Anda di halaman 1dari 33

Sitaresmi Yuningtyas, M.

Si
(Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor)
 Bakteri berasal dari kata bakterion, dalam bahasa yunani itu berarti
tongkat atau batang
 Bergey’s Manual yang terakhir membagi prokariota dalam 4 divisi
utama :
I. Gracilicutes : bakteri gram negatif
II. Firmicutes : bakteri gram positif
III. Tenericutes : bakteri tanpa dinding sel
IV. Archaebacteria
→ I , II dan III termasuk dalam Eubacteria
Bakteri dibagi menjadi 2 subkingdom, yaitu :
▪ Archaebakteria

▪ Eubakteria → seluruh anggota bakteri selain arkhaebakteria,


sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya

Perbedaan antara subkingdom arhaebakteria dan eubakteria


adalah komposisi RNA ribosomnya.
Ciri-Ciri Eubacteria Archaebacteria
1) Cara Hidup Heterotrof & Heterotrof
Autotrof
2) Zat Penyusun Selulosa Selulosa dan lipid
Dinding Sel (peptidoglikan)/
asam amino dan
asam glutamat
Eubacteria Archaebacteria
3) Contoh Azotobacter, Rhizobium, Metanobacterium
Enterobacter, Micrococcus, (kelompok metanogen)
Sarcina, Neisseria, - Halobacterium
Lactobaccilus, Bacilus, (kelompok halofil)
Mycobacterium
Tuberculosis, Actinomycetes - Thermoplasma
bovis, dsb (kelompok
thermoasidofil)
Ciri – Ciri Bakteri
1) Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
(murein).
2) Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding
selnya
3) Membran sitoplasma meliputi 8 – 10% dari bobot kering sel
dan tersusun atas fosfolipida dan protein.
Ciri – Ciri Bakteri
4) Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma, dan tersusun
dari 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak dan ion
organic, serta kromatofora.
5) Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat
membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari
panas dan gangguan alam.
6) Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada yang
bergerak tanpa flagella. Bakteri tanpa flagella bergerak dengan
cara berguling.
Struktur bakteri terbagi menjadi
dua yaitu:
1) Struktur dasar (dimiliki oleh
hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom,
DNA, dan granula penyimpanan
2) Struktur tambahan (dimiliki
oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus,
fimbria, klorosom, Vakuola gas
dan endospora.
STRUKTUR
DASAR
 Dinding sel tersusun atas peptidoglikan
yakni polisakarida yang berikatan dengan
protein. Dengan adanya dinding sel ini,
tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap.
 Fungsi dinding sel adalah untuk
melindungi sel.
 Berdasarkan struktur protein dan
polisakarida yang terkandung di dalam
dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan
menjadi
 Bakteri gram positif → peptidoglikan
di luar membran plasma
 bakteri gram negatif → peptidoglikan
terletak di antara membran plasma
dan membran luar dan jumlahnya
lebih sedikit. Umumnya bakteri gram
negatif lebih patogen.
Bakteri Gram Positif
 Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen
peptidoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer asam N-
asetil muramat dan N-asetil glukosamin
 Dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam
teikoat yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan.
 Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat
ribitoi dan asam teiokat gliserol
 Fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal.
 Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu.
Bakteri Gram Negatif
 Bakteri gram- negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-
20 % peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada struktur
membran yang tersusun dari protein fostolipida dan
lipopolisakarida.
 Apabila diberi pewarna gram berwarna merah
 adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
 Membran sel bersifat semipermieabel dan berfungsi mengatur
keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.
 Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel,
plasma= cairan).
 Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai
molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral,
ribosom, DNA, dan enzim-enzim.
 Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi
metabolism.
 Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat
koloid dan berisi semua zat yang diperlukan
untuk kehidupan sel.
 Bahan sel yang dikandungnya antara lain
seperti berikut:
 Daerah sitoplasma, berisi partikel-partikel
RNA protein (ribosom). Ribosom ini
merupakan biosintesis protein, dijumpai pada
semua sel, baik eukariotik/prokariotik.
 Daerah nukleus, bahan nukleus/DNA di
dalam sel bakteri menempati posisi dekat
pusat sel dan terikat pada mesosom
sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik
yang terdiri atas kromosom.
 Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut
yang terbentuk sebagai tubuh inklusi. Pada
bagian tubuh ini terdiri atas lipid, glikogen,
polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini
menumpuk maka akan membentuk granul/
globul di dalam sitoplasma. Contohnya,
bakteri Thiobacillus thioparus yang
menumpuk sejumlah besar sulfur yang
tampak seperti granul.
 Apabila membran sitoplasma
mengalami pelipatan ke arah dalam/
invaginasi, maka akan menghasilkan
suatu struktur yang disebut mesosom.
 Mesosom ini selalu bersambungan
dengan membran sitoplasma.
 Tonjolan membrane ini berguna untuk
menyediakan energi atau pabrik energi
bakteri.
 Selain itu mesosom berfungsi juga
sebagai pusat pembentukan dinding
sel baru diantara kedua sel anak pada
