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmat beliau , kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
harap makalah ini dapat memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa dalam mata kuliah
Pengantar Bisnis.
Dalam makalah ini saya menjelaskan tentang pengertian produksi, jenis- jenis proses
produksi, perencanaan lokasi perusahaan, pengendalian produksi. Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat saya butuhkan dari pembaca sekalian.
Om Santhi,Santhi,Santhi Om.

Tim Penyaji

KELOMPOK 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................1
1.4 Metode Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Pengertian ...................................................................................................................2

a. Jenis-Jenis Tanggung Jawab Sosial ..................................................................2


b. Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial.................................3
c. Manfaat Tanggung Jawab Sosial.......................................................................3
d. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan……………………3

2.2 Area Tanggung Jawab Sosial......................................................................................4

2.3 Etika Bisnis.................................................................................................................5


a. Pengertian Etika Bisnis......................................................................................5
b. Tujuan Etika Bisnis...........................................................................................6
c. Manfaat Etika Bisnis Untuk Perusahaan...........................................................6
d. Prinsip Etika Bisnis...........................................................................................7
e. Pendekatan Etika Bisnis....................................................................................8
f. Contoh Etika Bisnis Dalam Perusahaan............................................................9
g. Contoh Pelanggaran Etika Bisnis......................................................................9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................11


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk dapat menciptakan atau menghasilkan/
juga menambah nilai guna terhadap suatu barang ataupun jasa untuk dapat memenuhi
kebutuhan oleh orang ataupun suatu badan (produsen). Istilah produksi tersebut berasal dari
bahasa inggris to produce yang memiliki arti menghasilkan.
1.2Rumusan Masalah
a. Pengertian produksi
b. Jenis- jenis proses produksi
c. Perencanaan lokasi perusahaan
d. Pengendalian Produksi

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui dan menggali lebih dalam apa yang dimaksud produksi.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis proses produksi
c. Untuk mengetahui dan mengali lebih dalam apa itu perencanaan lokasi perusahaan dan
seberapa pentingnya perencanaan tersebut dalam sebuah perusahaan.
d. Untuk mengetahui dan menggali lebih dalam tentang pengendalian produksi.

1.4 Metode Penulisan


Dalam menyusun makalah ini kami menggunakan metode Internet Research yang
dimana kami memanfaatkan internet semaksimal mungkin dalam mencari refrensi terpercaya
yang berkaitan dengan materi kami yang sudah kami rangka dan kami susun dalam makalah
ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi


Produksi adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk dapat menciptakan atau menghasilkan/ juga
menambah nilai guna terhadap suatu barang ataupun jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan oleh
orang ataupun suatu badan (produsen). Istilah produksi tersebut berasal dari bahasa inggris to
produce yang memiliki arti menghasilkan.

Produksi memiliki 2 konsep mengenai kegiatan produksi, diantaranya sebagai berikut :

1. Kegiatan menghasilkan barang serta jasa:


Ialah menghasilkan barang serta jasa yang belum ada sehinggaa bertambah jumlahnya
atau memperbesar ukurannya. Contohnya: usaha pertanian,perternakan,serta perikanan.
2. Kegiatan menambah nilai guna barang serta jasa:
Ialah kegitan atau aktivitas yang menambah nilai guna barang serta jasa sehingga barang
dan jasa tersebut menjadi tinggi. Contohmya : seperti tempe yang dibuat dari
kedelai,kripik yang dibuat dari singkong,serta juga pakaian yang dibuat dari kain.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor produksi merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan atau aktivitas
produksi terhadap suatu barang serta jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari :

1. Faktor Sumber Daya Alam/ Fisik

Dalam hal ini sumber daya alam (Physical Resources) adalah faktor produksi yang
bersumber dari kekayaan alam. Sumber daya alam dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk
hidup. Adapun beberapa sumber daya alam tersebut diantaranya:

 Udara, tanah, air, sinar matahari

 Hewan, tumbuhan

 Mineral, dan bahan tambang lainnya.

