Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN POST SECTIO CAESAREA

Disusun Oleh :

Mei Kumala Wati


J230215066

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS DENGAN POST SECTIO CAESAREA

A.Identitas
1. NamaKlien : Ny.A
2. Umur : 23 Tahun
3. JenisKelamin :Perempuan
4. Agama :Islan
5. Alamat :Sariwak Laweh
6. Pendidikan :SMA
7. StatusPerkawinan : Menikah
8. No.RM : XXXX
9. DiagnosaMedis : Post SC

B.RiwayatKesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk ke RS. Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 10 Juni
2019 rujukan dari RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan keluhan
DHF grade II pasien G1P0A0. Usia kehamilan 35-36 minggu, pada 18 Juni
2019 klien mengalami KPD dan langsung di operasi lalu dipindahkan ke
ruang kebidanan. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 20 Juni 2019
diruang kebidanan klien dengan G1P0A0 klien post op hari ke-3. Klien
mengatakan lukanya masih sedikit basah, nyeri disekitar luka skala nyeri 4,
luka tidak berbau, nyeri saat miring. Klien mengeluh badannya terasa berat,
sehingga semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
3. Riwayat PenyakitDahulu
Klien sebelumnya dirawat di ruang interne dengan Dengue Hemorrhagic
Fever grade II, Klien tidak pernah dirawat dengan penyakit paru-paru,
diabetes mellitus, jantung dan klien mengatakan bahwa sebelum hamil ia
tidak pernah dirawat dengan penyakit hipertensi. Keluarga mengatakan
klien memiliki riwayat kejang pre dan post op. Dokter sudah mendiagnosa
pasien dengan PEB
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi, jantung, DM, penyakit menular dan penyakit kejiwaan

C. Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a. Riwayatmenstruasi
 Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratur ( √ ) tidak
( )
 Lamanya : 7 hari
 Keluhan : Nyeri
 HPHT : 15-09-2018
b. Riwayat pernikahan
 Menikah : 1 (satu) kali Lama : - tahun
c. Riwayatkehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Jenis Keadaan Bayi


No Tahun Jenis Persalinan Penolong Penyulit
Kelamin Waktu Lahir
1 2019 SC Dokter Laki-Laki Premature Tidak ada

d. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Status Obstetri :
 G1P1A0 UK : 35-36 minggu
 TP : 22-06-2019
ANC kehamilan sekarang:
Tidak dikaji
e. RiwayatKeluargaBerencana
Tidak dikaji
D. Pola Fungsional Kesehatan
1. Nutrisi / Metabolik
Pasien mengatakn biasa makan nasi Lauk dan habis 1 porsi. Pada saat
dilakukan pengkajian, pasien mengatakan sudah makan dan habis 1 porsi
dari porsi yang disediakan dan sudah minum (1200 cc).
2. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan belum BAB sehabis melahirkan, BAK pasien
terpasang Kateter urin sebanyak 300 cc, warna kuning jernih, bau khas
3. Pola Aktivitas dan Latihan
ADL 0 1 2 3 4
Makan / V
minum
Mandi V
Toiletting V
Berpakaian V
Mobilisasi di V
tempat tidur
Berpindah V

0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat,
4: tergantung total
4. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan selama di rumah sakit hanya tidur 5-6 jam sering
terbangun karena merasa nyeri.
5. Pola Perseptual
Pasien mengatakan menerima dan senang dengan kehamilannnya saat ini.
6. Pola Peran – Hubungan
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan
keluarga baik. Pasien dan keluarga juga tampak kooperatif dengan pasien
lain dan petugas kesehatan.
7. Pola Manajemen Koping Stress
Pasien mengatakan bersedih karena harus berpisah dengan anaknya
diruang perinatology
8. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah dan selama di
rumah sakit klien jarang beribadah karena keadaannya

