Disusun Oleh :
A.Identitas
1. NamaKlien : Ny.A
2. Umur : 23 Tahun
3. JenisKelamin :Perempuan
4. Agama :Islan
5. Alamat :Sariwak Laweh
6. Pendidikan :SMA
7. StatusPerkawinan : Menikah
8. No.RM : XXXX
9. DiagnosaMedis : Post SC
B.RiwayatKesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk ke RS. Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi pada tanggal 10 Juni
2019 rujukan dari RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh dengan keluhan
DHF grade II pasien G1P0A0. Usia kehamilan 35-36 minggu, pada 18 Juni
2019 klien mengalami KPD dan langsung di operasi lalu dipindahkan ke
ruang kebidanan. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 20 Juni 2019
diruang kebidanan klien dengan G1P0A0 klien post op hari ke-3. Klien
mengatakan lukanya masih sedikit basah, nyeri disekitar luka skala nyeri 4,
luka tidak berbau, nyeri saat miring. Klien mengeluh badannya terasa berat,
sehingga semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
3. Riwayat PenyakitDahulu
Klien sebelumnya dirawat di ruang interne dengan Dengue Hemorrhagic
Fever grade II, Klien tidak pernah dirawat dengan penyakit paru-paru,
diabetes mellitus, jantung dan klien mengatakan bahwa sebelum hamil ia
tidak pernah dirawat dengan penyakit hipertensi. Keluarga mengatakan
klien memiliki riwayat kejang pre dan post op. Dokter sudah mendiagnosa
pasien dengan PEB
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi, jantung, DM, penyakit menular dan penyakit kejiwaan
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat,
4: tergantung total
4. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan selama di rumah sakit hanya tidur 5-6 jam sering
terbangun karena merasa nyeri.
5. Pola Perseptual
Pasien mengatakan menerima dan senang dengan kehamilannnya saat ini.
6. Pola Peran – Hubungan
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan
keluarga baik. Pasien dan keluarga juga tampak kooperatif dengan pasien
lain dan petugas kesehatan.
7. Pola Manajemen Koping Stress
Pasien mengatakan bersedih karena harus berpisah dengan anaknya
diruang perinatology
8. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah dan selama di
rumah sakit klien jarang beribadah karena keadaannya
E. PemeriksaanFisik
Keadaan Umum:
Tekanan Darah :146/72mmhg
Nadi :88x/menit
Respiraasi :20x/menit
Suhu :36.8oC
BB/TB :68 kg/ 158cm
1. Kesadaran : Composmentis
2. Kepala:
Rambut klien berwarna hitam ikal, tampak sedikit berminyak, tampak
adanya ketombe, tidak teraba adanya benjolan, lesi dan luka
3. Mata :
Mata tampak simteris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, tidak adanya edema
palpebral, keadaan mata bersih kiri dan kanan.
4. Hidung
Hidung tampak simetris, rongga hidung tampak bersih, tidak ada
pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sinus an polip, fungsi
penciuman baik dan tidak terpasang oksigen
5. Mulut
Bibir dan mukosa mulut tampak kering, tidak ada peradangan pada mulut,
lidah bersih, tidak ada perdarahan pada gusi, klien tidak memakai gigi palsu,
palatum utuh, ada caries.
6. Leher
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, fungsi menelan baik
7. Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, pengembangan dinding dada
simetris, tidak tampak adanya pembengkakan
2) Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan dan masa
3) Perkusi : perkusi paru sonor.
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan.
b. Jantung
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pergerakan jantung normal,
tidak ada pembesaran pada jantung
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
3) Perkusi : suara jantung redup
4) Auskultasi : Irama jantung teratur.
c. Payudara : Bentuk payudara simteris kiri dan kanan, warna
sekitar areola hitam kecoklatan, putting susu tampak menonjol, payudara
terasa lembek, produksi ASI yang dihasilkan masih sedikit, dan saat
ditekan ada keluar colostrum.
8. Abdomen
1) Inspeksi : simetris kiri dan kanan, terdapat luka post op SC
dengan jenis memanjang atau horizontal tertutup perban dengan
ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm.
2) Auskultasi : bising usus normal 12 kali/menit
3) Perkusi :Tympani
4) Palpasi : 2 jari dibawah pusat ,involusi uterus baik
9. Genetalia dan Perianal:
a. Inspeksi : Klien terpasang kateter dengan jumlah urine 300 cc
dan klien memakai pembalut. Lochea: Membasahi 2 pembalut per 24
jam, Merah segar, Encer, Bau : Tidak ada
10. Ekstremitas:
a. Atas : keadaan lengkap kiri dan kanan, terpasang IVFD RL 500 cc 20
tetes/menit dibagian tangan kanan, capillary refill kurang dari 3 detik,
oedem pada kedua tangan, terasa nyeri dengan skala6
b. Bawah : keadaan lengkap kiri dan kanan, adanya oedema pada kedua
tungkai, tidak terdapat lesi, tidak terdapat kelainan, pemeriksaan Human
Sign : tidak dilakuka.
F. PemeriksaanPenunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
HGB 9,8 13.0-16.0g/dl Rendah
RBC 3,22 4,5-5,5 10^6/uL Rendah
HCT 30,4 40-48 % Rendah
WBC 21,81 5,0-10,0 Tinggi
10^3/uL
G. DataFokus
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengatakan lukanya masih sedikit Pasien tampak meringis
basah, nyeri disekitar luka skala nyeri 4, Terdapat luka post op SC dengan jenis
luka tidak berbau, nyeri saat miring memanjang atau horizontal tertutup perban
Klien mengeluh badannya terasa berat, dengan ukuran panjang sekitar 10 cm, lebar
sehingga semua aktivitas klien dibantu 1-2 cm
oleh keluarga. Oedeme pada ke 2 tangan dan kaki terasa
nyeri dengan skala 6
capillary refill kurang dari 3 detik,
TD : 146/72 mmHg S : 36,80C N : 88
kali/menit R : 20 kali/menit
Aktivitas klien tampak dibantu oleh
keluarga
H. Analisa Data
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut (D.0077) berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai
dengan mengeluh nyeri
2. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) berhubungan dengan peningkatan
tekanan darah ditandai dengan Edema
J. INTERVENSIKEPERAWATAN
No DIAGNOSA
SLKI SIKI
. KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Terapi Relaksasi (I.09326)
(D.0077) 3x24 Jam, Masalah nyeri akut teratasi Observasi
berhubungan dengan kriteria hasil; - Identifikasi penurunan
dengan agen Tingkat Nyeri (L.08066) tingkat energi,
cedera fisik Luaran Awal Akhir ketidakmampuan
ditandai dengan Keluha 1 5 berkonsentrasi , atau
mengeluh nyeri Nyeri meningkat menurun gejala lain yang
Meringis 2 5 mengganggu kemampuan
Cukup menurun kognitif
meningkat - Identifikasi teknik
Kesulitan 1 4 relaksasi yang pernah
Tidur meningkat Cukup efektif digunakan
menurun - Identifikasi kesediaan,
Frekuens 3 5 kemampuan dan
i nadi sedang membaik penggunaan teknik
Tekanan 1 5
sebelumnya
darah memburuk membaik
- Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
atau sesudah latihan.
- monitor respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara yang
lembut denga irama
lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lainnya, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. Musik, meditasi
napas dalam, relaksasi
otot progresif)
- Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
- Demontrasikan dan llatih
teknik relaksasi
(mis.napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Pemberian Analgesik
(I.08243)
Observasi
- identifikasi karakteristik
nyeri (mis. pencwtus,
pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
- identifikasi riwayat alergi
obat
- identifikasi kesesuaian
jenisanalgesik (mis.
narkotika, non-narkotika,
atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
- monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
- monitor efektifitas
analgesik
Terapeutik
- diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai analgeaia
optimal, jika perlu
- pertimbangan
penggunaan infus kontinu
atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
- tetapkan target efektifitas
analgeaik untuk
mengoptimalkan respon
pasien
- dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik
dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
- jelaskan efek terapi dan
efek samping obat
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
K. CATATAN PERKEMBANGAN
No.
HARI/JAM/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
1 Selasa, 19 Oktober Terapi Relaksasi (I.09326) S:
2021. Jam 09.00- Observasi Pasien mengatakan nyeri belum
09.45 hilang skala 3, didaerah perut.
- Mengidentifikasi penurunan
Saat miring nyeri masih ada
tingkat energi,
Pasien mengatakan nanti akan
ketidakmampuan
mencoba teknik relaksasi yang
berkonsentrasi , atau gejala
diajarkan
lain yang mengganggu
O:
kemampuan kognitif
Pasien masih tampak meringis
- Mengidentifikasi teknik
TD : 130/80 mmHg S : 36,80C
relaksasi yang pernah efektif
N : 88 kali/menit R : 20
digunakan
kali/menit
- Mengidentifikasi kesediaan,
A:
kemampuan dan penggunaan
Masalah nyeri pasien belum
teknik sebelumnya
teratasi
- Memeriksa ketegangan otot, P:
frekuensi nadi, tekanan darah, Lanjutkan Intervensi
dan suhu sebelum atau sesudah
latihan.
- Memonitor respon terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
- Menciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
- Memberikan informasi tertulis
tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
- Mengunakan pakaian longgar
- Mengunakan nada suara yang
lembut denga irama lambat
dan berirama
- Mengunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis
lainnya, jika sesuai
Edukasi
- Menjelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis. Musik,
meditasi napas dalam,
relaksasi otot progresif)
- Menjelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
- Menganjurkan mengambil
posisi yang nyaman
- Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
- Mendemontrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis.napas
dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Pemberian Analgesik (I.08243)
Observasi
- mengidentifikasi karakteristik
nyeri (mis. pencwtus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
- mengidentifikasi riwayat alergi
obat
- mengidentifikasi kesesuaian
jenisanalgesik (mis. narkotika,
non-narkotika, atau NSAID)
dengan tingkat keparahan
nyeri
- memonitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
- memonitor efektifitas
analgesik
Terapeutik
- mendiskusikan jenis analgesik
yang disukai untuk mencapai
analgeaia optimal, jika perlu
- mempertimbangan
penggunaan infus kontinu
atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
- menetetapkan target efektifitas
analgeaik untuk
mengoptimalkan respon pasien
- mendokumentasikan respon
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan
Edukasi
- menjelaskan efek terapi dan
efek samping obat
Kolaborasi
- berkolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
indikasi