Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

TEMA BUDIDAYA

(BUDIDAYA PEMBENIHAN IKAN LELE)

DI SUSUN OLEH :
THYFAALNO YAQZHAAN (30)
KELAS : XI-MIPA 6

SMAN 1 PLEMAHAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmannirahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-NYA sehingga


Makalah Budidaya Pembenihan Ikan Lele ini dapat tersusun. Dan harapan saya
semoga Makalah Budidaya Pembenihan Ikan Lele ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah Budidaya Pembenihan
Ikan Lele agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin


masih banyak kekurangan dalam Makalah Budidaya Pembenihan Ikan Lele ini,
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan Makalah Budidaya Pembenihan Ikan Lele.

Kediri, 22 Oktober 2021

Thyfaalno Yaqzhaan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembenihan Ikan Lele


B. Proses Budidaya Lele
C. Proses Panen Budidaya Ikan Lele

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman


hayati, misalnya ikan lele (Clarias Batrachus). Budidaya ikan lele sudah banyak
dilakukan oleh masyarakat, terutama dengan semakin maraknya Usaha Warung
Pecel Lele .Kepopuleran ikan lele tidak hanya di dalam negeri saja. Menurut
warta Pasar Ikan (2006) bahwa di Melbourne, Australia masyarakat Indonesia
mulai memperkenalkan komoditar teresbut pada masyarakat tersebut.

Usaha budidaya pembenihan ikan lele merupakan usaha yang mudah


dijalankan, dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele. Peluang usaha
budidaya pembenihan ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang
cukup diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan banyak terdapat penjual
pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya, hal inilah yang
membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan
membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila dibandingkan dengan ikan air
tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit
maupun kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin
menginspirasi banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan
dalam usaha ini.

Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat,
daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu
masakan. Adapun manfaat yang dihasilkan dari budidaya lele antara lain:

1. Sebagai bahan makanan

2. Ikan lele jenis C. Batrachus juga bisa dimanfaatkan sebagai ikan pajangan
atau hiasan.

3. Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas


hama padi berupa serangga air. Karena merupakan salah satu makanan alami
ikan lele.
4. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak teratur),hidung
berdarah, kencing berdarah, dan lain-lain.

5. Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan jantung.
Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega 3 dibanding dengan jenis
ikan lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang pembenihan ikan lele?


2. Jelaskan proses budidaya ikan lele?
3. Bagaimana proses panen budidaya ikan lele?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pembenihan ikan lele


2. Untuk mengetahui proses budidaya ikan lele
3. Untuk mengetahui proses panen budidaya ikan lele
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budidaya Pembenihan Ikan lele

Pembenihan ika lele adalah budidaya lele untuk menghasilkan


benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan
dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pmbenihan ikan lele
mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta
banyaknya usaha pembesaran lele.

Terdapat 3 sistem pembenihan lele yang dikenal yaitu:

1) Sistem Massal, Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina


dalam satu kolam i dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini
induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin
dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan
induk jantan mencari pasangannya.

2) Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan


betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh
ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.

3) Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).Dilakukan dengan


merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan
ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak
besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar
Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

B. Proses Budidaya Lele

1. Pembuatan Kolam Lele


Ada dua macam / tipe kolam, yaitu bak dan kubangan
(kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya
disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada
tipe bak maupun tipe galian. pembenihan lele harus mempunyai
kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari
luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur. Persediaan
air dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan
sumber air untuk kolam yang lain.

 Kolam pemeliharaan induk : Induk jantan dan betina selama


masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri
yang sekaligus. sebagai tempat pematangan sel telur dan sel
sperma.
 Kolam Pemijahan : tempat perkawinan induk jantan dan
betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari
juk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan
induk jantan dan betina.
 Kolam Pendederan : Berfungsi untuk membesarkan anakan
yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan
dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai
memerlukan pakan. yang sebelumnya masih menggunakan
pencernaannya. cadangan kuning telur induk dalam saluran
pencernaan nya.

2. Pemilihan Induk Lele

Induk jantan mempunyai tanda :


a) Tulang kepala berbentuk pipih
b) Warna lebih gelap
c) Gerakannya lebih lincah
d) Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada
punggung
e) Alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina mempunyai tanda :
a) Tulang kepala berbentuk cembung
b) Warna badan lebih cerah
c) Gerakan lamban
d) Perut mengembang lebih besar dari pada punggung
alat kelamin berbentuk bulat
3. Persiapan Lahan Lele

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi:

 Pengeringan. untuk membersihkan kolam dan mematikan


berbagai bibit penyakit.
 Pengapuran. dilakukan dengan kapur dolomit atau zeolit
dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan
mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
 Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk
menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil
pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya
dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan )/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat
dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
 Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula
setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk
menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele. Pada tipe
kolam berupa bak persiapan kolam yang dapat dilakukan
adalah Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan
sebelumnya, penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit
mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi
perlakuan TON dengan dosis sama.

4. Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina
untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk Jantan
siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina
tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna
hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan
dalam waktu 24 jam akin menetas menjadi anakan lele .

5. Pemindahan Lele
Cara pemindahan :
a. Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
b. Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang
diisi. dengan air di sarang. Samakan suhu pada kedua kolam.
c. Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan
cawan atau piring.
d. Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan
dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap
tingginya suhu air.

6. Pendederan Lele

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual. yaitu 5-7


cm. 7-9 cm dan 9-12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan
permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau
penutup dari plastik untuk menghindari naiknya naiknya suhu air
yang menyebabkan lele mudah stress, Pemberian pakan mulai
dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

 Manajemen Pakan Lele


Pakan anakan lele berupa:
1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari.
2. Pakan buatan untuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi
harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan
dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 2 cc/kg pakan
(dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral
penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

 Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik:
1. Air harus bersih
2. Berwarna hijau cerah
3. Kecerahan/transparansi sedang (30-40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia:


1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak
2. Mempunyai suhu optimal (22 - 26 OC).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang
optimal. pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang
mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein,
karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan
menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing
cacingan. menetralkan senyawa beracun dan menciptakan
ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada
saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada
permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau
sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON
adalah 25 g/100m2.

 Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika
mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi
sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (airi yang
jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya
berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri
dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan pembenihan lele,
yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan
pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan
TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele
terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan
pengobatan yang sesuai (Komar, 1981). Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati
dengan formalin. larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam
dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang
digunakan juga harus sesuai.

C. Proses Panen Budidaya Pembenihan Lele


1. Penangkapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
a. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki.
sewaktu waktu dapat dipanen.
b. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak
terlalu kepanasan.
c. Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan
menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
d. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam
tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa diberi makan agar bau tanah
dan bau amisnya hilang.
e. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.

2. Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen kolam harus dibersihkan dengan cara:
a. Kolam dibersihkan dengan cam menyiramkan/memasukkan
larutan
kapur sebanyak 20-200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
b. Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau
larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
c. Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau
dikeringkan dengan sinar matahari langsung . hal ini dilakukan
untuk membunuh prnyakit yang ada dikolam.

Manfaatnya sbg aneka olahan masakan :

1. Mangut lele

2. Pecel lele

3. Lele asam pedas

4. Lele bumbu kuning

5. lele bumbu rujak

6. lele sambel ijo dan sambel merah

7. lele sambel pete

8. lele sambal jengkol


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budidaya ikan lele baik dalam bentuk pembenihan maupun
pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen
akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Dengan teknik
pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang
memuaskan dan diminati konsumen. Oleh karena itu Pembudidayaan
ikan Lele sangat baik untuk dilakukan mengingat output yang dihasilkan
juga lumayan besar.
Budi daya ikan lele adalah salah satu usaha yang menjanjikan, jika
sudah berjalan dengan baik usaha ini bisa menghasilkan omset yang
besar. Perawatan ikan lele ini pun juga tidak terlalu sulit dan tidak
memakan banyak biaya. Dari perkiraan yang saya lakukan pendapatkan
laba bisa mencapai Rp 15.000.000 jumlah yang lebih besar, tentu
keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih besar

B. Saran

Diharapkan dalam melakukan pembudidayaan ikan lele juga harus


memperhatikan faktor fisik kimia yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan ikan lele pada kolam terkontrol agar
menghasilkan produksi ikan lele yang lebih baik lagi dan maksimal.

Pemerintah selalu mendukung usaha budidaya ikan lele, baik


pendanaan maupun penyediaan bibit - bibit unggul. Serta mejaga harga
tetap bersaing dan stabil.TUP
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sofiagudangilmu.xyz/2020/10/contoh-makalah-budidaya-ikan-lele.html

https://contoh2makalahlengkap.blogspot.com/2018/11/makalah-budidaya-ikan-
lele.html

https://id.scribd.com/document/326216517/MAKALAH-BUDIDAYA-IKAN-LELE-
docx

Anda mungkin juga menyukai