E. PemeriksaanFisik
Keadaan Umum:
Tekanan Darah :146/72mmhg
Nadi :88x/menit
Respiraasi :20x/menit
Suhu :36.8oC
BB/TB :68 kg/ 158cm
1. Kesadaran : Composmentis
2. Kepala:
Rambut klien berwarna hitam ikal, tampak sedikit berminyak, tampak
adanya ketombe, tidak teraba adanya benjolan, lesi dan luka
3. Mata :
Mata tampak simteris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tidak adanya edema
palpebral, keadaan mata bersih kiri dan kanan.
4. Hidung
Hidung tampak simetris, rongga hidung tampak bersih, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sinus an polip, fungsi
penciuman baik dan tidak terpasang oksigen
5. Mulut
Bibir dan mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan pada mulut,
lidah bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, klien tidak memakai gigi palsu,
palatum utuh, ada caries.
6. Leher
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, fungsi menelan baik
7. Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, pengembangan dinding dada
simetris, tidak tampak adanya pembengkakan
2) Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan dan masa
3) Perkusi : perkusi paru sonor.
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan.
b. Jantung
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pergerakan jantung normal,
tidak ada pembesaran pada jantung
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
3) Perkusi : suara jantung redup
4) Auskultasi : Irama jantung teratur.
c. Payudara : Bentuk payudara simteris kiri dan kanan, warna
sekitar areola hitam kecoklatan, putting susu tampak menonjol, payudara
terasa lembek, produksi ASI yang dihasilkan masih sedikit, dan saat
ditekan ada keluar colostrum.
8. Abdomen
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, terdapat luka post op SC
dengan jenis memanjang atau horizontal tertutup perban dengan
ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm.
2) Auskultasi : bising usus normal 12 kali/menit
3) Perkusi :Tympani
4) Palpasi : 2 jari dibawah pusat ,involusi uterus baik
9. Genetalia dan Perianal:
a. Inspeksi : Klien terpasang kateter dengan jumlah urine 300 cc
dan klien memakai pembalut. Lochea: Membasahi 2 pembalut per 24
jam, Merah segar, Encer, Bau : Tidak ada
10. Ekstremitas:
a. Atas : keadaan lengkap kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 500 cc 20
tetes/menit dibagian tangan kanan, capillary refill kurang dari 3 detik,
oedem pada kedua tangan, terasa nyeri dengan skala6
b. Bawah : keadaan lengkap kiri dan kanan, adanya oedema pada kedua
tungkai, tidak terdapat lesi, tidak terdapat kelainan, pemeriksaan Human
Sign : tidak dilakuka.
F. PemeriksaanPenunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
HGB 9,8 13.0-16.0g/dl Rendah
RBC 3,22 4,5-5,5 10^6/uL Rendah
HCT 30,4 40-48 % Rendah
WBC 21,81 5,0-10,0 Tinggi
10^3/uL

G. DataFokus
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan lukanya masih sedikit Pasien tampak meringis
basah, nyeri disekitar luka skala nyeri 4, Terdapat luka post op SC dengan jenis
luka tidak berbau, nyeri saat miring memanjang atau horizontal tertutup perban

Klien mengeluh badannya terasa berat, dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar
sehingga semua aktivitas klien dibantu 1-2 cm
oleh keluarga. Oedeme pada ke 2 tangan dan kaki terasa
nyeri dengan skala 6
capillary refill kurang dari 3 detik,
TD : 146/72 mmHg S : 36,80C N : 88
kali/menit R : 20 kali/menit
Aktivitas klien tampak dibantu oleh
keluarga

H. Analisa Data

No. Data Etiologi Problem


1. DS: Agen Nyeri akut
Klien mengatakan lukanya masih sedikit basah, pencedera fisik
nyeri disekitar luka skala nyeri 4, luka tidak
berbau, nyeri saat miring
DO:
Pasien tampak meringis
Terdapat luka post op SC dengan jenis
memanjang atau horizontal tertutup perban
dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2
cm
TD : 146/72 mmHg S : 36,80C N : 88 kali/menit
R : 20 kali/menit

2. DS: Peningkatan Perfusi perifer tidak


Klien mengeluh badannya terasa berat Tekanan Darah efektif
DO:
Oedeme pada ke 2 tangan dan kaki terasa nyeri
dengan skala6
TD : 146/72 mmHg S : 36,80C N : 88 kali/menit
R : 20 kali/menit

I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai
dengan mengeluh nyeri
2. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah ditandai dengan Edema