2
Sebagai ilustrasi, para petani memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Faktor
produksinya adalah tanah, air, iklim, dan hal lainnya yang dapat mendukung produksi padi.

2. Faktor Sumber Daya Manusia/ Tenaga Kerja

Tenaga kerja (labor) adalah faktor produksi yang melakukan kegiatan produksi, baik


secara langsung ataupun tidak langsung. Di dalam faktor ini terdapat beberapa unsur penting,
seperti unsur fisik, pikiran, serta kemampuan dan keahlian.

Faktor tenaga kerja dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

A. Berdasarkan Kualitas

 Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal untuk
dapat melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dokter, arsitek, dosen, dan lain-lain.

 Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus agar
bisa melaksanakan pekerjaannya. Misalnya penjahit, tukang, supir, kapster salon, dan
lain-lain.

 Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan pekerjaannya.
Misalnya asisten rumah tangga, kuli bangunan, petugas kebersihan, dan lain-lain.

B. Berdasarkan Sifat Pekerjaan

 Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan tenaga untuk
melaksanakan pekerjaannya. Misalnya petugas kebersihan, tukang becak, kuli angkut,
dan lain-lain.

 Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan perasaan
dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dosen, guru, seniman, psikolog, dan lain-
lain.

3
3. Faktor Modal
Modal punya peranan penting dalam percepatan dan kelancaran kegiatan produksi.
Modal dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
A. Berdasarkan Sumbernya

 Modal sendiri, yaitu modal yang sumbernya berasal dari perusahaan sendiri.

 Modal asing, yaitu modal yang sumbernya beraal dari luar perusahaan. Misalnya
pinjaman dari lembaga keuangan.

B. Berdasarkan Sifatnya

 Modal tetap, yaitu modal yang dapat dipakai secara berulang-ulang. Misalnya bangunan,
mesin, dan peralatan.

 Modal lancar, yaitu modal yang akan habis digunakan dalam setiap proses produksi.
Misalnya bahan baku untuk produksi.

C. Berdasarkan Bentuknya

 Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan produksi.
Misalnya bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, dan lainnya.

 Modal abstrak, yaitu modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan.
Misalnya hak merek, hak paten, nama baik perusahaan, dan lainnya.

D. Berdasarkan Kepemilikannya

 Modal individu, yaitu modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan menjadi
sumber penghasilan bagi pemiliknya.

 Modal publik, yaitu modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan
untuk kepentingan masyarakat umum. Misalnya jembatan, rumah sakit, jalan raya,
pelabuhan, bandara udara, dan lainnya.

4
4. Faktor Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan yang ada di dalam diri seseorang dalam
menggunakan faktor-faktor produksi sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa
hal penting yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:

 Perencanaan (Planning)

 Pengorganisasian (Organizing)

 Penggerakan (Actuating)

 Pengawasan (Controling)

5.  Faktor Sumber Daya Informasi

Kemajuan teknologi informasi di era globalisasi berperan besar dalam kegiatan produksi. Ini


meliputi keseluruhan informasi dan data yang diperlukan oleh perusahaan untuk
mengoperasikan bisnisnya.

Adapun beberapa informasi dan data tersebut adalah:

 Prediksi kondisi pasar di masa depan

 Data dan informas ekonomi

 Pengetahuan karyawan

Dalam hal ini, sumber daya alam dan tenaga kerja merupakan faktor produksi asli.
Sedangkan modal, kewirausahaan, dan sumber daya informasi, merupakan faktor produksi
turunan

5
TUJUAN PRODUKSI

Mengacu pada pengertian produsi di atas, tujuan kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.

1. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Setiap elemen masyarakat (individu maupun organisasi) memiliki berbagai kebutuhan
untuk melangsungkan kehidupannya. Produsen melakukan kegiatan produksi untuk
menghasilkan produk atau menambah nilai guna suatu produk agar kebutuhan
masyarakat tersebut dapat terpenuhi dengan baik.
2. Memperoleh Keuntungan
Setiap produsen mengharapkan adanya keuntungan dari semua kegiatan produksi
yang mereka lakukan. Seperti kita ketahui, untuk melakukan kegiatan produksi
tentunya membutuhkan modal awal.

Ketika produk yang dihasilkan disalurkan ke masyarakat melalui proses jual-beli, maka produsen
mengharapkan mendapatkan margin keuntungan.

FUNGSI PRODUKSI

Seperti yang disebutkan pada pengertian produksi di atas, fungsi dari kegiatan produksi adalah untuk
menciptakan dan menambah nilai guna suatu produk, baik itu barang maupun jasa.

1. Menciptakan Nilai Guna


Proses produksi berfungsi untuk menciptakan nilai guna suatu barang. Suatu bahan baku yang
tadinya tidak mempunyai nilai guna kemudian diproses sehingga memiliki nilai guna.
Contohnya:

6
 Benang dan bahan-bahan lainnya yang diproses sehingga menghasilkan sebuah
pakaian.
 Material kayu, batu, pasir dan bahan-bahan lainnya yang diproses sehingga dapat
membangun sebuah rumah.
2. Menambah Nilai Guna
Proses produksi juga dapat menambah nilai guna suatu barang yang awalnya telah
mempunyai kegunaan tertentu sehingga memiliki nilai guna tambahan. Proses ini dapat
menghilangkan fungsi awal suatu barang menjadi fungsi yang baru.
Contohnya:
 Memodifikasi kendaraan bermotor sehingga memiliki kecepatan lebih baik.
 Merenovasi sebuah rumah tinggal menjadi sebuah restoran.

JENIS-JENIS PRODUKSI
Sesuai dengan pengertian produksi di atas, jenis-jenis produksi dapat dibedakan berdasarkan
produk yang dihasilkan dan cara memanfaatkan sumber daya alam.
Adapun beberapa jenis produksi adalah sebagai berikut:
1. Produksi Agraris
Definisi produksi agraris adalah kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya
alam untuk menghasilkan produk dengan melakukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan
alam tersebut akan menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Contoh produksi agraris:
Menanam padi di sawah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang beras.
Menanam sayuran dan buah, hasil panennya kemudian dijual ke pedagang atau ke
konsumen langsung.
Beternak lele, hasil panennya kemudian di jual ke pedagang ikan atau ke konsumen
langsung.
2. Produksi Industri
Pengertian produksi industri adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah bahan
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang nantinya dijual ke konsumen.
Contoh produksi industri:
Industri makanan setengah jadi yang menjual biji jagung kepada pengusaha makanan.

7
Pengusaha makanan ringan yang mengubah biji jagung menjadi popcorn dan dijual ke
konsumen akhir.

3. Produksi Ekstraktif
Arti produksi ekstraktif adalah kegiatan produksi yang mengambil sumber daya alam dari
dalam bumi kemudian menjualnya ke perusahaan lain untuk diproses menjadi sesuatu
yang baru.
Contoh produksi ekstraktif:
Penambangan batu bara
Penambangan emas
Penambangan minyak bumi
4. Produksi Perdagangan
Pengertian produksi perdagangan adalah kegiatan produksi yang berperan sebagai
perantara antara produsen dengan konsumen.
Contoh produksi perdagangan:
Membeli hasil pertanian dari para petani dan kemudian menjualnya kepada perusahaan
dagang atau ke konsumen akhir.
Membeli hasil peternakan dari para peternak dan kemudian menjualnya kepada
perusahaan dagang atau ke konsumen akhir.
5. Produksi Jasa
Pengertian produksi jasa adalah kegiatan produksi yang bertujuan untuk menjual jasa
berupa keahlian tertentu yang dapat menangani masalah orang lain.
Contoh produksi jasa:
Jasa bengkel mobil yang membantu memperbaiki dan merawat mobil.
Jasa pijat reflexi yang membantu seseorang untuk menjaga kesehatan seseorang melalui
pijat kesehatan.
6. Produksi Pengangkutan
Pengertian produksi pengangkutan adalah kegiatan produksi yang tujuannya untuk
melayani pemindahan atau distribusi barang dari produsen ke lokasi terdekat dengan
konsumen.

