NIM : 834874321
1. Identifikasi masalah
1. Siswa kebingungan dalam memahami pelajaran
2. Siswa tidak fokus saat pelajaran berlangsung
3. Siswa bosan
4. Siswa tidak mau bertanya
2. Analisis Masalah
1. Guru menggunakan alat peraga berupa media gambar yang tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa sehingga siswa kebingungan
2. Guru tidak ada apersepsi dan motivasi terlebih dahulu kepada siswa
3. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran monoton,
bosan dan tidak menarik
4. Guru tidak mengaitkan apersepsi dengan materi yang diajarkan
5. Dalam memberikan materi, guru memulainya dari lingkungan yang jauh dan
asing dari siswa.
5. Mengkomunikasikan
Mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam
bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik, dapat dilakukan melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata
pelajaran Matematika adalah : “Bagaimana meningkatkan Hasil belajar Matematika
tentang Pengolahan Data melalui metode Simulasi di kelas 6 SD Karya Dharma Bhakti
2 Palembang?
5. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan perbaikan ini adalah untuk
mendeskripsikan peningkatan pembelajaran Matematika pada siswa kelas 6 setelah
diterapkan pendekatan metode simulasai di SD Karya Dharma Bhakti 2 Palembang
6. Judul PKP
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini
penulis memilih judul : “Bagaimana meningkatkan Hasil belajar Matematika tentang
Pengolahan Data melalui metode Simulasi di kelas 6 SD Karya Dharma Bhakti 2
Palembang?
Video Pembelajaran
Video ini berisi tentang seorang guru yang kesulitan dalam mengajarkan
Pengolahan Data. Siswa terlihat kebingungan saat guru meminta mereka menjelaskan
dalam mengolah data melalui pengukuran tinggi badan menggunakan meteran dan
mengukur berat badan melalui timbangan dengan teman sendiri. Walaupun guru
menggunakan media dan alat peraga, tetapi alat peraga yang digunakan tidak sesuai
serta guru juga hanya menggunakan metode ceramah dan penyampaian materi
terburu-buru tanpa melihat situasi siswa sehingga siswa kelabakan dan tidak dapat
mempersiapkan diri dalam pembelajaran. Pada sesi perbaikan, guru mengubah metode
pembelajaran dengan meminta siswa secara bergantian mengukur berat badan
temannya dan teman yang lain mencatat sehingga dapat menumbuhkan keaktifan
siswa dalam berbicara, meningkatkan keberanian dan literasi berbicara siswa serta
memahami materi dengan lebih mudah karena dimulai dari lingkungan terdekat siswa.