Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY NOTES – 2110BIPRO04

PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN)


(Ditulis oleh: Nisa Istiani, S.H., MLI.)
(Prodi Hukum)

LATAR BELAKANG

Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan

infrastruktur di Indonesia, pemerintah melakukan upaya percepatan proyek-proyek

yang dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam

kurun waktu yang singkat. Dalam upaya tersebut, pemerintah melalui Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian menginisiasi pembuatan mekanisme percepatan

penyediaan infrastruktur dan penerbitan regulasi terkait. Regulasi tersebut dibuat

sebagai payung hukum yang mengaturnya.

Dengan menggunakan mekanisme tersebut, Komite Percepatan Penyediaan

Infrastruktur Prioritas (KPPIP) melakukan seleksi daftar proyek-proyek yang dianggap

strategis dan memiliki urgensi tinggi serta memberikan fasilitas-fasilitas untuk

kemudahan pelaksanaan proyek. Dengan diberikannya fasilitas-fasilitas tersebut,

diharapkan proyek-proyek strategis dapat direalisasikan lebih cepat. Saat ini juga telah

keluar Perpres No. 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional.

KATEGORI DAN RINCIAN KRITERIA

Terdapat tiga kategori kriteria dalam pemilihan proyek strategis nasional (PSN),

yaitu kriteria dasar, kriteria strategis, dan kriteria operasional.

1. Kriteria dasar

a. Proyek memiliki kesesuaian dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional/Daerah (RPJMN/RPJMD) dan rencana strategis sektor infrastruktur.

b. Proyek memiliki kesesuaian dengan rencana tata ruang dan wilayah (sepanjang

tidak mengubah ruang terbuka hijau).

2. Kriteria strategis

a. Proyek memiliki peran strategis terhadap perekonomian, kesejahteraan sosial,

pertahanan, dan keamanan nasional.

b. Proyek memiliki keterkaitan antarsektor infrastruktur dan antarwilayah

(memiliki efek komplementaritas).

Halaman | 1
SUMMARY NOTES – 2110BIPRO04

c. Proyek memiliki keragaman distribusi antarpulau (menyeimbangkan

pembangunan di bagian barat dengan bagian timur Indonesia).

3. Kriteria Operasional

a. Proyek-Proyek usulan baru harus memiliki kajian prastudi kelayakan.

b. Nilai investasi proyek mencapai di atas Rp100 miliar atau proyek memiliki peran

strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

SELEKSI PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Pada pertengahan tahun 2016 hingga awal tahun 2017, telah dilakukan evaluasi

dan seleksi atas proyek strategis dan mekanisme percepatan pembangunannya. Hasil

evaluasi dan seleksi dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang

perubahan atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Proyek Strategis Nasional.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang perubahan atas

Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis

Nasional, diputuskan sebanyak 245 proyek strategis nasional ditambah dua program,

yakni program kelistrikan dan program industri pesawat terbang. Untuk keseluruhan

245 proyek dan 2 program yang termasuk dalam daftar PSN, dibutuhkan estimasi total

pembiayaan sebesar Rp4.197 triliun dengan sumber pendanaan dari APBN sebesar

Rp525 triliun, BUMN atau BUMD sebesar Rp1.258 triliun, dan swasta sebesar Rp2.414

triliun.

Namun, terdapat perubahan berdasarkan Peraturan Presiden No. 56 Tahun

2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017, diputuskan

sebanyak 223 proyek strategis nasional ditambah tiga program, yakni program

kelistrikan, program industri pesawat terbang, serta pemerataan ekonomi.

PERUBAHAN DAFTAR PSN

Melalui Perpres No. 109 Tahun 2020, telah ada perubahan daftar PSN dari 223

proyek dan tiga program sebagaimana diatur dalam Perpres No. 56 Tahun 2018

menjadi 201 proyek dan 10 program. Rincian dari proyek-proyek tersebut disajikan

pada Gambar 1.

Halaman | 2
SUMMARY NOTES – 2110BIPRO04

Gambar 1. Rincian Proyek Startegis Nasional Berdasarkan Perpres No. 109 Tahun 2020

SEBARAN PROYEK STRATEGI NASIONAL

Proyek strategis nasional dilakukan di beberapa pulau dan provinsi. Sebaran


proyek strategis nasional dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Sebaran Proyek Strategis Nasional

Halaman | 3
SUMMARY NOTES – 2110BIPRO04

PERATURAN PEMERINTAH NO. 42 TAHUN 2021 TENTANG


KEMUDAHAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2021 merupakan turunan dari


UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020. Dalam peraturan ini proyek strategis nasional
didefinisikan sebagai berikut:

“Proyek strategis nasional adalah proyek dan/atau program yang dilaksanakan


oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat
strategis untuk pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka upaya
penciptaan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat”

Kemudahan bagi proyek strategis nasional dedefinisikan sebagai berikut:

“Kemudahan adalah segala bentuk kemudahan perizinan/non perizinan yang diberikan


dalam rangka percepatan proses perencanaan, penyiapan, transaksi, konstruksi, dan
kelancaran pengendalian operasi, termasuk di dalamnya mekanisme pembiayaan untuk
proyek strategis nasional.”

Fasilitas Kemudahan yang dimaksud dalam PP ini diberikan pada tahapan:

a. perencanaan;
b. penyiapan;
c. transaksi;
d. konstruksi; dan
e. operasi dan pemeliharaan

Selain berupa fasilitas kemudahan yang disediakan pada tahapan-tahapan tersebut,


kementerian/lembaga dan pemerintah daerah juga mendapatkan kemudahan
pengadaan dalam pelaksanaan proyek strategis nasional.
_________________
Penulis: Nisa Istiani, S.H., MLI.
Sumber Referensi:
Gatti, S. (2018). Project finance in theory and practice designing, structuring, and financing
private and public projects.
Elsevier Science & Technology.
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas. (2020). Laporan Semester KPPIP.
Retrieved September, 2021, from https://kppip.go.id/publikasi/laporan-
semester-kppip/
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional No. 13 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengelolaan
Proyek Prioritas
Perpres No. 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional
Yescombe, E. R. (2013). Principles of project finance. Elsevier Science.

Halaman | 4

Anda mungkin juga menyukai