8
Contoh produksi pengangkutan:
Mengangkut hasil pertanian dari lokasi pertanian ke pasar untuk dijual ke konsumen.
Mengangkut bahan-bahan sembako ke toko-toko kelontong untuk dijual kembali ke
konsumen.
Teori Produksi, Fungsi Produksi, Isocost dan Isoquant
Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori
ekonomi yang disebut “Fungsi Produksi”.
Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output
yang dihasilkan. 

Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:


Q + f ( K, L, R, T )

Dimana:
Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T =
Teknologi
Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.

9
Hubungan Kurva TP, APL, dan MP
 Tahap awal menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan meningkatkan
total produksi (TP), produksi rata-rata (AP) dan produksi marginal (MP). Tahap kedua, TP terus
meningkat sampai produksi optimum sedang AP menurun dan MP menurun sampai titik nol.
Tahap terakhir yaitu penambahan tenaga kerja menurunkan TP dan AP, sedangkan MP negatif.
Produksi Jangka Panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat dirubah.
a. Kurva Produksi Sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang
sama.

10
Kurva Produksi Sama (Isoquant)

Ciri-ciri isoquant :
1. Mempunyai kemiringan negatif.
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Garis Ongkos Sama/ Kurva Biaya Sama (isocost)


Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran
total dan harga faktor produksi tertentu.

11
Kurva Biaya Sama (Isocost)

2.2 Jenis- Jenis Proses Produksi


Dalam pelaksanaannya, proses ini memerlukan waktu yang berbeda-beda, ada yang singkat,
dan ada juga yang prosesnya cukup panjang. Berdasarkan cara pelaksanaannya, proses
produksi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Produksi Jangka Pendek
Ini adalah kegiatan produksi yang cepat dan langsung menghasilkan produk
(barang/ jasa) bagi konsumen. Contohnya adalah produksi makanan seperti roti
bakar, cakwe, gorengan, dan lain-lain.

2. Produksi Jangka Panjang


Ini adalah kegiatan produksi yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Misalnya, menanam padi, menanam kopi, membangun rumah, dan lain-lain.
3. Produksi Terus-Menerus

12
Ini adalah kegiatan produksi yang melakukan pengolahan berbagai bahan baku
secara bertahap hingga menjadi suatu barang jadi, dimana prosesnya berlangsung
secara terus menerus. Misalnya, pabrik yang memproduksi kertas, gula, karet, dan
lain-lain.
4. Produksi Berselingan
Ini adalah kegiatan produksi yang mengolah bahan-bahan baku dengan cara
menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Misalnya proses pembuatan
sepeda motor, dimana setiap bagiannya diproduksi secara terpisah (stir, ban,
mesin, knalpot, dan lainnya). Proses penggabungan bagian-bagian tersebut
menghasilkan sebuah sepeda motor
2.3 Perencanaan Lokasi Perusahaan
Perencanaan Lokasi
Perencanaan lokasi adalah kegiatan menentukan tempat yang tepat untuk membangun
fasilitas, yang dapat berupa fasilitas produksi (pabrik), fasilitas penyimpanan barang
(gudang), dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Tujuan perencanaan lokasi adalah untuk mendapatkan lokasi optimal yang memberikan
biaya operasi dan produksi terendah dan memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan.
Kurang optimalnya sebuah lokasi membuat perusahaan perlu melakukan relokasi yang
mengakibatkan berhentinya aktivitas di sebuah fasilitas dan menimbulkan biaya untuk
memindahkan mesin dan peralatan lainnya.
Perencanaan lokasi merupakan investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh
karena itu, ketika sebuah perusahaan sedang merencanakan lokasi, diperlukan perencanaan
jangka panjang untuk mengantisipasi kebutuhan perusahaan yang bisa saja muncul di masa
depan, yang antara lain adalah rencana dan kebijakan ekspansi perusahaan penambahan
sumber bahan mentah, dan perubahan lingkungan pasar.