proses pembelahan
 Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid,
disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi
genetik bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma.
 Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak
berujung pangkal dikenal sebagai DNA sirkuler.
 DNA tersusun atas dua utas polinukleotida
berpilin.
 DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein
bakteri, dan merupakan zat pembawa sifat atau
gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom
bakteri.
 DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma,
melainkan terdapat pada daerah tertentu yang
disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang
dikenal sebagai inti bakteri.
 Ribosom merupakan organel yang
berfungsi dalam sintesis protein
atau sebagai pabrik protein.
 Bentuknya berupa butir-butir kecil
dan tidak diselubungi membran.
 Ribosom tersusun atas protein dan
RNA. Di dalam sel bakteri
Escherichia coli terkandung
15.000 ribosom, atau kira-kira ¼
masa sel bakteri tersebut. Ini
menunjukkan bahwa ribosom
memiliki fungsi yang penting bagi
bakteri
 Ribosom adalah organel yang
tersebar dalam sitoplasma, tersusun
atas protein dan RNA.
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan menyimpan
cadangan makanan yang dibutuhkan bakteri.
STRUKTUR
TAMBAHAN
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding
sel pada jenis bakteri tertentu.
 Bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis
disebut lapisan lendir.
 Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
 Kapsul dapat berfungsi sebagai cadangan makanan
 Untuk bakteri penyebab penyakit, kapsul ini berfungsi untuk
menginfeksi inangnya (daya virulensi).
 Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol
dari dinding sel.
 Flagela terbuat dari protein yang disebut
flagelin.
 Flagella berbetuk seperti pembuka sumbat
botol.
 Fungsinya adalah untuk bergerak.
 Flagella berputar seperti baling-baling untuk
menggerakkan bakteri.
 Flagela melekat pada membrane sel.
 Flagela terdiri atas tiga bagian, yaitu tubuh
dasar, struktur seperti kait, dan sehelai
filamen panjang di luar dinding sel.
 Panjangnya beberapa kali lebih panjang
dari selnya, tetapi diameternya jauh lebih
kecil dari diameter selnya
 Flagela terdapat salah satu ujung, pada
kedua ujung atau pada permukaan sel.
 Fungsinya untuk bergerak.
 Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella
dapat dibedakan menjadi
 Bakteri atrik yaitu, bakteri yang tidak
memiliki flagelum yang disebut
 Bakteri monokrotik, yaitu bakteri yang
mempunyai satu flagella pada salah satu
ujung selnya.
 Bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang
pada kedua ujung selnya mempunyai
satu flagella.
 Bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang pada
salah satu ujung selnya memiliki
seberkas flagella.
 Bakteri peritrik, yaitu bakteri yang
pada seluruh tubuhnya terdapat flagella.
 Pilus dan fimbria adalah struktur
berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat
pada bakteri gram negatif.
 Pili ini tidak berfungsi untuk pergerakan,
tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang
masuknya bahan genetik selama
berlangsungnya perkawinan
antarbakteri.
 Pili juga mempunyai fungsi sebagai alat
untuk melekatkan pada berbagai
permukaan jaringan hewan atau
tumbuhan yang merupakan nutriennya.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada
pilus.
Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan flagela, banyak terdapat
pada bakteri gram negatif.
Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela
Klorosom adalah struktur yang berada tepat
dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis.
 Khusus pada bakteri berfotosintesis,
terdapat pelipatan membrane sel kearah
sitoplasma.
 Membran yang berlipat-lipat tersebut
berisi klorofil,dikenal sebagai lembar
fotosintetik (tilakoid).
 Lembar fotosintetik berfungsi untuk
fotosintesis contohnya pada bakteri
ungu.
 Bakteri lain yang tidak berfotosintesis
tidak memiliki lipatan demikian.
Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan
berfotosintesis.
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari
beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi
tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma,
materi genetik, dan ribosom.
Endospora ini sebenarnya adalah
spora/struktur yang berdinding tebal tersusun
atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia, pembentukannya
terjadi di dalam sel bakteri
Endospora ini tahan terhadap panas dengan
batas sekitar 120° C. Jika kondisi telah
membaik, maka endospora akan bisa tumbuh
menjadi bakteri seperti semula.
 Selain memiliki DNA kromosom, bakteri
juga memiliki DNA nonkromosom.
 DNA nokromosom bentuknya juga
sirkuler dan terletak di luar DNA
kromosom.
 DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal
sebagai plasmid.
 Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA
kromosom.
 Plasmid mengandung gen-gen tertentu
misalnya gen kebal antibiotik, gen
patogen.
 Seperti halnya DNA yang lain, plasmid
mampu melakukan replikasi dan
membentuk kopi dirinya dalam jumlah
banyak.
 Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20
plasmid.
 Fungsinya untuk pertahanan sel bakteri
terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan. Sama halnya dengan
plasmid dalam keadaan lingkungan yang
jelek, bakteri tersebut akan membentuk
endospora.

Anda mungkin juga menyukai