ASKEP INTRAOPERATIF
1.PENGKAJIAN
DS :
Klien mengatakan bahwa tubuhnya terasa sangat dingin
klien mengatakan bahwa ia ingin menggerakkan kakinya akan tetapi kakinya tidak terasa apa-apa
DO :
a. Klien menggigil
b. Klien mendapatkan Blog Spinal anestesi
c. Akral klien dingin
d. Klien terlihat ingin menggerakkan kaki dan tangannya
e. Suhu ruangan 22°c
f. Klien berada di atas meja operasi
g. Posisi klien supinasi
h. Dilakukan pembedahan (combus)
i. Tanda vital: TD: 100/80 mmHg, Nadi: 98 X/menit, RR: 22 X/menit, T: 38.3 oC.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : - Prosedur pembedahah Risiko infeksi
DO :
a. Dilakukan pembedahan pada Incisi
combustio
Paparan lingkungan
Risiko infeksi
DIAGNOSA
1. Hipertermi berhubungan dengan tindakan pembedahan ( combusio)
2. Risiko infeksi dengan adanya faktor risiko prosedur infasif pembedahan
3. Resiko injury dengan adanya faktor risiko kelemahan fisik dan efek anaesthesi
2.INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1 1.Hipertermi Selama pengaturan pengaturan temperature:
berhubungan dilakukan temperature: intraoperatif
dengan tindakan tindakan operasi intraoperatif 1. Sesuaikan temperature
pembedahan tidak terjadi 1.temperatur ruangan kamar operasi dengan
( combusio) penaikan suhu nyaman dan tidak efek terapeutik
tubuh pada klien terjadi hipertermi Lindungi area tubuh
pada klien pasien yang terpapar
2. Klien mendapatkan 2. Tutup tubuh pasien
injeksi oleh annestesi menggunakan selimut
3. Monitor secara
berkelanjutan suhu
tubuh pasien
2 Risiko infeksi Selama Kontrol infeksi : kontrol infeksi intra
dengan adanya dilakukan Alat dan bahan yang operasi
faktor risiko tindakan operasi dipakai tidak 1. gunakan pakaian
prosedur infasif tidak terjadi terkontaminasi khusus ruang operasi
pembedahan transmisi agent 2. Gunakan universal
infeksi. precaution
3. Sterilkan ruang operasi
4. Monitor dan
pertahankan
temperature ruangan
antara20°c dan 24°c
5. Monitor dan
pertahankan
kelembaban relative
antara 40 dan 60%
6. Buka peralatan steril
dengan teknik aseptic
7. Assistensi penggunaan
gowning dan gloving
dari tim operasi
8. Pertahankan prinsip
aseptic dan antiseptic
9. Disinfeksi area kulit
yang akan dilakukan
pembedahan
10. Tutup daerah tidak
steril menggunakan
duk steril
11. Pertahankan Surgical
Asepsis
12. Batasi dan konrol
pergerakan
13. Monitor penggunaan
nstrument, jarum dan
kasa
14. Pastikan tidak ada
instrument, jarum atau
kasa yang tertinggal
dalam tubuh klien
3 Resiko injury Selama Klien berada dalam surgical precaution :
dengan adanya dilakukan posisi yang aman 1. Atur posisi pasien
faktor risiko tindakan operasi dalam posisi yang
kelemahan fisik tidak terjadi nyaman.
dan efek anaestesi cedera pada 2. Amankan pasien diatas
klien meja operasi dengan
lilitan sabuk yang baik
3. Jaga pernafasan dan
sirkulasi vaskuler
pasien tetap adekuat.
4. Hindari tekanan pada
dada atau bagain tubuh
tertentu.
5. Jaga ekstremitas pasien
tidak jatuh diluar meja
operasi
6. Hindari penggunaan
ikatan yang berlebihan
pada otot pasien.
7. Yakinkan bahwa
sirkulasi pasien tidak
berhenti ditangan atau
di lengan.
IMPLEMENTASI
No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi Paraf/ nama
perawat
1 1.Hipertermi pengaturan S:
berhubungan temperature: Klien mengatakan
dengan tindakan intraoperatif bahwa tubuhnya masih
pembedahan 1. menyesuaikan terasa sangat dingin
( combusio) temperature O:
kamar operasi a. Suhu ruangan 22°c
dengan efek b. Klien menggigil
terapeutik c. Akral klien dingin
R/ suhu d. Tanda vital:
ruangan 22°c Suhu : 38’c
2. menutup tubuh Tekanan darah :
pasien dengan 130/85 mmHg
menggunakan Nadi : 97x/menit
selimut Respirasi rate:
R/ klien telah 20x/menit
dipasangi A:
selimut Masalah hiperetermi
3. memonitor belum teratasi
secara P:
berkelanjutan Lanjutkan pemantauan
suhu tubuh terjadinya hipertermi
pasien pada klien di recovery
R/ Suhu : 38°c room
7. Membantu
Menutup daerah
tidak steril
menggunakan
duk steril
R/ telah
dilakukan
penutupan
pada area
yang tidak
steril
8. Memonitor
penggunaan
instrument,
jarum dan
kasang yang
digunakan
R/ menghitung
jumlah alat