Sebuah Perusahaan Biasanya Melakukan Perencanaan Lokasi pada 3 Jenis Situasi:


1. Ketika Perusahaan Baru Dibangun
Perusahaan akan terlebih dahulu mengidentifikasi daerah lokasi yang mereka
pilih, baru kemudian menetapkan lokasi. Hal-hal yang perlu diidentifikasi antara

13
lain adalah lingkungan bisnis, hukum yang berlaku, dan sumber daya yang
terdapat di daerah tersebut.
2. Ketika Perusahaan Hendak Memperluas Jangkauan Perusahaan
Perusahaan akan mempertimbangkan apakah cukup melakukan ekspansi terhadap
fasilitas yang sudah ada atau perlu menambahkan sebuah fasilitas di lokasi yang
lain.
3. Ketika perusahaan hendak memasuki pasar global.
Perusahaan akan mempertimbangkan tentang adanya pangsa pasar di negara lain,
adanya peluang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, dan mendapatkan
sumber daya manusia dari negara lain tersebut.

Keputusan lokasi sering kali bergantung kepada tipe bisnis yang dijalankan perusahaan. Sebagai
contoh, perusahaan industri biasanya mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan, sementara
perusahaan dagang biasanya berfokus kepada memaksimalkan pendapatan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan dalam perencanaan lokasi

1. Struktur yang spesifik


Perusahaan akan mempertimbangkan tentang fasilitas seperti apa yang dibutuhkan
oleh perusahaan dan apakah lebih baik perusahaan membangun sebuah fasilitas
yang baru atau membeli sebuah fasilitas yang sudah ada.
2. Peralatan
Perusahaan akan mempertimbangkan tentang peralatan seperti apa yang
dibutuhkan dan bagaimana menyesuaikannya dengan struktur bangunan yang ada.
3. Tata letak (layout) fasilitas.
Perusahaan akan mempertimbangkan tentang letak peralatan yang digunakan dan
dimana sumber daya manusia akan bekerja.

Hal-hal tersebut perlu direncanakan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga
kemampuan manajemen tingkat tinggi diperlukan dalam merencanakannya. (Gupta & Starr,
2014)

Pentingnya Perencanaan Lokasi

14
Lokasi dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap biaya investasi dan operasi perusahaan,
serta mempengaruhi keuntungan dan harga yang dapat ditawarkan pada suatu barang. Oleh
karena itu, pemilihan lokasi yang kurang tepat dapat memberikan pengaruh negatif terhadap
jalannya perusahaan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Secara umum, perencanaan lokasi menjadi sebuah hal yang penting untuk dipelajari karena:
1. Memerlukan komitmen jangka panjang dalam hal gedung dan fasilitas, sehingga adanya
kesalahan menjadi sulit untuk diperbaiki.
Kesalahan dalam perencanaan lokasi dapat menyebabkan tingginya biaya produksi,
kurang tepatnya jumlah persediaan bahan mentah dan tenaga kerja, dan kehilangan
keunggulan kompetitif. (Reid & Sanders, 2011)

2. Merupakan sebuah investasi jangka panjang yang dapat memiliki dampak terhadap biaya
dan pendapatan.
Biaya yang dimaksud mencakup hampir segala jenis biaya yang dihadapi perusahaan,
seperti biaya tetap. biaya variabel, pajak, gaji, biaya bahan mentah, dan uang sewa.

