OLEH :
(17.321.2749)
AII-B
DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat secara signifikan (Tirtasari & Kodim, 2019). Pada tahun 2018
Provinsi Bali memiliki jumlah penduduk mencapai 4,2 juta jiwa atau hanya
sekitar 1,63% dari total penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa dan
memiliki lansia yaitu mencapai angka sekitar 441 ribu orang (Badan Pusat
Statistik Provinsi Bali, 2020). Provinsi Bali pada tahun 2017 merupakan
dari kemunduran sel-sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun
kebingungan mendadak. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada
hipertensi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu hipertensi esensial
atau hipertensi primer, yaitu hipertensi dengan penyebab yang belum diketahui
dengan jelas dan hipertensi sekunder, dimana hipertensi terjadi sebagai akibat
Masalah kesehatan pada lansia (lanjut usia) tidak hanya disebabkan oleh
penurunan kondisi fisik. Gaya hidup yang tidak terkontrol juga memegang
peranan yang sangat penting dalam masalah kesehatan umum lansia, seperti
tekanan darah tinggi (hipertensi). Menurut kemenkes (2016) mengatakan bahwa
para lansia dengan hipertensi harus melakukan pola hidup sehat hipertensi seperti
menghindari stress, cukup istirahat dan olahraga teratur. Selain itu, makan
makanan bergizi, mempertahankan berat badan ideal, hindari merokok dan
alcohol dan cek tekanan darah dilakukan setiap satu minggu sekali, teratur minum
obat untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi ( Kemenkes, 2016).
Pola hidup sehat hipertensi pada lansia saat ini masih terbilang cukup rendah
yaitu sebanyak 41,75% menjadi 59,8% di 2007. Pada lansia penderita hipertensi
masih banyak yang mengabaikan pola hidup sehatnya seperti masih
mengkonsumsi makanan yang mengandung alcohol, rokok, jarang aktivitas,
jarang memeriksakan tekanan darahnya, serta tidak memperhatikan pola dietnya
yang telah dianjurkan (Depkes RI,2015).
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya
hidup dengan tekanan darah penderita hipertensi primer pada lansia di
Puskesmas II Denpasar Barat.
1.4.2.2 Masyarakat
1.5.1 Risnawat (2020) judul penelitian “Hubungan Pola Makan, Tingkat Stres
dan Perilaku Olahraga Dengan Penyakit Hipertensi Pada Lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Karang Intan 2 Tahun 2020” Metode penelitian survey
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini
sebanyak 103 orang dengan sampel sebanyak 51 responden menggunakan
teknik Simple Random Sampling. Uji statistik menggunakan uji Chi
Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden
mengalami penyakit hipertensi ringan sebanyak 20 orang (39,2%). Pola
makan baik sebanyak 32 orang (62,7%). Tingkat Stres mengalami stres
sedang sebanyak 32 orang (62,7%). Perilaku olahraga lansia ringan
sebanyak 33 orang (64,7%). Ada hubungan pola makan dengan penyakit
hipertensi pada lansia (p-value = 0,000). Ada hubungan tingkat stres
dengan penyakit hipertensi pada lansia (p-value = 0,004).
1.5.2 Grisda Ledivia (2019) judul penelitian “Hubungan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Hipertensi pada Wanita Pralansia di Puskesmas
Bakunase”. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional
analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling menggunakan
teknik consecutivesamplingdengan jumlah sampel sebanyak 60 orang.
Hasil penelitian diuji dengan uji spearman. Hasil tingkat aktivitas fisik
terbanyak yang dilakukan wanita pralansia di Puskesmas Bakunase adalah
jenis aktivitas fisik ringan dengan jumlah 39 orang (65%). Mayoritas
responden penelitian ini memiliki tekanan darah prahipertensi sebanyak 26
orang (43,3%).
1.5.3 Ihsan kurniawan (2019) judul penelitian “Hubungan Olahraga, Stress, dan
Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi di Posyandu Lansia di Kelurahan
Sudirejo 1 Kecamatan Medan Kota”. Jenis penelitian ini adalah survey
analitik dengan desain cross sectional dengan populasi dan sampel dalam
penelitian berjumlah 45 orang. Data dianalisis dengan analisis univariat dan
bivariate. Hasil penelitian menunjukan uji statistic dengan menggunakan
chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan ɑ=0,05 diperoleh
olahraga dengan tingkat hipertensi p=0,031<0,05, stress dengan tingkat
hipertensi p=0,018<0,05 pola makan dengann tingkat hipertensi
p=0,014<0,05.
1.5.4 Musni (2019) judul penelitian “Hubungan Kebiasaan Merokok dan Stres
dengan Hipertensi pada Lansia”. Metode penelitian ini menggunakan
metode survey analitic dengan pendekatan cross sectional study.
Teknik pengambilan sampelsecara purvosive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 50 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan wawancara
menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi
Square dengan α=0,05. Hasil: tidak ada hubungan ( p value = 0,390)
antara merokok dengan hipertensi, ada hubungan antara stres (p value
= 0,005) dengan hipertensi pada lansia.
1.5.5 Sri Iswahyuni (2017) judul penelitian “Hubungan Antra Aktifitas Fisik Dan
Hipertensi Pada Lansia”. Jenis penelitian descriptive korelatif dengan
rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah total populasi
sebanyak 90 lansia. Hasil penelitian aktivitas dari 90 lansia kategori tidak
aktif 13 lansia (14,4%), kurang aktif 40 lansia (44,4%), cukup aktif 21
lansia (23,3%), aktif 16 lansia (17,8%). Hipertensi sistole, lansia hipertensi
ringan 42 lansia (46,7%), sedang 37 lansia (41,1%), dan berat 11 lansia
(12,2%). Hipertensi diastole, ringan 41 lansia (45,6%), sedang 48 lansia
(53,3%).