BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulaan yang besar dengan jumlah
penduduk yang banyak, berdasarkan data dari Badan Pusat Statik ada
kurang lebih 267 juta jiwa penduduk yang tinggal di Indonesia. Dengan
jumlah penduduk yang banyak tersebut maka kebutuhan hidup penduduk
Indonesia juga banyak, salah satunya adalah kebutuhan akan produk-
produk berbahan plastik. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian
RI ada total 4,6 juta ton produksi plastik yang diproduksi di dalam negeri
dan meningkat dalam lima tahun terakhir sebesar 5%. Dengan tingginya
produksi plastik maka tinggi pula sampah yang dihasilkan oleh penduduk
Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan jumlah sampah pada tahun 2019 mencapai 64 juta ton dengan
dominasi mencapai sekitar 60% sampah organik dan 15% anorganik.
Plastik tergolong dalam sampah anorganik yang berbahaya bagi
lingkungan yang sifatnya sulit diurai secara alamiah, diperlukan waktu
puluhan bahkan ratusan tahun agar plastik benar-benar terurai secara
sempurna. Maka dari itu langkah positif untuk mengurangai sampah
dengan melalui cara 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan
kembali), dan recycle (mendaur ulang). Karena sampah plastik adalah
sampah yang sulit terurai maka diperlukan sebuah alat untuk bisa
menjalankan cara 3R tadi.
Berdasarkan data dan uraian singkat tersebut menunjukan bahwa
pada saat ini permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang
serius. Untuk bisa mengatas masalah tersebut maka dibutuhkan suatu
Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan permaalahan yang ada dan
hasil yang diperoleh bisa memiliki kegunaan dan nilai ekonomis yang
tinggi. Teknologi Tepat Guna (TTG) disini berarti teknologi yang berada
diantara teknologi maju, berskala kecil, lebih sederhana, lebih murah,lebih
mudah diterapkan, tidak merusak lingkungan, bebas dari polusi,
menghemat energi konvensional, menggunakan sumber daya alam dan
manusia terdekat (tidak merusak nilai-nilai sosial budaya dan agama yang
ada) tetapi masih dalam batas-batas efisiensi.
Walaupun di Indonesia sekarang sudah banyak beredar mesin
pencacah sampah plastik dan daur ulang akan tetapi mesin-mesin tersebut
masih belum bisa mengolah sampah plastik menjadi produk terkini dan
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Contoh mesin-mesin daur ulang
sampah yang sudah tercipta sekarang antara lain mesin daur ulang sampah
plastik menjadi bijih plastik, mesin daur ulang menjadi kantong plastik,
dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan teknologi maka masalah
tersebut tentunya harus dipecahkan, maka penulis mencoba untuk
merancang mesin yang mampu mengolah sampah plastik menjadi suatu
produk yang dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki nilai ekonomis
yang tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan akan perkembangan teknologi
yang berkembang pada masa sekarang. Mesin tersebut yaitu “Mesin Daur
Ulang Sampah Plastik Menjadi Filament 3D Printer” dengan
diciptakannya mesin daur ulang sampah ini diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah sampah plastik yang ada dan dapat menciptakan
produk terbaru yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
Gambar 1.1 Draft desain mesin
E. Rancangan Perencanaan Kebutuhan Material
Untuk membuat mesin daur ulang sampah plastik menjadi
filament 3D printer menggunakan bermacam jenis bahan dan alat, untuk
kebutuhan material dari mesin dipaparkan oleh tabel berikut:
4
1. Prinsip kerja perawatan mesin daur ulang sampah plastik menjadi
filament 3D printer.
2. Dasar perhitungan yang meliputi konversi energi, pemilihan bahan,
komponen - komponen dan gambar.
3. Perencanaan dan perhitungan yang meliputi proses konversi energi,
daya, pemilihan bahan dan komponen – komponen.
4. Perencanaan gambar.
5. Perencanaan dan perhitungan biaya dan perawatan perawatan mesin
daur ulang sampah plastik menjadi filament 3D printer
1. Bagi Penulis
Kegunaan dari perencanaan rancangan mesin daur ulang sampah
plastik menjadi filament 3D printer bagi penulis yaitu, untuk media
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses perkuliahan,
untuk menambah pengalaman dalam merancang dan membuat mesin
yang sebenarnya, menguji tingkat kemampuan analisis terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, media untuk
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
2. Bagi masyarakat
Kegunaan dari perencanaan rancangan mesin daur ulang sampah
plastik menjadi filament 3D printer bagi masyarakat yaitu, diharapkan
mampu mengurangi permasalahan limbah sampah plastik yang sulit
terurai oleh tanah. Dengan adanya mesin daur ulang sampah plastik
menjadi filament 3D printer, sampah plastik dapat didaur ulang menjadi
suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat
digunakan oleh pengusaha 3d printer.
3. Bagi perkembangan IPTEK
5
Bagi perkembangan IPTEK kegunaan produk ini adalah sebagai
bahan referensi untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut bagi peneliti
baru, bukti bahwa perkembangan IPTEK mampu berjalan seiring
dengan kebutuhan atau tuntutan globalisasi.