J. INTERVENSIKEPERAWATAN

No DIAGNOSA
SLKI SIKI
. KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Terapi Relaksasi (I.09326)
(D.0077) 3x24 Jam, Masalah nyeri akut teratasi Observasi
berhubungan dengan kriteria hasil; - Identifikasi penurunan
dengan agen Tingkat Nyeri (L.08066) tingkat energi,
cedera fisik Luaran Awal Akhir ketidakmampuan
ditandai dengan Keluha 1 5 berkonsentrasi , atau
mengeluh nyeri Nyeri meningkat menurun gejala lain yang
Meringis 2 5 mengganggu kemampuan
Cukup menurun kognitif
meningkat - Identifikasi teknik
Kesulitan 1 4 relaksasi yang pernah
Tidur meningkat Cukup efektif digunakan
menurun - Identifikasi kesediaan,
Frekuens 3 5 kemampuan dan
i nadi sedang membaik penggunaan teknik
Tekanan 1 5
sebelumnya
darah memburuk membaik
- Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
atau sesudah latihan.
- monitor respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara yang
lembut denga irama
lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lainnya, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. Musik, meditasi
napas dalam, relaksasi
otot progresif)
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
- Demontrasikan dan llatih
teknik relaksasi
(mis.napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Pemberian Analgesik
(I.08243)
Observasi
- identifikasi karakteristik
nyeri (mis. pencwtus,
pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
- identifikasi riwayat alergi
obat
- identifikasi kesesuaian
jenisanalgesik (mis.
narkotika, non-narkotika,
atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
- monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
- monitor efektifitas
analgesik

Terapeutik
- diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai analgeaia
optimal, jika perlu
- pertimbangan
penggunaan infus kontinu
atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
- tetapkan target efektifitas
analgeaik untuk
mengoptimalkan respon
pasien
- dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik
dan efek yang tidak
diinginkan

Edukasi
- jelaskan efek terapi dan
efek samping obat

Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi

Edukasi Manajemen Nyeri


(I.12391)
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepatakan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 Perfusi perifer Setelah dilakukan asuhan Manajemen Sensai Perifer
tidak efektif keperawatan 3x24 Jam, masalah (I.06195)
(D.0009) perfusi perifer tidak efektif teratasi Observasi
berhubungan dengan kriteria hasil; - Identifikasi perubahan
dengan sensasi
Luaran Awal Akhir
peningkatan - Identifikasi penggunaan
tekanan darah Edema 1 5 alat pengikat, prosthesis,
ditandai dengan perifer meningkat menurun
Edema sepatu, dan pakaian
Nyeri 2 5
- Periksa perbedaan sensasi
ekstremitas cukup menurun
tajam atau tumpul
meningkat
- Periksa perbedaan sensasi
Kapilari 2 5 panas atau dingin
refil Cukup membaik - Periksa kemampuan
memburu mengidentifikasi lokasi
k dan tekstur benda
- Monitor terjadinya
Tekanan 2 5
parestesia, jika perlu
darah Cukup membaik
- Monitor perubahan kulit
sistolik memburu
- Monitor adanya
k
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik
- Hindari pemakaian benda-
benda yang berlebihan
suhunya (terlalu panas
atau dingin)
Edukasi
- Anjurkan penggunaan
termometer untuk menguji
suhu air
- Anjurkan penggunaan
sarung tangan termal saat
memasak
- Anjurkan memakai sepatu
lembut dan bertumit
rendah
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kortikosteroid, jika perlu
Perawatan Sirkulasi (I.02079)
Observasi
- periksa sirkulasi perifer
(mis. Nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna,
suhu)
- Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi (mis.
Diabetes, perokok,
orangtua hipertensi, dan
kadar kolestrol tinggi)
- Monitor panas,
kemerahan, nyeri,
bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
- Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
- Hindari penekanan dan
pemasangan torniquet
pada area yang cedera
- Lakukan pencegahan
infeksi
- Lakukan perawatan kaki
dan kuku
- Lakukan hidrasi
Edukasi
- Anjurkan berhenti
merokok
- Anjurkan berolahraga
rutin
- Anjurkan mengecek air
mandi untuk menghindari
kulit terbakar
- Anjurkan menggunakan
obat penurun tekanan
darah, antikoagulan dan
penurun kolestrol, jika
perlu
- Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
- Anjurkan menghindari
penggunaan obat
penyekat beta
- Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
tepat (mis. Melembabkan
kulit kering pada kaki)
- Anjurkan program
rehabilitasi vaskular
- Anjurkan program diet
untuk memperbaiki
sirkulasi (mis. Rendah
lemak jenuh, minyak ikan
omega 3)
- Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa
sakit yang tidak hilang
saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilang rasa)
Edukasi Teknik Ambulasi
(I.12450)
Observasi
- identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
- monitor kemajuan
pasien dalam ambulasi
Terapeutik
- Sediakan materi, media,
alat bantu
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Beri kesempatan keluarga
untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan prosedur dan
tujuan ambulasi dengan
atau tanpa alat bantu
- anjurkan mengunakan
alas kaki yang
memudahkan berjalan
dan mencegah cedera
- ajurkan mengunakan
sabuk pengaman saat
transfer dan ambulasi jika
perlu
- ajarkan cara
mengidentifikasi sarana
dan prasarana yang
mendukung untuk
ambulasi di rumah
- ajarkan mengidentifikasi
kemampuan ambulasi
(mis. Kekuatan otot,
rentang gerak)
- ajarkan posisi duduk
ditempat tidur, disisi
tempat tidur, atau dikursi,
sesuai toleransi
- ajarkan memposisikan
diri dengan tepat selama
proses transfer
- ajarkan teknik ambulasi
yang aman
- ajarkan berdiri dan
ambulasi dalam jarak
tertentu
- demontrasikan cara
ambulasi tanpa alat bantu
jalan
- demontrasikan cara
ambulasi dengan alat
bantu (mis. Walker, kruk,
kursi roda, canee)