Ketika biaya-biaya tersebut diperhitungkan, jumlahnya dapat mencapai 50% dari penjualan
perusahaan. (Heizer. Render, & Munson, 2017)
Lokasi sering kali dianggap sebagai bagian dari strategi pemasaran sebuah perusahaan,
sehingga ketika perencanaan lokasi dilakukan, perusahaan juga mempertimbangkan tentang
bagaimana jika kemudian fasilitas tersebut akan diperluas, bagaimana merawat fasilitas
tersebut, dan membangun fasilitas di tempat lain, serta bagaimana jika fasilitas tersebut perlu
ditutup dan dipindahkan ke tempat lain

2.4 Pengendalian Produksi


Pengertian
Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang dignakan oleh
majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses
produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang

15
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat
mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksnakan pada  perusahaan yang satu dengan yang
perusahaan yang lain akan berbeda-beda terghantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan
yang digunakan.  Pengendalian produksi dapat dilakaukan:
A. Order Control: Perusahaaanyang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen
sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada pesanan tsb.
B. Follow Control: Perusahaan yang  beroperasi untuk menghasilkan produk standar
sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.
Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material apakah
suda sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana transportasi dari pabrik
proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat penyimpanan.

Tahap Dalam Pengendalian Produksi (fungsinya)


1.  Production Forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan
manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau
terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang
akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran
operasionalnya untuk pedoman kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal
mungkin, menstabilkan kesempatan kerja karena erdapanya kestabilan dan
kepastian jumlah produksi dimasa yang akan datang.

2. Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan
alat produksinya dari bahan mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga
sebelum produksi dimulai maslah sudah tercantum pada rout sheet.
3. Schedulling

16
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu
kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini
dlaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap
pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk
membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention study”
sehingga dapat ditentukan stanndar hasil kerjanya.
4. Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.
5. Follow Up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya
penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksaan kerja.

Pengendalian Persediaan dan Kualitas


a. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi sehhingga
segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar diperhatikan. Masalah
tersebut diantaranya:
 Bagaimana  jumlah bahan baku yang tersedia  tidak kurang karena akan mengganggu
jalannya proses produksi.
 Bagaiman bahan baku agar jangan terlalu berlebihan karena merupakan pemborosan
kalau terlalu lama.
 Bagaiman agar biaya ekstra yang digunakan untuk memesan bahan baku yang 
kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan kapasitas mesin yang terpakai)
tidak terlalu merugikan dan sebagainya.
Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan akan berusaha untuk
menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi sedemikian rupa agar
berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekuarangan persediaan atau kelebihan persediaan.
Ada suatu cara untuk menentukan berapa sebenarnya jumlah bahan baku yang perlu
disediakan perusahaan dengan biaya yang paling minimun (dalam arti paling menguntungkan
perusahaan). Caranya adalah dengan menggunakan analisa EOQ (Economical Order

17
Quantity). Dengan kata lain perusahaan perusahaan kan mempunyai persediaan yang paling
menguntungkan jikamelakukan pemesanan yang ekonomis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ adalah sebagai berikut:

 Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B)


 Biaya pemesanan (BP)
 Biaya penyimpanan (BS)
 Harga bahan baku (H)
Kalau djadikan suatu  rumus EOQ aadalah:

   

B. Pengendalian kualiatas (Quality Control)


Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang
yang rusak dan diusahan untuk dikurangi serta mempertahankan barang-barang
yang sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan
datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan.