K. CATATAN PERKEMBANGAN

No.
HARI/JAM/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
1 Selasa, 19 Oktober Terapi Relaksasi (I.09326) S:
2021. Jam 09.00- Observasi Pasien mengatakan nyeri belum
09.45 hilang skala 3, didaerah perut.
- Mengidentifikasi penurunan
Saat miring nyeri masih ada
tingkat energi,
Pasien mengatakan nanti akan
ketidakmampuan
mencoba teknik relaksasi yang
berkonsentrasi , atau gejala
diajarkan
lain yang mengganggu
O:
kemampuan kognitif
Pasien masih tampak meringis
- Mengidentifikasi teknik
TD : 130/80 mmHg S : 36,80C
relaksasi yang pernah efektif
N : 88 kali/menit R : 20
digunakan
kali/menit
- Mengidentifikasi kesediaan,
A:
kemampuan dan penggunaan
Masalah nyeri pasien belum
teknik sebelumnya
teratasi
- Memeriksa ketegangan otot, P:
frekuensi nadi, tekanan darah, Lanjutkan Intervensi
dan suhu sebelum atau sesudah
latihan.
- Memonitor respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
- Menciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Memberikan informasi tertulis
tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
- Mengunakan pakaian longgar
- Mengunakan nada suara yang
lembut denga irama lambat
dan berirama
- Mengunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis
lainnya, jika sesuai
Edukasi
- Menjelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis. Musik,
meditasi napas dalam,
relaksasi otot progresif)
- Menjelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Menganjurkan mengambil
posisi yang nyaman
- Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
- Mendemontrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis.napas
dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Pemberian Analgesik (I.08243)
Observasi
- mengidentifikasi karakteristik
nyeri (mis. pencwtus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
- mengidentifikasi riwayat alergi
obat
- mengidentifikasi kesesuaian
jenisanalgesik (mis. narkotika,
non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan
nyeri
- memonitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
- memonitor efektifitas
analgesik

Terapeutik
- mendiskusikan jenis analgesik
yang disukai untuk mencapai
analgeaia optimal, jika perlu
- mempertimbangan
penggunaan infus kontinu
atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
- menetetapkan target efektifitas
analgeaik untuk
mengoptimalkan respon pasien
- mendokumentasikan respon
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan

Edukasi
- menjelaskan efek terapi dan
efek samping obat

Kolaborasi
- berkolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
indikasi