18
Untuk menentukan apakah barang tersebut rusak atau lebih baik mutunya, perusahaan
biasanya menetukan produk standar. Dengan demikian pengendalian kualitas itu dilakuakan
sejak awal proses. Jika pengendalian proses baik maka perusahaan akan beruntung karena
mempunyai andil dalam meminimunkan biaya proses produksi sebagai berikut:
- Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, bentuk,
harga dsb dengan memakai peralatan yang standar.
- Mencari pemeriksa atau controler yang mempunyai kecakapan yang dibutuhkan
baik mengenai pemakaian peralatan maupun pemeliharaannya.
- Tujuan pengendalian kualaitas adalah untuk meminimunkan biaya proses
produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih
produktif.
C. Pengendaian Biaya dan Pemeliharaan
Pengendalian biaya produksi
Pengendalian biaya produksi dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya
volume penjualan yang menghasilkan keuntungan, kerugian atau hanya cukup
untuk menutup biaya total yang telah dikeluarkan perusahaan.
Denga meneliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dalam proses produksi
maka dapat dianalisa beberapa volume penjualan yang terjual diperusahaan tersebut beserta
pendapatan yang diperoleh dari hasil  penjualan tersebut.
Cara yang digunakan untuk menganalisis seluruh biaya yang diperlukan dan berapa
pendapatan yang diterima perusahaan beserta hasilkeuntungan yang diperoleh perusahaan
dapat dipakai rumus sebagai berikut:

                  FC
BEP = --------------------
                  P  - V
Dimana:
BEP (Q)    : jumlah unit yang duhasilkan (hasil yang didapatkan                                   
perusahaan hanya cukup untuk menutup biaya                                                keseluruhan)
FC             : Biaya tetap (Fixec Cost)
V               : Variabel Cost (biaya variabel)

19
Baiaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang
diproduksikan dan dpat berubah persatuan dalam batas range tertentu. Contoh: gaji tenaga
kerja, biaya pemeliharaan gedung, depresiasi, bunga, sewa dll
Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung oleh jumlah barang yang
diproduksi perusahaan, secara keseluruhan jumlah totalnya berubah tetapi per satuan unitnya
tetap. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansung, biaya bahan penolong dsb.
Keadaan Break Even Point (BEP) dapat digambarkan sebagai berikut:

Pemeliharaan dan Penggantian Fasilitas Produksi


Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka mempertahankan
tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Untuk menunjang kegiatan ini perlu
disusun jadwal rutin mengenai saat pemeliharaan sesuai dengan kemampuan tenaga kerja
bagian servis tetapi jangan smpai baru diperiksa kalau sudah mengalami keruskan berat. Jadi
pemeliharaan ini merupakan usaha pencegahan (pretentif), jangan smapai suatu mesin sudah
rusak berat pada saat dilakukan pem,periksaan.
Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi membutuhkan dana yang besar karena
biasanya menyangkut mesin dan peralatan operasi kegiatan perusahaan dimana dana yang
diinvestasikan tersebut berjumlah besar dan jangkla waktu pengembaliannya relatif lama.
Kapan suatu mesin perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, ini biasaya tergantu pada
kerusakannya dan hasil kualitas produksi yang diproduksinya apakah mempunyai standar
kualitas yang sama atau tidak serta bagaiman dilihat dari sudut untung ruginya (secara

20
ekonomis) apakah lebih menguntungkan diperbaiki sja atau diganti mesin/peralatan yang
baru.
Jadi Kegiatan Perusahaan ini sangat Tergantung pada Pertimbangan-Pertimbangan:
- Dana yang tersedia pada perusahaan.
- Kebijaksanaan yang diambil perusahaan
- Standar kualitas pproduk
- Kemampuan tenaga kerja bagian servis, dsb

BAB III

21
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Dan dari makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa Fungsi Produksi merupakan
sesuatu yang sangat vital dalam mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan, karena Fungsi
Produksi merupakan pedoman untuk melakukan kegiatan produksi disuatu perusahaan.

1.2 Saran
Sebagai seorang Pelaku bisnis harus mengetahui, mengerti, dan merapkan Fungsi Produksi
dengan baik. Karena hal ini sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/natasha9927/5b386d2116835f3dc11f1492/etika-bisnis-dalam-
perusahaan-yang-diterapkan-pada-karyawan
https://koinworks.com/blog/melanggar-etika-berbisnis/

22
https://www.gurupendidikan.co.id/etika-bisnis/
https://salamadian.com/pengertian-etika-bisnis/
https://www.jurnal.id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-dalam-
perusahaan/

23

Anda mungkin juga menyukai