Edukasi Manajemen Nyeri


(I.12391)
Observasi
- Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik
- Menyediakan materi dan
media pendidikan kesehatan
- Menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepatakan
- Memberikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
- Menjelaskan penyebab,
periode, dan strategi
meredakan nyeri
- Menganjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2 Selasa, 19 Oktober
Manajemen Sensai Perifer S:
2021. Jam 12.00- (I.06195) Pasien mengatakan sudah
12.30
Observasi paham terkait edukasi kesehatan
- Mengidentifikasi perubahan yang disampaikan perawat.
sensasi Pasien mengatakan badanya
- Mengidentifikasi penggunaan masih berat
alat pengikat, prosthesis, O:
sepatu, dan pakaian Masih terdapat odema
- Memeriksa perbedaan sensasi Pasien sedikit kooperatif
tajam atau tumpul A:
- Memeriksa perbedaan sensasi Masalah perfusi perifer tidak
panas atau dingin efektif belum teratasi.
- Memeriksa kemampuan P:
mengidentifikasi lokasi dan Lanjutkan Intervensi
tekstur benda
- Memonitor terjadinya
parestesia, jika perlu
- Memonitor perubahan kulit
- Memonitor adanya
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
Terapeutik
- Menghindari pemakaian
benda-benda yang berlebihan
suhunya (terlalu panas atau
dingin)
Edukasi
- Menganjurkan penggunaan
termometer untuk menguji
suhu air
- Menganjurkan penggunaan
sarung tangan termal saat
memasak
- Menganjurkan memakai
sepatu lembut dan bertumit
rendah
Kolaborasi
- Berkolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
- Berkolaborasi pemberian
kortikosteroid, jika perlu
Perawatan Sirkulasi (I.02079)
Observasi
- Memeriksa sirkulasi perifer
(mis. Nadi perifer, edema,
pengisian kapiler, warna,
suhu)
- Mengidentifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi (mis.
Diabetes, perokok, orangtua
hipertensi, dan kadar kolestrol
tinggi)
- Memonitor panas, kemerahan,
nyeri, bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
- Menghindari pemasangan
infus atau pengambilan darah
di area keterbatasan perfusi
- Menghindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
- Menghindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada
area yang cedera
- Melakukan pencegahan
infeksi
- Melakukan perawatan kaki
dan kuku
- Melakukan hidrasi
Edukasi
- Menganjurkan berhenti
merokok
- Menganjurkan berolahraga
rutin
- Menganjurkan mengecek air
mandi untuk menghindari
kulit terbakar
- Menganjurkan menggunakan
obat penurun tekanan darah,
antikoagulan dan penurun
kolestrol, jika perlu
- Menganjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
- Menganjurkan menghindari
penggunaan obat penyekat
beta
- Menganjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat
(mis. Melembabkan kulit
kering pada kaki)
- Menganjurkan program
rehabilitasi vaskular
- Menganjurkan program diet
untuk memperbaiki sirkulasi
(mis. Rendah lemak jenuh,
minyak ikan omega 3)
- Menginformasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa sakit
yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh,
hilang rasa)

Edukasi Teknik Ambulasi


(I.12450)
Observasi
- mengidentifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima
informasi
- memonitor kemajuan pasien
dalam ambulasi
Terapeutik
- menyediakan materi, media,
alat bantu
- menjadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatn
- memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya
Edukasi
- membelaskan prosedur dan
tujuan ambulasi dengan atau
tanpa alat bantu
- menganjurkan mengunakan
alas kaki yang memudahkan
berjalan dan mencegah
cedera
- mengajurkan mengunakan
sabuk pengaman saat transfer
dan ambulasi jika perlu
- mengajarkan cara
mengidentifikasi sarana dan
prasarana yang mendukung
untuk ambulasi di rumah
- mengajarkan
mengidentifikasi kemampuan
ambulasi (mis. Kekuatan
otot, rentang gerak)
- mengajarkan posisi duduk
ditempat tidur, disisi tempat
tidur, atau dikursi, sesuai
toleransi
- mengajarkan memposisikan
diri dengan tepat selama
proses transfer
- mengajarkan teknik ambulasi
yang aman
- mengajarkan berdiri dan
ambulasi dalam jarak tertentu
- mendemontrasikan cara
ambulasi tanpa alat bantu
jalan
- mendemontrasikan cara
ambulasi dengan alat bantu
(mis. Walker, kruk, kursi
roda, canee)

Anda mungkin juga menyukai